Definisi signal dari suatu sel ke sel lain, dan memiliki efek pada sel-sel
lain.
2
Langsung Tidak langsung
3
Sifat- Sifat
◦ PLEITROPISME
Satu sitokin mempunya berbagai efek terhadap berbagai sel
◦ REDUNDANSI
Berbagai sitokin memiliki efek yang sama yang tumpang tindih
◦ SINERGISME
Dua atau lebih sitokin menunjukkan efek yang lebih besar daripada hanya
efek satu sitokin
◦ ANTAGONISME
Sitokin yang satu dapat mencegah efek sitokin yang lain
4
Efek Biologis Sitokin
Efek biologis sitokin timbul setelah diikat oleh reseptor spesifiknya yang diekspresikan
pada membran sel organ sasaran. Pada awalnya, kadar reseptor tersebut sangat rendah.
Dewasa ini telah dapat dilakukan cloning dari gen sitokin yang meyandi reseptor tersebut
sehingga dapat dilakukan identifikasi untuk mengetahui ciri-ciri reseptor tersr tersebut.
Struktur reseptor berbagai sitokin sangat berbeda, tetapi hasil cloning menunjukkan
tergolong pada 5 famili yaitu :
Superfamili immunoglobulin
Famili reseptor kelas I yang juga disebut famili reseptor hematopoietin
Famili reseptor kelas II yang juga diketahui sebagai famili reseptor interferon
Famili reseptor TNF
Famili reseptor kemokin
5
Peran Sitokin
pada Imunitas
2
Fungsi
Sitokin
Aktivasi Efek
monosit dan sitotoksisitas
makrofag
7
1. AKTIVASI SEL T
◦
“
Aktivasi sel B oleh sitokin sel Th terjadi dalam 3 tingkatan, yaitu aktivasi,
proliferasi dan differensiasi menjadi sel plasma, yang memproduksi antibodi
(Ig)
◦ IL-1 : faktor differensiasi sel B (B cell differentiation factor) atau BCDF
◦ IL-5 : faktor pertumbuhan sel B (B cell growth factor/ BCGF)
9
Lanjutan
“
Kebanyakan Ag menimbulkan respon sel B dengan bantuan sel T (Ag-T
dependent) tetapi beberapa Ag mampu mengaktivkan sel B untuk memproduksi
Ig tanpa bantuan sel T (Ag-T independent).
Contoh : polisakarida, dekstran dan ficoll yang mempunyai banyak Ag
determinan.
IgG yang diproduksi terutama adalah IgM dan tidak dibentuk sel memori.
Sitokin juga mempengaruhi produksi kelas antibody oleh sel plasma
10
◦ Ada limfokin yang menunjukkan efek sitotoksik dan dapat
EFEK membunuh penyebab infeksi dan sel tumor dengan langsung atau
tidak langsung, melalui aktivitas sel NK.
SITOTOKSIK ◦ TNF-α mempunyai efek sitotoksik langsung terhadap sel tumor,
SITOKIN sedangkan IL-2 merangsang sel LAK (Lymphokine Activated
Killer Cell) yang sitotoksik terhadap tumor.
11
Hematopoiesis ialah proses pembentukan
darah. Pada orang dewasa dalam keadaan fisiologik semua
Sitokin pada hemopoesis terjadi pada sumsum tulang. Untuk
kelangsungan hemopoesis diperlukan : Sel induk
Hematopoiesis hemopoetik (hematopoietic stem cell) .Sel induk
hemopoetik ialah sel-sel yang akan berkembang menjadi
sel-sel darah, termasuk eritrosit, lekosit, trombosit, dan juga
beberapa sel dalam sumsum tulang seperti fibroblast. Sel
induk yang paling primitif sebagai pluripotent (totipotent)
stem cell.
12
Lanjutan
Menurut sifat kemampuan diferensiasinya maka sel induk
hemopoetik dapat dibagi menjadi :
◦ Pluripotent (totipotent)stem cell : sel induk yang mempunyai
yang mempunyai kemampuan untuk menurunkan seluruh
jenis sel-sel darah.
◦ Committeed stem cell : sel induk yang mempunyai komitmet
Sitokin pada untuk berdiferensiasi melalui salah satu garis turunan sel (cell
line). Sel induk yang termasuk golongan ini ialah sel induk
Hematopoiesis myeloid dan sel induk limfoid.
