Disusun Oleh:
Dandi Eko Wibowo (20522137)
Akila Neditha Utami (20522147)
Aya Sophia Rahmadona (20522292)
Diana Klarisa Dewi (20522334)
Devina Inayah Iryani (20522370)
Dosen Pengampu:
Muchamad Sugarindra, S.T., M.T.
Kemajuan teknologi yang berkembang pesat saat ini memberi dampak yang cukup
banyak bagi kehidupan manusia. Banyak ide-ide yang muncul untuk mempermudah
kelangsungan hidup manusia. Teknologi yang sedang popular di masyarakat
adalah penerapan konsep Internet of Things pada alat yang biasa digunakan oleh
manusia. Perancangan produk bantu untuk minum obat yang baru akan dibuat oleh
penulis lalu, dikonversi menjadi berbagai indikator teknik yang ditujukan kepada
ahli desain teknik untuk mengeksekusi melalui beberapa tahapan proses dan
metode tertentu, lalu secara bertahap menyebarkan ke dalam pengembangan
produk dan desain, proses desain, pengendalian produksi, sehingga membuat
produk dengan kinerja yang sempurna untuk kepuasan pelanggan Maka dari itu,
dibuat sebuah Smart Pill Bottle yang bergerak di bidang pengembangan kesehatan
dimana Smart Pill Bottle tersebut memiliki berbagai fitur yang merupakan produk
yang dibuat untuk membantu dokter dan pasien dimana pada botol obat ini
nantinya akan dimiliki pasien.
i
DAFTAR ISI
ii
4.1 Analisis Strategi Pasar ............................................................................ 19
4.7.3 Channels.......................................................................................... 32
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
6
masyarakat adalah penerapan konsep Internet of Things pada alat yang biasa
digunakan oleh manusia. Selanjutnya, produk health care berbasis Internet of
Things (IoT) yang telah berhasil dikembangkan oleh Soo Yeon, et.al. (2015) adalah
IoT-Smart Pill Bottle. IoT-Smart Pill Bottle berfungsi sebagai alat bantu untuk
mengetahui jumlah obat yang telah dikonsumsi dapat sesuai dengan dosis yang
tepat. Kandungan massa obat dalam botol tersebut diukur dengan menggunakan
sensor berat yang kemudian mengeluarkan output berupa nilai massa obat dalam
bentuk skala dan hasil skala dari massa obat yang telah diketahui dapat digunakan
sebagai indikator user telah mengambil obat atau belum mengambil obat melalui
bunyi alarm.
Penelitian untuk produk health care juga dilakukan oleh Farcas, et.al. (2015)
yaitu Weekly Electronic Pills Dispenser. Weekly Electronic Pills Dispenser adalah
sebuah kotak obat yang dibuat secara otomatis dan dilengkapi dengan timer untuk
jadwal minum obat. Perancangan alat ini membutuhkan microcontroller
PIC18F458 sebagai kontrol unit sistem Weekly Electronic Pills Dispenser, dan
alarm yang ditambahkan sebagai indikator pengingat jadwal minum obat. Weekly
Electronic Pills Dispenser ini memiliki tujuh buah container penampung pil obat
untuk persediaan selama satu minggu. Apabila user tidak mengambil obat sesuai
dengan jadwal dan dosis yang telah diatur sebelumnya maka sistem akan
mengirimkan notifikasi dalam bentuk SMS (Short Message Service) sebagai
informasi terhadap kondisi user.
Perancangan produk bantu untuk minum obat yang baru akan dibuat oleh
penulis lalu, dikonversi menjadi berbagai indikator teknik yang ditujukan kepada
ahli desain teknik untuk mengeksekusi melalui beberapa tahapan proses dan metode
tertentu, lalu secara bertahap menyebarkan ke dalam pengembangan produk dan
desain, proses desain, pengendalian produksi, sehingga membuat produk dengan
kinerja yang sempurna untuk kepuasan pelanggan (Clara Cristina, et.al., 2010).
