Dosen Pengampu:
Ni Nyoman Hartati, S.Kep., Ns., M.BioMed.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah.............................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
2.1 PENGERTIAN PROSES KEPERAWATAN.............................................4
2.1.1 Sejarah Proses Keperawatan..............................................................4
2.1.2 Pengertian Proses Keperawatan........................................................5
2.2 MANFAAT PROSES KEPERAWATAN.....................................................7
2.2.1 Aspek Administrasi.............................................................................7
2.2.2 Aspek Hukum......................................................................................8
2.2.3 Aspek Ekonomis..................................................................................8
2.2.4 Aspek Pendidikan dan Penelitian......................................................9
2.3 TAHAPAN PROSES KEPERAWATAN....................................................9
2.3.1 Tahap I (Pengkajian)..........................................................................9
2.3.2 Tahap II (Diagnosis Keperawatan)....................................................9
2.3.3 Tahap III (Perencanaan)...................................................................10
2.3.4 Tahap IV (Implementasi)..................................................................10
2.3.5 Tahap V (Evaluasi)............................................................................10
2.4 PROSES KEPERAWATAN SEBAGAI METODE PENYELESAIAN
MASALAH KEPERAWATAN..................................................................11
2.5 PERBANDINGAN METODE ILMIAH DAN PROSES
KEPERAWATAN SEBAGAI METODE PENYELESAIAN MASALAH
.......................................................................................................................14
iii
BAB III PENUTUP.........................................................................................................16
3.1 Kesimpulan........................................................................................16
3.2 Saran...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................17
iv
DAFTAR TABEL
v
1.1 Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN
1
Perubahan – perubahan yang telah terjadi membuat proses keperawatan bukan
hanya menjadi rutinitas klinis, tetapi juga menjadi alat yang dinamis untuk
menghadapi tantangan kompleks dalam dunia perawatan kesehatan yang terus
berkembang. Integrasi teknologi, pendekatan berbasis bukti, dan fokus pada
partisipasi pasien semakin menandai transformasi dalam memandang dan
melaksanakan proses keperawatan sebagai metode dalam memberikan asuhan
keperawatan yang holistik dan berorientasi pada hasil yang positif bagi pasien.
Maka dari itulah, untuk dapat menambah wawasan dan menunjang jenjang
pendidikan sebagai seorang perawat sehingga dapat mengenali serta memahami
segala hal mengenai konsep proses keperawatan serta menghindari terjadinya mal
praktik terkait proses keperawatan dengan adanya ilmu yang lebih dipahami dan
dikuasai oleh perawat, pada kesempatan yang luar biasa ini, kami selaku kelompok 1,
bersama menyususn makalah dengan mengangkat judul kajian “Konsep Proses
Keperawatan”.
2
1.3.3 Agar mahasiswa mengetahui proses keperawatan.
1.3.1 Agar mahasiswa mengetahui proses keperawatan sebagai metode penyelesaian
masalah keperawatan.
1.3.2 Agar mahasiswa mengetahui perbandingan metode ilmiah dan proses
keperawatan sebagai metode penyelesaian masalah.
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas, adapun manfaat dari dilakukannya penyususnan
makalah ini, adalah sebagai berikut:
1.4.1 Dapat mengetahui pengertian proses keperawatan.
1.4.2 Dapat mengetahui manfaat proses keperawatan.
1.4.3 Dapat mengetahui proses keperawatan.
1.4.4 Dapat mengetahui proses keperawatan sebagai metode penyelesaian masalah
keperawatan.
1.4.5 Dapat mengetahui perbandingan metode ilmiah dan proses keperawatan sebagai
metode penyelesaian masalah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
membahas tentang proses keperawatan yang meliputi empat tahap yaitu pengkajian,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi (Basford, Lynn & Slevin, 2006).
