Anda di halaman 1dari 18

TELAAH JURNAL PENELITIAN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA (K3)

1 B TRANSFER

DISUSUN OLEH:

KHOIRIN NIDA NIM 20200910170025

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

SEMESTER GANJIL 2020-2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang telaah jurnal
yang berjudul “Perilaku Perawat Dalam Penerapan Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja (K3) Di Aceh” dengan baik walaupun masih ada kekurangan didalamnya.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan penulis mengenai “Perilaku Perawat Dalam Penerapan Manajemen
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Di Aceh”. Penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa di makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
penulis berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Jakarta, 2 Februari 2021

Penuli

ii
DAFTAR ISI

COVER ………………………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
A. Identitas Jurnal......................................................................................................................2
B. Latar Belakang Penelitian.....................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................................3
1. Tujuan Umum..........................................................................................................3
2. Tujuan Khusus.........................................................................................................3
D. Metode Penelitian................................................................................................................3
3. Desain Penelitian.....................................................................................................3
4. Populasi dan sampel.................................................................................................4
5. Tempat Penelitian....................................................................................................4
6. Metode Pengumpulan Data......................................................................................4
E. Hasil Penelitian dan Pembahasan.........................................................................................4
F. KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................5
G. KELEBIHAN......................................................................................................................6
I. LAMPIRAN........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………… 7

1
PERILAKU PERAWAT DALAM PENERAPAN MANAJEMEN KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA (K3) DI ACEH

Riska Nazirah1; Yuswardi2

A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal          : Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
2.  Judul Jurnal           : Perilaku Perawat Dalam Penerapan Manajemen Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja (K3) Di Aceh.
3.      Pengarang          : Riska Nazirah, Yuswardi
4.      Volume                : Vol. VIII No. 3 Tahun 2017
5.      ISSN                     : 2087-2879 (Cetak)
6.      E-ISSN                 : 2580 – 2445 (Online)

B. Latar Belakang Penelitian


Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu isu penting di dunia
kerja saat ini. Hasil riset yang di lakukan oleh badan dunia ILO menyebutkan bahwa
setiap hari rata-rata 6.000 orang meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik
atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan
pekerjaannya (Rahayuningsih &Hariyono, 2011). Di USA, setiap tahunnya terdapat 5
ribu petugas kesehatan yang terinfeksi hepatitis B 47 positif HIV dan setiap tahun 600
ribu -1 juta mengalami luka akibat tertusuk jarum (Kepmenkes RI, 2010, p.10).
Sedangkan di Israel, angka prevalensi cedera punggung tertinggi pada perawat
(16.8%) dibandingkan pekerja lainnya (Kepmenkes RI, 2007, p.4). Di Indonsia sendiri,
data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2015) total kecelakaan kerja
yang terjadi di Indonesia pada tahun 2014 sebanyak 24.910 kasus. Kecelakaan kerja
menjadi salah satu masalah urgen di lingkungan rumah sakit. Hal ini diakibatkan karena
rumah sakit merupakan suatu unit pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan
pada semua bidang dan jenis penyakit. Oleh sebab itu rumah sakit dituntut untuk dapat
menyediakan dan menerapkan suatu upaya agar semua sumber daya manusia yang ada
di rumah sakit dapat terlindungi, baik dari penyakit maupun kecelakaan akibat kerja
(Ivana, Widjasena & Jayanti, 2014).

2
Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kecelakaan kerja di
rumah sakit, salah satunya dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1992 dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009tentang penerapan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di rumah sakit(Kepmenkes RI, 2010, p.8).
Di Indonesia penelitian dr Joseph tahun 2005-2007 mencatat bahwa angka
Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) needle stick injury(NSI) mencapai 38 -73% dari total
petugas kesehatan dan prevalensi gangguan mental emosional 17,7% pada perawat di
suatu rumah sakit di Jakarta berhubungan bermakna dengan stressor kerja (Kepmenkes
RI, 2010, p.11).

Pada tahun 2015 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
telah terjadi 19 kasus kecelakaan kerja. Rincian kasus yang didapatkan dimana 18 kasus
terjadi pada perawat yaitu 13 orang perawat tertusuk jarum, 2 orang terpapar cairan
tubuh, 1 orang terpapar cairan B3 (obat kemoterapi), dan 2 orang terpeleset sedangkan
1 kasus lainnya terjadi pada petugas pemeliharaan sarana yang terluka akibat
terlepasnya penutup tabung oksigen. Ketua Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Rumah Sakit (K3RS) juga meyakini bahwamasih banyak kasus-kasus kecelakaan kerja
lainnya yang tidak dilaporkan kepada pihak rumah sakit.

A. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran perilaku
perawat dalam penerapan manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penulisan ini untuk memberikan informasi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan tentang perilaku perawat dalam penerapan
manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Aceh.

B. Metode Penelitian
3. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif eksploratif yaitu
penelitian yang menggambarkan keadaan atau status fenomena dengan desain
penelitian cross sectional study melalui kuesioner. Penelitian ini peneliti menelaah

3
perilaku perawat dalam penerapan manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3).

4. Populasi dan sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh berjumlah 264
perawat. Sampel dalam penelitian ini merupakan bagian dari populasi target yang
akan diteliti secara langsung yang berjumlah 80 perawat.

5. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh.

6. Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan adalah kuisioner dalam bentuk
dicotomous choice yang terdiri dari 35 item pernyataan.

C. Landasan Teori
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Analisa data menggunakan analisa univariat. Analisa univariat mendeskripsikan
responden terkait factor perilaku, yaitu perilaku internal, dan perilaku eksternal.
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan sebagian besar perawat pelaksana memiliki perilaku
yang baik dalam penerapan manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) baik
ditinjau dari faktor internal (52.5%) maupun faktor eksternal (58.8%).
Berdasarkan asumsi peneliti ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
perilaku perawat ditinjau dari faktor internal berada pada kategori baik, diantaranya
persepsi. Persepsi merupakan suatu proses pencarian informasi yang dilakukan oleh
perawat sebelum melakukan suatu tindakan. Persepsi perawat tentang K3 menunjukkan
bagaimana perawat mampu mencari tahu tentang pentingnya K3 baik melalui brosur,
leaflet, SOP yang disediakan di ruangan maupun media informasi lainnya. Perawat juga
dituntut untuk faham bagaimana cara pencegahan kecelakaan serta penanganan yang
dapat dilakukan apabila kecelakaan terjadi. Pemahaman tersebut akan menimbulkan

4
persepsi yang baik dalam diri perawat tentang K3 sehingga hal ini akan meningkatkan
perilakunya dalam menjaga keselamatan.
Selain persepsi, sikap juga mempengaruhi perilaku perawat ditinjau dari segi
faktor internal (Notoadmodjo, 2010). Seorang perawat dalam melaksanakan
manajemen K3 harus memiliki sikap yang sesuai dengan nilai-nilai kesehatan dimana
seluruh nilai positif yang ada dalam dirinya menjadi pendorong perilaku sehat dan
menjadi upaya dalam meningkatkan kesehatan dan keselamatan selama bekerja.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian Salawati (2014) tentang analisis tindakan
keselamatan dan kesehatan kerja perawat dalam pengendalian infeksi nosokomial di
ruang ICU RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh didapatkan bahwa sikap perawat
dalam pengendalian infeksi nosokomial sebanyak 50% bersikap setuju dimana perawat
yang memiliki sikap setuju cenderung memiliki tindakan K3 yang baik dalam
pengendalian infeksi nosokomial.
Faktor selanjutnya yang ikut berperan dalam perubahan perilaku perawat yaitu
tersedianya fasilitas yang mendukung sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Hal
ini sejalan dengan teori Tukatman, Sulistiawati, Purwaningsih dan Nursalam (2015)
yang menyebutkan bahwa faktor enabling (fasilitas keamanan dan keselamatan,
hukum/aturan) pada perawat berpengaruh terhadap K3 pada perawat dalam penanganan
pasien. Nilai yang paling tinggi pada faktor enabling berada pada komponen
hukum/aturan, artinya secara umum perilaku seseorang dipengaruhi oleh aturan yang
ada di lingkungannya.

D. Kesimpulan Dan Saran


Penelitian pada jurnal ini ditulis secara jelas dan dapat dipahami. Hasil
penelitian ini dijelaskan dari masing-masing komponen yang diteliti. Data dari hasil
penelitian disajikan dalam bentuk narasi yang cukup jelas. Dalam pembahasan dibahas
mengenai perilaku perawat dalam penerapan manajemen kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) di Aceh. Secara keseluruhan hasil penelitian sudah dijelaskan secara rinci
sehingga dapat memberikan gambaran penerapan Manajemen K3 pada mahasiswa.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa perilaku
perawat dalam penerapan manajemen Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) ditinjau
dari faktor internal berada pada kategori baik (52.5%) dan faktor eksternal juga berada
pada kategori baik (58.8%).

5
Adapun saran dari peneliti untuk profesi keperawatan sebaiknya terus
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan di bidang manajemen keperawatan
khususnya terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sehingga pelayanan yang
diberikan dapat lebih optimal dan berkualitas tanpa melupakan tingkat kesehatan dan
keselamatan bagi pemberi asuhan keperawatan.
Bagi institusi pendidikan sebaiknya dapat terus meningkatkan mutu pendidikan
yang diberikan sehingga dapat memacu mahasiswa untuk lebih terampil dalam
mengembangkan kompetensi di bidang keperawatan.

E. Kelebihan
1. Memaparkan secara jelas, lengkap dan mudah dipahami mulai dari pendahuluan
atau latar belakang, tujuan, metode penelitian, hasil dan pembahasan, serta
kesimpulan dan saran dari pembuatan jurnal.
2. Penulisan jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah pembuatan penulisan jurnal.
3. Kata yang digunakan dalam jurnal ini bersifat baku dan sesuai dengan Kamus EYD
Bahasa Indonesia.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anizar. (2012). Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta:


Graha Ilmu.
Ivana, A., Widjasena, B., &Jayanti, S. (2014). Analisa Komitmen Rumah Sakit (RS)
Terhadap Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada RS Prima Medika
Pemalang, Volume 2, Nomor 1, Hal 35-41.
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Salawati, L., Taufik, H. N., Putra, A. (2014). Analisis Tindakan Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Perawat Dalam Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Ruang
ICU RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Volume 14, Nomor 3.
Tukatman., Sulistiawati., Purwaningsih., & Nursalam. (2015). Analisis Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja Perawat Dalam Penanganan Pasien Di Rumah Sakit
Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka. Jurnal Ners Vol. 10 No. 2.

7
F. LAMPIRAN

PERILAKU PERAWAT DALAM PENERAPAN MANAJEMEN


KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI ACEH

Nurses Behavior in The Implementation of The Occupational Health and Safety in Aceh

Riska Nazirah1; Yuswardi2


1,2
Bagian Keilmuan Keperawatan Dasar-Dasar Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
email : yuswardi@unsyiah.ac.id

ABSTRAK
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu isu penting di dunia kerja saat ini termasuk di
lingkungan rumah sakit. Angka kecelakaan kerja di rumah sakit lebih tinggi dibandingkan tempat kerja lainnya
dan sebagian besar diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana gambaran perilaku perawat dalam penerapan manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
Provinsi Aceh. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan menggunakan desain cross sectional
study. Populasi penelitian adalah seluruh perawat ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh sebanyak 264 perawat. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling
dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dalam bentuk dicotomous
choice yang terdiri dari 35 item pernyataan. Metode analisis data dengan menggunakan analisis univariat. Dari
hasil penelitian diperoleh gambaran perilaku perawat dalam penerapan manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) ditinjau dari faktor internal berada pada kategori baik (52.5%) dan perilaku perawat ditinjau dari
faktor ekternal berada pada kategori baik (58.8%). Peneliti menyarankan kepada rumah sakit agar dapat
melakukan sosialisasi tentang manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) secara lebih optimal sehingga
tidak lagi terdapat perilaku yang buruk dari perawat dalam manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Rumah Sakit.

Kata Kunci : Perilaku perawat, manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

ABSTRACT

Occupational Health and Safety is currently one of the most important issues in work areas, including hospital
environment. A number of accidents at the hospital are higher than other workplaces, and mostly due to unsafe
behavior. The purpose of this study was to determine the overview of nurses behavior in the implementation of
the occupational health and safety in Aceh Province. This research is a descriptive exploratory by using across
sectional study design. The population was all nurses who worked in inpatient ward dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh Banda Aceh, as many as 264 nurses. The sampling technique using simple random sampling with a
sample size of 80 people. Data collection tool is a questionnaire in the dichotomous choice that consists of 35
statements and analyzed using univariate analysis. The results showed nurses behavior in the implementation of
the Occupational Health and Safety management is in terms of internal factors is in good category (52.5%) and
the behavior of nurses in terms of external factors also in good category (58.8%). It is suggested to hospitals in
order to socialize the Occupational Health and Safety management more optimally so that no longer have the
bad behavior of the nurses in the management of Occupational Health and Safety in Hospitals.

8
Keywords : Nurses behavior, management of Occupational Health and Safety
Pemerintah melakukan berbagai
upaya untuk mengatasi kecelakaan kerja
di rumah sakit, salah satunya dengan
PENDAHULUAN dikeluarkannya Undang-Undang Nomor
Kesehatan dan keselamatan kerja 23 Tahun 1992 dan Undang-Undang
merupakan salah satu isu penting di Nomor 36 Tahun 2009 tentang penerapan
dunia kerja saat ini. Hasil riset yang di Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
lakukan oleh badan dunia ILO rumah sakit
menyebutkan bahwa setiap hari rata-rata (Kepmenkes RI, 2010, p.8).
6.000 orang meninggal, setara dengan
satu orang setiap 15 detik atau 2,2 juta National Safety Council (dalam
orang per tahun akibat sakit atau Kepmenkes RI, 2007, p.4) menyebutkan
kecelakaan yang berkaitan dengan bahwa terjadinya kecelakaan di rumah
pekerjaannya (Rahayuningsih & sakit 41% lebih besar dari pekerja di
Hariyono, 2011). Di USA, setiap industri lain, selain itu Annizar (2012,
tahunnya terdapat 5 ribu petugas p.3) menyatakan bahwa secara umum
kesehatan yang terinfeksi hepatitis B 47 sebanyak 80-85 % kecelakaan kerja
positif HIV dan setiap tahun 600 ribu - 1 disebabkan oleh perilaku yang tidak
juta mengalami luka akibat tertusuk jarum aman. Data dan fakta Kesehatan dan
(Kepmenkes RI, 2010, p.10). Sedangkan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
di Israel, angka prevalensi cedera secara global yang dipaparkan oleh WHO
punggung tertinggi pada perawat (16.8%) (dalam Kepmenkes RI, 2010, p.10)
dibandingkan pekerja lainnya menyebutkan bahwa dari 35 juta petugas
(Kepmenkes RI, 2007, p.4). Di Indonsia kesehatan, 3 juta terpajan patogen darah
sendiri, data dari Kementerian Kesehatan dan lebih dari 90% terjadi di negara
Republik Indonesia (2015) total berkembang.
kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia
Di Indonesia penelitian dr Joseph
pada tahun 2014 sebanyak 24.910 kasus.
tahun 2005-2007 mencatat bahwa angka
Kecelakaan kerja menjadi salah satu Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) needle
masalah urgen di lingkungan rumah sakit. stick injury (NSI) mencapai 38 - 73% dari
Hal ini diakibatkan karena rumah sakit total petugas kesehatan dan prevalensi
merupakan suatu unit pelayanan gangguan mental emosional 17,7% pada
kesehatan yang memberikan pelayanan perawat di suatu rumah sakit di Jakarta
pada semua bidang dan jenis penyakit. berhubungan bermakna dengan stressor
Oleh sebab itu rumah sakit dituntut untuk kerja (Kepmenkes RI, 2010, p.11).
dapat menyediakan dan menerapkan suatu
Hasil penelitian Demak (2013)
upaya agar semua sumber daya manusia
mengenai analisis penyebab perilaku
yang ada di rumah sakit dapat terlindungi,
aman bekerja pada perawat di Rumah
baik dari penyakit maupun kecelakaan
Sakit Islam Asshobirin Tangerang Selatan
akibat kerja (Ivana, Widjasena & Jayanti,
menyatakan bahwa bentuk perilaku tidak
2014).
aman pada perawat yaitu tidak memakai

9
sarung tangan ketika tindakan menyuntik “Perilaku Perawat Dalam Penerapan
dan memasang infuse serta tidak Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan
menggunakan sepatu yang sesuai. Faktor Kerja (K3) Di Aceh”.
yang menyebabkan perawat berperilaku
tidak aman yaitu sikap negative perawat METODE
yang tidak disiplin dalam menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD) dan Standar Metode penelitian yang digunakan
Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku dalam penelitian ini adalah deskriptif
di RS Islam Asshobirin belum sesuai eksploratif dengan desain penelitian cross
dengan standar Depkes RI tahun 2006. sectional study melalui kuesioner. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan
Berdasarkan hasil wawancara dan dalam penelitian ini adalah probability
pengambilan data awal bersama ketua sampling dengan menggunakan metode
Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja simple random sampling. Populasi dalam
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel penelitian ini adalah seluruh perawat
Abidin Banda Aceh pada Februari 2016 pelaksana Ruang Rawat Inap Rumah
dinyatakan bahwa saat ini pihak rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin
sakit sudah mulai menerapkan standar Banda Aceh berjumlah 264 perawat.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sampel dalam penelitian ini merupakan
Sakit (K3RS) sesuai dengan keputusan bagian dari populasi target yang akan
menteri kesehatan Republik Indonesia diteliti secara langsung yang berjumlah 80
nomor 1087 tahun 2010 namun perawat.
pelaksanaannya belum begitu optimal.
HASIL
Pada tahun 2015 di Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Tabel 1. Faktor Perilaku Perawat (n=80)
Aceh telah terjadi 19 kasus kecelakaan No Faktor Perilaku f %
kerja. Rincian kasus yang didapatkan Perilaku Perawat
dimana 18 kasus terjadi pada perawat
1 Faktor Baik 42 52.5
yaitu 13 orang perawat tertusuk jarum, 2
Internal Kurang 38 47.5
orang terpapar cairan tubuh, 1 orang
2 Faktor Baik 47 58.8
terpapar cairan B3 (obat kemoterapi), dan
Eksternal Kurang 33 41.3
2 orang terpeleset sedangkan 1 kasus
lainnya terjadi pada petugas pemeliharaan
sarana yang terluka akibat terlepasnya Berdasarkan tabel diatas dapat
penutup tabung oksigen. Ketua Komite disimpulkan bahwa sebagian besar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah perawat pelaksana memiliki perilaku yang
Sakit (K3RS) juga meyakini bahwa masih baik dalam penerapan manajemen
banyak kasus-kasus kecelakaan kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
lainnya yang tidak dilaporkan kepada baik ditinjau dari faktor internal (52.5%)
pihak rumah sakit. maupun faktor eksternal (58.8%).
Berdasarkan fenomena di atas
peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut
mengenai PEMBAHASAN

10
Semua faktor yang dapat SOP asuhan keperawatan di ICU-ICCU
menentukan atau membentuk perilaku RSUD Gambiran Kota Kediri
manusia disebut determinan perilaku. menyebutkan bahwa faktor motivasi dan
Determinan perilaku manusia terdiri dari persepsi dapat mempengaruhi kepatuhan
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor perawat dalam pelaksanaan asuhan
internal yaitu karakteristik dari individu keperawatan yang sesuai dengan SOP.
yang bersangkutan yang bersifat bawaan Perawat dengan persepsi baik memiliki
sedangkan faktor eksternal yaitu faktor kemungkinan lebih besar untuk patuh
yang berasal dari luar diri seseorang dibandingkan dengan perawat dengan
(Notoatmodjo, 2010). persepsi kurang.

Berdasarkan hasil penelitian dapat Selain persepsi, sikap juga


disimpulkan bahwa sebagian besar mempengaruhi perilaku perawat ditinjau
perawat pelaksana memiliki perilaku yang dari segi faktor internal (Notoadmodjo,
baik dalam penerapan manajemen 2010). Seorang perawat dalam
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) melaksanakan manajemen K3 harus
baik ditinjau dari faktor internal (52.5%) memiliki sikap yang sesuai dengan nilai-
maupun faktor eksternal (58.8%). nilai kesehatan dimana seluruh nilai
Berdasarkan asumsi peneliti ada berbagai positif yang ada dalam dirinya menjadi
faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pendorong perilaku sehat dan menjadi
perawat ditinjau dari faktor internal upaya dalam meningkatkan kesehatan dan
berada pada kategori baik, diantaranya keselamatan selama bekerja.
persepsi. Persepsi merupakan suatu proses
pencarian informasi yang dilakukan oleh Hal tersebut sesuai dengan
perawat sebelum melakukan suatu penelitian Salawati (2014) tentang analisis
tindakan. Persepsi perawat tentang K3 tindakan keselamatan dan kesehatan kerja
menunjukkan bagaimana perawat mampu perawat dalam pengendalian infeksi
mencari tahu tentang pentingnya K3 baik nosokomial di ruang ICU RSUD dr.
melalui brosur, leaflet, SOP yang Zainoel Abidin Banda Aceh didapatkan
disediakan di ruangan maupun media bahwa sikap perawat dalam pengendalian
informasi lainnya. Perawat juga dituntut infeksi nosokomial sebanyak 50%
untuk faham bagaimana cara pencegahan bersikap setuju dimana perawat yang
kecelakaan serta penanganan yang dapat memiliki sikap setuju cenderung memiliki
dilakukan apabila kecelakaan terjadi. tindakan K3 yang baik dalam
Pemahaman tersebut akan menimbulkan pengendalian infeksi nosokomial.
persepsi yang baik dalam diri perawat
tentang K3 sehingga hal ini akan
meningkatkan perilakunya dalam menjaga
keselamatan.

Penelitian serupa dilakukan oleh


Natasia, Loekqijana, dan Kurniawati
(2014) mengenai faktor yang
mempengaruhi kepatuhan pelaksanaan

11
Selain itu, Notoadmodjo (2010) umum perilaku seseorang dipengaruhi
menambahkan bahwa ada berbagai cara oleh aturan yang ada di lingkungannya.
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
persepsi, pengetahuan dan sikap perawat Selain beberapa faktor diatas,
dalam menjaga kesehatan dan budaya organisasi juga berpengaruh
keselamatan selama bekerja, diantaranya terhadap perilaku perawat dalam
dengan memberikan promosi kesehatan melaksanakan keselamatan, dimana
dan pelatihan tentang K3 sehingga hal ini budaya organisasi yang baik akan
diharapkan mampu merubah perilaku mendorong perawat untuk bekerja sesuai
perawat menjadi lebih baik. dengan prosedur yang telah ditetentukan
(Notoadmodjo, 2010). Hal ini sejalan
Selain faktor internal, faktor dengan penelitian Mulyatiningsih (2013)
eksternal juga sangat mempengaruhi tentang determinan perilaku perawat
perilaku perawat dalam penerapan dalam melaksanakan keselamatan pasien
manajemen K3 di rumah sakit. Peneliti yang menunjukkan adanya hubungan
berasumsi bahwa ada banyak faktor yang yang signifikan antara budaya organisasi
dapat menentukan perubahan perilaku dengan perilaku perawat dalam menjaga
perawat dari segi faktor eksternal, keselamatan. Budaya organisasi yang baik
diantaranya pengalaman. Pengalaman mempunyai peluang 2,652 kali lebih besar
perawat dapat dilihat dari berbagai aspek. untuk mempunyai perilaku yang lebih
Salah satunya adalah masa kerja. Semakin baik dalam meningkatkan keselamatan
lama masa kerja perawat maka selama bekerja.
pengalaman yang dimiliki juga semakin
Berdasarkan hasil penelitian
meningkat sehingga perilakunya dalam
ini peneliti berasumsi bahwa perilaku
menjaga keselamatan dirinya juga perawat dalam penerapan manajemen
menjadi lebih baik. Selain itu pengalaman Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
juga dapat diperoleh dari berbagai ditinjau dari faktor internal dan ekternal
sosialisasi maupun pelatihan tentang K3 berada pada kategori baik karena berbagai
yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. alasan, diantaranya: komite Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
Faktor selanjutnya yang ikut sudah melakukan fungsi manajeman
berperan dalam perubahan perilaku K3RS dengan baik, seperti dilakukannya
promosi kesehatan dan pelatihan tentang
perawat yaitu tersedianya fasilitas yang
K3.
mendukung sesuai dengan standar yang
Selain itu sebagian besar perawat
telah ditentukan. Hal ini sejalan dengan
juga sudah memiliki pengalaman dan
penelitian Tukatman, Sulistiawati,
pengetahuan yang baik tentang penerapan
Purwaningsih dan Nursalam (2015) yang
K3, fasilitas yang disediakan serta budaya
menyebutkan bahwa faktor enabling
organisasi yang ada di rumah sakit sudah
(fasilitas keamanan dan keselamatan,
mengacu pada standar yang telah
hukum/aturan) pada perawat berpengaruh
ditentukan sesuai dengan peraturan
terhadap K3 pada perawat dalam
KEPMENKES RI 2010 dan peran dari
penanganan pasien. Nilai yang paling
rumah sakit khususnya kepala ruang juga
tinggi pada faktor enabling berada pada
sudah berfungsi secara optimal dalam
komponen hukum/aturan, artinya secara
melakukan monitoring dan evaluasi

12
terhadap kinerja perawat dalam pelatihan dalam menurunkan angka
menerapkan budaya Kesehatan dan kecelakaan pada perawat.
Keselamatan Kerja (K3).

DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Anizar. (2012). Teknik Keselamatan dan
Berdasarkan hasil penelitian ini Kesehatan Kerja di
maka dapat disimpulkan bahwa perilaku Industri. Yogyakarta:
perawat dalam penerapan manajemen Graha Ilmu.
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Demak, D. L. K. (2014). Analisis
ditinjau dari faktor internal berada pada Penyebab Perilaku Aman
kategori baik (52.5%) dan faktor eksternal Bekerja Pada
juga berada pada kategori baik (58.8%). Perawat Di Rumah Sakit Islam
Asshobirin Tangerang Selatan
Adapun saran dari peneliti untuk Tahun 2013. Skripsi (Publish).
profesi keperawatan sebaiknya terus Universitas Islam Negeri Syarif
mengembangkan pengetahuan dan Hidayatullah, Jakarta.
keterampilan di bidang manajemen Ivana, A., Widjasena, B., &Jayanti, S.
keperawatan khususnya terkait Kesehatan (2014). Analisa Komitmen
dan Keselamatan Kerja (K3) sehingga Rumah Sakit (RS) Terhadap
pelayanan yang diberikan dapat lebih Keselamatan Dan
optimal dan berkualitas tanpa melupakan
tingkat kesehatan dan keselamatan bagi Kesehatan Kerja (K3) Pada RS
pemberi asuhan keperawatan. Prima Medika Pemalang,
Volume 2, Nomor 1, Hal 35-41.
Bagi institusi pendidikan sebaiknya
dapat terus meningkatkan mutu Kementrian Kesehatan RI. (2007).
pendidikan yang diberikan sehingga dapat Keputusan Menteri Kesehatan
memacu mahasiswa untuk lebih terampil Republik
dalam mengembangkan kompetensi di Indonesia Nomor
432/MENKES/SK/IV/2007
bidang keperawatan.
Tentang Pedoman Manajemen
Bagi rumah sakit sebaiknya selalu Kesehatan Dan Keselamatan
kerja (K3) Di Rumah Sakit.
dapat memberikan dukungan dan
Jakarta.
memfasilitasi para perawat untuk dapat
meningkatkan pengetahuan dengan Kementrian Kesehatan RI. (2010).
pelatihan serta melatih keterampilannya Keputusan Menteri Kesehatan
sehingga dapat bekerja dengan lebih Republik
aman. Indonesia Nomor
1087/MENKES/SK/VIII/2010
Bagi peneliti lanjutan sebaiknya Tentang Standar Kesehatan Dan
dapat mengembangkan penelitian lanjutan Keselamatan Kerja Di Rumah
mengenai seberapa besar efektifitas Sakit. Jakarta.

13
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Situasi
Kesehatan Kerja InfoDATIN:
Pusat Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan RI.

14
Mulyatiningsih, S. (2013). Determinan

Perilaku Perawat Dalam


Melaksanakan Keselamatan Pasien Di
Rawat Inap RSAU DR. ESNAWAN
ANTARIKSA JAKARTA. Tesis
(Publish). Fakultas Ilmu Keperawatan.

Depok.

Natasia, N., Loekqijana, A., & Kurniawati, J.

(2014). Faktor yang Mempengaruhi


Kepatuhan Pelaksanaan SOP Asuhan
Keperawatan di ICU-ICCU RSUD
Gambiran Kota Kediri. Jurnal Kedokteran Brawijaya,
Vol. 28,
Suplemen No. 1.

Not
oatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan Teori
Dan Aplikasinya. Jakarta:
Rineka Cipta.

Rahayuningsih, P.W., &Hariyono, W. (2011).

Penerapan Manajemen Keselamatan


Dan kesehatan Kerja (MK3) Di
Instalasi Gawat Darurat RSU PKU Muhammadiyah
Yogyakarta,
Volume 5, Nomor 1, Hal 21-29.

Salawati, L., Taufik, H. N., Putra, A. (2014).

Analisis Tindakan Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja Perawat Dalam

Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Ruang ICU


RSUD dr. Zainoel Abidin

Banda Aceh. Volume 14, Nomor 3.

Tukatman., Sulistiawati., Purwaningsih., &

15
Nursalam. (2015). Analisis

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Perawat Dalam Penanganan


Pasien Di Rumah Sakit
Benyamin Guluh Kabupaten
Kolaka. Jurnal Ners Vol.
10 No. 2.

16

Anda mungkin juga menyukai