Anda di halaman 1dari 23

KEGIATAN INSPEKSI SANITASI SARANA

TRANSPORTASI (TERMINAL)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

EBEL FIRSTIO Q 1813451091


RISKA AMALIA N.P. 1813451063
JASMINE RIZKY O.L.S.L 1813451095
SARAH HERMAYA S 1813451059
KARTINA INDA 1813451052
DELFITA SARI 1813451072
AKMAL ALFARIDHO 1813451100
DEVI TRISNAWATI 1813451078

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


PRODI DIII JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2020

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Tujuan .......................................................................................................... 3
C. Manfaat ....................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4

BAB III KEGIATAN PELAKSANAAN ........................................................... 13

BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara agraris dengan tingkat sosial ekonomi,


pengetahuan, keadaan sanitasi lingkungan dan hygiene masyarakat yang masih
rendah. Indonesia masih menghadapi masalah tingginya prevalensi penyakit
terutama yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang belum baik.
(Depkes RI, 2004).
Menurut Hendrik L. Blum dalam Daud (2005) bahwa derajat kesehatan
dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor yaitu: lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan keturunan. Di negara yang sedang berkembang dari keempat
faktor tersebut, faktor lingkungan dan faktor perilaku mempunyai peranan yang
sangat besar disamping faktor-faktor lainnya terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
Menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan di tempat-tempat umum
seperti terminal sangat penting, karena terminal merupakan salah satu tempat
yang ramai. Berbagai jenis kegiatan terjadi di terminal, seperti tempat
berkumpulnya manusia/orang dari berbagai tempat untuk datang dan pergi
(Dishub, 2003).
Terminal sebagai tempat umum, dimana aktivitas manusia yang begitu
ramai juga menyebabkan sebagian besar orang tersebut menghabiskan waktu
disana. Dengan begitu mereka juga menggunakan fasilitas-fasilitas sanitasi,
seperti tempat pembuangan sampah, toilet, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Kebutuhan fasilitas sanitasi terminal ini semakin besar/banyak seiring dengan
banyaknya jumlah penumpang di terminal tersebut.
Pentingnya pemenuhan kebutuhan sanitasi yang baik di terminal
diberlakukan di seluruh negara termasuk di Indonesia, pada lokasi tempat umum
seperti terminal, tidak terkecuali terminal Daya. Mengingat bahaya kesehatan

1
bisa timbul akibat fasilitas sanitasi terminal yang tidak memadai diantaranya,
faktor kebersihan WC/kamar mandi yang tidak dijaga dengan baik
memungkinkan sebagai sarana penularan penyakit misalnya, penyakit kulit,
kecacingan dan penyakit lain yang ditularkan oleh vektor binatang. Dari segi
estetika kebersihan yang tidak diperhatikan dapat menimbulkan bau yang kurang
sedap, pemandangan yang kurang nyaman dan perasaan jijik.
Begitu besarnya pengaruh lingkungan ini, sehingga untuk meningkatkan
status kesehatan perlu dilakukan upaya penyehatan lingkungan yang merupakan
upaya pencegahan penyakit yang berhubungan dengan lingkungan hidup.
Pentingnya keberadaan terminal selain sebagai prasarana angkutan
umum yang mana di dalamnya terdapat banyak aktivitas, seperti kegiatan
pengiriman barang, dan penumpang yang datang dan pergi dari daerah satu ke
daerah yang lain terminal juga dapat menjadi sumber penyebaran penyakit bagi
masyarakat. Sumber penyebaran penyakit tersebut dapat disebabkan oleh
sanitasi terminal yang buruk, perilaku hidup bersih dan sehat penumpang, serta
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat) dapat mempercepat penyebaran penyakit yang ada.
Lingkungan terminal yang tidak terawat dapat menyebabkan terminal
menjadi kotor, pengap, dan berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya
berbagai macam vektor penyakit antara lain lalat, tikus, kecoa. Maka dari itu,
perlu dilakukannya upaya pengawasan dan pengendalian kebersihan terminal
agar dapat memenuhi syarat Keputusan Direktorat PLP-Ditjen PPM dan PLP
tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Sanitasi Prasarana Angkutan
Umum/Darat.
Terminal Regional Daya merupakan salah satu terminal terbesar di Kota
Makassar yang melayani penumpang lintas daerah, kota dan provinsi. Jumlah
rata-rata penumpang pada hari biasa yaitu 2700 orang perhari, sedangkan pada
hari libur mencapai 3000 orang perharinya. Namun, menjelang hari raya terjadi
peningkatan sebanyak 6000 penumpang atau lebih perharinya terutama pada H-7
dan H+7 (PD.Terminal Makassar Metro, 2015).
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh calon peneliti terlihat bahwa