Pada tahun 1982, National Council of State Boards of Nursing
menyempurnakan tahapan dari proses keperawatan menjadi lima tahap yaitu
pengkajian, diagnosis, perencanaan implementasi dan evaluasi. Lima tahapan inilah
yang sampai saat ini digunakan sebagai langkah-langkah proses keperawatan
(Deswani, 2011). Proses keperawatan mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1980-
an. Perawat yang dididik sebelum tahun tersebut pada umumnya belum mengenal
proses keperawatan karena kurikulum di pendidikan belum mengajarkan metode
tersebut. Proses keperawatan mulai dikenal di pendidikan keperawatan Indonesia
yaitu dalam Katalog Pendidikan Diploma III Keperawatan yang dikeluarkan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia pada tahun 1984.Pada saat ini proses keperawatan telah
berkembang dan diterapkan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan di Indonesia,
seperti rumah sakit, klinik-klinik, Puskesmas, perawatan keluarga, perawatan
kesehatan masyarakat, dan perawatan pada kelompok khusus.
5
dasar manusianya klien dan menata lingkungan keperawatan menjadi lingkungan
yang adekuat untuk pemulihan kondisi klien”.
c. Menurut Yura and Walsh (1978)
Menyatakan bahwa “Proses keperawatan adalah langka-langkah sistematis untuk
menentukan dari merencanakan penyelesaian masalah klien; lalu
mengimplementasikan dan mengevaluasi apakah rencana yang dibuat cukup
efektif dalam menyelesaikan masalah yang terjadi”.
d. Menurut Depkes RI dan JICA (1982)
Menyatakan bahwa “Proses keperawatan adalah suatu proses penilaian masalah
yang dinamis dalam usaha memperbaiki atau memelihara pasien (klien) sampai ke
taraf optimum melalui suatu pendekatan yang sistematik untuk mengenal dan
membantu pemenuhan kebutuhan khusus klien”.
e. Menurut Iyer et all (1996)
Menyatakan bahwa “Proses keperawatan adalah suatu pendekatan untuk
memecahkan masalah yang memerlukan ilmu, tehnik, dan keterampilan
interpersonal yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan
masyarakat”.
f. Menurut Suarli & Bahtiar (2009)
Proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis dan ilmiah yang
digunakan perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien untuk mencapai atau
mempertahankan keadaan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang optimal.
g. Menurut Setiadi (2012)
Menyatakan bahwa “Pada dasarnya proses keperawatan adalah suatu metode
ilmiah yang sistematis dan terorganisir untuk memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa proses keperawatan adalah suatu metode yang digunakan secara sistematis
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien baik individu, keluarga dan
masyarakat yang berfokus pada respon biologis, psikologis, sosial, dan spiritual”.
6
Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses keperawatan adalah serangkaian tindakan
sistematis, berkesinambungan, yang meliputi tindakan yang mengidentifikasi masalah
kesehatan individu atau kelompok, baik yang aktual maupun yang potensial
kemudian merencanakan tindakan untuk menyelesaikan, mengurangi, atau mencegah
terjadinya masalah baru dan melaksanakan tindakan atau menugaskan orang lain
untuk melaksanakan tindakan keperawatan serta mengevaluasi keberhasilan dari
tindakan yang dikerjakan. proses keperawatan adalah sarana atau alat yang digunakan
oleh seorang perawat dalam bekerja dan tata cara pelaksanaannya tidak boleh dipisah-
pisah antara tahap pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Dimana tahap pertama
pengkajian, tahap kedua menegakkan diagnosa keperawatan, tahap ketiga menyusun
rencana keperawatan yang mengarah kepada penanganan diagnosa keperawatan, tahap
keempat diimplementasikan dan tahap kelima atau tahap terakhir adalah dievaluasi.
7
2.2.2 Aspek Hukum
Adapun manfaat proses keperawatan secara aspek hukum, berikut adalah
beberapa manfaat yang dimaksud.
a. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat harus mematuhi standar
asuhan keperawatan yang berlaku dan hak-hak pasien. Proses keperawatan yang
didokumentasikan dengan baik dan lengkap dapat digunakan untuk menjawab
ketidakpuasan pasien terhadap layanan yang diterima.
b. Dokumentasi sebagai bentuk pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan bagi
perawat atas layanan asuhan keperawatanyang telah dilakukan. Catatan proses
keperawatan memiliki dasar hukum dan dapat menyelamatkan kita sebagai
perawat. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ada istilah “Good notes will
save you, but poor notes will discredit you, no notes will destroy you” maka dari
itu setiap perawat harus melaksanakan dengan baik proses keperawatan ini.
c. Bukti tertulis dari proses keperawatan dapat menjadi pelindung pasien dari
tindakan malpraktik yang mungkin dilakukan oleh petugas kesehatan.
d. Catatan tertulis adalah dokumen legal, serta memiliki dasar hukum sebagai tanda
bukti yang sah. Catatan proses keperawatan akan membantu petugas kesehatan
dan pasien dalam ranah peradilan.
