PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Penulis menyadari karya ilmiah ini terwujud tidak terlepas dari dukungan dan bantuan
banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada :
1. Dr. Syamsul Gultom, S.K.K., M.Kes, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan
3. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
4. Dr. Salman Bintang, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Negeri Medan
5. Drs. Dadang Mulyana, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro Universitas Negeri Medan
6. Drs. Sriadhi, M.Pd., M.Kom., Ph.D, selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknologi
Informatika dan Komputer Universitas Negeri Medan
7. Harvei Desmon Hutahaean, S.Kom, M.Kom, IPM, selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Seminar PTIK
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan.
Untuk itu, saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga karya
ilmiah ini bermanfaat sebagaimana mestinya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah......................................................................................6
1.3 Pembatasan Masalah.....................................................................................6
1.4 Rumusan Masalah.........................................................................................6
1.5 Tujuan Penelitian...........................................................................................6
1.6 Urgensi/Manfaat Penelitian...........................................................................6
ii
3.6 Bahan dan Instrumen Penelitian...................................................................20
3.6.1 Bahan Penelitian...............................................................................20
3.6.2 Instrumen Penelitian.........................................................................20
3.7 Teknik Analisis Data....................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................22
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................23
Data Pendukung.................................................................................................................23
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.............................................................................................................................8
Tabel 2.2.............................................................................................................................8
Tabel 2.3.............................................................................................................................10
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1........................................................................................................................12
Gambar 3.1........................................................................................................................14
Gambar 3.1........................................................................................................................17
Gambar 3.2........................................................................................................................18
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.........................................................................................................................23
Lampiran 2.........................................................................................................................23
Lampiran 3.........................................................................................................................23
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu faktor penyesuaian yang berkaitan dengan pengajaran adalah media
pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai oleh guru sehingga mereka dapat
menyampaikan materi pelajaran. Kata media berasal dari Bahasa Latin medius yang
secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Media pengajaran
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan peserta
didik, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.
1
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang dan juga identifikasi masalah, Untuk membuat
penelitian ini semakin fokus dan terarah kepada inti permasalahan. Maka, yang
menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini ialah “Pengembangan Media
Pembelajaran Multimedia Berbentuk Aplikasi Pada Mata Pelajaran Teknologi
Layanan Jaringan Kelas XII TKJ SMKN 14 Medan”.
Berdasarkan dari latar belakang yang telah didapat dan juga dari batasan
masalah. Maka yang akan menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini ialah
“Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Berbentuk Aplikasi Pada Mata
Pelajaran Teknologi Layanan Jaringan Kelas XII TKJ SMKN 14 Medan”.
2
2. Guru dapat memanfaatkan media pembelajaran sehingga siswa dapat lebih
aktif dan juga pembelajaran lebih menyenangkan.
3. Gunanya media pembelajaran yang dibuat agar siswa dapat mempelajari
materi yang dipelajari dan dapat mengulang kembali pelajaran yang telah
dipelajari
3
BAB II
Kata media adalah jamak dari kata medium principle berasal dari bahasa
Indonesia latin principle berarti pengantar atau perantara. Dalam konteks belajar dan
pembelajaran, media dapat diartikan sebagai segala sesuatu prinsip dapat mengalirkan
pesan atau materi terbuka Dari guru sebagai komunikator kepada siswa sebagai
komunikan dan sebaliknya.
(Ruth Lautfer, 1999) bahwa media pembelajaran adalah salah satu alat bantu
mengajar bagi guru untuk menyampaikan materi pengajaran, meningkatkan kreatifitas
siswa dan meningkatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Dengan media
siswa akan lebih termotivasi untuk belajar, mendorong siswa menulis, berbicara dan
berimajinasi. Dengan demikian, melalui media pembelajaran dapat membuat proses
belajar mengajar lebih efektif dan efesien serta terjalin hubungan baik antara guru
dengan peserta didik.
4
persamaannya diantara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
5
2.1.3 Media Pembelajaran Interaktif
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bawa media
pembelajaran interaktif adalah media pembelajaran yang mengkaitkan teks, suara,
gambar bergerak, dan video yang bertujuan memudahkan dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran dengan media pembelajaran interaktif dapat menarik minat siswa
untuk belajar. Media ini menjadikan siswa berinteraksi langsung dan berperan aktif
dalam proses pembelajaran dan terjadinya komunikasi dua arah antara pengguna dan
media.