2
kondisi sanitasi lingkungan seperti sampah yang masih banyak berserakan,
konstruksi saluran pembuangan air hujan dan air kotor serta sarana toilet yang
belum memenuhi syarat kesehatan di Terminal Regional Daya tersebut.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui kondisi lingkungan tempat-tempat umum dan
pariwisata secara menyeluruh tentang sanitasi terminal.

b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan pengamatan terhadap kondisi sanitasi di
terminal.
2. Mahasiswa dapata melakukan kegiatan identifikasi kondisi penyehatan
lingkungan luar dan dalam pada terminal.
3. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan identifikasi kondisi fasilitas sanitasi
pada terminal.
4. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan identifikasi kondisi kenyamanan
dan keselamatan pada terminal
5. Mahasiswa dapat menganalisis hasil praktik lapangan sanitasi terminal dan
menyusun laporan sanitasi terminal.

C. Manfaat
Manfaat pelaksanaan kegiatan inspeksi sanitasi sarana transportasi (terminal)
antara lain :
a. Memperoleh gambaran tentang terminal dar segi managemen, sanitasi, dan
penanganan limbah dalam terminal.
b. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat digunakan
sebagai bekal bagi mahasiswa ketika terjun di dunia kerja.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan, terminal merupakan prasarana transportasi jalan untuk
barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang
merupakan satu wujud simpul jaringan transportasi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1993 Tentang angkutan
jalan umum, terminal adalah sarana transportasi untuk keperluan memuat dan
menurunkan orang atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan
kendaraan umum yang merupakan satu simpul jaringan transportasi.

B. Kategori Terminal
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 31/1995, terminal
penumpang berdasarkan fungsi pelayanannya dibagi menjadi:
1. Terminal penumpang tipe A, berfungsi melayani kendaraan umum untuk
angkutan antarkota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
2. Terminal penumpang tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum untuk
angkutan antarkota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan
pedesaan.
3. Terminal penumpang tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum untuk
angkutan pedesaan.

C. Kriteria Sanitasi yang Baik di Terminal


Terminal adalah merupakan tempat-tempat umum, sehingga perlu memenuhi
syarat-syarat sanitasi tempat-tempat umum. Berdasarkan Keputusan Menteri
No.31 tahun 1995 Persyaratan minimal sanitasi terminal yang perlu ditetapkan
adalah sebagai berikut:
1. Letak Terminal

4
Menentukan letak untuk membangun terminal harus disesuaikan dengan
perencanaan tata kota.
2. Bangunan Terminal
a. Tempat Parkir
Persyaratan minimal hygiene sanitasi yang berlaku adalah sebagai
berikut:
1) Bersih dari sampah dan genangan – genangan air.
Tempat parkir yang bersih dari sampah dan genangan – genangan air
akan menguntungkan dari segi estetik dan kesehatan. Apabila tempat
parkir kotor dengan sampah –sampah dan genangan air, akan dapat
menimbulkan kecelakaan dan juga dapat menjadi sarang berbagai
serangga dan tikus. Adanya genangan air tersebut akan menciptakan
tempat hidup dan berkembangnya nyamuk. Sedangkan kita ketahui
bahwa nyamuk merupakan serangga yang dapat menyebarkan
berbagai macam penyakit pada manusia seperti: malaria, demam
berdarah, penyakit kaki gajah dan sebagainya.
2) Berlantai aspal atau beton.
Lantai aspal dan beton penting agar tempat tersebut tidak lekas rusak
sehingga tidak menimbulkan lubang – lubang yang dapat menjadi
tempat genangan – genangan air, juga agar menyenangkan bagi
penumpang karena tidak terjadi goncangan – goncangan kendaraan.
Disamping itu, tempat parkir tidak akan menjadi becek bila turun
hujan, dan juga mudah dibersihkan dari sampah –sampah yang
mengotori tempat tersebut.
3) Tersedia tanda – tanda yang jelas.
Adanya tanda – tanda akan memudahkan dalam pengaturan parkir
kendaraan, sehingga tidak terjadi kesemrawutan parkir kendaraan.
b. Ruang Tunggu
Yang penting diperhatikan mengenai ruang tunggu terminal agar tidak
meninggalkan masalah – masalah kesehatan adalah:
1) Lantai dibuat dari bahan kedap air dan tidak licin.

5
Hal tersebut dimaksudkan agar kotoran yang ada mudah dibersihkan
juga agar tidak membahayakan bagi orang karena kemungkinan
terjadinya kecelakaan akibat licinnya permukaan lantai.
2) Tempat duduk bersih.
Tempat duduk yang bersih dan bebas dari kutu busuk, akan membuat
orang senang mendudukinya karena orang tidak perlu cemas
pakaiannya akan kotor. Tempat duduk tersebut jadi harus bebas dari
kutu busuk sebab orang akan merasa terganggu dengan adanya
gigitan kutu busuk.
3) Ruang tunggu harus dan tersedia tempat – tempat sampah yang
tertutup dan kedap air.
Ruang tunggu yang bersih akan menyenangkan orang dan membuat
orang betah di tempat tersebut untuk menunggu keberangkatan dan
kedatangan dari terminal bus. Untuk itu perlu dijaga kebersihan dan
perlu tersedia tempat pengumpul sampah yang tertutup dan kedap air.
Bila tempat tersebut tidak bersih dan menimbulkan bau yang tidak
sedap dapat menimbulkan rangsangan pada penumpang untuk
meludah/berdahak sembarangan di lantai. Hal ini akan menyebabkan
ruang tunggu tersebut akan menjadi kotor lagi. Diantara mereka ini
mungkin ada yang berpenyakit menular misalnya TBC yang
digilirannya akan dapat menular kepada orang lain. Disamping itu
bau tersebut bisa mengundang kedatangan serangga dan tikus sebagai
vektor penyakit menular.
4) Penerangan yang cukup.
Di ruang tunggu terminal bus perlu diberi penerangan secukupnya
agar menerangi semua sudut ruang bagi orang – orang di tempat itu,
sehingga hal – hal yang tidak diinginkan seperti saling
tabrakan/bersenggolan, barang – barang tertukar, pencurian dan
sebagainya tidak terjadi.
5) Ventilasi yang cukup.

6
Ventilasi yang cukup berguna untuk memberikan angin segar yang
berasal dari pertukaran udara kepada penumpang yang berada di
ruang tunggu. Hal ini dimaksudkan agar penumpang tidak merasa
gerah.
c. Kantor dan Loket
Kantor merupakan tempat bekerja karyawan yang melakukan pekerjaan
ketata usahaan untuk pengelolaan terminal yang bersangkutan. Untuk itu
perlu dipenuhi syarat – syarat sanitasi yang berlaku. Adapun persyaratan
minimal hygiene sanitasi yang berlaku untuk kantor dan loket diterminal
adalah:
1) Keadaan bersih dan teratur.
Karena kantor merupakan tempat bekerja, maka kantor perlu dijaga
kebersihannya serta barang – barang seperti meja, kursi, lemari dan
sebagainya. Selain itu juga harus diatur dengan rapi. Hal ini
disamping memberikan pemandangan yang menyenangkan, juga
dapat menambah kegairahan kerja bagi karyawan.
2) Tersedia kotak – kotak sampah.
Adanya kotak – kotak sampah dimaksudkan untuk menampung
semua sampah kantor berupa kertas – kertas dan sebagainya agar
kertas – kertas tersebut tidak berserakan di dalam kantor. Di samping
itu juga dapat menimbulkan kesan jorok. Sampah tersebut dapat pula
menimbulkan beberapa masalah seperti tempat persembunyian
serangga dan tikus serta bahaya kebakaran.
3) Ventilasi udara yang baik.
Ventilasi udara baik dimaksudkan untuk mengadakan pertukaran
cahaya dalam ruang kantor sehingga udara di dalam ruangan tetap
bersih. Apabila ventilasi tidak baik, maka pertukaran udara dalam
ruangan tidak baik sehingga dapat kekurangan udara segar. Hal ini
dapat mengakibatkan menurunnya kegairahan kerja bahkan lebih
parah lagi dapat mengakibatkan “heat strook” dan pingsan. Untuk itu

7
maka ventilasi harus diatur dengan baik sehingga pertukaran udara
dalam ruangan kantor tersebut dapat berjalan baik pula.
4) Loket berbatas kaca dengan lubang sempit.
Adanya kaca pada loket yang membatasi antara penjual dan pembeli
karcis dimaksudkan agar disamping memberikan cahaya yang cukup
ke dalam loket, juga untuk mencegah kemungkinan terjadinya
penularan penyakit secara langsung antara penjual dan pembeli
karcis. Bila tidak dibatasi kaca, maka dapat terjadi penularan
penyakit melalui tetesan ludah halus (droples infection) seperti
penyakit Tuberculosa, Diptheri, Pertussis.
5) Penerangan.
Penerangan secukupnya di dalam kantor dan loket dimaksudkan agar
karyawan yang bekerja di lokasi dapat penerangan dengan baik,
sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik pula. Apabila
penerangan kurang, akan dapat menyebabkan kerusakan/penyakit
mata pada karyawan. Penerangan minimal yang di ijinkan dalam
kantor dan loket adalah 10 – 20 footcandles.
d. Fasilitas P3K
Tempat umum seperti terminal kemungkinan terjadi kecelakaan adalah
besar sekali. Untuk itu perlu tersedia fasilitas P3K (Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan), minimal tersedia kotak P3K. Fasilitas tersebut
penting untuk menolong orang yang mengalami kecelakaan di terminal.
Adapun tujuan dari pertolongan ini adalah:
1) Mencegah bahaya maut.
2) Mencegah kecelakaan.
3) Mencegah terjadinya infeksi
Agar dapat memberikan pertolongan yang layak kepada orang yang
mengalami kecelakan,sebelum si korban di bawa ke Rumah Sakit, perlu
diperhatikan:
1) Adanya petugas yang terlatih dalam memberikan pertolongan
pertama.

8
2) Adanya peralatan dan obat-obatan P3K yang baik dan cukup.
3) Adanya pengeras suara.
Ketersediaan pengeras suara penting di terminal guna memberikan
pengumuman-pengumuman atau perintah kepada karyawan terminal.