◦ Oligopotent stem cell : sel induk yang dapat berdiferensiasi
menjadi hanya beberapa jenis sel. Misalnya CFU-GM (colony
forming unit-granulocytelmonocyte) yang dapat berkembang
hanya menjadi sel-sel granulosit dan sel-sel monosit.
◦ Unipotent stem cell : sel induk yang hanya mampu
berkembang menjadi satu jenis sel saja. Contoh CFU-E (colony
forming unit- erythrocyte) hanya dapat menjadi eritrosit, CFU-
G (colony forming unit-granulocyte) hanya mampu
berkembang menjadi granulosit.
13
Dengan teknik rekombinan DNA, sitokin dapat
diproduksi dalam jumlah besar. Sesuai dengan
Sitokin peran biologisnya, maka sitokin dapat
dugunakan sebagai pengganti komponen
Dalam system imun yang imunokompromais atau untu
mengerahkan sel-sel yang diperlukan dalam
Pengobatan menanggulangi defisiensi imun primer atau
sekunder, merangsang sel system imun dalam
proses respons terhadap tumor, infeksi bakteri
atau virus yang berlebihan.
14
Jenis-jenis Sitokin yang penting
I. INTERLEUKIN (IL)
Ditemukan tahun 1979 sebagai imunoregulator
spesifik maupun non spesifik Artinya
adanya komunikasi antar sel leukosit
Terdiri 18 jenis (IL-1 s/d IL-18)
II. INTERFERON (IFN)
III. TUMOR NECROSIS FACTOR (TNF)
◦ Diproduksi oleh monosit atau makrofag (sel Kupfer, limpa dll.)
1).INTERLEUKIN-1 ◦ Fungsi : meningkatkan pertumbuhan dan differensiasi limfosit B
(IL-1) ◦ Merangsang produksi sitokin sel T (limfokin), yaitu IFN-
◦ Memacu sel T untuk memproduksi IL-2 yaitu sitokin yang dapat
mengaktifkan sel Th (T helper) dan membantu sel B
menghasilkan antibodi
16
Menginduksi proliferasi sel T terutama sel Th
Faktor pertumbuhan dan differensiasi sel B (T dependent)
2).INTERLEUKIN-2 dan sel NK
(IL-2) Mengaktifkan makrofag
Meningkatkan efek sitotoksik sel Tc (T cytotoxic)
Merangsang produksi limfotoksin (sitokin sel T untuk sel
tumor) dan interferon.
17
3.INTERLEUKIN-4
• Diproduksi oleh sel T, mastosit dan sel B
(IL-4) • Memegang peranan dalam class switching (proses peralihan kelas)
immunoglobulin.
Contoh : IgG 1 IgE
4. INTERLEUKIN-5
(IL-5)
Diproduksi oleh sel Th dan mast cell
Proliferasi eosinofil
Aktivitas terhadap proliferasi sel B untuk memproduksi IgM dan IgA
Meningkatkan ekspresi IL-2 (sinergisme)
18
5.INTERLEUKIN-10 Diproduksi oleh sel B, sel T dan monosit
(IL-10) Fungsi untuk aktivasi sel B, induksi sel Th2 dan menghambat respons
sel Th1
Menghambat produksi IFN- dan pertumbuhan mast cell
Menghambat aktivasi monosit/makrofag
6.INTERLEUKIN-12
(IL-12) ◦ Diproduksi monosit, makrofag, sel dendritik, sel T, sel B, neutrofil
◦ Sinergi dengan IL-2, memacu aktivasi sel NK, Th1 dan sel Tc
◦ Menghambat respon Th2 dan IgE yang diinduksi IL-4
19
7.INTERLEUKIN-18 (IL-18)
◦
◦
“
Diproduksi oleh monosit dan makrofag tetapi
tidak diproduksi oleh limfosit
Memacu sekresi IFN-, respon TH1 dan aktivitas
sel NK
◦ Memacu sintesa IL-1 dan TNF (Tumor Necrosis
Factor)
◦ Menghambat sintesa IL-10 (antagonisme)
20
II. INTERFERON (IFN)
21
III.TUMOR NECROSIS FACTOR
(TNF) : TNF- dan TNF-
23
Thank you!
25