Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Sanitasi Lingkungan

Kedaruratan

Disusun oleh :
Kelompok 12

Ika Aprilia (161010500001)


Suciyanti (161010500007)

6A Kesehatan Masyarakat
Sanitasi Lingkungan
Pembahasan
1. Peran Sanitarian Kesehatan Masyarakat
2. Masalah Sanitasi Potensial
3. Kesiagaan di Daerah Bencana
4. Tindakan
Pendahuluan
Pada saat terjadinya bencana, manusia berfokus untuk
mendapatkan tempat tinggal yang dapat menjadi tempat berteduh
terhindar dari bencana, bagaimana mendapatkan makanan dan
minuman yang cukup secara kuantitatif dan dalam keadaan darurat
Kesehatan Lingkungan (sanitasi) terabaikan.

Kondisi yang buruk pula dapat terjadinya kasus penyakit baik


pada saat, maupun pasca bencana. Apalagi bila bencana terjadi dalam
durasi waktu yang cukup panjang atau lebih dari satu hari saja.

Pada pasca bencana potensi konflik akibat topik sanitasi juga


berpotensi tinggi untuk muncul , kemampuan ekonomi menurun bahkan
ada yang hartanya habis, untuk memenuhi kebutuhan dasar pun sulit,
masalah sanitasi siapa yang harus mengatasi, dimana harus membuang,
orang sudah sangat lelah, sibuk, dan mengutamakan untuk mengelola
rumah masing masing, cenderung melupakan bahwa masalah sanitasi di
lingkungannya sangat memerlukan koordinasi dan kegotong royongan.
Sanitarian Kesehatan Masyarakat
Menurut ketentuan pasal 21 PP No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan,
dipandang perlu menetapkan standart Profesi bagi tenaga sanitarian dengan
keputusan Menteri Kesehatan.

 Definisi standar profesi sanitarian

Suatu standar bagi profesi kesehatan lingkungan dalam menjalankan tugas


profesi nya untuk berperan secara aktif, terarah dan terpadu dalam
pembangunan kesehatan nasional.

 Ruang Lingkup Sanitarian

Ahli kesehatan lingkungan adalah tenaga profesional di bidang kesehatan


lingkungan yang memberikan perhatian terhadap aspek kesehatan lingkungan air,
udara, tanah, makanan dan vektor penyakit pada kawasan perumahan, tempat2
umum, tempat kerja, industri dan transportasi.
Yang harus di miliki oleh sanitarian
atau ahli kesehatan lingkungan

 Peran

Sebagai pelaksana kegiatan kesehatan lingkungan.

 Fungsi
1. Menentukan komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan
manusia.
2. Melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran komponen lingkungan secara
tepat berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan.
3. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan pengukuran.
4. Menetapkan penyimpangan hasil pemeriksaan terhadap standar baku mutu
sanitasi bersih.
5. Merancang dan merekayasa penanggulangan masalah lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan manusia.
Peran Sanitarian
Dalam kedaruratan bencana ini sangat tepat bila sanitarian berperan, baik di
lingkungannya sendiri maupun di tingkat pusat dan daerah. Sumbangan yang dapat di
berikan berupa pemikiran , kemampuan dan tenaganya dalam tahap Kesiagaan Bencana ,
Saat Terjadi dan Pasca bencana.

Contoh bencana banjir maka peran sanitarian adalah :


 Mendorong diadakannya kesiagaan sanitasi bencana banjir oleh pemerintah , pusat
dan daerah, swasta pengembang , industri, rumah sakit, hotel, penduduk terutama
didaerah yang berpotensi banjir.
 Menghimpun sumber daya dan sumber dana untuk kegiatan sanitasi dalam kesiagaan,
pada saat , pasca banjir.
 Memberikan informasi teknis penyelenggaraan sanitasi kesiagaan, saat terjadi dan
pasca banjir.
 Menggerakan masyarakat untuk menyelenggarakan sanitasi pada saat dan pasca banjir.
 Memantau kodisi sanitasi pada saat dan pasca banjir.
 Memotivasi untuk memperhitungkan aspek sanitasi pada pemulihan sarana setelah
terjadinya banjir.
 Melaksanakan Surveilence Penyakit Pasca Banjir.
Masalah Sanitasi Potensial
Potensial adalah sebuah istilah dari kata potensi yang
berarti memiliki kemampuan terjadi pada saat bencana.

