OLEH:
SALSABILA NAFI’AH
NIM. 231102032
KELOMPOK 9 PROFESI NERS
DOSEN PEMBIMBING:
RENI ASMARA ARIGA, S.Kp., MARS
NIP: 197502202001122001
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................... 4
1.4.1 Pendidikan Keperawatan .................................................................................. 4
1.4.2 Pelayanan Keperawatan .................................................................................... 4
1.4.3 Penelitian Keperawatan .................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 6
2.1 Konsep Manajemen Keperawatan di Unit Perawatan Kritis ............................... 6
2.2 Peran Teknologi dalam Peningkatan Manajemen Keperawatan ......................... 9
2.3 Studi Kasus Pemanfaatan Teknologi di Lingkungan Perawatan Kritis ............ 11
BAB III PEMBAHASAN ...................................................................................................... 14
3.1 Konsep Analisis ....................................................................................................... 14
3.1.1 Integrasi Teknologi dalam Manajemen Perawatan Pasien ......................... 14
3.1.2 Keuntungan dan Tantangan Pemanfaatan Teknologi di ICU ..................... 15
3.2 Hasil Analisis ........................................................................................................... 16
3.2.1 Temuan Pemanfaatan Teknologi.................................................................... 16
3.2.2 Evaluasi Dampak ............................................................................................. 21
BAB IV KESIMPULAN ........................................................................................................ 23
4.1 KESIMPULAN ............................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian mengenai teknologi digital dalam layanan keperawatan sedang dilaksanakan
di berbagai negara, dengan harapan bahwa teknologi ini mampu memfasilitasi atau bahkan
menggantikan tugas-tugas keperawatan, yang pada gilirannya dapat membantu mengatasi
kekurangan tenaga perawat dan mengurangi biaya perawatan yang terus meningkat.
Kekurangan tenaga perawat menjadi masalah serius di berbagai negara, dan perkiraan
menunjukkan bahwa masalah ini akan semakin meningkat seiring dengan perubahan
demografi. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, membuat
layanan kesehatan lebih aman dan efektif, serta meningkatkan kualitas dan hasil pelayanan
(Seibert et al., 2020).
1. Pemantauan Tanda Vital: Alat pemantau monitor yang terkoneksi dengan komputer di
nurse station, memungkinkan perawat untuk memonitor secara kontinu kondisi pasien,
termasuk pengukuran tekanan darah, denyut nadi, laju pernapasan, dan suhu tubuh.
Monitor elektrokardiogram (ECG) untuk memantau aktivitas jantung.
2. Monitoring Oksigenasi: Penggunaan oksimetri nadi untuk memantau tingkat saturasi
oksigen dalam darah.
3. Alat Pemantau Respirasi: Ventilator mekanis untuk membantu atau menggantikan
fungsi pernapasan pasien.
4. Sistem Alarm: Sistem alarm untuk memberi peringatan jika ada perubahan signifikan
dalam kondisi pasien.
5. Infus dan Pemantauan Cairan: Alat infus pump, syringe pump dan pemantauan cairan
intravena untuk memastikan pasien mendapatkan kebutuhan cairan yang adekuat.
Penting untuk diingat bahwa teknologi dan praktik medis terus berkembang, dan setiap
rumah sakit dapat memiliki pendekatan yang sedikit berbeda tergantung pada kebijakan
internal dan peralatan yang tersedia. Untuk informasi yang lebih spesifik, direkomendasikan
untuk menghubungi pihak rumah sakit yang bersangkutan.
c. Penerapan Pengambilan Keputusan Klinis di Ruang ICU Rumah Sakit Prof. Dr.
Chairuddin P. Lubis USU
Penerapan pengambilan keputusan klinis di ruang ICU (Intensive Care Unit)
merupakan suatu proses penting yang melibatkan evaluasi dan analisis mendalam terhadap
kondisi pasien yang memerlukan perhatian medis intensif. Berikut adalah beberapa aspek yang
terkait dengan penerapan pengambilan keputusan klinis di ruang ICU:
1. Evaluasi Pasien: Perawat dan tim medis mengumpulkan informasi lengkap mengenai
riwayat medis, tanda vital, hasil pemeriksaan, dan respons terhadap perawatan yang
telah diberikan.
2. Pemantauan Tanda Vital: Pengukuran tekanan darah, denyut nadi, laju pernapasan,
suhu tubuh, dan parameter lainnya secara berkala atau kontinu untuk memantau
perkembangan kondisi pasien.
3. Analisis Data Laboratorium: Evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium seperti analisis
darah, elektrolit, dan fungsi organ untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang
kondisi fisiologis pasien.
4. Penggunaan Skala Klinis: Penerapan skala klinis seperti Glasgow Coma Scale (GCS)
untuk mengukur tingkat kesadaran pasien.
5. Konsultasi Tim Medis: Kolaborasi antara dokter spesialis, perawat, dan ahli lainnya
untuk mendiskusikan kondisi pasien dan merumuskan rencana perawatan yang optimal.
6. Penggunaan Protokol dan Panduan: Adopsi protokol dan panduan klinis yang telah
ditetapkan untuk memandu proses pengambilan keputusan dan standar perawatan.
7. Pertimbangan Etika: Pertimbangan etika dalam pengambilan keputusan klinis,
termasuk diskusi dengan keluarga pasien tentang opsi perawatan dan keputusan penting
terkait perawatan hidup atau akhir hayat.
8. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS): Pemanfaatan sistem informasi
manajemen rumah sakit untuk mengakses rekam medis elektronik dan informasi pasien
dengan cepat.
9. Sistem Alarm dan Monitoring: Memanfaatkan sistem alarm dan pemantauan terhubung
untuk memberikan peringatan dini terhadap perubahan kondisi pasien yang signifikan.
10. Pelatihan dan Pengembangan Profesional: Memastikan tim medis terus mengikuti
pelatihan dan pengembangan profesional untuk menjaga kecakapan dalam mengambil
keputusan klinis yang kompleks.
11. Keterlibatan Pasien dan Keluarga: Melibatkan pasien dan keluarga dalam proses
pengambilan keputusan untuk memahami nilai-nilai dan preferensi mereka terkait
perawatan.
Pengambilan keputusan klinis di ruang ICU memerlukan koordinasi yang baik antara
anggota tim medis, pemanfaatan teknologi, dan pendekatan holistik terhadap perawatan pasien
yang memerlukan perhatian khusus.