Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat, dan ridhoNyalah kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Praktikum Fitokimia yang membahas tentang “Aqua Aromatik Sereh”.
Kami juga memohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini terdapat
kesalahan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami
maksud kami. Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan serta bermanfaat bagi kami maupun pembaca. Semoga Tuhan
senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita semua.
Penulis
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Judul
Aqua Aromatik Sereh
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami cara pembuatan aqua aromatic dengan cara
destilasi
1.3 Prinsip
Cairan mengalami pengembunan karena adanya pemanasan
1.4 Teori
2
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Suku : Poaceaae
Marga : Cymbopogon
Jenis : Cymbopogon winterianus Jawitt ex Bor
Sereh wangi sebagai tanaman obat tradisional yang daunnya sebagai obat
masuk angin, penambah nafsu makan, pengobatan pasca melahirkan, penurun
panas dan pereda kejang (Wibisono, 2011). Sedangkan kandungannya berupa
minyak atsiri, sitronellal, sitronellol, geraniol, dan sitral terdapat juga terpenoid.
Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang. Minyak
atsiri merupakan bahan yang bersifat mudah menguap (volatile), mempunyai rasa
getir, dan bau mirip tanaman asalnya yang diambil dari bagian-bagian tanaman
seperti daun, buah, biji, bunga, akar, rimpang, kulit kayu, bahkan seluruh bagian
tanaman. minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman, dapat juga sebagai bentuk
dari hasil degradasi oleh enzim atau dibuat secara sintetis (Faridatul Aulia, 2012).
Para ahli biologi menganggap minyak atsiri sebagai metabolit sekunder yang
biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan
(hama) ataupun sebagai agensia untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam
mempertahankan ruang hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga
mengeluarkan bau-bauan, zat-zat itu tidak digolongkan sebagai minyak atsiri.
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu,
susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia (terutama di
hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu. Setiap senyawa
penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang
berbeda. Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai
senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu
aroma tertentu. Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa
3
organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak (lipofil). Beberapa
sifat minyak atsiri sebagai berikut.
4. Tidak berwarna, tetapi semakin lama menjadi gelap karena mengalami oksidasi
5. Memiliki bau khas seperti pada tumbuhan aslinya.
Minyak atsiri dengan kelarutan tinggi dalam air dan yang rentan terhadap panas
tidak dapat didestilasi. Selain itu, minyak atsiri harus mudah menguap pada
destilasi uap. Sebagian besar minyak atsiri dalam perdagangan bersifat mudah
menguap, cukup stabil terhadap panas dan praktis tidak larut dalam air, sehingga
cocok untuk diproses oleh destilasi uap.
1.4.2 Destilasi
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondensor, yaitu
pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding
4
(bagian luar condensor), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini
berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-
senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut (Wikipedia, 2014)
5
∼ Penyimpanan: dalam wadah terttutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat
sejuk. ∼ Khasiat : zat tambahan.
Air aromatika yang tertera dalam FI II ada 3 yaitu:
1. Aqua Foeniculi, adalah larutan jenuh minyak adas dalam air. Aqua foeniculi dibuat
dengan melarutkan 4 g oleum foeniculi dalam 60 ml etanol 90%, tambahkan air
sampai 100 ml sambil dikocok kuat-kuat, tambahkan 500 mg talc, kocok, diamkan,
saring. Encerkan 1 bagian filtrat dalam 39 bagian air. Pemerian, penyimpanan sama
seperti aqua aromatik. Syarat untuk resep: seperti aqua aromatik dan sebelum
digunakan harus disaring lebih dahulu.
2. Aqua Menthae Piperitae (air permen) adalah larutan jenuh minyak permen dalam
air. Cara pembuatan: lakukan pembuatan menurut cara yang tertera pada aqua
aromatika dengan menggunakan 2 g minyak permen. Pemerian, penyimpanan dan
syarat untuk resep sama seperti aqua aromatik.
3. Aqua Rosae (air mawar) adalah larutan jenuh minyak mawar dalam air. Cara
pembuatan : larutkan 1 g minyak mawar dalam 20 ml etanol, saring. Pada filtrat
tambahkan air secukupnya hingga 5000 ml, saring. Pemerian, penyimpanan dan
syarat untuk resep sama seperti aqua aromatika. Khusus untuk aqua foeniculi
jangan disimpan ditempat sejuk karena etanol akan menghablur, jadi disimpan pada
suhu kamar, kalau keruh kocok dulu sebelum digunakan. Aqua foeniculi bila
menghablur harus dipanaskan pada suhu 25 0C dan kemudian dikocok kuat-kuat,
sebelum digunakan harus disaring.
6
7