Masalah :

1. Air Bersih
2. Sampah
3. Limbah
4. Lingkungan fisik
5. Makanan dan minuman
6. Vektor penyakit dan binatang pengganggu
7. Kecelakaan
Contoh Masalah Sanitasi Potensial

Saat Bencana Banjir


4. Lingkungan fisik : Sarana sanitasi
1. Air Bersih : Tidak tersedia air bersih, lingkungan rusak/ tidak berfungsi,
Sumber air tercemar, Sarana rusak. Lumpur masuk kedalam rumah,
2. Sampah : Tidak adanya sarana Kelembaban tinggi, Suhu rendah.
penampungan, Pengelolaan sampah 5. Makanan dan minuman : Makanan
tidak dilaksanakan, Proses pembusukan masak yang diterima tidak terpantau
terjadi setelah melampaui dua hari, kebersihannya, Lama waktu dari saat
Sampah dari luar/ sungai masuk makanan masak sampai dikonsumsi,
kedalam rumah. Tempat penyimpanan makanan mentah
3. Limbah : Saluran air limbah tidak tidak cukup aman.
berfungsi, Masuknya limbah berbahaya 6. Vektor penyakit : Lalat, tikus, binatang
kedalam rumah, Sarana pembuangan berbisa masuk ke rumah/ pemukiman,
kotoran manusia terbatas atau tidak Tidak tersedia bahan dan alat
berfungsi. pemusnah.
7. Kecelakaan : Cedera ringan dan berat,
Terkena aliran listrik, Kedinginan
Pasca Bencana Banjir
1. Air Bersih : 4. Lingkungan fisik :
Air yang ada tercemar baik dari fisik, Dinding, lantai dan alat rumah tangga
kimia, bakteriologis terutama untuk lembab, Kerusakan bangunan
daerah yang terdapat industri, rumah sakit 5. Makanan dan minuman :
berpotensi tercemar limbah bahan Bahan makanan yang tersedia sudah rusak
berbahaya dan beracun. karena tersimpan lama, Pengolahan
2. Sampah : makanan pada lokasi di saat belum
Berserakan tidak tertampung secara dilakukan pembersihan bekas banjir
tertutup, tidak terangkut segera memperbesar kemungkinan terjaadinya
kepembuangan akhir, terjadi proses pencemaran makanan.
pembusukan, bercampur dengan lumpur, 6. Vektor penyakit :
terdapat bangkai binatang. Populasi lalat, nyamuk, kecoa dan tikus
3. Limbah : meningkat.
Saluran air limbah tersumbat, sarana 7. Kecelakaan :
rusak tidak berfungsi. Terjatuh karena kondisi lingkungan yang
belum teratur kembali.
Kesiagaan Di Daerah Bencana
1. Air Bersih
• Tersedianya sarana pengolahan air bersih sederhana dengan bentuk kecil
dengan kemampuan yang cukup besar untuk mengolah air ditempat
pengungsian.
• Tersedianya SDM disetiap tempat pengungsian yang mampu mengoperasikan
sarana pengolahan air sederhana.
• Tersedianya kantong kantong untuk supply air minum yang dapat dilipat dan
dimanfaatkan berulang.
Tersedianya bahan desinfeksi air.
2. Sampah
• Tersedia nya kantong kantong plastik untuk sampah dan karung untuk
menampung Lumpur.
• Tersedianya SDM yang mempunyai kemampun mengelola sampah minimal di
setiap kelurahan dengan pendekatan memanfaatkan sampah semaksimal
mungkin di lingkungan setempat.
Lanjutan …
3. Limbah
• Tersedianya sarana penampungan limbah dan exceta manusia sementara
dengan bahan kimia dan bakteri untuk mempercepat dan mengefisienkan
proses pembusukan.
• Mengutamakan pengamanan limbah B3 yang belum sempat terolah yang
ada di daerah banjir.
• Pencegahan masuknya Lumpur kedalam rumah atau mengurangi
kemungkinannya dengan penutupan celah celah pintu dengan keset atau
kain-kain yang tidak terpakai.
4. Lingkungan fisik
• Tersedianya alat pemanas ruangan sederhana dengan bahan bakar non listrik
batrei, batu bara atau batok kelapa untuk mengurangi dingin dan
kelembaban.
Lanjutan …
5. Makanan
• Tersedianya SDM yang terlatih untuk penyelenggaraan makanan darurat
yang saniter.
• Tersedianya alat transportasi yang cepat dan aman untuk membawa
makanan ketempat lokasi.
• Adanya pencatatan Tempat, orang dan waktu pengiriman, penerimaan
dan dikonsumsinya makanan.

6. Vektor dan binatang pengganggu


• Tersedianya bahan dan alat pembunuh vector dan binatang pengganggu
• Adanya kesiagaan masyarakat akan bahaya dan penyakit yang muncul
yang berhubungan dengan serangga dan binatang pengganggu.

7. Kecelakaan
• Tersedianya bahan dan alat serta SDM Pertolongan pertama pada
kecelakaan
Tindakan Saat Bencana
1. Air Bersih : Suply alat dan bahan
pengolahan air sederhana, 5. Makanan Minuman : Penyelenggaraan
Pengamanan supply air minum dari pencatatan tempat orang dan waktu
sumber hingga saat dikonsumsinya pengolahan, penerimaan dan konsumsi
makanan jadi,
2. Sampah : Pengumpulan sampah Pengamanan proses penyelenggaraan
dalam kantong dan disediakan tempat makanan mentah yang diterima di
untuk penampungannya, Suply bahan tempat pengungsian
untuk mengurangi bau dan
mempercepat proses dekomposisi bila 6. Vektor penyakit : Pencegahan dan
banjir lebih dari 2hari. mencermati kemungkinan terdapatnya
vector dan binatang pengganggu
3. Limbah : Suply sarana penampungan Membasmi vector yang ada.
limbah dan tinja darurat
7. Kecelakaan : Pertolongan Pertama
4. Lingkungan fisik : Suply alat pada kecelakaan yang terjadi dan
pemanas, Memfungsikan alat ventilasi mengupayakan pertolongan lebih lanjut.
dan pencahayaan serta ventilaasi alam
Tindakan Pasca Bencana
4. Lingkungan fisik : Penyebaran
1. Air Bersih : Desinfeksi sumber air
informasi tentang cara membersihkan
bersih, Pemeriksaan sarana distribusi
rumah dan kebersihan diri pasca banjir,
dan penampungan dari kerusakan dan
ventilasi alam
kemungkinan kontaminasi
Mempercepat proses pengeringan
Perbaikan
didalam rumah terutama kamar tidur
2. Sampah : Selama masih ada potensi
5. Makanan Minuman : Penekanan
banjir susulan sampah dan Lumpur
kembali peyelenggaraan makanan yang
tetap disimpan dalam kantong dan
sehat pada kondisi lingkungan yang
dapat ditumpuk sebagai penghambat
belum pulih
banjir, Pemanfatan sampah dan lumpur
untuk pengurukan daerah rendah atau
6. Vektor : Mewaspadai peningkatan
meninggikan tanggul, Pemilahan
perindukan vector dan binatang
sampah dalam upaya daur ulang
pengganggu akibat dari banjir.
3. Limbah : Pengembalian fungsi sarana
7. Kecelakaan : Pertolongan pertama
pembuangan limbah dan tinja
pada kecelakaan yang mungkin timbul
Kesimpulan

• Upaya Sanitasi dalam keadaan bencana seharusnya


dipersiapkan dalam kesiagaan menghadapi bencana, tidak saja
bencana banjir dan tidak hanya terfikir pada saat bencana
terjadi sehingga sulit untuk menyelenggarakannya.
• Kita tidak dapat mengabaikan upaya penyehatan lingkungan
dan sanitasi, dan menganggap upaya tersebut suatu yang
hanya membuang biaya dan tidak jelas manfaatnya serta
masuk dalam prioritas terendah dalam perhatian maupun
tindakan
• Masalah Pemulihan kembali fungsi dan sarana Penyehatan
Lingkungan / sanitasi tidak dapat diselesaikan per individu
atau per keluarga tetapi merupakan upaya bersama yang
harus disadari dengan kebersamaan dan kegotong royongan.

Anda mungkin juga menyukai