8
2.2.4 Aspek Pendidikan dan Penelitian
Data pasien yang yang terdokumentasi dengan baik dan lengkap dapat
digunakan oleh perawat ataupun mahasiswa keperawatan sebagai data dasar dalam
melakukan penelitian-penelitian keperawatan dan pengembangan ilmu serta teknologi
keperawatan.
9
2.3.3 Tahap III (Perencanaan)
Tahap perencanaan memberi kesempatan kepada perawat, klien, keluarga, dan
orang terdekat klien untuk merumuskan rencana tindakan keperawatan guna
mengatasi masalah yang dialami klien. Perencanaan ini merupakan suatu petunjuk
tertulis yang menggambarkan secara tepat rencana tindakan keperawatan yang di
lakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis
keperawatan. Tahap perencanaan dapat disebut sebagai inti atau pokok dari proses
keperawatan sebab perencanaan merupakan keputusan awal yang memberi arah bagi
tujuan yang ingin dicapai, hal yang akan dilakukan, termasuk bagaimana, kapan, dan
siapa yang akan melakukan tindakan keperawatan. Karenanya, dalam menyusun
rencana tindakan keperawatan untuk klien, keluarga dan orang dekat perlu dilibatkan
secara maksimal.
10
perubahan perilaku dari kriteria hasil yang telah ditetapkan, yaitu terjadinya adaptasi
pada individu. Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan
perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan
tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi dilakukan
secara bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Jika
hasil evaluasi menunjukkan tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bisa keluar
dari siklus proses keperawatan. Jika sebaliknya, klien akan masuk kembali ke dalam
siklus tersebut mulai dari pengkajian ulang (reassessment).
11
Dalam hal ini, adapun manfaat dari proses keperawatan bagi seorang perawat,
berikut ini adalah beberapa manfaatnya.
Memberikan rasa percaya diri bagi seorang perawat
Dengan langkah-langkah yang terstruktur dan terorganisir membantu perawat dalam
mengidentifikasi masalah kesehatan, merumuskan diagnosa, dan merencanakan
intervensi dengan cermat. Pendekatan yang terstruktur ini memberikan kerangka
kerja yang jelas bagi perawat, sehingga perawat dapat merasa lebih yakin dalam
setiap langkah yang diambil dalam memberikan asuhan keperawatan.
Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
Terperincinya langkah perencanaan dalam proses keperawatan membuat perawat
dapat merancang rencana asuhan yang terarah dan berdasarkan prioritas. Proses ini
memungkinkan perawat untuk menetapkan tujuan yang dapat diukur, memilih
intervensi yang tepat, dan melibatkan pasien dalam proses perencanaan. Sehingga,
asuhan keperawatan menjadi lebih terpersonal dan sesuai dengan kebutuhan unik
pasien.
Membantu mengembangkan profesionalisme
Pemahaman yang baik terhadap standar etika dan praktik keperawatan sangatlah
diperlukan sehingga perawat diarahkan untuk menjaga kerahasiaan, menghormati
hak pasien, dan bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip etika keperawatan.
Dengan mematuhi standar etika, perawat dapat mengembangkan profesionalisme
yang tinggi dan menjunjung tinggi integritas profesi.
Membuat proses keperawatan terdokumentasi dengan baik
Dokumentasi yang tepat waktu dan akurat dapat membantu perawat dalam
mendeteksi dini perubahan kondisi pasien. Pemantauan parameter vital, hasil tes,
dan evaluasi tindakan keperawatan yang terdokumentasi dapat menjadi petunjuk
penting untuk mengidentifikasi risiko atau masalah kesehatan yang mungkin
muncul.
12
b. Manfaat proses keperawatan bagi klien atau pasien :
Dalam hal ini, adapun manfaat dari proses keperawatan bagi klien atau pasien,
berikut ini adalah beberapa manfaatnya.