Maka dari itu, dibuat sebuah Smart Pill Bottle yang bergerak di bidang
pengembangan kesehatan dimana Smart Pill Bottle membutuhkan analisis dan
inovasi produk berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen dan pasar melalui
kuesioner sehingga dapat diketahui segmentasi pasar, targeting, positioning, market Commented [AA1]: typo
7
size dari produk Smart Pill Bottle. Selain melakukan analisis terhadap pasar, Commented [AA2]: Italic
perusahaan juga perlu membuat business model canva (BMC) yang bertujuan agar Commented [AA3]: italic
proses bisnis dari inovasi produk dapat lebih terarah serta dapat melihat rancangan
bisnisnya secara garis besar.
sesuai untuk membantu permasalahan orang yang sakit, pasien, dan dokter?
Kalau menggunakan usulan di atas ini, sesuaikan kembali
2. Bagaimana cara untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar, market size, dan tujuan, manfaat dan kesimpulannya.
8
3. Bagi masyarakat, dapat membantu menyelesaikan permasalahan dan
memenuhi kebutuhan masyarakat mengenai fasilitas kesehatan dalam
bentuk Botol Pil.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Smart Pill Bottle merupakan salah satu medical devices yang berupa botol pil yang
dilengkapi dengan sensor IR. Selain berguna sebagai pengingat untuk pengguna
dalam mengonsumsi obat, Smart Pill Bottle ini juga mempermudah dokter dalam
mengontrol ketersediaan pil di dalam botol tersebut. (Pratiksha Wadibhasme, 2022)
2.1.2 Product Creation
Product Creation atau penciptaan produk merupakan gambaran bagaimana suatu
organisasi mendapatkan mulai dari ide produk, sistem yang diuji, dan semua
dokumentasi produk yang diperlukan untuk proses yang berorientasi oleh
konsumen. Dalam proses penciptaan produk, bahkan mungkin lebih dari proses
organisasi pada umumnya, ketidakpastian ditangani dan kompleksitas dikurangi.
(Deuten, 2000).
2.1.3 Konsep Segmenting, Targeting, Positioning (STP)
Segmenting, Targeting, Positioning (STP) merupakan disiplin inti dalam strategi
pemasaran, baik di lingkungan domestik maupun global, yang digunakan untuk
menangkap peluang pasar dan mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai
(Andaleeb, 2016). Berikut merupakan penjelasan analisis STP:
1. Segmenting, merupakan strategi yang digunakan untuk memisahkan sasaran
menjadi beberapa kelompok menurut jenis produk dan bauran pemasaran.
2. Targeting, merupakan proses seleksi produk atau jenis pelayanan untuk
mencapai keberhasilan.
3. Positioning, merupakan kegiatan penempatan produk atau jasa pelayanan
dalam persaingan dan menetapkan aburan pemasaran yang terperinci.
2.1.4 Bussiness Model Canvas (BMC)
Business Model Canvas adalah alat modern untuk manajemen strategis yang dapat
digunakan untuk mengoptimalkan aspek keuangan dari kegiatan yang dijalankan oleh entitas
10
ekonomi. Business Model Canvas berfokus pada nilai yang ditawarkan kepada pelanggan.
Nilai ini dibuat dengan mengubah sumber daya yang masuk menjadi hasil (selanjutnya
dinyatakan dalam pendapatan). Business Model Canvas juga diartikan sebagai
kerangka pemikiran perencana strategi dalam menyusun strategi bisnis baru untuk
menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai target yang memiliki 9
building blocks yaitu (Dudin, 2015) :
1. Value Propositions, merupakan produk atau jasa dari suatu perusahaan yang
mempunyai keunikan dan keunggulan yang lebih berkualitas dibandingkan
perusahaan lain (Dudin, 2015).
2. Customer Segments, merupakan sekumpulan orang yang mempunyai
perilaku berbeda-beda tetapi mempunyai kebutuhan yang sama (Dudin,
2015).
3. Customer Relationships, merupakan sebuah ikatan emosional yang telah
direncanakan oleh sebuah perusahaan agar konsumen tertarik untuk
membeli produk dari perusahaan tersebut (Dudin, 2015).
4. Channels, merupakan upaya yang dilakukan perusahaan dalam
mendistribusikan semua produk yang dihasilkan kepada konsumen agar
konsumen mengetahui dan membeli produk dari perusahaan tersebut (Dudin,
2015).
5. Cost Structure, merupakan semua kegiatan operasional yang membutuhkan
banyak biaya untuk menjalankan bisnis yang dikelola oleh perusahaan
(Dudin, 2015).