6
Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2002: 109), secara umum multimedia
diartikan sebagai kombinasi teks, gambar, seni grafik, animasi, suara dan video.
Aneka media tersebut digabungkan menjadi satu kesatuan kerja yang akan
menghasilkan suatu informasi yang memiliki nilai komunikasi yang sangat tinggi.
Artinya, informasi bahkan tidak hanya dapat dilihat sebagai hasil cetakan, melainkan
juga dapat didengar, membentuk simulasi dan animasi yang dapat membangkitkan
minat dan memiliki nilai seni grafis yang tinggi dalam penyajiannya.
Asyhar (2011) membagi jenis media pembelajaran ke dalam empat bagian, yakni
(1) media visual, (2) media audio, (3) media audio-visual, (4) dan multimedia.
Pembagian yang lebih lengkap dapat dilihat pada jenis media pembelajaran menurut
Pribadi (2011: 88), di mana dikatakan bahwa pada dasarnya media pembelajaran
dapat diklasifkasi menjadi delapan bagian, yaitu (1) orang, (2) objek, (3) teks, (4)
audio, (5) visual, (6) video, (7) komputer multimedia, dan (8) jaringan komputer.
Heinich, Molenda, Russell, dan Smaldino (2002) mengelompokkan media
pembelajaran ke dalam beberapa jenis, yaitu (1) bahan cetak, (2) visual, (3) audio, (4)
video, (5) komputer, (6) multimedia, (7) Internet dan Intranet.
7
Lingkungan, (10) Komputer.
8
Tabel 2.1. Jenis Media Pembelajaran
(https://www.wawasanpendidikan.com/2014/09/jenis-jenis-media-pembelajaran.html)
Berdasarkan tabel 1. diatas dapat dilihat bahwa presentase kelayakan dari ahli
media terhadap 4 aspek penilaian dengan rata-rata presentase kelayakan media
sebesar 89% dengan kriteria sangat layak.
9
Berdasarkan tabel 2. diatas dapat dilihat bahwa presentase kelayakan dari ahli
materi terhadap 5 aspek penilaian mendapatkan nilai presentase kelayakan media
sebesar 91% dengan kriteria sangat layak.
Berdasarkan tabel 3. diatas dapat dilihat total presentase nilai respon siswa
sebesar 95% dengan kriteria sangat tinggi.
Berdasarkan tabel 4. Diatas dapat dilihat total presentase nilai respon siswa
sebesar 94% dengan kriteria sangat tinggi.
(http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/edumatic/article/view/922/pdf_14)
Hasil kelayakan media dari ahli media mendapat total presentase kelayakan
media sebesar 89% dengan kriteria sangat layak. Sedangkan kelayakan media dari
ahli materi mendapat total presentase kelayakan sebesar 91% dengan kriteria sangat
layak. Respon siswa pada uji coba produk memberikan total presentase nilai respon
siswa sebesar 95% dengan kriteria sangat tinggi. Sedangkan respon siswa pada uji
coba pemakaian memberikan total presentase nilai respon siswa sebesar 94% dengan
kriteria sangat tinggi.
1
Untuk penelitian relevan lainnya yaitu “Pengembangan Modul Pembelajaran
Perakitan Komputer Berbasis Multimedia Interaktif” yang ditulis oleh Bakrina Siddik,
Yosi Nur Kholisho, dari program studi Pendidikan Informatika Universitas
Hmzanwadi tahun 2019. Dari hasil penelitian yang dilakukan ialah :
Berdasarkan tabel 1. dapat dilihat bahwa presentase kelayakan dari ahli media
terhadap 2 aspek penilaian dengan rata-rata presentase kelayakan media sebesar
84,5% dengan kriteria layak. Kelayakan materi dari penilaian ahli materi terhadap 3
aspek penilaian yaitu aspek desain pembelajaran, aspek isi materi & tujuan dan aspek
kualitas instruksional lunak yang terdiri dari 19 indikator dapat dilihat hasil presentase
kelayakan ahli materi terhadap masing- masing aspek penilaian.
Pada tabel 2. dapat dilihat bahwa presentase kelayakan dari ahli materi
terhadap 3 aspek penilaian dengan rata-rata presentase kelayakan media sebesar 87%
dengan kriteria sangat layak.
Respon siswa kelas X TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) SMK Negeri 1
Sikur terhadap modul pembelajaran berbasis multimedia interaktif dapat dilihat pada
tabel 3.