Klien dapat berpatisipasi dalam menentukan perencanaan keperawatan
Dengan berpartisipasi dalam perencanaan keperawatan, pasien memiliki
kesempatan untuk menyampaikan nilai-nilai dan preferensi pribadi mereka. Ini
memungkinkan perencanaan asuhan menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan dan
harapan pasien. Penyesuaian ini dapat mencakup preferensi dalam pemilihan
metode pengobatan, gaya hidup, atau aspek-aspek lain dari asuhan kesehatan.
Menjamin klien mendapatkan asuhan keperawatan yang berkesinambungan
Pemantauan terus-menerus terhadap kondisi pasien memungkinkan perawat untuk
melacak perkembangan, mengevaluasi efektivitas intervensi, dan mengidentifikasi
perubahan yang memerlukan tindakan tambahan. Pemantauan yang terus-menerus
ini mendukung asuhan kesehatan yang responsif.
Mencegah terjadinya duplikasi dan kekurangan tindakan
Dengan memastikan adanya kontinuitas dalam asuhan kesehatan pasien. Dengan
merinci langkah-langkah dalam proses keperawatan, perawat yang berbeda yang
merawat pasien dapat dengan mudah memahami riwayat kesehatan, diagnosa, dan
rencana asuhan sebelumnya. Hal ini akan membantu dalam memberikan asuhan
yang konsisten dan terkoordinasi.
Mendapatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan yang prima
Proses keperawatan mendorong perawat untuk mengadopsi pendekatan inovatif
dalam memberikan asuhan kesehatan. Dengan mencari solusi baru dan terobosan
dalam tindakan keperawatan sehingga pasien dapat mendapatkan manfaat dari
perawatan yang lebih efektif dan efisien.
13
Kepuasan klien sehingga menjadi pelanggan tetap
Kepuasan yang dimaksud mencakup pengalaman positif selama pelayanan
kesehatan, baik dari aspek interpersonal, keamanan, efektivitas, efisiensi, hingga
keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan. Jika pasien merasa puas dengan
perawatan yang mereka terima, kemungkinan besar mereka akan menjadi
pelanggan tetap dari tempat pelayanan kesehatan tersebut.
Klien menyebarluaskan kepuasanya akan pelayanan asuhan keperawatan yang
mereka rasakan kepada orang lain sehingga orang lain berkeinginan untuk
mendapatkan pelayanan.
Pelanggan tetap memiliki dampak positif pada kelangsungan operasional dan
keberlanjutan finansial tempat pelayanan kesehatan. Mereka tidak hanya kembali
untuk mendapatkan layanan lebih lanjut, tetapi juga cenderung merekomendasikan
tempat tersebut kepada orang lain. Hal ini dapat meningkatkan reputasi dan citra
positif tempat pelayanan kesehatan di komunitas.
Meningkatkan jumlah klien menjadi pelanggan akan meningkat
Melalui proses keperawatan yang baik, tempat pelayanan kesehatan dapat
membangun reputasi yang positif di komunitas. Klien yang puas memiliki
kecenderungan untuk memberikan rekomendasi kepada keluarga, teman, atau
kenalan mereka. Reputasi positif ini dapat menarik perhatian lebih banyak klien
potensial, sehingga meningkatkan jumlah pasien yang datang untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan ditempat tersebut.
14
keperawatan adalah, suatu metode yang terorganisir dan sistematis dalam pemberian
asuhan keprawatan kepada klien, yang berfokus pada respon manusia-baik sebagai
individu, keluarga, maupun masyarakat-karena adanya ganguan kesehatan aktual
maupun potensial.
