Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
sehingga kami dapa tugas makalah yang berjudul sanitasi pada terminal bus ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
ibu DR.EMI LEONITA,SKM,MPH. pada mata kuliah Sanitasi Tempa Umum dan pariwisata.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang sanitasi pada
Terminal Bus bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih
kepada ibu DR. EMI LEONITA,SKM,MPH. selaku dosen mata kuliah Sanitasi TempaT Umum
dan pariwisata yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang Kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
A. LATAR BELAKANG...................................................................................
B. TUJUAN PENULISAN ................................................................................
C. RUMUSAN MASALAH...............................................................................
D. MANFAAT PENULISAN.............................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. KESIMPULAN..............................................................................................
B. SARAN..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris dengan tingkat sosial ekonomi, pengetahuan,
keadaan sanitasi lingkungan dan hygiene masyarakat yang masih rendah.
Indonesia masih menghadapi masalah tingginya prevalensi penyakit terutama
yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang belum baik. (Depkes RI,
2004).
Menurut Hendrik L. Blum dalam Daud (2005) bahwa derajat kesehatan
dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor yaitu: lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan keturunan. Di negara yang sedang berkembang dari keempat faktor
tersebut, faktor lingkungan dan faktor perilaku mempunyai peranan yang sangat
besar disamping faktor-faktor lainnya terhadap peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
Menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan di tempat-tempat umum
seperti terminal sangat penting, karena terminal merupakan salah satu tempat
yang ramai. Berbagai jenis kegiatan terjadi di terminal, seperti tempat
berkumpulnya manusia/orang dari berbagai tempat untuk datang dan pergi
(Dishub, 2003).
Terminal sebagai tempat umum, dimana aktivitas manusia yang begitu ramai
juga menyebabkan sebagian besar orang tersebut menghabiskan waktu disana.
Dengan begitu mereka juga menggunakan fasilitas-fasilitas sanitasi, seperti
tempat pembuangan sampah, toilet, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Kebutuhan fasilitas sanitasi terminal ini semakin besar/banyak seiring dengan
banyaknya jumlah penumpang di terminal tersebut. Pentingnya pemenuhan
kebutuhan sanitasi yang baik di terminal diberlakukan di seluruh negara termasuk
di Indonesia, pada lokasi tempat umum seperti terminal. Mengingat bahaya
kesehatan bisa timbul akibat fasilitas sanitasi terminal yang tidak memadai
diantaranya, faktor kebersihan WC/kamar mandi yang tidak dijaga dengan baik
memungkinkan sebagai sarana penularan penyakit misalnya, penyakit kulit,
kecacingan dan penyakit lain yang ditularkan oleh vektor binatang. Dari segi
estetika kebersihan yang tidak diperhatikan dapat menimbulkan bau yang kurang
sedap, pemandangan yang kurang nyaman dan perasaan jijik.
Begitu besarnya pengaruh lingkungan ini, sehingga untuk meningkatkan
status kesehatan perlu dilakukan upaya penyehatan lingkungan yang merupakan
upaya pencegahan penyakit yang berhubungan dengan lingkungan hidup.
Pentingnya keberadaan terminal selain sebagai prasarana angkutan umum yang
mana di dalamnya terdapat banyak aktivitas, seperti kegiatan pengiriman barang,
dan penumpang yang datang dan pergi dari daerah satu ke daerah yang lain
terminal juga dapat menjadi sumber penyebaran penyakit bagi masyarakat.
Sumber penyebaran penyakit tersebut dapat disebabkan oleh sanitasi terminal
yang buruk, perilaku hidup bersih dan sehat penumpang, serta kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dapat
mempercepat penyebaran penyakit yang ada.
Lingkungan terminal yang tidak terawat dapat menyebabkan terminal menjadi
kotor, pengap, dan berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya berbagai
macam vektor penyakit antara lain lalat, tikus, kecoa. Maka dari itu, perlu
dilakukannya upaya pengawasan dan pengendalian kebersihan terminal agar
dapat memenuhi syarat Keputusan Direktorat PLP-Ditjen PPM dan PLP tahun
1999 Tentang Penyelenggaraan Sanitasi Prasarana Angkutan Umum/Darat.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh calon peneliti terlihat bahwa
kondisi sanitasi lingkungan seperti sampah yang masih banyak berserakan,
konstruksi saluran pembuangan air hujan dan air kotor serta sarana toilet yang
belum memenuhi syarat kesehatan di Terminal tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah pada penelitian ini
adalah bagaimana “gambaran kondisi fasilitas sanitasi lingkungan terminal serta
system penanggulangan covid’19 apakah telah menjalan kan prosedur sesuai
anjuran kemenkes di terminal tersebut”.