(http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/edumatic/article/view/1389/804)
1
Hasil kelayakan materi dari ahli materi mendapat total presentase kelayakan
materi sebesar 87% dengan kriteria sangat layak. Sedangkan kelayakan media dari
ahli media mendapat total presentase kelayakan sebesar 84.5% dengan kriteria sangat
layak. Respon siswa pada uji coba produk mendapatkan total presentase nilai respon
sebesar 78% dengan kriteria positif.
Media memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan sebagai suatu sarana
atau perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses
komunikasi antara komunikator dan komunikan (Asyar, 2011). Media adalah alat
bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pengajaran (Djamarah, 2002).
Dalam pembelajaran sangat dibutuhkan minat dan juga pemahaman siswa dalam
mengembangkan materi. Hal ini sangat mempengaruhi beberapa faktor yaitu metode
dan juga media pembelajaran yang digunakan.
Dari hasil observasi yang dilakukan di sebuah SMK pada mata pelajaran
Teknologi Layanan Jaringan terlihat kurangnya minat siswa dalam belajar diakibatkan
kurangnya pemahaman, penerapan dan pemanfaatan media pembelajaran yang
dilakukan oleh guru. Akibatnya siswa jadi malas dan kurangnya ketertarikan akan
pelajaran yang membuat permasalahan itu terjadi.
1
Dengan adanya penerapan media pembelajaran yang interaktif dengan berbasis
multimedia secara tidak langsung akan menarik perhatian siswa untuk belajar. Contoh
dari media pembelajaran yang interaktif yaitu seperti membuat video dengan
menambahkan animasi, membuat ppt yang menarik, dan lain-lain.
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Multimedia pada Mata Pelajaran Tekologi Layanan Jaringan kelas X
1
Media Pembelajaran siap digunakan
Maka dari itu peneliti akan membuat sebuah desain produk yaitu media
pembelajaran interaktif dengan berbasis multimedia. Dimana yang biasanya hanya
menggunakan media power point saja, peneliti akan membuat sebuah media
pembelajaran berbentuk aplikasi yang berisikan materi pelajaran ditambah animasi
sehingga menjadi sebuah media belajar dengan berbasis mutimedia untuk
memudahkan siswa mengakses materi dan dapat mengulang kembali materi yang
dipelajari, serta ada tambahan untuk mengerjakan soal latihan di dalamnya..
1. Menimbulkan semangat belajar pada siswa dan dapat meningkatkan minat belajar
Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai bakat dan kemampuan visual, dan
auditori, Memberikan pengalaman yang tak terduga kepada peserta didik, dan
lain- lain.
2. Media Pembelajaran sangat mudah diakses bahkan hanya dengan Handphone.
3. Media Pembelajaran membuat pembelajaran jarak-jauh menjadi efektif.
4. Materi yang dibuat akan sangat mudah diberikan ke peserta didik dengan
berbagai macam aplikasi, seperti WA, Line, dst.
5. Bermanfaat bagi guru-guru lainnya dalam mencari referensi pembelajaran.
6. Pendidik tidak perlu mengalami kesulitan mengulang-ulang materi.
7. Memudahkan ketika adanya supervisi virtual.
1
Bentuk gambaran dari media pembelajaran :
1. Halaman Pembuka
Penjelasan : Menampilkan
Halaman Pembuka
Halaman Pembuka
2. Halam Menu
3. Isi Materi
4. Halaman Soal
1
5. Soal Latihan
6. Halaman Evaluasi
1
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan di sekolah SMK Negeri 14 Medan di jalan Karya
Dalam No.26 Medan Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat Kota
Medan. Waktu penelitian yang dilakukan dimulai dari bulan Oktober hingga
November 2022.
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus
penelitian. Fokus dalam penelitian ini adalah Pengembangan media pembelajaran
Multimedia dalam berbentuk aplikasi untuk meningkatkan minat siswa SMK N 14
Medan kelas XII TKJ pada mata pelajaran Teknologi Layanan Jaringan.
Model ini termasuk ke dalam model generic pada rekayasa perangkat lunak dan
pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga
seringkali dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai dalam
Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan
berurutan. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus
menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
1
pengembangan dasar.
1
Terdapat 5 (lima) tahapan pada metode Waterfall, yaitu requirement analysis and
definition, system and software design, implementation and unit testing, integration
and system testing, dan operation and maintenance.