D. Fasilitas/Sarana Transportasi
1. Penyediaan Air Bersih
Air merupakan kebutuhan pokok manusia,karena dapat digunakan untuk
minum, mandi dan keperluan lainnya, tetapi air dapat pula merupakan media
untuk hidup dan berkembangbiaknya bakteri yang dapat menimbulkan
penyakit. Oleh karena itu air bersih dalam terminal sangat penting sekali
untuk keperluan warung-warung, cuci dan pembersih kakus/wc umum.
Yang dimaksud dengan penyediaan air bersih disini adalah usaha penyediaan
air yang bebas dari kotoran-kotoran serta bebas bibit penyakit yang mungkin
dapat menimbulkan gangguan kesehatan terhadap manusia. Kebutuhan akan
air bersih ini sebaiknya dipenuhi dari sumber air PAM, karena air dari
sumber ini kebersihannya terjamin. Apabila hal ini tidak mungkin, dapat
pula diperoleh dari sumur pompa atau sumur galian asal memenuhi syarat
kesehatan.
2. Sarana Pembuangan Tinja/Urinoir dan Kamar Mandi Umum
Kakus umum adalah kakus yang diperuntukkan bagi umum dan jumlahnya
lebih banyak dan bentuknya lebih besar, disesuaikan dengan kapasitas daya
tampung.
Untuk sebuah terminal, syarat tentang WC umum yang harus dipenuhi
menurut Direktorat Higiene Sanitasi DepartemenKesehatan yaitu:
a. Jamban memakai leher angsa.
b. Jumlah jamban minimal 2 buah, 1 buah untuk pria dan 1 buah lagi untuk
wanita.
c. Urinoir bersih.
d. Jumlah urinoir minimal 1 buah untuk setiap 25 pengunjung pria rata-
rata/hari.

9
e. Pencahanyaan jamban dan urinoir dianjurkan minimal 1 footcandles.
f. Terlindung dari pandangan orang lain.
E. Pembuangan Air Kotor
Air kotor dalam terminal umumnya berasal dari air hujan dan air warung-
warung, rumah makan, air kakus/urinoir. Agar terminal tidak becek maka
sebaiknya diberi saluran air disekeliling bangunan. Beberapa hal yang bersifat
umum pada saluran kotor diterminal yang perlu diperhatikan:
1. Jangan menimbulakan genangan air terutama untuk air hujan dihalaman.
2. Saluran air pembuangan kotor harus diusahakan sedemikian rupa sehingga
air kotor dapat mengalir dengan baik dan lancar.
3. Saluran-saluran air kotor harus tertutup dan rapat dari serangga dan tikus.
4. Disamping ruji-ruji atau gawang-gawang pada pangkal dan ujung saluran
untuk mencegah masuknya kotoran dan sampah dari halaman, kamar mandi
yang dapat berupa daun-daun dan kertas, plastik dan lain-lain sehingga dapat
menyebabkan tersumbatnya saluran tersebut.
F. Sarana Pembuangan Sampah
Sampah diterminal umunya berasal dari warung-warung, rumah makan atau
kios-kios, penjual keliling, penumpang dan para karyawan. Untuk menghindari
pengotoran oleh sampah sebaiknya disediakan tong-tong atau bak sampah untuk
penyimpanan sementara yang dibuat dari bahan tahan karat dan memenuhi
syarat sebagai tempat sampah yang saniter, dengan jumlah yang disesuaikan
dengan kebutuhan. Penempatannya hendaknya didekat sumber sampah. Dan
sebaiknya juga harus ada tempat pengumpulan sementara untuk menampung
sampah yang belum terangkut dalam sehari. Kebersihan terminal hendaknya
diperhatikan dengan menyapu dua sampai tiga kali sehari.
Pembuangan sampah diterminal yang baik hendaknya dipenuhi dengan
memperhatikan tiga segi yaitu:
Segi Estetika
1. Cara pembuangan sampah harus dapat mengurangi dan menghilangkan
pemandangan yang tidak enak serta bau-bauan yang tidak sedap.
2. Segi Ekonomi

10
Pembuangan sampah harus mengurangi kerusakan yang mengakibatkan
perlunya tambahan pengeluaran/biaya untuk perbaikan dan pengeluaran
yang lain sehubungan dengan akibat tidak baiknya pembuangan sampah
(misalnya kerusakan jaringan pipa air, karyawan yang sakit).
3. Segi Hygiene dan Sanitasi
Pembuangan sampah harus dapat dicegah terjadinya perkembangbiakan
serangga dan tikus di terminal, serta tidak mengotori persediaan air minum.
Cara pembuangan sampah selanjutnya diterminal ada 3 tahap/fase
pembuangan sampah yaitu:
a. Tempat Sampah/Penampungan Sampah
Jenis sampah yang berasal dari terminal dapat dibedakan menjadi dua
jenis sampah yaitu sampah kering dan sampah basah. Oleh karena itu
tempat penampungannya harus disesuaikan dengan jenis sampah
tersebut. Untuk sampah kering bisa dari papan biasa, sedangkan dari
logam yang tidak mudah berkarat untuk tempat penampungan sampah
basah.
b. Pengumpulan Sampah
Tempat sampah ini biasanya diletakkan dibagian-bagian tertentu yang
sesuai dengan keadaannya. Hal tersebut berguna untuk menampung
sementara sampah yang berasal dari tempat penyimpanan sampah
sementara yang untuk selanjutnya diangkut ke tempat pembuangan
sampah yang telah disediakan oleh pemerintah.
Untuk pembuangan sampah di terminal bus, yang penting diperhatikan
adalah disamping tempat sampah yang perlu memenuhi syarat, juga
diperhatikan agar tempat sampah itu tersedia dalam jumlah yang cukup
untuk menampung volume sampah yang ada. Penempatannya juga harus
sedemikian rupa, sehingga memudahkan bagi orang untuk
menggunakannya dan mudah juga bagi petugas sampah mengangkutnya.
c. Pembuangan Sampah ke Tempat Akhir
Dalam tahap ini fasilitas yang digunakan oleh pemerintah dengan
menggunakan kendaraan pengangkutan sampah (truk) yang

11
pengangkutannya dilakukan 1-2 hari sekali dimana sampah tersebut
selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan sampah resmi yang telah
ditentukan oleh dinas kebersihan.

G. Fasilitas Lainnya
1. Tempat cuci tangan
Harus tersedia tempat cuci tangan yang baik minimal 1 buah yang
dilengkapi dengan sabun dan serbet kain.
2. Telepon umum
Telepon umum dalam terminal perlu sekali untuk pengunjung sewakatu-
waktu digunakan dalam keadaan bahaya misalnya kebakaran. Penempatannya
sebaiknya di ruang tunggu.

12
BAB III

KEGIATAAN PELAKSANAAN

A. Nama Kegiatan
Inpeksi sanitasi sarana transportasi khususnya Terminal

B. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan inspeksi akan dimulai pada tanggal …. sampai …. dengan jam kerja
menyesuaikan dengan kebijakan

C. Tempat Pelaksanaan
Salah satu Terminal yang berada di wilayah Provinsi Lampung

D. Pelaksanaan
Mahasiswa/i Poltekkes DIII Semester IV Jurusan Sanitasi Lingkungan

13
BAB IV

PENUTUP

Demikian Proposal Kegiatan Inspeksi Mata Kuliah Sanitasa Transportasi Pariwisata


Dan Matra ini kami susun dengan harapan sebagai pertimbangan tempat terkait yang
Bapak/Ibu Pimpin dapat bekerjasama baik dengan Mahasiswa Poltekkes Jurusan
Sanitasi Lingkungan selaku penyedia sumber daya manusia mengajukan praktek kerja
lapangan. Besar harapan kami untuk dapat diizinkan melakukan praktek kerja lapangan
pada fasilitas Bapak/Ibu Pimpin.

Proposal ini masih bersifat fleksibel, segala hal dan ketentuan yang belum ada
tercangkup dalam proposal ini dapat direncanakan dan disusun kemudian berdasarkan
kesepakatan Bersama sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan di perusahaan,
situasi dan kondisi yang terjadi baik di Poltekkes Jurusan Sanitasi Lingkungan maupun
di tempat penyelenggaraan.

Bandar Lampung, 16 Januari 2020

14
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Cet I. Jakarta : Buku


Kedokteran EGC

https://ennycitra.bllogspot.com/2014/06/sanitasi-terminal.html?m=1.Diakses
tanggal 4 juni 2014.

Daud, Anwar. 2005. Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan. Bandung: Alumni Gassing

Rachmawati, Desy. 2012. Inspeksi Sanitasi Tempat-Tempat Umum, Jurnal


Penelitian. Yogyakarta: Poltekkes Yogyakarta.

15
QUESIONER

PENGAMBILAN DATA SANITASI TERMINAL

NAMA PENGELOLA :

ALAMAT :

TANGGAL WAWANCARA :

NAMA PEWAWANCARA :

MASA KERJA :

Air bersih

1. Apakah ada bak penampung air ?


2. Berapa jumlah bak penampung air yang ada di terminal ini ?
3. Berapa kali wadah/bak penampung air yang di bersihkan ?
a. 1 hari 1 kali
b. 3 hari sekali
c. 5 hari sekali
d. 1 minggu sekali
4. Sumber air yang digunakan
a. PDAM
b. Sumur gali
c. Sumur bor
5. Apakah ada proses pengolahan air bersih di terminal ini ?

Toilet

1. Berapa jumlah toilet yang ada di terminal ini ?

16
2. Berapa kali toilet serta bak penampung di bersihkan ?
a. 1 hari 1 kali
b. 3 harisekali
c. 5 harisekali
d. 1 minggusekali
3. Adakah petugas khusus yang membersihkan toilet ?
4. Apakah semua toilet yang ada di lingkungan terminal di fungsikan ?
a. Ya
b. Tidak

Sampah

1. Apakah tersedia tempat sampah diseluruh fasilitas utama di terminal ?


2. Jenis tempat sampah ?
a. Plastic
b. Drum
3. Apakah ada jadwal hari pengosongan tempat penampungan sementara (TPS) ?
4. Berapa kali sampah di angkut ke tempat pembuangana khir (TPA) dalam sehari?
5. Apa jalan alternatif yang dilakukan jika mobil sampah tidak datang mengangkut
sampah ?
6. Apakah ada pemilahan jenis sampah ?
7. Berapa orang yang menangani di bagian sampah ?
8. Apakah ada teguran bagi penumpang yang membuang sampah dan air limbah di
sembarang tempat ?
9. Bagaimana cara memindahkan sampah dari container ke mobil sampah ?

Organisasi penyelengaraan sanitasi

1. Apakah ada pembentukan organisasi penyelenggara kesehatan lingkungan


terminal ?
a. Ya

17
b. Tidak
2. Apakah organisasi tersebut berfungsi ?
a. Ya
b. Tidak
3. Kapan pengawasan dan kegiatan sanitasi tempat-tempat umum dilakukan ?

18
LEMBAR OBSERVASI

SANITASI LINGKUNGAN TERMINAL


ANGKUTAN UMUM/DARAT TERMINAL

TAHUN 2020

Nama Terminal :

Alamat :

No Variabel Ya Tidak Keterangan


1. Penyediaan air bersih
a. Sumber air bersih dari
sumur/mata air/PDAM
b. Jarak sumber air bersih
dengan septic tank ±10
meter
a. Tidak berbau
b. Tidak berasa
c. Tidak berwarna
2. Toilet
a. Tersedia toilet dalam
Keadaan
1). Bersih
2). Tidak berbau
b. Jamban untuk pria
Terpisah dengan
jamban untuk wanita

19
c. Toilet dihubungkan
dengan sistem
pengolahan air
limbah/IPAL
(septictank)
d. Lantai jamban tidak
membahayakan
pemakai:
1). Bersih
2). Tidak licin
3). Tidak retak
e. Air selalu tersedia di
dalam bak atau ember
f. Disekeliling jamban
tidak ada genangan
air
g. Tersedia tempat
Sampah
h. Ada pentilasi
3. Tempat Pembuangan
Sampah
a. Tempat sampah
terbuat dari bahan:
1). Kedap air
2).Tidak mudah
Berkarat
3). Kuat
4).Mudah dibersihkan
5). Ringan
b. Tempat sampah

20
dilengkapi penutup

c. Tersedia kontainer
sebagai tempat
pengumpulan sampah
sementara
4. Pembuangan Air Hujan
a. Saluran kedap air
b. Air limbah mengalir
dengan lancar
c. Tidak menimbulkan
bau dan gangguan
pemandangan
d. Saluran tertutup

21

Anda mungkin juga menyukai