C. Definisi Operasional
1. Kondisi Fasilitas Sanitasi Lingkungan terminal Kondisi fasilitas sanitasi
lingkungan terminal yang dimaksud dalam penelitian ini keadaan yang
ditujukan kepada lingkungan terminal meliputi penyediaan air bersih, toilet,
sarana pembuangan air hujan dan tempat pembuangan sampah.
Kriteria Objektif
Memenuhi Syarat : Dikatakan memenuhi syarat apabila terdapat sekurang-
kurangnya 75% dari total keseluruhan variabel yang memenuhi syarat sesuai
dengan Keputusan Direktorat PLPDitjen PPM dan PLP Tahun 1997 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan TempatTempat Umum.
Tidak Memenuhi Syarat : Jika tidak sesuai dengan kriteria di atas.
2. Penyediaan Air Bersih.
Penyediaan air bersih yang dimaksud dalam penelitian ini adalah air bersih
yang digunakan untuk memenuhi kegiatan di terminal Regional Daya yang
memenuhi syarat fisik berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1429
Tahun 2006.
Kriteria Objektif
Memenuhi syarat : Sumber air bersih berasal dari sumur, mata air,atau
PDAM, jarak dari sumber pencemar 5 minimal 10 meter parameter fisik air
bersih tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna (Kepmenkes No.1429,
2006).
Tidak memenuhi syarat : Apabila tidak memenuhi kriteria di atas.
3. Toilet
Toilet yang dimaksud dalam penelitian ini adalah toilet adalah salah satu
ruang yang penting yang harus ada di terminal sebagai tempat untuk
membersihkan diri yang digunakan oleh penumpang, supir, maupun pegawai
terminal. Berdasarkan Keputusan Direktorat PLP-Ditjen PPM dan PLP
Tahun 1997.
Kriteria Objektif
Memenuhi syarat : Apabila kamar mandi/toilet dalam keadaan bersih dan
tidak berbau, toilet terpisah untuk wanita dan pria, toilet dihubungkan dengan
septic tank, lantai bersih, tidak licin dan tidak retak, air selalu tersedia dalam
bak atau ember, disekeliling jamban tidak ada genangan air, tersedia tempat
sampah yang tertutup, ada pentilasi.
Tidak memenuhi syarat : Apabila tidak memenuhi kriteria di atas.
4. Tempat Pembuangan Sampah
Tempat Pembuangan sampah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
tempat pembuangan sampah yang diamati di terminal Regional Daya
memenuhi syarat berdasarkan Keputusan Direktorat PLP-Ditjen PPM dan
PLP Tahun 1997.
Kriteria Objektif
Memenuhi syarat : Apabila tersedia tempat pembuangan sampah terbuat dari
bahan kedap air, tidak mudah berkarat, kuat, mudah dibersihkan, ringan,
tempat sampah dilengkapi penutup dan tersedia kontainer sebagai tempat
pengumpulan sampah sementara.
Tidak memenuhi syarat : Apabila tidak memenuhi kriteria diatas.
5. Saluran Air Hujan dan Air Kotor
Saluran air hujan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tempat saluran
pembuangan air hujan dan air kotor yang berasal dari kegiatan di terminal
memenuhi syarat berdasarkan Keputusan Direktorat PLP-Ditjen PPM dan
PLP Tahun 1997.
Memenuhi syarat : Apabila Terdapat saluran pembuangan air hujan yang
kedap air, air dapat mengalir dengan lancar, saluran air tidak menimbulkan
bau dan gangguan pemandangan,saluran tertutup
Tidak memenuhi syarat : Apabila tidak memenuhi kriteria diatas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
1. Pengertian sanitasi
Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang sanitasi :
1. Menurut soemirat (2004) mengungkapkan bahwa sanitasi adalah usaha
kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap
berbagai faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan
manusia.