1. Requirement Analisis
2. System Design
Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini dan
desain sistem disiapkan. Desain Sistem membantu dalam menentukan perangkat
keras(hardware) dan sistem persyaratan dan juga membantu dalam mendefinisikan
arsitektur sistem secara keseluruhan.
3. Implementation
Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang disebut
unit, yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap unit dikembangkan dan diuji
untuk fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing.
1
4. Integration & Testing
Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang sudah jadi, dijalankan
serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan
yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem
dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.
Pada rancangan produk, peneliti akan membuat sebuah media pembelajaran dalam
bentuk video pembelajaran yang isinya terdapat materi pelajaran dan juga animasi.
Gunanya untuk memotivasi serta meningkatkan minat siswa dalam pelajaran komputer
dan jaringan dasar.
1. Halaman Pembuka
Penjelasan : Menampilkan
Halaman Pembuka
Halaman Pembuka
2. Halam Menu
2
3. Isi Materi
4. Halaman Soal
5. Soal Latihan
6. Halaman Evaluasi
1. Requirement Analisis
2
lunak tersebut.
2
Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, diskusi atau survei
langsung. Informasi dianalisis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh
pengguna.
2. System Design
Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini dan desain
sistem disiapkan. Desain Sistem membantu dalam menentukan perangkat
keras(hardware) dan sistem persyaratan dan juga membantu dalam mendefinisikan
arsitektur sistem secara keseluruhan.
3. Implementation
Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang disebut unit,
yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap unit dikembangkan dan diuji untuk
fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing.
Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang sudah jadi, dijalankan serta
dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang
tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan
peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.
2
pembelajaran. instrumen
2
yang dibuat adalah angket yang berisi pertanyaan dan jawaban yang
sesuai untuk penelitian.
Teknik analisis data yang peneliti gunakan pada penelitian ini ialah dengan
menggunakan data kuantitatif . Pengertian data kuantitatif adalah data dari hasil
penelitian yang bersifat terstruktur atau berpola sehingga ragam data yang diperoleh
dari sumber riset lebih mudah dibaca oleh peneliti.
Dalam proses riset kuantitatif, peneliti memakai alat yang terstruktur ketika
mengumpulkan data. Contoh alat terstruktur itu seperti dalam kuesioner riset
kuantitatif dimana peneliti memberikan sejumlah pilihan alternatif jawaban di
pertanyaan yang disampaikan kepada responden. Dengan begitu, responden hanya
memilih jawaban yang disesuaikan dengan pendapatnya. Karena pilihan sudah
tersedia maka jawaban responden (data) yang terkumpul bisa berkisar pada apa saja
alternatif yang disodorkan oleh peneliti.
2
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahid. 2018. Pentingnya Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Prestasi Belajar.
ISTIQRA.
Talizaro Tafonao. 2018. Peranan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat Belajar
Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan. 103-114.
Abdul Istiqlal. 2018. Manfaat Media Pembelajaran dalam Proses Belajar dan Mengajar
Mahasiswa di Perguruan Tinggi. Jurnal Kepemimpinan dan Pengurusan Sekolah. 139-
144.
Dwi Priyanto. 2009. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Komputer. Jurnal
Pemikiran Alternatif Kependidikan. 92-110.
Rizqi Ilyasa Aghni. Fungsi dan Jenis Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Akuntansi.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia . 98-107.
Widia Kurniawati , Kholida Ismatulloh , Yosi Nur Kholisho. 2018. Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif pada Mata Pelajaran Simulasi Digital
Kelas X TKJ. EDUMATIC: Jurnal Pendidikan Informatika. 74-83.
Rizaldi. 2007. )., Penerapan Waterfall dalam Mmebangun Sistem Informasi Pengolahan Data
Pelaksanaan Konstruksi Pembangunan Jalan. JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan
Sistem Informasi).
Yoko Feriandi., Abdul Haris Indrakusuma., (2019)., Pengembangan Media Pembelajaran
Interaktif dengan Aplikasi Macromedia Flash pada Mata Pelajaran Komputer dan
Jaringan Dasar Siswa Kelas X. Journal of Computer and Information Technology.
Fahmi Efendi Yusuf, Waras Kamdi, Syaad Patmanthara., (2016)., Pengembangan Multimedia
Interaktif Pada Mata Pelajaran Produktif TKJ di SMK Widyagama Malang., Jurnal
Pendidikan, Vol. 1 No. 4 : 650-654.
Dini Lestari, Dian Novian, Rochmad M. Thohir Jassin., Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar.,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo.