Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

PENGARUH TEKNOLOGI

TERHADAP DUNIA KESEHATAN

Dosen Pengampuh : Abri Hadi, SE., M.Kom

DI SUSUN
O
L
E
H
Nama : SURIANI SUDDIN
NIM : 042022421
Kelas :D
Angkatan : 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

"Pengaruh Teknologi Terhadap Dunia Kesehatan". Tujuan penulisan ini untuk

memenuhi tugas dari Bapak Abdi Hadi, SE., M.Kom. Makalah ini diharapkan dapat

menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdi Hadi, SE., M.Kom,

pada kuliah Teknologi Informasi yang sudah mempercayakan tugas ini kepada

penulis, sehingga sangat membantu penulis untuk memperdalam pengetahuan.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi

pengetahuannya kepada penulis, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat

waktu.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam karya

tulis yang disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut.

Kritik dan saran dari pembaca senantiasa ditunggu dan didengarkan oleh penulis

guna meningkatkan kualitas makalah ini ke depannya.

Palopo, 11 Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

BAB 2 DASAR TEORI .................................................................................. 5


2.1 Pengertian Teknologi ........................................................................... 5
2.2 Pengertian Teknologi Informasi ........................................................... 5

BAB 3 PEMBAHASAN ................................................................................. 7


3.1 Peran Teknologi Informasi dibidang Kesehatan ................................... 7
3.2 Manfaat Teknologi Informasi dibidang Kesehatan ............................... 8
3.3 Penggunaan Teknologi Informasi untuk Analisis Kesehatan ............... 11
3.4 Pengenalan Teknologi Informasi Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan .... 13
3.5 Implementasi Teknologi dalam Bidang Kesehatan .............................. 14

BAB 4 PENUTUP ........................................................................................... 31


5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 31
5.2 Saran ...................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 33

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Alat USG .................................................................................... 15


Gambar 3.2 Bagian-Bagian Alat USG ........................................................... 18
Gambar 3.3 Prinsip Kerja USG ...................................................................... 19
Gambar 3.4 Tampilan Citra USG 2D ............................................................. 21
Gambar 3.5 Tampilan Citra USG 3D ............................................................. 22
Gambar 3.6 Tampilan Citra USG 4D ............................................................. 23
Gambar 3.7 Tampilan Citra USG 4D ............................................................. 24
Gambar 3.8 Memasukkan Data Pasien .......................................................... 26
Gambar 3.9 Memasukkan Probe Transduser ................................................. 27
Gambar 3.10 Memilih Tipe Konveks atau Curve untuk Pemeriksaan............ 27
Gambar 3.11 Mengatur Depth dan Zoom......................................................... 28
Gambar 3.12 Mengatur TCG .......................................................................... 28
Gambar 3.13 Mengatur Measure .................................................................... 29

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Era Globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang dengan

begitu pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi (TI)

yang telah merambah keberbagai bidang kehidupan manusia. Defenisi Teknologi

Informasi itu sendiri adalah Studi atau penggunaan peralatan elektronika, untuk

menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja melalui berbagai

media (seperti internet), termasuk katakata, bilangan dan gambar. Salah satu kemajuan

teknologi informasi merambah pada bidang kesehatan seperti kedokteran. Kemajuan

dalam bidang kesehatan ini sangat berkembang dengan begitu pesat, sehingga banyak

temuantemuan yang didapatkan dengan bantuan Teknologi Informasi baik dalam

bidang pengorganisasian rumah sakit, pengobatan, maupun penelitian pengembangan

dari ilmu kesehatan itu sendiri. Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi

tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang

bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia Dalam bidang

kesehatan sendiri kemajuan Teknologi Informasi sudah sangat menunjang pelayanan,

apalagi di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang

lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter

akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte

perkembangan terbaru, tidak hany itu teknologi informasi juga memiliki kemampuan

dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi. Beberapa penelitian terkait

dengan perkembangan teknologi seperti penelitian yang dilakukan oleh Manganello,

1
Jennifer, et al. (2017) dalam artikelnya yang berjudul "The relationship of health

literacy with use of digital technology for health information: implications for public

health practice." (Journal of public health management and practice) menyebutkan

pelayanan kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi penggunaan teknologi digital,

penerapan intervensi kesehatan dalam pengembangan teknlogi digital sangat efektif

dalam melayani masyarakat. Hal yang serupa juga yang disampaikan oleh Moller,

Arlen C., et al. (2017) dalam artikelnya yang berjudul "Applying and advancing

behavior change theories and techniques in the context of a digital health revolution:

proposals for more effectively realizing untapped potential." (Journal of behavioral

medicine) bahwa penerapan intervensi kesehatan berbasis teknologi digital dinilai

sangat menguntungkan. Pertama, dapat memperlancar akses pelayanan,

mempermudah jangkauan pelayanan terhadap masyarakat. Kedua, dapat

memindahkan intervensi kesehatan ke platform digital dan menghadirkan riset dengan

peluang baru untuk memajukan teori dan konsep pelayanan kesehatan. Secara teori

dan konsep, juga dikatakan bahwa pelayanan publik yang prima merupakan sumber

kemajuan yang sangat menentukan daya saing, ada baiknya jika sektor pelayanan

harus terus-menerus ditingkatkan mutunya. Penggunaan dan pemanfaatan teknologi

ini merupakan salah satu solusi tepat bagi pemecahan masalah layanan publik.