6. Revenue Stream, merupakan strategi perusahaan dalam mendapatkan
keuntungan dengan menghasilkan banyak uang sebagai pemasukan
perusahaan (Dudin, 2015).
7. Key Activity, merupakan seluruh aktivitas perusahaan yang harus dilakukan
untuk menjalankan bisnis agar perusahaan mendapatkan keuntungan (Dudin,
2015).
8. Key Partnership, merupakan hubungan kerja sama antar perusahaandimana
salah satu perusahaan sebagai pemasok bahan baku atau bahan jadi dan
perusahaan lainnya sebagai produksi bahan baku dan penjual bahan jadi
11
sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan (Dudin, 2015).
9. Key Resources, merupakan sumber daya utama perusahaan yang digunakan
sebagai alat untuk mengoperasikan bisnis agar proses bisnis dapat berjalan
dengan optimal (Osterwalder & Pigneur, 2012).
2.1.5 Value Proposition Canvas
Value Proposition Canvas (VPC) merupakan sebuah metode analisis yang
digunakan untuk menjabarkan dan menciptakan value atau manfaat kepada
konsumen. VPC juga dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui manfaat
apa saja yang bisadidapatkan oleh konsumen dari produk atau jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan. (Dudin, 2015).
12
Menggunakan Metode SWOT Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan Produk
Jasa Asuransi Kecelakaan dan Kematian Pada PT. Prudential Cabang
Lamongan (Cahyono, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
dari strategi pemasaran pada PT. Prudential. obyek penelitian menggunakan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data
menggunakan teknik analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats) untuk mengetahui implementasi strategi pemasaran dengan
menggunakan metode SWOT dalam upaya meningkatkan penjualan produk
jasa asuransi kecelakaan dan kematian.
13
BAB III
METODE PENELITIAN
keinginan dan saran yang telah diberikan oleh responden. Commented [AA7]: italic dan cek keseluruhan lagi untuk
formatting italic dan typo nya yaa
14
mempelajari teori dari berbagai penelitian yang terkait dengan literatur
seperti jurnal, buku, dan penelitian yang berkaitan dengan kemasan obat.
15
Gambar 3.4. 1 Alur Penelitian Commented [AA8]: “Kesimpulan” nya mana?
16
proses ini akan dijelaskan mengenai permasalah apa saja yang didapatkan
sehingga perlu dilakukan penelitian ini.
3. Pembuatan Kuesioner
Langkah kedua, setelah mengetahui permasalahan yang dialami masyarakat
dan akan diteliti maka langkah selanjutnya adalah membuat Voice of
Customer. Tujuan dari kuesioner ini adalah agar dapat mengetahui
kebutuhan dari Customer sehingga perusahaan dapat memutuskan
mengenai layanan yang diberikan maupun perbaikan yang diperlukan.
4. Penyebaran Kuesioner
Setelah kuesioner tersebut dibuat, langkah selanjutnya adalah dilakukan
penyebaran kuesioner. Penyebaran ini berfungsi agar mendapatkan data
data yang diperlukan untuk penelitian ini.
5. Generate Idea
Setelah memperoleh hasil kuesioner berupa VOC, perusahaan akan
menentukan dan mengakumulasikan hasil tersebut ke dalam inovasi atau ide
untuk menyelesaikan permasalahan dan memenuhi kebutuhan serta
keinginan dari customer. Selain itu, perusahaan dapat menentukan fitur apa
saja yang perlu ditambahkan sesuai dengan data dari narasumber.
6. Penentuan Strategi
Langkah selanjutnya adalah penentuan strategi. Pada proses ini dapat
diketahui mengenai strategi dari produk seperti analisis STP atau
Segmentation, Targeting, dan Positioning. Tujuan dari analisis STP ini
adalah untuk menentukan serta mengembangkan strategi pemasaran dari
produk.
7. Product Creation
Langkah ketujuh dalam proses ini adalah Product Creation. Maksud dari
Product Creation ini adalah menjabarkan mengenai inovasi yang dibuat
berdasar dari VOC serta mengetahui bentuk dari rancangan produk
perusahaan.
8. Menentukan dan menganalisis BMC (Business Model Canvas) dan VPC
(Value Proposition Canvas)
17
Langkah terakhir dalam proses penentuan produk adalah menentukan dan
menganalisis BMC dan VPC. BMC bertujuan untuk membantu dalam
menentukan kunci dari model bisnis yang dikembangkan, sedangkan VPC
bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat bisa menjawab
permasalahan yang ada sebelumnya.
9. Membuat Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis dan perhitungan berdasarkan hasil kuesioner
yang telah diisi responden, maka dapat dibuat kesimpulan yang menjawab
rumusan masalah.
10. Selesai.
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
19
b. Usia Responden
Pada bagian ini, peneliti membuat opsi untuk usia responden, hal ini dilakukan
untuk memberikan kemudahan kepada responden dalam pengisian dan
memudahkan peneliti untuk mengelompokkan responden berdasarkan usianya.
Berikut ini merupakan diagram hasil usia responden.
20
Gambar 4. 3 Diagram Lingkaran Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki
gender atau jenis kelamin perempuan. Hal ini digambarkan dengan presentasi
responden sebesar 70 %. Sedangkan sebanyak 30 % responden berjenis kelamin
laki laki. Produk PT Niroga Farma ini mengarah untuk seluruh gender sehingga
dengan presentase yang hamper sebanding dapat membantu perusahaan dalam
usaha untuk memenuhi keinginan customer.
21
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 90 % responden
pernah mengonsumsi obat di bawah pantauan dokter dan sisanya sebanyak 10 %
tidak pernah mengonsumsi obat di bawah pantauan dokter.
22
Segmentasi Pasar Variabel Segmentasi
Pekerjaan Semua kalangan
Segmentasi Tingkah Laku
Produk yang memudahkan dokter dan
pasien dalam mengatur jadwal
Kebutuhan
konsumsi obat pasien secara cepat dan
tepat.
Segmentasi Psikografis
Gaya Hidup Modern
Segmentasi Sosial Budaya
Kebudayaan Semua budaya
Agama Semua agama
Kelas sosial Menengah ke atas
4.3.2 Targeting
Targeting dilakukan untuk mengevaluasi setiap daya tarik segmen yang kemudian
dipilih satau atau lebih karakteristik untuk dilayani (Mujahidin & Khoirianingrum,
2019). Targeting dari perusahaan ini merupakan pasien rumah sakit maupun pasien
dari dokter yang membuka praktik umum.
4.3.3 Positioning
Positioning dilakukan untuk menempatkan sebuah produk di benak konsumen
dengan ciri-ciri yang dapat dibedakan dengan produk lainnya. Positioning juga
dilakukan oleh perusahaan untuk menanamkan ditra, persepsi, dan imajinasi
terhadap produk yang ditawarkan oleh konsumen (Mujahidin & Khoirianingrum,
2019). Positioning pada perusahaan PT Niroga Farma adalah botol pil dengan
sentuhan teknologi yang memiliki fitur pengingat konsumsi obat, pemberi
informasi mengenai obat serta memudahkan dokter dalam memantau obat pasien.
23
4.4 Analisis Product Creation
Strategi bisnis yang paling relevan dan mampu menjawab tantangan kompetisi
pasar yang semakin meningkat adalah strategi bisnis yang mampu mengakomodir
kriteria pasar melalui pemanfaatan berbagai jenis sarana dan prasarana yang juga
semakin maju dan berkembang. Salah satu strategi tersebut adalah strategi dalam
27 aspek pemasaran menggunakan alat digital atau dikenal dengan digital
marketing, yaitu metode pemasaran yang dilakukan menggunakan bantuan
instrumen digital, utamanya internet beserta beragam aplikasi yang terdapat di
dalamnya dan peralatan yang mendukung penggunaan media tersebut, yang
memungkinkan terciptanya sebuah jaringan atau keterhubungan dengan banyak
pihak, dalam hal ini antara produsen/penjual dengan pelanggan, tanpa dibatasi oleh
jarak, waktu, dan tempat.
Berdasarkan hasil QFD yang telah disebarkan, dapat diketahui bahwa
inovasi pada produk Smart Pill Bottle dapat membantu kebutuhan konsumen
terhadap masalah yang ada. Selain itu menurut Voice of Customer (VOC), produk
ini dapat membantu pasien di rumah sakit, dokter yang membuka praktik untuk
memudahkan dalam mengontrol jadwal dan mengonsumsi obat pada pasien.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode 5 why analysis
dengan cara bertanya “mengapa” sebanyak 5 kali atau secara berulang kali hingga
jawabab telah menunjukkan akar dari permasalahan. 5 why analysis merupakan
salah satu analisis sederhana namun efektif dan memungkinkan untuk
menginvestigasi suatu masalah secara mendalam. Berikut merupakan 5 why
analysis untuk produk Smart Pill Bottle:
24
Gambar 4. 5 Why Analysis
Berdasarkan 5 whys analysis tersebut dapat diketahui bahwa permasalahan
utama yang akan disolusikan pada produk ini adalah mayoritas pasien sering tidak
mengonsumsi obat secara tepat. Hal tersebut terjadi karena kemasan atau botol pil
konvensional hanya berisikan keterangan tertentu. Karena banyaknya jenis obat
yang dikonsumsi pasien mengaku sering kesulitan jika menggunakan pengambilan
manual. Ditambah dengan kegiatan lain dan pengingat untuk meminum obat tidak
ada pasien menjadi sering tidak tepat waktu dalam mengonsumsi obat sesuai
anjuran dokter. Oleh karena itu, PT Niroga ingin mengatasi permasalahan tersebut
dengan menyediakan suatu solusi berupa produk botol pil yang memiliki fitur
pengingat konsumsi obat, pendeteksi jumlah pil, dan pemantau konsumsi pil untuk
dokter.
25
4.5 Screening dan Scoring
Proses screening dan scoring yang digunakan pada penelitian adalah metode
Importance Rating. Metode ini digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan
atau level of importance dari setiap atribut yang digunakan bagi setiap responden.
Data importance rating diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada masyarakat
melalui google form. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada kuesioner terdiri
dari 5 pertanyaan. Skala yang digunakan pada kuesioner tersebut dan rumus
perhitungan importance rating adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 2 Skala Importance Rating
Skala Keterangan
1 Sangat Tidak Penting
2 Kurang Penting
3 Penting
7 Lebih Penting
9 Sangat Penting
26
Produk memiliki tampilan menarik = 6,6
Hasil dari perhitungan nilai Importance Rating pada atribut pertama yakni
membantu mengontrol kesehatan dengan menggunakan 5 skala, menghasilkan nilai
sebesar 6,8.
Tabel 4. 4 Importance Rating Memiliki Berbagai Macam Fitur
Keterangan Skala Responden Skor
Sangat Tidak Penting 1 0 0
Kurang Penting 3 0 0
Penting 5 6 30
Lebih Penting 7 12 84
Sangat Penting 9 2 18
Total 20 132
27
Importance Rating 6,6
Hasil dari perhitungan nilai Importance Rating pada atribut kedua yakni
memiliki berbagai macam fitur dengan menggunakan 5 skala, menghasilkan nilai
sebesar 6,6.
Tabel 4. 5 Importance Rating Memiliki Tampilan Menarik
Keterangan Skala Responden Skor
Sangat Tidak Penting 1 0 0
Kurang Penting 3 0 0
Penting 5 7 35
Lebih Penting 7 10 70
Sangat Penting 9 3 27
Total 20 132
Importance Rating 6,6
Hasil dari perhitungan nilai Importance Rating pada atribut ketiga yakni
memiliki tampilan menarik dengan menggunakan 5 skala, menghasilkan nilai
sebesar 6,6.
Tabel 4. 6 Importance Rating Produk Mudah Digunakan
Keterangan Skala Responden Skor
Sangat Tidak Penting 1 0 0
Kurang Penting 3 1 3
Penting 5 5 25
Lebih Penting 7 9 63
Sangat Penting 9 5 45
Total 20 136
Importance Rating 6,8
Hasil dari perhitungan nilai Importance Rating pada atribut terakhir yakni
produk mudah digunakan dengan menggunakan 5 skala, menghasilkan nilai sebesar
28
6,8. Berdasarkan beberapa atribut di atas setelah melalui perhitungan nilai
important rating menurut responden maka dapat diambil kesimpulan bahwa atribut
terpenting adalah produk membantu mengontrol kesehatan dan produk mudah
digunakan yang mana atribut ini memiliki nilai rating terbesar yakni 6,8. Atribut
terpenting kedua adalah produk memiliki berbagai macam fitur dan produk
memiliki tampilan menarik dengan nilai sebesar 6,6.
Variabel PT Plasticon
PT Niroga Farma PT Anshell Jaya
Pembeda Trijaya
- Dilengkapi
dengan sensor
- Tidak
IR untuk - Tidak
dilengkapi
mendeteksi dilengkapi
berbagai
ketersediaan berbagai
macam
jumlah pil macam
fitur pada
didalam botol fitur pada
botolnya
- Terdapat botolnya
Fitur - Tidak
tombol - Tidak
Inovasi memiliki
dibagian atas memiliki
Produk notifikasi
tutup yang notifikasi
pada dokter
berfungsi pada dokter
untuk
untuk untuk
mengontrol
memberikan mengontrol
pada jarak
alarm atau pada jarak
jauh
notifikasi pada jauh
jam tertentu
untuk
29
Variabel PT Plasticon
PT Niroga Farma PT Anshell Jaya
Pembeda Trijaya
mengingatkan
agar segera
mengonsumsi
obat
- Terdapat
notifikasi
untuk dokter
agar dapat
mengontrol
pasien dari
jarak jauh
- Boleh
digunakan
oleh semua
orang
- User akan
- Boleh
lebih teratur - Boleh
digunakan
Keuntungan dalam digunakan
oleh semua
pengguna mengonsumsi oleh semua
orang
obat orang
- Dokter lebih
mudah
mengontrol
pasien dari
jarak jauh
- Semua - Semua - Semua kalangan
Consumer
kalangan kalangan dibidang kesehatan
30
Variabel PT Plasticon
PT Niroga Farma PT Anshell Jaya
Pembeda Trijaya
dibidang dibidang
kesehatan kesehatan
Harga - 500.000 - 15.000 - 14.000
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa PT Niroga Farma lebih unggul
dikarenakan botol pil yang diproduksi memiliki teknologi berbasis IOT.
Kompetitor pertama yaitu PT Anshell Jaya dan PT Plasticon Trijaya tidak
menggunakan teknologi berbasis IOT dalam memproduksi botol pil. Botol pil pada
PT Niroga Farma dapat digunakan sebagai pengingat bagi penggunanya untuk
mengetahui kapan waktu untuk meminum obat dan berapa kapasitas oat yang
tersedia, dan juga dokter dapat mengontrol pasiennya dari jarak jauh sedangkan
kompetitor nya tidak memiliki kegunaan seperti PT Niroga Farma. Oleh karena itu,
produk ini merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan kompetitor yang
dimiliki. Berdasarkan kebutuhan pasar, market size dan analisis kompetitor dari
voice of customer, PT Niroga Farma berusaha mengembangkan dan berinovasi
lebih agar produk perusahaan ini dapat mengurangi dan membantu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan masyarakat.
31
memberikan income kepada perusahaan atau organisasi kita. Adapun customer
segments pada PT Niroga Farma yaitu pasien yang sedang menjalani rawat inap
maupun rawat jalan yang harus dipantau oleh dokter dalam mengonsumsi obatnya
di rumah sakit yang ada di Yogyakarta, praktik dokter mandiri, dan juga pihak pihak
yang berhubungan dengan alat kesehatan. Produk ini juga dapat digunakan di
berbagai kalangan usia dan dapat digunakan oleh laki-laki dan perempuan dengan
kelas sosial menengah ke atas.
4.7.2 Value Proposition
Value Proposition akan menentukan segmen pelanggan yang dipilih atau
sebaliknya. Value Proposition atau dengan mudahnya disebut nilai produk, adalah
nilai atau keuntungan yang ditawarkan ke target konsumen. PT Niroga Farma
memiliki Value Proposition berupa produk Smart Pill Bottle yang memanfaatkan
perkembangan teknologi yang dapat terhubung dengan dokter. Terdapat fitur
notifikasi untuk mengetahui kapan waktu untuk meminum obat dan fitur notifikasi
untuk mengetahui berapa banyak obat yang tersedia di dalam botol.
4.7.3 Channels
Channel merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan ketika mengamati suatu
bisnis model karena Channel bisa juga disebut bagaimana cara kita menyampaikan
produk kepada konsumen. Channel tersebut bisa berupa penjualan langsung, bisa
juga melalui distributor, melalui tenaga marketing, bisa juga melalui website, bisa
melalui forum jual beli, atau melalui thread Kaskus.
4.7.4 Customer Relationship
Customer Relationship merupakan usaha yang dilakukan oleh perusahaan atau
organisasi untuk mendapatkan, menambah jumlah konsumen dan untuk
mempertahankan konsumen agar terus setia dengan kita adalah dengan membuat
hubungan baik dengan pelanggan. Cara yang dilakukan PT Niroga Farma untuk
mendapatkan pelangggan baru dan mempertahankan pelanggan lama yaitu dengan
memberikan informasi dan penawaran spesial kepada pihak yang akan bekerja
sama dengan PT Niroga Farma
32
4.7.5 Revenue Stream
Revenue stream dalam BMC akan kita isi dengan berbagai cara untuk menghasilkan
keuntungan dari Value Proposition kita. Revenue Stream adalah penjelasan tentang
apa saja hal-hal yang membuat bisnis mendapatkan pemasukan dari para
pelanggannya. Pendapatan yang diperoleh PT Niroga Farma berasal dari penjualan
produk dan perusahaan atau organisasi yang bekerja sama yang menggunakan
produk dari PT Niroga Farma.
4.7.6 Key Resources
Artinya adalah sumber daya utama yang fungsinya menggambarkan aset-aset
terpenting yang menentukan keberhasilan pengoperasian model bisnis. Aset-aset
berharga inilah yang memungkinkan organisasi mewujudkan nilai proposisi yang
dijanjikan kepada pelanggan dengan baik. Key resources dapat dikelompokkan
kedalam beberapa jenis seperti sumber daya fisik, intelektual, manusia, dan
finansial. Berikut merupakan key resources PT Niroga Farma:
1. Fisik, Aset yang dimiliki oleh PT Niroga Farma berupa gedung.
2. Intelektual, yang dimiliki oleh PT Niroga Farma adalah database
perusahaan, knowledge, dan brand.
3. Manusia, Sumber daya yang ada pada PT Niroga Farma yaitu karyawan atau
para pekerja yang mengoperasikan dan bertanggung jawab atas perusahaan.
4. Financial, Sumber daya finansial yang ada pada PT Niroga Farma berasal
dari modal pemilik dan perusahaan terkait yang melakukan kerja sama.
4.7.7 Key Activities
Key Activities adalah tindakan-tindakan terpenting yang diambil perusahaan agar
dapat beroperasi dengan sukses. Aktivitas-aktivitas kunci juga diperlukan untuk
menciptakan dan memberikan proposisi nilai, menjangkau pasar, mempertahankan
Hubungan Pelanggan, dan memperoleh pendapatan. PT Niroga Farma memberikan
layanan terbaik kepada pengguna produk dengan memberikan fitur yang
bermanfaat dan dapat memudahkan pengguna dalam menggunakan produknya.
4.7.8 Key Partnership
Untuk bisa berjalan dengan baik, tidak ada usaha yang bisa berjalan tanpa adanya
kerja sama dengan pihak lane. Untuk itu terdapat 1 elemen didalam 9 elemen
33
Business Model Canvas yaitu Key Partners atau mitra kunci. Mitra kunci
merupakan mitra kerjasama pengoprasian organisasi. Organisasi membutuhkan
kemitraan ini untuk bergabagai tujuan yang umumnya adalah penghematan karena
tidak tercapainya skala ekonomi dan mengurangi risiko dalam memperoleh sumber
daya. PT Niroga Farma membentuk kemitraan dengan bekerja sama dengan pihak
penyedia bahan baku btol obat dan pihak pengguna produknya yaitu pada Rumah
Sakit yang ada di sekitar Yogyakarta dan perusahaan yang membutuhkan produk
ini.
4.7.9 Cost Structure
Cost Structure adalah seluruh biaya yang akan muncul dalam menjalankan sebuah
bisnis model. Struktur biaya yang efisien, menjadi kunci besarnya laba yang
diperoleh organisasi. Hal ini juga merupakan rincian biaya-biaya terbesar yang
harus Anda keluarkan untuk melakukan key activities dan menghasilkan Value
Proposition.
34
botol dan notifikasi jadwal meminum obat sehingga dokter dapat lebih
mudah dalam memantau obat pasien. Selain itu, perusahaan juga
menawarkan produk yang mudah digunakan dengan tampilan yang menarik.
c. Pain Relievers
Terdapat kendala dalam menggunakan produk yang dialami konsumen
sehingga PT Niroga Farma membuat pain relievers antara lain melayani
informasi terkait pemakaian produk dan keluhan pemakaian.
2. Customer Segments
a. Gains
Keinginan merupakan hal yang penting dari proses produksi. Pada studi ini,
konsumen menginginkan agar terdapat notifikasi atau alaram untuk
mengingatkan pengguna agar dapat sesegera mungkin mengonsumsi obat.
Produk Smart Pill Bottle ini juga dapat memudahkan dokter dalam
mengontrol pasien dari jarak jauh, karena produk ini dilengkapi sensor IR,
yang dapat mendeteksi jumlah pill yang tersisa di dalam botol.
b. Pains
Sesuai latar belakang dimana poin utamanya adalah terkait permasalahan
ketidakteraturan pengguna dalam mengonsumsi obat, dan kesulitan dokter
dalam mengontrol ketersediaan pill pasien. Dimana hal tersebut memiliki
kekurangan ketika pengguna lupa untuk mengonsumsi obat.
c. Customer
Jobs Customer yaitu terkait tindakan yang diinginkan untuk menyelesaikan
masalah yang dialami konsumen. Pada studi ini konsumen akan dapat
mengonsumsi obat tepat waktu, dan dokter nantinya dapat mengontrol
pasien dari jarak jauh melalui device nya. Dan kemudahan dalam
penggunaan produk ini memungkinkan konsumen dapat menggunakan
produk ini dimana dan kapanpun ia mau.
35
BAB V
KESIMPULAN
36
untuk meminum obat dan fitur notifikasi untuk mengetahui berapa banyak obat
yang tersedia di dalam botol lalu penjualan dilakukan secara langsung, bisa
juga melalui distributor, melalui tenaga marketing, bisa juga melalui website,
bisa melalui forum jual beli, atau melalui thread Kaskus, memberikan
informasi dan penawaran spesial kepada pihak yang akan bekerja sama dengan
PT Niroga Farma. Pendapatan yang diperoleh PT Niroga Farma berasal dari
penjualan produk dan perusahaan atau organisasi yang bekerja sama yang
menggunakan produk dari PT Niroga Farma. Beberapa aset PT Niroga Farma
dikelompokkan berupa aset fisik, intelektual, manusia, dan keuangan. PT
Niroga Farma memberikan layanan terbaik kepada pengguna produk dengan
memberikan fitur yang bermanfaat dan dapat memudahkan pengguna dalam
menggunakan produknya lalu membentuk kemitraan dengan bekerja sama
dengan pihak penyedia bahan baku botol obat dan pihak pengguna produknya
yaitu pada Rumah Sakit yang ada di sekitar Yogyakarta dan perusahaan yang
membutuhkan produk ini. Pada analisis VPC, terdapat value propositions yang
mana produk ini dilengkapi dengan fitur sensor IR untuk mengetahui jumlah
obat yang ada di dalam botol dan notifikasi jadwal meminum obat sehingga
dokter dapat lebih mudah dalam memantau obat pasien. Lalu untuk customer
segments, konsumen akan dapat mengonsumsi obat tepat waktu, dan dokter
nantinya dapat mengontrol pasien dari jarak jauh melalui device-nya. Dan
kemudahan dalam penggunaan produk ini memungkinkan konsumen dapat
menggunakan produk ini dimana dan kapanpun ia mau.
37
DAFTAR PUSTAKA
38
Kesembuhan Pengobatan Di Puskesmas Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017. Jurnal Penelitian Kesmasy,
1(1), 31-36.
Widodo, C. O. (2016). Rancang Bangun Sistem Smart Medicine Dispenser
Menggunakan Protokol Komunikasi Wi-Fi dan Protokol Pertukaran
Pesan MQTT. Tangerang: Universitas Multimedia Nusantara.
39
LAMPIRAN
40
41
42
43