2. Menurut Azwar (1990) sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang
menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan
yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
3. Menurut Depkes RI (2002) sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat
yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor
lingkungan yang sedemikian rupa sehingga munculnya penyakit dapat
dihindari. Sehingga dapat diartikan bahwa sanitasi adalah satu usaha
pengendalian faktor-faktor lingkungan untuk mencegah timbulnya suatu
penyakit dan penularannya yang disebabkan oleh faktor lingkungan
tersebut sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat optimal.
4. Menurut WHO , sanitasi adalah usaha pencegahan atau pengendalian
semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap
manusia terutama yang sifatnya merugikan atau berbahaya terhadap
perkembangan fisik kesehatan dan kelangsungan hidup manusia.
1.Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar
kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam
propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
2.Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar
kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan.
4.Fasilitas terminal dapat dikelompokkan atas fasilitas utama dan fasilitas pendukung,
semakin besar suatu terminal semakin banyak fasilitas yang bisa disediakan.
1. Fasilitas utama
f. Menara pengawas.
g. Loket penjualan karcis.
2.Fasilitas penunjang
a. Kamar kecil/toilet;
b. Musholla
c. Kios/kantin
d. Ruang pengobatan
f. Wartel
Letak Terminal Menentukan letak untuk membangun terminal harus disesuaikan dengan
perencanaan tata kota.
a. Tempat parkir Bersih dari sampah dan genangan – genangan air. Apabila tempat parkir
kotor dengan sampah –sampah dan genangan air, akan dapat menimbulkan kecelakaan dan
juga dapat menjadi sarang berbagai serangga dan tikus. Adanya genangan air tersebut akan
menciptakan tempat hidup dan berkembangnya nyamuk.
Berlantai aspal dan beton. Lantai aspal dan beton penting agar tempat tersebut tidak
lekas rusak sehingga tidak menimbulkan lubang – lubang yang dapat menjadi tempat
genangan – genangan air, juga agar menyenangkan bagi penumpang karena tidak terjadi
goncangan – goncangan kendaraan. Disamping itu, tempat parkir tidak akan menjadi becek
bila turun hujan, dan juga mudah dibersihkan dari sampah –sampah yang mengotori tempat
tersebut.Tersedia Tanda- tanda yang jelas .Akan memudahkan dalam pengaturan parkir
kendaraan, sehingga tidak terjadi kesemrawutan parkir kendaraan.
Ruang tunggu Lantai dibuat dari bahan kedap air dan tidak licin. Hal tersebut
dimaksudkan agar kotoran yang ada mudah dibersihkan juga agar tidak
membahayakan bagi orang karena kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat
licinnyapermukaan lantai. Tempat duduk bersih Tempat duduk tersebut jadi
harus bebas dari kutu busuk sebab orang akan merasa terganggu dengan adanya
gigitan kutu busuk. Ruang tunggu harus dan tersedia tempat – tempat sampah
yang tertutup dan kedap air. Penerangan yang cukup. Adapun penerangan minimal
yang disyaratkan adalah 5 foot candles Kantor dan Loket .
2. Sarana Sanitasi
a. Jamban dan Urinior Jamban harus memakai type laher angsa, karena dengan
menggunakan leher angsa tersebut, maka bau tidak bisa keluar karena ditahan oleh air
yang tetap ada disitu. Maka, tidak akan mengundang kedatangan lalat dan binatang
lainnya.
b.Untuk pria harus terpisah dengan wanita, karena agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan bagi pengunjung. Jumlah minimal 2 buah kamar mandi, agar memudahkan
pengunjung biar tidak berdesakan atau tidak lama mengantri Urinoir bersih, tida berbau
dan cukup adanya air pembesih.
Tempat cuci tangan : Tersedia menimal 1 buah tempat cuci tangan untuk umum
yang di lengkapi dengan sabun dan serbet, agar memudahkan para pengunjung
untuk membersih kan tangan setelah membuang hajat mereka.
Pembuangan air hujan dan air kotor Dengan sistem yang baik berhubungan
dengan saluran umum atau pembuangan air kotor dapat menggunakan septick tank
sendiri. Sekeliling bangunan harus ada saluran pembuangan air kotor atau adanya
gengan air di termnal.