Setidaknya pemanfaatan hal itu akan mengatasi masalah-masalah geografis, waktu

dan sosial ekonomis. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui

pengembangan dan pendayagunaan teknologi juga akan membantu kinerja layanan

publik secara terpadu sehingga akan terwujud manajemen yang efektif dan efisien,

transparan dan akuntabel. Itu artinya, penggunaan teknologi digital dalam pelayanan

2
kesehatan akan memberikan kontribusi pada efektifitas pelayanan kesehatan. Dengan

demikian untuk mengaplikasikan teknologi tersebut dalam pelayanan, tentu banyak

hambatan dan kendala yang dihadapi misalnya: sumberdaya manusia, finansial,

kebijakan, dan faktor keamanan. Di sisi lain, ilmu kesehatan semakin hari semakin

berkembang. Tenaga kesehatan perlu menerapkan ilmu kesehatannya sebagai upaya

peningkatan status kesehatan masyarakat. Kiranya Sumber Daya kesehatan ini perlu

diberdayakan dan didukung dalam hal mengembangkan pelayanan kesehatan berbasis

teknologi. Hal ini tentu bertujuan untuk melibatkan peran aktif segenap subsistem

yang berada dalam naungan sektor kesehatan untuk mengupayakan perubahan sebuah

sistem pelayanan kesehatan yang merata, tepat sasaran dan terjangkau di masa yang

akan datang. Teknologi memang bukan satusatunya solusi untuk permasalahan di

berbagai instansi pemberi jasa layanan kesehatan. Tetapi perlu diperhatikan,

pentingnya keseriusan dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan

mampu membuat perubahan sistem kesehatan yang lebih baik ke depannya. Tujuan

dari literature review ini untuk melihat manfaat teknologi dalam bidang kesehatan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana peran teknologi informasi dibidang kesehatan?

2. Bagaimana manfaat teknologi informasi dibidang kesehatan?

3. Bagaimana penggunaan teknologi informasi untuk analisis kesehatan?

4. Bagaimana pengenalan teknologi informasi sebagai upaya peningkatan

kesehatan?

3
5. Bagaimana implemantasi teknologi dalam bidang kesehatan?

6. Bagaimana contoh implemantasi teknologi informasi dalam bidang

kesehatan?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui peran teknologi informasi dibidang kesehatan

2. Untuk mengetahui manfaat teknologi informasi dibidang kesehatan

3. Untuk mengetahui penggunaan teknologi informasi untuk analisis

kesehatan

4. Untuk mengetahui bagaimana pengenalan teknologi informasi sebagai

upaya peningkatan kesehatan

5. Untuk mengetahui implemantasi teknologi dalam bidang kesehatan

6. Untuk mengetahui contoh implemantasi teknologi informasi dalam

bidang kesehatan

4
BAB II

DASAR TEORI

2.1 DEFINISI TEKNOLOGI

Teknologi adalah konsep yang sangat luas dan digunakan untuk merujuk

kepada beberapa cabang ilmu pengetahuan dan penelitian. Istilah “Teknologi” berasal

dari kata Yunani, yaitu “techne” yang berarti “kerajinan” dan “logia” berarti “studi

tentang sesuatu”. Beberapa contoh teknologi adalah teknologi informasi, teknologi

medis, bioteknologi, dll. Sebagai cabang teknologi jangka panjang dalam berbagai

bidang ilmu pengetahuan dan penelitian, begitu juga manfaatnya. Mari kita lihat

manfaat teknologi informasi di beberapa bidang utama kehidupan sehari-hari. Berikut

ini adalah beberapa contoh penerapan Teknologi Informasi untuk mengoptimalkan

sumber daya yang dimilikinya :

1. Dalam bidang Pendidikan

2. Dalam bidang Kesehatan

3. Sektor Perbankan

4. Bidang bisnis

5. Perusahaan

2.2 DEFINISI TEKNOLOGI MENURUT PARA AHLI

• McKeown, 2001: Teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang

5
digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah dan menggunakan informasi dalam

segala bentuknya.

• William, 2005: Teknologi Informasi merupakan sebuah bentuk umum yang

menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi,

menyimpan, mengkomunikasikan dan atau menyampaikan informasi.

• Martin, Brown, DeHayes, Hoffer, Perkins, 2005: Teknologi Informasi merupakan

kombinasi teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) untuk mengolah dan

menyimpan informasi dengan teknologi komunikasi untuk melakukan transmisi informasi.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Peran Teknologi Informasi dibidang kesehatan

Ketersediaan informasi obat yang akurat, benar, dan up to date

merupakan kebutuhan bagi penyedia layanan kesehatan untuk pasien dan

masyarakat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi banyak

berperan dalam dunia kesehatan antara lain : untuk urusan adminstrasi, obat-

obatan, diagnostik, terapi, perawatan (monitoring status pasien), serta

penelitian. Selain itu, peran teknologi informasi lainnya yaitu sebagai pusat

informasi kesehatan (Health Information Center), sebagai penyedia informasi

yang terpercaya (reliable) dan mampu untuk memetakan kondisi kesehatan

masyarakat, melakukan analisis kesehatan berdasarkan data yang

komprehensif dari semua unit-unit kesehatan, melakukan pemantauan dan

pengendalian masalah kesehatan melalui Health Monitoring System, konsultan

kesehatan bagi masyarakat, baik secara online (web) maupun offline.