Proses keperawatan dilakukan secara sistematis dan ilmiah sesuai dengan
kondisi klien, baik dalam keadaan sehat maupun sakit, yang mengacu pada teori dan
konsep keperawatan. Proses keperawatan dikatakan sebagai proses atau metode
ilmiah, karena merupakan suatu upaya untuk melaksakan hal tertentu yang umumnya
mencakup beberapa langkah guna mencapai satu hasil. langkah atau tahapan pada
proses perawatan meliputi pengakjian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
implementasi tindakan keperawatan, dan evaluasi. Salah satu tujuan dari keperawatan
adalah menyelesaikan masalah yang dihadapi klien. Melaui pendekatan proses
keperawatan masalah-masalah yang dihadapi dapat diidentifikasi secara tepat dan
keputusan dapat diambil secara akurat. Perbandingan antara metode ilmiah dan proses
keperawatan dapat terlihat dalam tabel berikut ini :
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan materi praktikum diatas, maka adapun kesimpulan
yang dapat kami tuangkan sebagai penyusun laporan praktikum ini, berikut adalah
kesimpulan yang dapat kami tuangkan: Proses keperawatan merupakan suatu
kegiatan yang terorganisir denganmenggunakan metode yang sistematis dalam
memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada individu, kelompok, keluarga
dan masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dialami. Proses keperawatan terdiri
dari 5 tahap yaitu: pengkajian, diognasa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Tahap-tahap dalam proses keperawatan saling berkesinambungan dan tidak dapat di
pisahkan satu sama lain.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan mengenai materi makalah diatas, maka
adapun saran yang dapat kami tuangkan sebagai penyusun makalah ini, beberapa
saran yang dapat kami tuangkan yaitu seorang calon perawat hendaknya mengetahui
dan memahami dengan jelas bagaimana konsep dari proses keperawatan,
mengembangkan wawasan dan pengetahuan mengenai konsep dari proses
keperawatan. Hal ini meliputi pengertian proses keperawatan, manfaat proses
keperawatan, tahapan proses keperawatan, proses keperawatan sebagai metode
penyelesaian masalah keperawatan, perbandingan metode ilmiah dan proses
keperawatan sebagai metode penyelesaian masalah. Dalam menekuni ilmu proses
keperawatan hendaknya memilih sumber materi yang sesuai dan relevam dengan apa
yang sedang dipelajari, dalam menentukan referensi juga harus dari sumber yang
terpercaya seperti dari buku, e book, atau pun jurnal dari sumber yang resmi dan telah
terdaftar, agar ilmu yang diperoleh itu nantinya bisa digunakan sebagai mana
mestinya dengan maksimal dan dengan hasil yang memuaskan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: ECG.
Budiono, Pertami B. S. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi Medika.
Harnilawati. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan:
Pustaka As Salam.
Haryanto. (2007). Konsep Dasar Keperawatan dengan Pemetaan Konsep. Jakarta:
Salemba Medika.
Polopadang, V., & Nur, H. (2019). Proses Keperawatan Pendekatan Teori dan Praktik.
Sulawesi Selatan: Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Cerdas.
Ernawati, Nunung. 2018. Modul 1 Konsep Dasar Metodologi Keperawatan dan
Pengkajian Keperawatan dengan Pendekatan Studi Kasus. Malang:
Politeknik Kesehatan RS Dr. Soepraoen.
Laudia. (2011). “Pengertian Proses Keperawatan Menurut Para Ahli”. Tersedia pada
laman https://id.scribd.com/document/372486340/Pengertian-Proses-Kepe
rawatan-Menurut-Ahli, diakses pada tanggal 9 Januari 2024 pukul 22.10
WITA.
Rahman, A. (2015). “Konsep Dasar Proses Keperawatan”. Tersedia pada laman
https://www.slideshare.net/aderahmann/konsep-dasar-proses-keperawatan
akses pada tanggal 9 Januari 2024 pukul 23.15 WITA.
Melliany, O. (2019). Konsep Dasar Proses Keperawatan Dalam Memberikan Asuhan
Keperawatan (Askep) Pendahuluan.
Nasution, E. R. (2020). “Menentukan Proses Keperawatan Dalam Asuhan
Keperawatan”. Tersedia pada laman https://osf.io/6qfime, diakses pada
tanggal 9 Januari 2024 pukul 15.10 WITA.
Pulungan, H. R. (2019). “Pengembangan Konsep Dasar Proses Keperawatan”.
Tersedia pada laman https://osf.io/peeprints/ydexk/, diakses pada tanggal 9
Januari 2024 pukul 16.30 WITA.
Geri, Sayo. 2012. “Dian Husada-Mengambil Keputusan”. Tersedia pada laman
https://sayogerry.blogspot.com/?m=1 diakses pada tanggal 9 Januari 2024
pukul 17.30 WITA.
17