1. Kategori terminal
titik lokasi perpindahan penumpang ataupun barang. Pada lokasi itu terjadi
konektivitas antar lokasi tujuan, antar modal, dan antar berbagai kepentingan
yang meliputi :
angkutan antar kota antar provinsi dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan
angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan.
angkutan pedesaan.
angkutan umum dan penumpang, tanpa keduanya terminal tidak bermakna apapun
hanya sebatas sebuah bangunan. Angkutan umum merupakan salah satu media
tarif. Angkutan umum yang biasa beroperasi dalam terminal meliputi : angkot,
bus, ojek, bajaj, taksi, dan metromini. Penumpang adalah masyarakat yang
menaiki atau menggunakan jasa angkutan (bus). Jadi ruang transit penumpang
adalah bangunan peneduh terbuka besar yang berfungsi sebagai tempat istirahat
angkutan barang.
rencana kebutuhan lokasi simpul yang merupakan bagian dari rencana umum
5) Kelestarian lingkungan.
1) Terletak dalam jaringan trayek antar kota provinsi, antar kota dalam provinsi.
4) Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan
kelas IIIB.
4) Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan
2) Terletak dijalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas
IIIA.
4) Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal sesuai
3. Fasilitas terminal
f. Menara pengawas;
a. Kamar kecil/toilet;
b. Musholla;
c. Kios/kantin;
d. Ruang pengobatan;
f. Telepon umum;
h. Taman.
D. Sanitasi Terminal
karena termasuk tempat umum yang banyak didatangi masyarakat, walau hanya
untuk transit, sanitasi dan kebersihannya harus dijaga. Terminal bus atau stasiun
kereta api adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya yang didatangi oleh
masyarakat untuk menunggu, naik dan turun bus atau kereta api (Santoso, 2015).
dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar , yaitu bagian luar (eksterior) dan
lain(Mukono, 2006):
a. Tempat parkir
terpisahnya tempat parkir kendaraan roda dua dan roda empat. Di tempat parkir
harus bersih dan tidak terdapat sampah yang berserakan dan tidak ada genangan
genangan air. Dengan adanya pemisahan tempat parkir, halaman parkir yang
terpelihara dengan baik, maka disamping kecelakaan dapat dihindari juga akan
memberikan suasana rapi dan enak untuk dipandang (Mukono, 2006). Persyaratan
b. Pembuangan sampah
sampah akhir. Syarat tempat pembuangan sampah tersebut adalah tertutup dan
kedap air. Mengingat tempat sampah tersebut menampung seluruh sampah dari
Gangguan yang dapat ditimbulkan sebagai akibat tidak terkelolanya sampah dengan
1) Tempat berkembangbiak dan sarang dari serangga terutama lalat dan tikus.
1) Dapat berupa tong-tong sampah yang terbuat dari besi/metal atau plastik
dengan isi 50-100 liter yang diletakkan didekat tempat produksi sampah, dipinggir
jalan, didepan rumah atau toko-toko agar mudah dilakukan pengambilan untuk
diangkut ketempat pengumpulan yang lebih besar. Tempat pengumpulan sampah
ini ditempatkan agar tersebar agar mudah dijangkau oleh orang-orang yang akan
membuang sampah.
1) Tidak mudah dijangkau atau dipakai untuk bersarangnya tikus dan serangga-
tidak mudah diterbangkan oleh angin, disamping itu dapat mengurangi adanya
bau.
c. Penerangan
Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan
pencahayaan alami yang sumbernya berasal dari sinar matahari, dan pencahayaan
buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan
3) Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik maka segera diganti.
bersumber dari sinar matahri dan pencahayaan buatan yang sangat diperlukan
apabila dalam posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat
terutamanya di tempat parkir, pintu masuk dan keluar terminal. Karena bus datang
dan berangkat di terminal/stasiun tidak hanya pada siang hari saja tetapi juga pada
malam hari. Dengan demikian halaman perlu mendapat penerangan yang cukup
dan tidak menyilaukan. Penerangan tersebut harus ada ditempat parkir, baik untuk
parkir kendaraan roda dua maupun roda empat dan pintu masuk dan pintu keluar
a. Gedung perkantoran
perniagaan atau perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor bisa hanya
berupa suatu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat tinggi.