“Untuk penanganan yang lebih efisien dibutuhkan suatu koordinasi

antar unit pelayanan kesehatan dimana pasien itu didiagnosa ke tempat-tempat

dimana pasien tersebut akan dirujuk sehingga penaganan dapat lebih tepat dan

efisien tanpa terdapat redudansi”(Irawan 2006:3).Pada tahapan saat ini telah

dilakukan identifikasi layanan-layanan unggulan bidang kesehatan dengan

karakteristik yang dimiliki, antara lain: berorientasi pada kebutuhan

7
masyarakat, berpotensi untuk dikembangkan (high potential), layanan inovatif

(strategic), efektif dan integritas (key operational), dan menciptakan efisiensi

(support). Selanjutnya dilakukan pengembangan aplikasi web berdasarkan

layanan unggulan yang diidentifikasi. Sistem yang dirancang akan

menghubungkan jaringan Rumah Sakit yang bekerjasama dan menyimpan data

keberadaan peralatan kesehatan serta ruangan yang tersedia di masing-masing

rumah sakit pada saat tertentu. Data ini kemudian dapat diakses oleh

masyarakat yang membutuhkan layanan unit gawat darurat melalui fasilitas

tertentu seperti situs web serta SMS. DGS bidang kesehatan yang dihasilkan

saat ini bersifat informatif kepada masyarakat dan layanan interaktif untuk

layanan registrasi online tenaga kesehatan.

3.2 Manfaat Teknologi Informasi

1. Memudahkan Pasien

Contohnya : Memudahkan pasien. Hadirnya teknologi sangat memudahkan pasien

terutama dalam mengakses informasi dan pelayanan kesehatan. Hanya dengan ponsel atau

komputer, kini pasien dapat mengakses berbagai macam informasi kesehatan di internet.

Selain itu, berbagai macam layanan kesehatan yang hadir secara online juga memudahkan

pasien dalam mengakses pelayanan kesehatan. Pasien kini dapat mengakses informasi,

mendapat layanan konsultasi, hingga melakukan penebusan resep obat secara online.

2. Mempersingkat Waktu Tunggu Pasien

8
Contohnya : Selain memudahkan pasien dalam mengakses pelayanan kesehatan,

teknologi di bidang kesehatan juga dapat mempersingkat waktu tunggu pasien. Biasanya

jika Anda melakukan pelayanan kesehatan di rumah sakit, Anda dapat mengantri hingga

berjam-jam untuk mendapat pelayanan. Namun kini dengan adanya teknologi, Anda tidak

perlu menunggu lama. Anda dapat membuat janji secara online lalu melakukan konsultasi

secara tatap muka di pelayanan kesehatan. Anda juga bisa membuat janji untuk melakukan

konsultasi secara online dengan dokter.

3. Mempermudah Dokter dan Tenaga Medis Lainnya dalam Menolong Pasien

Contohnya : Dengan adanya perkembangan teknologi di bidang kesehatan, dokter dan

tenaga medis lainnya jadi lebih mudah dalam menjangkau pasien. Kini hanya dengan

koneksi internet dan ponsel, dokter dan tenaga medis lainnya dapat menolong pasien tanpa

harus bertatap muka. Dokter juga dapat memiliki waktu dan tempat yang lebih fleksibel

untuk menolong pasien.

4. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

Contohnya : Dengan akses yang lebih cepat dan mudah dijangkau, kesehatan

masyarakat tentunya akan meningkat. Terutama berbagai informasi yang tersedia di

internet, ditambah layanan kesehatan secara online dapat meningkatkan pengetahuan

pasien dan membuat pasien lebih cepat untuk ditangani. Selain itu, dengan berkembangnya

teknologi alat-alat kesehatan juga mengalami kemajuan. Berbagai macam alat kesehatan

yang mempermudah dokter dalam mendiagnosa dan menangani pasien. Beberapa teknologi

yang mempermudah dokter dalam menangani pasien adalah alat cuci darah. Tentunya hal

ini sangat membantu dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

9
5. Penyimpanan dan Perawatan Data Menjadi Lebih Mudah

Contohnya : Penyimpanan dan perawatan data menjadi lebih mudah. Teknologi tidak

hanya memudahkan dari sisi pasien dan tenaga medis saja. Namun ternyata juga membantu

sisi penyedia layanan kesehatan. Dengan adanya teknologi, penyedia layanan menjadi lebih

mudah dalam menyimpan data-data penting milik pasien seperti rekam medis, atau data

penting lainnya. Penyedia layanan kesehatan dapat membuka dan menyimpan data kembali

secara mudah.

6. Membuat Alur Kerja Menjadi Lebih Sederhana

Contohnya : Karena dengan adanya pelayanan secara online, alur yang disiapkan tidak

sepanjang ketika pasien melakukan pelayanan di rumah sakit secara tatap muka. Pasien

dapat membuat janji secara online dan melakukan konsultasi dengan waktu yang telah

ditentukan. Sedangkan jika dilakukan secara tradisional, pasien perlu mendaftar ke

pelayanan kesehatan, lalu mengambil nomor antrian. Setelah itu pasien perlu mengantri

lama untuk dapat berkonsultasi dengan dokter. Hal ini tentu memakan tenaga dan waktu

yang cukup besar. Sehingga teknologi di bidang kesehatan menjadi solusi dari

permasalahan ini.

7. Alat Pemasaran

Contohnya : Pelayanan kesehatan dapat menjadikan teknologi sebagai alat pemasaran

layanan kesehatannya. Pelayanan kesehatan dapat memasang iklan atau membuat website

yang memuat informasi mengenai produk-produknya. Hal ini akan membantu penyedia

jasa layanan kesehatan menjangkau pasien dengan lebih luas. Terlebih dengan adanya

teknologi orang-orang dapat mengakses berbagai macam informasi meski dengan jarak

yang jauh.

10
8. Monitoring Secara Online

Contohnya : Dengan adanya perkembangan teknologi, hal ini memungkinkan dokter

untuk melakukan monitoring kondisi pasien secara online. Pasien dengan kondisi yang

hampir pulih dapat tetap dimonitoring secara online oleh dokter atau tenaga medis lainnya.

9. Menjangkau Pasien Lebih Luas

Contohnya : Dengan adanya teknologi, pasien dari berbagai daerah dapat mengetahui

mengenai keberadaan dan informasi pelayanan kesehatan secara mudah. Hal ini akan

meningkatkan angka kunjungan pasien ke pelayanan kesehatan dan membuat pelayanan

kesehatan lebih dikenal oleh masyarakat

10. Mencegah Penularan Penyakit

Dengan adanya teknologi pasien dapat mencegah penularan penyakit. Rumah sakit

merupakan tempat di rawat dan dilakukannya berbagai tindakan bagi orang-orang yang

sedang sakit. Kemungkinan kuman penyebab penyakit yang bertebaran di area rumah sakit

sangat memungkinkan pasien sehat tertular penyakit. Contohnya : Seperti saat ini. Kini kita

sedang dilanda pandemi COVID-19. Penularannya yang sangat cepat tentunya membuat

kita khawatir untuk bepergian ke luar rumah termasuk rumah sakit. Oleh karena itu, dengan

adanya teknologi di bidang kesehatan sangat membantu dalam mencegah penularan

penyakit.

3.3 Penggunaan Teknologi Untuk Analisis Kesehatan

Contoh penggunaan sistem komputer untuk menganalisa organ – organ tubuh:

o System Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar

11
struktur otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak

dengan menggunakan sinar-X.

o System Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) berguna untuk melihat gambar

dari berbagai sudut organ tubuh secara bergerak.

o SPECT (Single Photon Emission Computer Tomography) merupakan sistem

komputer yang mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi partikel-

partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar.

o PET (Position Emission Tomography) merupakan sistem komputer yang

menampilkan gambar yang mempergunakan isotop radioaktif.

o NMR (Nuclear Magnetic Resonance) yaitu teknik mendiagnosa dengan cara

memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen.

o USG (Ultra Sonography) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang

memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki

frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya

ditampilkan dalam layar monitor berupa gambar dua dimensi atau tiga dimensi.

o Helical CT-SCAN adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara

komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagital, paling kecil

jarak antara potongan 3 mm.

o Magnetic Resonance Imaging ( M R I ) adalah alat untuk pemeriksaan organ

tubuh secara komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagita.

12
3.4 Upaya Pengenalan Teknologi Informasi untuk Peningkatan Kualitas

Pelayanan Kesehatan

Pengembangan DGS merupakan inisiatif yang dikembangkan guna

mendorong pemanfaatan teknologi informasi seluas-luasnya bagi masyarakat dan

pemerintah untuk meningkatkan interaksi satu dengan lainnya, sehingga diharapkan

dapat mengakselerasi upaya peningkatan taraf hidup dan daya saing. Dari uraian

diatas, maka satu hal lagi yang sangat penting perlu dipersiapkan adalah sumber

daya manusianya (SDM) untuk menghadapi perkembangan TI, sehingga mampu

melakukan pengembangan- pengembangan terhadap sistem existing dan berinovasi

yang dapat menjadi produk layanan kesehatan unggulan yang didukung oleh

enabler pada sisi Teknologi Informasi.

Salah satu kewajiban pemerintah adalah menyediakan layanan kepada

masyarakat dalam berbagai bidang misalnya bidang pelayanan kesehatan.

Jangkauan pelayanan merupakan hal penting yang dapat menentukan kinerja

pemerintah. “Kecepatan, efektifitas, efisiensi, pemerataan, dan jangkauan

pelayanan merupakan sejumlah parameter penting yang menentukan kinerja

pemerintah dalam melayani masyarakat.”(Kadiman 2006:89). Pelayanan secara

elektronik dengan teknologi informasi dapat menjangkau seluruh lapisan

masyarakat disalurkan dalam bentuk situs internet yang interaktif, sehingga

memberikan fleksibilitas dan kelengkapan layanan yang setara dengan layanan

langsung secara personal. Dari segi kualitas, sebaiknya diberikan secara merata

13
untuk berbagai kelas, sosial, ekonomi dan pendidikan. Selain merealisasikan

kelengkapan layanan, perlu adanya penyuluhan mengenai teknologi informasi yang

bergerak di bidang kesehatan. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari

penyalahgunaan sistem informasi serta memberikan informasi mengenai manfaat

teknologi informasi dibidang kesehatan.

Namun, saat ini yang menjadi masalah utama dalam implementasi e-Service

di Indonesia adalah luas cakupan. Layanan seharusnya tersedia merata di seluruh

wilayah geografis yang berbentuk kepulauan dan tingkat kepadatan penduduk yang

berbeda-beda. Untuk pengembangan lebih lanjut diperlukan dukungan dari

kementrian kesehatan dan operator sistem telekomunikasi, sehingga efisiensi,

kecepatan serta transparansi layanan kesehatan dapat berjalan.

3.5 Implemantasi teknologi dalam bidang kesehatan

Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin dan terus berkembang

hingga saat ini membawa banyak dampak positif bagi kehidupan masyarakat

seluruh dunia. Dalam bidang kesehatan, banyaknya penemuan dan penciptaan alat-

alat canggih untuk pemeriksaan kondisi kesehatan masyarakat semakin

dikembangkan. Begitu juga untuk pemeriksaan janin yang masih dalam kandungan.

Bagaimana kondisi kesehatan bayi, kondisi fisik, apakah normal atau ada kelainan,

bisa juga mencari tahu jenis kelamin bayi.

14
3.5.1 USG (Ultrasonografi)

Gambar 3.1. Alat USG

Ultrasonografi (USG) adalah alat pemeriksaan dengan menggunakan ultrasound


(gelombang suara) yang dipancarkan oleh transduser. Suara merupakan fenomena
fisika untuk mentransfer energi dari satu titik ke titik yang lainnya. Ultrasonografi
(USG) merupakan salah satu imaging diagnostic (pencitraan diagnostic) untuk
pemeriksaan alat-alat tubuh, dimana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran, anatomis,
gerakan, serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Ultrasonografi dapat mengukur
kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit melalui selang waktu dipancarkan
sampai dipantulkan kembali gelombang ultrasonik.
Gelombang suara ultrasound memiliki frekuensi lebih dari 20.000Hz, tapi

yang dimanfaatkan dalam teknik ultrasonography (kedokteran) hanya

gelombang suara denganfrekuensi 1-15 MHz. Ultrasound memiliki sifat dasar:

a. Sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat cepat

bila melalui media padat.

b. Semakin padat suatu media maka semakin cepat kecepatan suaranya.

15
c. Apabila melalui suatu media maka akan terjadi atenuasi atau

pelemahan intensitas suara.

Pemeriksaan USG dilakukan oleh Dokter spesialis Kebidanan dan

Kandungan untuk kasus kandungan dan kebidanan, namun untuk kasus – kasus

di luar kandungan, pemeriksaan dilakukan oleh Dokter Spesialis Radiologi.

3.5.2 Kelebihan dan Kekurangan

USG mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu :

1. Keuntungan menggunakan USG

a. Dapat mendeteksi kelainan anatomis pada organ dengan cepat dan akurat

b. Dapat mendeteksi pembengkakan atau penyusutan organ secara detail

c. Dapat mendeteksi antara tumor ganas dan jinak

d. Dapat mendeteksi batu pada kantung empedu / ginjal dengan diameter 2mm

e. Dapat mendeteksi adanya abses (nanah) pada organ dalam tubuh

f. Dapat mendeteksi adanya cairan atau pendarahan dalam rongga tubuh

g. Untuk melakukan deteksi / kelainan pada pembuluh darah di dalam tubuh

h. Menentukan fungsi jantung secara kualitatif maupun kuantitatif

i. Menentukan adanya kebocoran dan penyempitan katub, dan sebagainya

j. Menetapkan umur kehamilan, letak ari-ari dan jenis kelamin dari janin

16
padakehamilan

k. Mendeteksi kelainan pada kandungan seperti pada kista indung telur, tumor,

danlain-lain

l. USG dapat memantau gerakan janin

m. USG dapat memantau gerakan bernapas dan pada usia kehamilan 35

minggu,janin sudah bisa merespon cahaya

n. USG memungkinkan dokter untuk merencanakan pemeriksaan lanjutan

yanglebih terarah, sehingga diagnosis dapat dilakukan lebih dini

o. Pemeriksaan USG tidak menimbulkan rasa sakit pasien

p. USG banyak digunakan untuk tuntutan dalam melakukan biopsy

(pengambilanjaringan) secara terarah di dalam organ tubuh

q. Pada bayi, USG berguna dalam menaksir otak dan saraf tunjang bayi yang

barulahir

r. Penggunaan USG cukup aman dan tidak invasive sehingga tidak

memerlukanpenerapan khusus

s. USG cukup aman digunakan berkali-kali bahkan dalam jarak waktu yang

sangatpendek

t. Pemeriksaan khas USG untuk memeriksa saluran-saluran darah

u. Gelombang USG tidak melibatkan sinar- X dan radiasi-radiasi yang lain.

17
2. Kerugian USG

a. Pada pemeriksaan kandung empedu dalam keadaan terisi memerlukan puasa

sekurang-kurangnya 8 jam

b. USG tidak dapat memeriksa organ-organ yang kurang baik memantulkan

gelombang suara frekuensi tinggi, yaitu yang berisi rongga udara seperti paru-

paru dan usus.

3.5.3 Bagian – Bagian Alat USG dan Fungsinya

Gambar 3.2. Bagian – Bagian Alat USG

a. Display (LCD) berfungsi untuk menampilkan gambar bagian

tubuh yangdiperiksa menggunakan USG.

b. Transducer adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh

yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar

pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang

digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh

transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang

18
akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk

mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat

dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.

c. Pulse controls untuk mengatur banyaknya pulsa.

d. Keyboard adalah tombol-tombol yang berisi huruf dan symbol yang

digunakanuntuk mengisi identitas pasien.

e. Disk storage sebagai tempat penyimpanan data hasil pemeriksaan USG

f. Printer untuk mencetak hasil pemeriksaan USG.

3.5.4 Prinsip Kerja USG

Oscilator Transduser Objek Transduse


r

Monitor Receive

Gambar 3.3. Prinsip Kerja USG (Ultrasonografi)

Prinsip kerja dari USG ini sendiri menggunakan gelombang suara ultra dimana

memiliki frekuensi lebih tinggi yang berkisar antara 1 – 15 MHz (1–15 juta Hz).

Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan oleh medan listrik dan kristal

piezo-electric. Generator pulsa (oscilator) berfungsi sebagai penghasil gelombang

listrik, kemudian oleh transducer diubah menjadi gelombang suara yang diteruskan

19
ke medium. Apabila gelombang suara mengenai jaringan yang memiliki nilai akustik

impedansi, maka gelombang suara akan dipantulkan kembali sebagai echo. Di dalam

media (jaringan) akan terjadi atenuasi, gema (echo) yang lebih jauh maka

intensitasnya lebih lemah dibandingkan dari echo yg lebih superficial. Pantulan gema

akan ditangkap oleh transducer dan diteruskan ke amplifier untuk diperkuat.

Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui receiver

seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor.

3.5.5 Perkembangan USG

A. Sejarah USG

Ultrasound pertama kali digunakan sesudah perang dunia I, dalam bentuk radar

atau teknik sonar (sound navigation and ranging) oleh Langevin tahun 1918 untuk

mengetahuiadanya ranjau-ranjau atau adanya kapal selam. Menjelang perang dunia

ke II (1937), teknik ini digunakan pertama kali untuk pememeriksaan jaringan tubuh,

tetapi hasilnya belum memuaskan. Berkat kemajuan teknologi yang pesat, setelah

perang dunia ke II, USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh.

Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa

organ misalnya pada hepar dan ginjal.

20
3.5.6 Jenis dan Tampilan Pemeriksaan USG

1. USG 2D

Gambar 3.4 Tampilan Citra USG 2D

USG 2 Dimensi ini mampu menampilkan gambar dua bidang yakni memanjang

dan juga melintang. USG ini menghasilkan gambar “datar” yang tidak terlalu jelas

karena terlihat hanya dari satu sisi dan biasanya sulit dipahami oleh pasien. USG 2D

ini dapat digunakan untuk melihat organ-organ internal, melihat gerakan bayi,

mengukur panjang dan berat janin, bahkan bisa untuk mendeteksi kelainan sebesar

80–90%. Dengan USG 2 Dimensi ini kita dapat mengamati gerakan janin akan tetapi

harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana bentuk anatomi normal baru kemudian

dapat menggambarkannya pada citra 2 dimensi. Namun, jika dokter menemukan

21
kecurigaan kelainan pada bayi, biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk

melakukan USG dengan dimensi yang lebih tinggi.Gambar hasil USG ini hanya bisa

di-print. Biaya untuk USG ini paling murah dibanding dengan USG 3D dan 4D.

3. USG 3D

Gambar 3.5. Tampilan Citra USG 3D

Melalui USG 3 Dimensi ini ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut

koronal. USG ini menghasilkan gambar tiga dimensi yang lebih detail sehingga

mudah dipahami oleh pasien. Yang mana Anda dapat melihat gambar yang tampil

mirip seperti aslinya. Selain melihat wajah janin di dalam kandungan, juga dapat

melihat permukaan tubuh janin tentunya dengan keadaan janin dari posisi yang

berbeda-beda. USG 3D dapat digunakan untuk melihat anatomi tubuh janin dan

mendeteksi kondisi kelainan pada janin, seperti kelainan bibir sumbing atau bayi

terlilit tali pusar. Gambar yang dihasilkan dengan USG 3D dapat disimpan dalam

CD format jpg dan dilihat di komputer. Biaya USG ini lebih mahal dibanding

dengan USG 2D. Bahkan pada generasi terakhir, tampilan organ dalam seperti

halnya jantung, otak dan lain sebagainya sudah lebih mudah dikenali dengan

22
potongan tomografi yaitu suatu konsep yang mirip dengan CT Scan.

4. USG 4D

Gambar 3.6. Tampilan Citra USG 4D

USG 4D ini biasa disebut juga sebagai SD live atau real time. USG ini paling

canggih karena dapat menghasilkan gambar tiga dimensi, lebih detail, akurat, dan

tampak seperti aslinya, sehingga seperti sebuah film. Pasien dapat melihat dengan

jelas bentuk anggota tubuh, gerakan janin, dan ekspresi wajahnya, seperti bentuk

hidung bayi, gerakan sedang mengisap jempol, atau menggerakan kaki . USG 4D ini

dapat mendeteksi kelainan pada janin dengan lebih jelas, seperti kelainan plasenta

atau kehamilan ektopik. Gambar yang dihasilkan dengan USG 4D dapat disimpan

dalam format jpg dan video serta dilihat di komputer. Biaya USG ini paling mahal

dbanding dengan USG 2D dan 3D.

23
5. USG Doppler

Gambar 3.7. Tampilan Citra USG 4D

Doppler Ultrasonografi (USG Doppler) saat ini sudah menjadi alat/ sarana

penunjang diagnostik pilihan untuk mendiagnosa aliran darah pada pembuluh darah.

Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat dan efektif, maka diperlukan

keterampilan khusus dalam pemeriksaan USG Doppler, karena ketepatan hasil

diagnostik sangat menentukan tindakan dan terapi selanjutnya yang harus dilakukan.

USGDoppler memeliki kelebihan yaitu :

a. Mampu mendeteksi aliran darah dan kecepatan aliran darah dengan efek

Doppler.

b. Mampu memberikan ruang informasi tentang ukuran, bentuk dan tingkat

atau besarnya aliran darah atau gejala kelainan darah yang terjadi pada

pembuluh darah(penyempitan/ stenosis, thrombus).

24
c. Mampu membedakan sifat tumor ganas atau jinak berdasarkan neo

vaskularisasi.

Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama

aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin.

Penilaian kesejahteraan janin meliput :

a. Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).

b. Tonus (gerak janin).

c. Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).

d. Doppler arteri umbilikalis.

e. Reaktivitas denyut jantung janin.

Transduser pada alat USG memiliki beberapa tipe yaitu :

1. Transduser Obstetrik

Transduser tipe linier/konveks yang dapat digunakan antara 3,5-5 MHz

denganfokus 7-9cm.

2. USG Umum

Selain USG pelvis, meliputi abdomen bagian atas pada pasien dewasa

danpelvis, maka transduser sektor/ konveks 3,5 Mhz, fokus 7-9 cm.

3. USG Pediatrik

a. Untuk anak-anak, Transduser 5Mhz fokus 5-7cm

25
b. Untuk scanning otak neonatik, transduser 7,5 Mhz

3.5.6 SOP (Standar Operasional)

A. Pengoperasian

1. Tekan tombol Power pada pesawat USG, biarkan beberapa waktu untuk

‘boot up’.

2. Untuk memulai penamaan data, tekan tombol ‘Pasien’, gunakan track

ball dankeyboard untuk mengisi data pada sheet pasien.

Gambar 3.8. Memasukkan data pasien

3. Sebelum menggunakan pastikan probe transduser terpasang dengan

baik, pastikanknob tidak kendor.

26
Gambar 3.9. Memastikan probe transduser

4. Untuk memulai melakukan pemeriksaan pertama-tama pilih ‘Probe

Menu’

5. Tipe Linear baik untuk mendapatkan hasil resolusi yang tinggi.

6. Tipe Konveks/Curve untuk pemeriksaan struktur yang lebih dalam.

Gambar 3.10. Memilih tipe konveks atau curve untuk pemeriksaan

7. Untuk melakukan pemeriksaan pada pasien, oleskan gel pada pasien

dan gunakan probe yang telah dipilih.

8. Jika ingin melakukan pengamatan 2Dimensi pilih tombol 2D, begitu

pula dengan 3 Dimensi, tekan tombol 3D.

9. Pada awal pemeriksaan setting ‘depth’ dan ‘zoom’, dengan menggunakan

tombol ‘depth & zoom’.

27
Gambar 3.11. Mengatur depth dan zoom

10. Untuk mengatur TGC (Time Gain Compensation) geser knob-knob ke

kanan atau kekiri, knob paling atas untuk titik yang teratas (kurang

dalam) semakin ke bawah, semakin dalam.

Gambar 3.12. Mengatur TGC

11. Jika sudah mendapatkan visualisasi hasil USG yang diinginkan kita

dapat menekan tombol Freeze. Gunakan tombol Store jika ingin

28
menimpan gambar.

12. Pada hasil Scan yang sudah di freeze, kita dapat memberi label pada hasil

scan dengan cara menekan tombol penamaan (ABC button), lalu beri

penamaan dengan keyboard.

13. Jika ingin melakukan pengukuran pada objek yang di scan, gunakan

tombol ‘Measure’, gunakan Track Ball & tombol ‘Set’ untuk

menentukan mark (titik/tanda) agar dapat dilakukan pengukuran,

panjang atau lebar objek.

Gambar 3.13. Mengatur measure

14. Untuk melakukan pengukuran volume (pada ginjal contohnya) lakukan

pengukuran seperti diatas, hanya saja diperlukan 3 tipe pengukuran,

yaitu, panjang, lebar, dan tinggi (kedalaman).

15. Setelah selesai melakukan pengamatan, matikan alat dengan menekan

OFF tombol Power.

29
B. Pemeliharaan

1. Merawat probe/transducer :

a. Bersihkan probe dari sisa jelly ketika jadwal pemeriksaan telah

berakhir.

b. Ketika probe tidak dipakai, selalu tempatkan probe di tempat

gantungan probeyang biasa.

c. Pastikan gantungan probe kering dan bersih dari sisa jelly

d. Hindari menyimpan probe di suhu yang panas atau terkena paparan

sinarmatahari langsung.

e. Simpan probe di tempat yang terpisah dengan instrument yang lain.

f. Ketika menyimpan probe, gunakan klip kabel probe untuk

mengamankan kabel probe.

2. Pemeliharaan untuk alat USG

1. Bersihkan secara berkala alat USG untuk menghindari adanya

debudebu yangmenempel

2. Simpan alat USG pada tempat yang kering dan sejuk

3. Tutup alat USG setelah digunakan untuk menghindari adanya debu-

debu yang menempel.

30
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

• Peran teknologi dalam bidang kesehatan adalah sebagai pusat informasi

kesehatan, sebagai peyedia informasi yang terpercaya dan mampu untuk

memetakan kondisi kesehatan masyarakat, melakukan analisis kesehatan

berdasarkan data yang komprehensif dari semua unit-unit kesehatan.

• Manfaat teknologi dalam bidang Kesehatan seperti : memudahkan pasien,

mempersingkat waktu tunggu pasien, mempermudah Dokter dan tenaga medis lainnya

dalam menolong pasien, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, penyimpanan

dan perawatan data menjadi lebih mudah, membuat alur kerja menjadi lebih

sederhana, alat pemasaran, monitoring secara online, menjangkau pasien lebih luas,

dan mencegah penularan penyakit.

• Teknologi ICT yang digunakan dalam bidang kesehatan yaitu Sistem

Computerized Axial Tomography (CAT), Sistem Dynamic Spatial

Reconstructor (DSR), Single Photon Emission Computer Tomography

(SPECT), dan Position Emission Tomography (PET).

• Upaya pengenalan teknologi informasi dalam bidang kesehatan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia adalah

dengan melakukan penyuluhan mengenai ICT serta mengembangkan sistem

informasi dalam bentuk situs internet yang interaktif, sehingga dapat

menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

31
• Salah satu implementasi teknologi yang terdapat pada bidang kesehatan adalah

ultrasonografi (USG) yang terdiri dari USG 2D, USG 3D, USG 4D dan USG

Doppler.

4.2 SARAN

• Sebaiknya pemerintah mulai merealisasikan program ICT, agar perannya dapat

dirasakan oleh lapisan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

• Sebaiknya Departemen Kesehatan dan Operator Sistem Telekomunikasi bagi

instansi pelayanan kesehatan masyarakat menerapkan ICT di seluruh rumah

sakit bukan hanya di daerah perkotaan yang maju saja, tetapi juga di pelosok

pedesaan.

• Sebaiknya pemerintah mulai melaksanakan pengenalan mengenai ICT dan

mulai merealisasikan ICT kesehatan dalam bentuk situs internet kepada

masyarakat.

32
DAFTAR PUSTAKA

1. Kadiman, Kusmayanto. 2006. Buku Putih-Penelitian dan Penerapan

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.Jakarta. (Modul)

2. Mulawaran, Aji Dedi. 2008 “Pengertian Teknologi”

(http://ajidedim.wordpress.com/teknologiislami/technology/ )diakses

tanggal 11 Januari 2023

3. Ferian, Andika.2013 “Penerapan Komputer dalam Bidang

Kesehatan”(http://andikaferianblog.wordpress.com/2013/03/02/penera

pan-komputer-dalam-bidang-kesehatan-2/) diakses tanggal 11 Januari

2023

4. Latifah, Hani.2013 “Perkembangan IPTEK di Dunia Kesehatan”

(http://hanilatifah6.blogspot.com/2013/04/perkembangan-iptek-di-

dunia-kesehatan.html) diakses tanggal 11 Januari 2023

5. Febriani, O., & Putra, A. (2013). Sistem Informasi Monitoring

Inventori Barang Pada Balai Riset Standardisasi Industri Bandar

Lampung. Jurnal Informatika Darmajaya, 13(1), 90–98.

6. Putra, A. S., & Febriani, O. M. (2017). Knowledge Management

Online Application in PDAM Lampung Province. International

Conference on Information Technology and Business (ICITB), 1, 181–

187.

7. Putra, A. S., Febriani, O. M., & Bachry, B. (2018). Implementasi

33
Genetic Fuzzy System Untuk Mengidentifikasi Hasil Curian

Kendaraan Bermotor Di Polda Lampung. SIMADA (Jurnal Sistem

Informasi Dan Manajemen Basis Data), 1(1), 21–30.

8. Putra, A. S., Sukri, H., & Zuhri, K. (n.d.). Sistem Monitoring Realtime

Jaringan Irigasi Desa (JIDES) Dengan Konsep Jaringan Sensor

Nirkabel. IJEIS (Indonesian Journal of Electronics and Instrumentation

Systems), 8(2), 221–232

34

Anda mungkin juga menyukai