Kantor sering dibagi kepada dua jenis; kantor yang terbesar dan terpenting
sebagai berikut :
15
1) Konstruksi bangunan sebaiknya kuat, terpelihara, bersih, tidak
dalamruangan.
2) Langit-langit harus kuat, tidak bocor, berwarna terang, bebas sarang laba-
laba, mudah dibersihkan, dan mempunyai ketinggian minimal 2,70 meter dari
3) Dinding bersih, berwarna terang, dan permukaan dinding yang selalu terkena
percikan air terbuat dari bahan yang kedap air dan tidak lembab karena dapat
pathogen.
4) Lantai dalam keadaan bersih, terbuat dari bahan yang kedap air dan tidak
licin, permukaan rata dan tidak mudah retak, mudah dibersihkan, dan pertemuan
dalampembersihannya.
100lux.
b. Ruang tunggu
di perlukan terutama keadaan ruang tunggu yang nyaman dengan berbagai ruang
mudah terbakar.
6) Lantai terbuat dari bahan kedap air, tidak licin, dan mudah dibersihkan.
kotoran tersebut tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi
penyebab suatu penyakit serta tidak mengotori permukaan. Jamban Sehat adalah
fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutus mata rantai penularan
penyakit. (Siswanto, 2003). Dalam Ilmu kesehatan lingkungan dari berbagai jenis
kotoran manusia, yang lebih dipentingkan adalah tinja (feses) dan air seni (urine)
karena kedua bahan buangan ini memiliki karakteristik tersendiri dan dapat
2) Jumlah jamban 1 buah untuk setiap 1-250 pengunjung pada suatu saat,
3) Urinoir bersih, tidak berbau dan memiliki air pembersih yang memadai.
Tersedia minimal 1 buah tempat cuci tangan yang baik untuk umum yang
atau dengan septic tank sendiri untuk pembuangan air kotor (Santoso, 2015).
dari air dan bahan-bahan pencemar yang terbawa oleh air, baik dalam keadaan
perumahan, dan perdagangan), sumber industri, dan pada saat tertentu tercampur
dengan air tanah, air permukaan, atau air hujan. meliputi berbagai proses, yakni
yang dihasilkan. Pembuangan limbah cair secara langsung ke badan air akan
limbah cair. Penyaluran limbah cair sebaiknya diawali oleh sistem perpipaan dari
kamar mandi, wastafel, tempat cuci, WC, dan urinoir yang menyalurkan limbah
cair menuju saluran induk (Tri Utomo, 2015). Adapun persyaratannya sebagai
berikut :
sertadiperbaiki.
sehingga mudahdibersihkan.
3) Tidak menjadi tempat perindukan binatang seperti lalat, kecoa, tikus dan
nyamuk.
4) Bangunan penampung harus kedap air dan udara agar terhindar dari
f. Pemadam kebakaran
harus tersedia alat pemadam kebakaran yang dapat dilihat dan dicapai dengan
mudah oleh umum. Dan pada alat itu harus terdapat cara penggunaannya
(Santoso, 2015).
g. Kotak P3K
masih sangat besar. Maka dari itu perlu tersedianya fasilitas kotak P3K minimal 1
buah yang berisi obat-obatan lengkap untuk P3K (Santoso, 2015). Tujuan dari
h. Pengeras suara
Pada terminal harus terdapat alat pengeras suara yang dapat dipergunakan
Pada tempat umum seperti terminal perlu disediakan tempat ibadah atau
musholla, yang perlu diperhatikan untuk musholla ini adalah (Mukono, 2006) :
memiliki makanan dan minuman yang bebas dari vektor pengganggu yaitu lalat
3) Dinding bagian bawah dilapisi bahan kedap air setinggi ± 1 ½ meter, dan
4) Ruangan bebas dari tikus dan gangguan lalat, kecoa, dan seranggalainnya.
5) Untuk bahan mentah, makanan yang sudah masak dan alat-alat perlengkapan
cara berpakaian rapi, rambut, tangan, dan kuku selalu terawat baik, selalu
BAB III
A. Hasil
FORM INSPEKSI BANGUNAN DI TERMINAL AKAB PANAM
1:Nama bagunan :terminal AKAB PANAM
2.Lokasi: PANAM .
3.TERMINAL : AKAB
a. Bersih
b. Permukaan yang selalu kontak
dengan air,kedap air
c. Permukaan bagian dalam
mudah di bersihkan
d. Berwarna terang
3 Lantai
a. Bersih
b. Kedap air
c. Tidak licin
4 Tangga
a. Kemiringan tangga ≤ 45
derajat
b. Lebar injakan tangga ≤30 cm
c. Tinggi anak tangga max 20
d. Ada pegangan tangan
e. Lebar tangga ≥ 150 cm
5 Pencahayaan ruang kelas pertemuan
200-300 lux atau dapat membaca buku
dengan jelas tanpa bantuan
penerangan pada siang hari
6 Pencahayaan ruang perpustakaan
200-300 lux atau dapat membaca buku
dengan jelas tanpa bantuan
penerangan pada siang hari
7 Pencahayaan ruang laobaratorium
200-300 lux atau dapat membaca buku
dengan jelas tanpa bantuan pada
siang hari
8 Ventilasi
a. Ruang tidak pakai AC luas
ventilasi ruang kelas
pertemuan ≥20 %
atau
b. 80% ruang kelas / pertemuan
pakai AC tidak tercium bau
apek
9 Tempat cuci tangan
a. Tersedia 1 tempat cuci tangan
untuk 1 orang kelas/
pertemuan
b. Tersedia sabun
c. Tersedia air bersih
10 Kebisingan
≤45 dB (A)
11 Air bersih
a. Tersedia air untuk kebutuhan
sanitasi
b. Air bersih tidak
berwarna,tidak berasa dan
tidak berbau
12 Toilet
a. Terpisah antara laki-laki dan
perempuan
b. Bersih
c. Lantai kedap air
d. Lantai miring kea rah
pembuangan tidak ada
genangan
e. Tidak terlihat banyak nyamuk
f. Tidak terlihat ada jentik
g. Tersedia tempat sampah
h. Tersedia sabun
i. Tersedia pengeringan
j. Tersedia peralatan pembersih
k. Tersedia bahan disegnifektan
untuk pembersih
l. Cukup penerangan
13 Sampah
a. Setiap ruangan tersedia tempat
sampah
b. Tersedia TPS
c. Tak ada sampah membusuk di
TPS
14 SPAL
a. Air limbah mengalir dengan
lancar
b. Tidak ada genangan air limbah
15 Vektor
a. Tidak ada jentik di dalam
bangunan
b. Tidak ditemukan tikus
c. Tidak banyak lalat
16 Kantin
a. Penyajian makanan dalam
keadaan tertup
b. Tempat pencucian peralatan
tersedia cukup air
c. Kondisi kantin tersedia
d. Penyiapan bahan makanan
mentah dengan makanan siap
saji terpisah
17 Halaman tempat parker
a. Bersih
b. Tidak ada genangan
c. Ada pagar
d. Ada petunjuk arah tempat
parkir
e. Ada tempat sampah
f. Cukup penerangan
g. Ada pos penjaga
18 Perilaku
a. Petugas / pengelolah tidak
merokok saat melakukan
pekerjaan
b. Tidak terlihat sampah
berserakan
c. Ada himbauan tentang
kebersihan
d. Ada larangan bebas rokok
TOTAL
SOAL
3.1. Kesimpulan
Sanitasi tempat-tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan yang
berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya
atau menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut
dapat dicegah. Terminal merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan
menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda
transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum.
Komponen Dan Kriteria Sanitasi Yang Baik Di Terminal, Letak Terminal Bagian Luar Terminal,
Bagian Dalam Terminal, Sarana Sanitasi, Kesehatan dan keselamatan kerja Penunjang.
3.2. Saran
Terminal merupakan salah suatu sarana umum yang sangat penting dalam proses
transportasi darat, yang dimana terminal digunakan sebagai tempat untuk mengatur
kedatangan dan pemberangkatan masyarakat, sebaiknya terminal haruslah dikelola dengan
baik agar memberikan rasa nyaman dan aman saat kita berada di terminal tersebut,
pengelolaan sarana dan fasiltas haruslah dalam pengawasan pihak manajemen dan juga
pemerintan yang terkait di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA