Anda di halaman 1dari 48

PROPOSAL TUGAS AKHIR

STUDI FASILITAS SANITASI TERMINAL KUPANG KECAMATAN KOTA


LAMA KOTA KUPANG

TAHUN 2022

OLEH

URBANUS I.R LERING

NIM : PO

5303330200861

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan karunia yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian dengan judul “Studi Fasilitas Sanitasi Terminal Kupang Kecamatan
Kota Lama Kota Kupang”. Penulisan proposal ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya di Program Studi
Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang

Tidak lupa penulis sampaikan limpah terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu, baik secara moril maupun materil dalam penyusunan proposal ini,
sehingga penulisan proposal ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari


kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh
karena itu, usulan, saran serta kritik yang bersifat membangun dari semua pihak
sangat diharapkan demi terciptanya proposal yang lebih baik lagi untuk masa
mendatang.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga proposal ini berguna dan


bermanfaat bagi kita sekalian dikemudian hari.

Kupang, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................5
PENDAHULUAN........................................................................................................5
A. Latar Belakang....................................................................................................5
B. Rumusan Masalah...............................................................................................8
C. Tujuan Penelitian................................................................................................9
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................9
E. Ruang Lingkup Penelitian................................................................................10
BAB II.........................................................................................................................11
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................11
A. Sanitasi..............................................................................................................11
B. Ruang Lingkup Sanitasi Tempat-Tempat Umum.............................................12
C. Peranan Sanitasi Tempat-Tempat Umum.........................................................13
D. Persyaratan Sanitasi Terminal Angkutan Darat................................................14
E. Macam-Macam Sarana Sanitasi.......................................................................17
BAB III.......................................................................................................................26
METODE PENELITIAN..........................................................................................26
A. Jenis Penelitian..............................................................................................26
B. Kerangka Konsep Penelitian.........................................................................26
C. Variabel Penelitian........................................................................................27
D. Definisi Operasional.....................................................................................28
E. Obyek Penelitian...........................................................................................30
F. Metode Pengumpulan Data...........................................................................30
G. Pengolahan Data...........................................................................................32
H. Analisis Data.................................................................................................32
BAB IV........................................................................................................................34
HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................34
BAB V.........................................................................................................................44
PENUTUP..................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................47
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut suparlan (1997) Tempat-Tempat umum (TTU) adalah suatu

tempat di mana umum (semuah orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk

berkumpul mengadakan kegiatan baik secara insidentil maupun terus menerus

Sanitasi tempat-tempat umum (kesehatan masyarakat) adalah suatu

usaha-usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatanya pada usaha-

usaha kebersihan / kesehatan tempat tempat umum (TTU) dalam melayani

masyarakat umum sehubungan dengan aktivitas tempat-tempat umum tersebut

secara fisiologis, psikologis, mencegah terjadinya penularan penyakit atau

kecelakaan serta estetika, antar-penghuni, pengguna, dan masyarakat di

sekitarnya (Budiman, 2011, h. 98).

Tempat-tempat umum perlu di perhatikan karena memiliki potensi

sebagai tempat terjadinya penularan penyakit, pencemaran lingkungan, ataupun

gangguan kesehatan lainya karena lingkungan tempat-tempat umum yang tidak

terpelihara akan menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta

pencemaran lingkungan, sehingga perlu di perhatikan dengan melakukan upaya

pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik agar dapat

terhindar dari masalah kesehatan lingkungan yang buruk terhadap kesehatan


masyarakat. Tempat umum semacam itu meliputi hotel, terminal angkutan

umum, pasar tradisional atau swalayan pertokoan, bioskop, salon kecantikan atau

tempat pangkas rambut, panti pijat, taman hiburan, gedung pertemuan, pondok

pesantren, tempat ibadah, objek wisata dan lain-lain (Chandra, 2005, h.175).

Sistem transportasi darat adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan

antara penumpang, barang, sarana-prasarana, ruang darat yang berinteraksi dalam

rangka perpindahan orang atau barang yang tercakup dalam tataan baik secara

alami atau buatan (Asrul, yudi, 2014, h. 3).

Terminal angkutan merupakan salah satu sarana tempat-tempat umum

yang di pergunakan untuk berkumpulnya masyarakat guna melaksanakan

kegiatan transportasi. Masalah kesehatan lingkunganya merupakan suatu masalah

yang perlu di perhatikan. Dalam hal ini petugas atau pengelola terminal angkutan

darat sangat perlu untuk di berikan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan

yang berhubungan dengan tempat –tempat umum (Terminal) guna mendukung

upaya peningkatan kesehatan lingkungan melalui upaya pengawasan mutu

lingkungan tempat umum. Terminla yang di maksud dalam hal ini adalah

terminal angkutan darat.

Menurut Chandra (2005, h. 182) terminal angkutan darat sangat penting

keberadaanya. Karena salah satu tempat umum yang banyak di datangi oleh

masyarakat, walau hanya transit, sanitasi dan kebersihanya harus tetap di jaga.
Dasar pelaksanaan penyehatan lingkungan terminal darat adalah

kepmenkes 288/menkes/SK/III/2003 Tentang pedoman penyehatan sarana dan

bangunan umum yang mana sarana dan bangunan umum di nyatakan memenugi

syarat kesehatan lingkungan apabila memenuhi kebutuhan fisiologis,psikologis

dan dapat mencegah penularan penyakit antar pengguna, penghuni dan

masyarakat di sekitarnya, selain itu harus memenuhi persyaratan dalam

pencegahan terjadinya kecelakaan.

Berdasarkan jurnal kesehatan lingkungan vol. 12 No. 1 januari 2015 (Tien

Zubaidah, Rusinta ), poltekes kemenkes banjarmasin jurusan kesehatan

lingkungan, tentang kondisi sanitasi terminal Mabu`un Kabupaten Tabalong hasil

penelitian menunjukan bahwa sanitasi terminal Mabu`un Kabupaten Tabalong

termasuk laik sehat untuk prasarana terminal dengan hasil sebesar 86,0% dari ≤

75% dari syarat yang di tentukan. Namun beberapa aspek yang perlu di

perhatikan yaitu penyehatan lingkungan luar, penyehatan ruang dan bangunan,

fasilitas sanitasi dan penyehatan makanan. Berdasarkan hasil kajian di atas

penulis tertarik untuk melakukan penelitian di terminal angkutan darat Kupang

Kecamatan Kota Lama Kota Kupang.

Berdasarkan survei awal yang din lakukan penulis pada terminal darat

Kupang Kecamatan Kota Lama Kota Kupang, yang memiliki luas 200 m2 dan

jumlah kendaraan yang memliki ijin operasi berjumlah 45 unit, serta rata-rata

pelayanan kendaraan 30 kendaraan/ jam dan rata-rata pengunjung mencapai 500


orang perhari di temukan sampah berserakan di lingkungan terminal, kondisi

lantai kotor.

Serta berdasarkan jumlah kunjungan pengguna jasa transportasi memicu

penulis untuk mencaritau akan jumlah kebutuhan air bersih terminal lalu

pengolahan limba, volume sampah yang di hasilkan serta fasilitas toilet.

Sehingga memicu penulis untuk mengetahui keadaan sanitasi pada terminal

angkutan darat terminal kota kecamatan kota lama, di dapatkan jawaban bahwa

penggunaan jasa transportasi atau masyarakat mengatakan bahwa sering sekali

terganggu kenyamanan sewaktu menunggu waktu keberamgkatan bus terutama

pada fasilitas sanitasi terminal. Fasilitas sanitasi meliputi ketersediaan air bersih,

saluran pembuangan air limbah, tempat sampah serta toilet.Berdasarkan uraian

diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ke terminal angkutan darat

kota kecamatan kota lama dengan judul “ STUDI FASILITAS SANITASI

TERMINAL KUPANG KECAMATAN KOTA LAMA KOTA KUPANG

TAHUN 2022”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kualitas sanitasi

terminal Kupang Kecamatan Kota Lama Kota Kupang Tahun 2022?


C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui kualitas fasilitas sanitasi air bersih di terminal Kupang

Kecamatan Kota Lama Kota Kupang Tahun 2022

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui kualitas fasilitas sanitasi air bersih di terminal

Kupang Kecamatan Kota Lama Kota Kupang Tahun 2022

b. Untuk mengetahui kualitas fasilitas sanitasi saluran pembuangan air

limbah di terminal Kupang Kecamatan Kota Lama Kota Kupang

Tahun 2022

c. Untuk mengetahui kualitas fasilitas sanitasi tempat sampah serta

pengolahanya, di terminal Kupang kecamatan Kota Lama Kota

Kupang Tahun 2022

d. Untuk mengetahui kualitas fasilitas sanitasi toilet, di terminal Kupang

Kecamatan Kota Lama Kota Kupang Tahun 2022

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Departemen Kota Kupang

Sebagai bahan masukan bagi Departemen Kota Kupang dalam upaya

peningkatan pengawasan sanitasi terminal angkutan darat

2. Bagi masyarakat pengguna jasa transportasi


Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat pengguna jasa

transportasi terhadap penggunaan jasa transportasi terhadap penggunaan

fasilitas sanitasi terminal angkutan darat

3. Bagi Institusi

Untuk menambah kepustakaan bagi pendidikan khususnya hasil penelitian

di bidang sanitasi tempat-tempat umum.

4. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti serta pengalaman

dalam melakukan penelitian khususnya di bidang kesehatan lingkumgan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Lingkup Materi

Lingkup materi dalam penelitian ini adalah mata kuliah sanitasi tempat-

tempat umum (STTU).

2. Lingkup Sasaran

Sasaran penelitian adalah kondisi sanitasi yang ada pada terminal Kupang

Kecamatan Kota Lama Kota Kupang.

3. Lingkup waktu

Waktu penyusunan proposal di laksanakan pada bulan oktober


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sanitasi

1. Pengertian

Sanitasi adalah suatu usaha kesehatan masyarakat yang mengutamakan

atau menitik beratkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan

yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Hastiningsih, 2017, h. 18).

Pengertian sanitasi menurut WHO tahun 1992 adalah upaya

pengendalian semuah faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan

pengaruh berbahanya terhadap perkembangan fisik yang dapat memberikan

pengaruh berbahanya terhadap perkembangan fisik yang dapat memberikan

kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Sedangkan tempat-tempat

umum menurut Depkes RI tahun 1992 adalah tempat kegiatan bagi umum

yang di laksanakan oleh pemerintah swasta atau perorangan yang langsung

di gunakan oleh masyarakat, mempunyai tempat kegiatan dan fasilitas.

Menurut Ehler and stell (1980) sanitasi adalah usaha pengawasan

terhadap faktor lingkungan yang dapat merupakan mata rantai penularan

penyakit.

Sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu upaya pengendalian

pengawasan terhadap faktor-faktor yang menggangu perkembangan fisik,


kesehatan dan kelangsungan hidup manusia yang timbulnya oleh tempat

yang di gunakan untuk kegiatan umum.

Terminal angkutan darat sangat penting keberadaanya bagi masyarakat,

karena tempat umum yang banyak kunjungi masyarakat (Chandra, 2005, h.

182)

Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu

menopang kesimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan

lingkunganya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang

sehat dan bahagia (Menurut WHO).

B. Ruang Lingkup Sanitasi Tempat-Tempat Umum

Untuk mempelajari sanitasi tempat-tempat umum secara komplit di kenal 3

macam pendekatan yaitu:

1. Aspek teknis mengandung dua hal pokok

a. Persyaratan sanitasi yaitu semuah persyaratan yang harus terpenuhi

bagi suatu tempat-tempat umum baik di tinjau dari segi teknis

kesehatan maupun persyaratan kontruksinya sehingga tidak

membahanyakan publik yang berada di tempat-tempat umum.

b. Peraturan sanitasi yaitu semua peraturan yang di perlukan agar

persyaratan sanitasi tempat-tempat umum dapat berjalan dan di taati

oleh pengusaha tempat-tempat umum tersebut.


2. Aspek sosial

a. Kepercayaan dan adat istiadat

b. Kebudayaan

c. Keadaan ekonomi

d. Aspek administrasi dan manajemen

e. Ketenagaan

f. Keuangan

g. Sarana

h. Metode dan prosedur

i. Mesin

j. Perencanaan

k. Pengorganisasian

l. Pelaksanaan

m. Pengawasan

C. Peranan Sanitasi Tempat-Tempat Umum

Tempat-tempat umum di mana masyarakat atau orang banyak berkumpul dan

melakukan berbagai aktifitas, mempunyai potensi besar dalam terjadinya

penyakit maupun gangguan kesehatan lainya. Tempat-tempat umum yang di

kelola secara seniter akan mendapatkan penilaian yang memuaskan dari

pengunjung, hal ini merupakan suatu promosi yang baik dari segi bisnis ataupun

dalam menunjang perkembangan usaha.


Dengan demikian sanitasi tempat umum berperan dalam:

1. Menjamin keadaan lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan

2. Memberikan jaminan psikologis pada masyarakat pengunjung maupun

sekitarnya meliputi : rasa aman, terlindungi dan rasa nyaman

3. Untuk promosi

Untuk menciptakan keadaan seperti tiga hal tersebut di atas maka perlu

di lakukan pengawasan sanitasi yang teratur, terus-menerus dan

berkesinambungan. Hal ini dapat terpelihara dan tingkatkan agar

penyebaran penyakit dan gangguan kesehatan lainya melalui tempat-

tempat umum dapat di cegah dan di kendalikan (Notoadmojo, 1993,

h.159)

D. Persyaratan Sanitasi Terminal Angkutan Darat

Menurut (Chandra, 2005, h. 182), persyaratan yang harus di penuhi berkaitan

dengan sanitasi terminal angkutan darat, antara lain:

1. Bagian luar

a. Tempat parkir

1) Terdapat tempat parkir kendaraan umum bersih

2) Tidak terdapat sampah berserakan, genangan air, dan lain-lain.

b. Pembuangan sampah (TPS)

1) Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara sebelum di buang.


2) Tempat pengumpulan sampah harus tertutup dan kedap air.

c. Penerangan

Di tempat parkir, pintu masuk, dan pintu keluar terminal perlu di beri

penerangan yang cukup dan tidak menyilaukan.

2. Bagian dalam

a. Ruang tunggu

1) Ruangan bersih.

2) Tempat duduk bersih dan bebas dari kutu busuk.

3) Penerangan minimal 10 fc.

4) Tersedia bak sampah dan terbuat dari benda yang kedap air.

5) Lantai terbuat dari bahan yang kedap air, tidak licin dan mudah di

bersihkan.

b. Toilet dan urinoir

1) Di gunakan jamban tipe leher angsa.

2) Jamban untuk pria harus terpisah dengan jamban wanita

3) Jumlah jamban 1 buah untuk 1-25 pengunjung pada suatu saat,

dengan jumlah minimal 2 buah.

4) Urinoir bersih, tidak bauh, dan memiliki air yang memadai.

5) Terminal dengan kapasitas minimal 25 pengunjung harus memiliki 1

urinoir

6) Jika pengunjung meningkatkan menjadi 50 orang, unrior di tambah 1.


c. Tempat cuci tangan

Tersedia minimal 1 buah tenmpat cuci untuk umum yang di lengkapi

dengan sabu dan serbet.

d. Pembuangan air hujan dan air kotor

Memiliki sistenm pembuangan yang baik, terhubung dengan saluran

umu atau dengan septic tank sendiri (untuk pembuangan air kotor).

e. Pemadam kebakaran

Tersedia alat pemadam kebakaran yang dapat di lihat dan di capai

dengan mudah oleh umum, pada alat ini harus tersedia cara

penggunaanya

f. Kotak P3K

Tersedia kotak P3K minimal 1 buah yang berisi obat-obatan lengkap

untuk P3K

g. Sirkulasi udara

Sirkulasi dalam terminal harus baik dn tidak terdapat sudut-sudut

ruangan yang dapat mengakibatkan udara berhenti.

h. Pengeras suara

Terdapat alat pengeras suara yang dapat di pergunakan untuk

memberikan penerangan kebersihan.


E. Macam-Macam Sarana Sanitasi

1. Air bersih

Menurut peraturan mentri kesehatan nomor :

416/MENKES/PER/IX/1990 yang di makud dengan air bersih adalah air

yang di gunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi

syarat kesehatan dan dapat di minum apabila telah di masak.

Suyono , budiman (2002, h, 25) menyatakan, air merupakan unsur

yang sangat vital bagi makhluk di muka bumi ini. Tanpa makanan orang

dapat bertahan sampai 3-6 bulan, namun tanpa air orang hanya bertahan

hidup paling lama 3 hari. Air di gunakan untuk berbagai keperluan

antaranya minum, mandi, mencuci perlatan rumah tangga, mencuci

pakaian, memasak yang keseluruhanya itu merupakan kebutuhan pokok

selain kebutuhan lainya.

Pada dasarnya air bersih harus memenuhi syarat kualitas yang meliputi

syarat fisika, kimia, biologi, dan radioaktif. Syarat fisika air yaitu air tidak

berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Syarat kimia yang

membahanyakan kesehatan manusia. Syarat biologi yaitu air tidak

mengandung mikroorganisme atau kuman-kuman penyakit. Sedangkan

syarat radioaktif yaitu air tidak mengandung unsure radioaktif yang dapat

membahanyakan kesehatan ( Aliya, 2010, h4).


2. Saluran pembuangan air limbah

Limbah adalah semuah benda yang berbentuk padat, (solid wastes), cair

(liquid wastes), merupakan bahan buangan yang berasal dari aktivitas

manusia secara perorangan maupun hasil aktivitas manusia secara

perorangan maupun hasil aktivitas kegiatan lainya di antaranya industry,

rumah sakit, labolatorium, reactor nuklir dll ( Suyono, Budiman2010, h.

42)

a. Dampak buruk air limbah

Menurut sugiarto ( 1987, h. 41-51) sesuai dengan batasan dari air

limbah yang merupakan benda sisa, maka sudah barang tentu bahwa air

limbah merupakan benda yang sudah tidak di pergunakan lagi. Karena

apabila limbah ini tidak di kelola secara baik akan dapat menimbulkan

gangguan, baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang

ada.

1) Gangguan terhadap kesehatan

Air limbah sangat berbahanya terhadap kesehatan manusia

mengingat bahwa penyakit yang dapat di tularkan melalui air

limbah. Air limbah ini ada yang hanya berfungsi sebagai media

pembawa saja seperti penyakit kolera, radang usus, hepatitis

infektiosa, serta skhisttosomiasis.


2) Gangguan terhadap kehidupan biotic

Dengan banyaknya zat pencenmar yang ada di dalam air lmbah,

maka akan menyebabkan menurunya kadar oksigen yang

terlarut dalam air limbah. Dengan demikian menyebabkan

kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan

terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembanganya

3) Gangguan terhadap keindahan

Selain bauh tumpukan sampah yang menganggu, maka warna

air limbah yang kotor akan menimbulkan gangguan

pemandangan yang tidak kalah besarnya.

4) Gangguan terhadap kerusakan benda

Apabila air limbah mengandung gas karbondioksida yang

agresif, maka mau tidak mau akan mempercepat proses

terjadinya karat pada benda yang terbuat dari besi serta

bangunan kotor lainya.

b. Pengolahan air limbah

Menurut winarsi ( h. 65-66 ) air limbah harus di kelola mengurangi

pencemaran. Pengolahan air limbah dapat di lakukan dengan membuat

saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan

sebagai berikut:
1) Tidak mencemari sumber air minum yang ada di sekitarnya baik

di air permukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.

2) Tidak mengotori permukaan tanah.

3) Menghindari tercemarnya cacing tanah pada permukaan tanah.

4) Mencegah berkembangbiaknya lalat dan serangga lain.

5) Tidak menimbulkan bauh yang lain.

6) Kontruksi agar di buat secara sederhana dengan bahan yang

mudah di dapat dan murah

7) Jarak antara sumber air dan bak resapan minimal 10 meter

Syarat-syarat saluran pembuangan air limbah (SPAL):

1) Saluran pembuangan air limbah harus kedap air

2) Tidak meninbulkan genagan

3) Kemiringan minimal 2%

Pengolahan yang paling sederhana ialah pengolahan dengan

menggunakan bak pasir. Benda-benda terapung dalam limbah cair

akan melalui bak penangkapn pasir dan saringan. Benda yang

melayang dapat di endapkan oleh bak pengendap yang di buat

khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak

pengendap pertama di buat stabil, kemudian di keringkan dan di

buang

3. Tempat pembungan sampah


Sampah adalah bahan buangan sebagai akibat kegiatan manusia dan hewan,

yang merupakan bahan yang sudah tidak di gunakan lagi, sehingga menjadi

bahan buangan yang tidak berguna lagi ( Suyono, Budiman, 2010, h 125).

a. Tahapan-tahapan pengelolaan sampah

1) Pengelolaan di mulai dari sumber penghasil sampah, idealnya

sebelum di buang ke bak sampah sebagai tempat menyimpan

sementara, di pisah-pisah menurut jenisnya ( sampah basah,

sampah kering ).

2) Tempat penyimpanan ( bak / tong sampah ) hendaknya terbuat

dari bahan yang kuat, tidak berkarat, tertutup ( ratproof/insect

proof), tidak bocor.

3) Pengumpulan di lakukan dengan cara pembersihan masing-

masing bak/tong sampah kemudian menyimpanya di tempat

pengumpulan sementara (TPS).

4) Dari TPS, sampah di pindahkan ke tempat pembuangan akhir

(TPA). Pada proses ini memerlukan biaya besar karena

menggunakan tenaga manusia lebih banyak dan menggunakan

alat angkutan besar ( dump truck ) serta biaya angkut dari TPS

ke TPA.

b. Syarat-syarat sampah

Menurut Depkes RI 1990, syarat-syarat tempat sampah sebagai berikut:


1) Terbuat dari bahan yang kuat

2) Lantai dan dinding kedap air

3) Mempunyai ketinggian minimal 1 meter

4) Mempunyai penutup

5) Mudah di bersikan

6) Mudah di pindah tempatkan

4. Jamban

a. Pengertian jamban

Jamban merupakan bangunan yang di gunakan untuk buang air

besar

( Leimenah, S, 1993,h. 34).

Jamban secara sederhana dapat di katakan sebagai fasilitas

yang terdiri atas tempat pembuangan tinja yang di lengkapi

dengan saluran pembuangan ke penampungan tinja (cupluk)

atau septiktnk

(Winarsih, h. 41).

Jamban sehat adalah fasilitas pembuangan tinja yang dapat:

1) Mencegah kontaminasi masuk dalam air

2) Mencegah kontak antar manusia dengan tinja

3) Membuat tinja tersebut tidak dapat dihinggapi serangga


serta binatang lainya

4) Mencegah bau yang tidak sedap

5) Kontruksi duduknya di buat dengan baik aman dan

mudah di bersihkan.

b. Manfaat menggunakan jamban

Membangun dan menggunakan jamban dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1) Peningkatan martabat dan hak pribadi

2) Lingkungan yang lebih bersih

3) Bauh berkurang, sanitasi dan kesehatan masyarakat meningkat

4) Kesehatan lebih baik

5) Menghemat waktu dan uang, menghasilkan pupuk dan biogas

untuk energy

6) Memutuskan siklus penyebaran penyakit

c. Syarat syarat jamban

Sosroamidjojo ( 1981, h. 57) menyatakan syarat-syarat jamban yang

sehat adalah:

1) Tidak mengakibatkan pengotoran pada sumber air minum yang

ada di sekitar baik di permukaan atau air tanah

2) Tidak mengakibatkan pengotoran permukaan tanah

3) Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga


4) Tidak mudah di capai oleh serangga dan binatang lain

5) Mencegah gangguan bau dan pemandangan yang tidak

menyedapkan

6) Kontruksi dan penyelenggaraan sederhana, mudah dan murah

7) Dapat di terima oleh masyarakat

d. Jenis-jenis jamban

1) Jamban cemplung (pit latire)

Jamban ini mudah untuk daerah yang tanahnya mudah

menyerap air serta sulit untuk pengadaan air bersih. Jamban ini

di buat dengan cara menggali tanah sebagai lubang

penampungan. Lalu di perkuat dengan bahan penguat serta di

atasnya di buat bahan penutup.

2) Septick tank

Jenis septick tank ini merupakan cara paling memenuhi

persyaratan, oleh sebab itu cara pembuangan tinja seperti ini

yang di anjurkan. Septic tank terdiri dari tengki sendimentasi

yang kedap air di mana tinja dan air buangan masuk mengalami

dekomposisi.

3) Leher angsa

Kakus ini bukan merupakan tipe kakus tersendiri tetapi hanya

modifikasi klosetnya. Pada kasus ini klosetnya berbentuk leher


angsa sehingga akan selalu terisi air. Fungsi air ini adalah

sebagai sumbatan sehingga bauh busuk dari cubluk tidak

tercium di rumah raung kakus.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu suatu

metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat

gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif (Notoadmojo,

2002, h. 138). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai

kondisi sarana sanitasi terminal angkatan darat.

B. Kerangka Konsep Penelitian

Terminal Angkutan Udara

Kualitas Kualitas Kualitas Kualitas


fasilitas fasilitas sanitasi fasilitas sanitasi fasilitas sanitasi
sanitrasi saluran tempat sampah toilet
air bersih pembuangan
limbah
Lantai,
dinding,
antiseptic,
Kebutuhan Kualitas Sumber jumlah
Tempat toilet, jenis
air bersih fisik, kimia, air bersih
penampung jamban
bakteriologi an air bersih
pada air
bersih

Sumber airSistem Ketersediaan Kualitas Tempat Penga


limbahsaluran air tempat tempat pengumpul ngkut
limbah sampah sampah an sampah an
sampa
C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah fasilitas kesehatan lingkungan terminal

angkutan darat yang meliputi ;

1. Kualitas fasilitas sanitasi air bersih terminal angkutan darat yang terdiri dari :

a. Kebutuhan air bersih

b. Kualitas fisik air bersih yang meliputi tidak berasa, tidak berwarna, dan

tidak berbau.

c. Tempat penampungan air bersih

d. Sumber air bersih

e. Persyaratan kimia yang meliputi pH dan sisa khlor pada air bersih

f. Persyaratan bakteriologis yang meliputi kadar bakteri E. coli dan

Coliform pada air bersih

2. Kondisi fasilitas sanitasi saluran pembuangan air limbah terminal angkutan

darat yang terdiri dari;

a. Sumber air limbah

b. System saluran air limbah

3. Kondisi fasilitas sanitasi tempat sampah, pengolahan sampah terminal

angkutan darat yang terdiri dari;

a. Ketersediaan tempat sampah

b. Kualitas tempat sampah

c. Tempat pengumpulan sampah

d. Pengangkutan sampah
4. Kondisi fasilitas sanitasi toilet terminal angkutan darat yang terdiri dari;

a. Lantai

b. Dinding

c. Antiseptic

d. Jumlah toilet

e. Jenis jamban

D. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian

Definisi Alat
No Variabel Kriteria Objektif Skala
Operasional Ukur

1. Kondisi Kualitas fasilitas Baik ; > 75% Checklist Ordinal

fasilitas sanitasi air bersih Cukup ; 75%

sanitasi air terminal angkutan Kurang ; < 75%

bersih darat yang terdiri

dari ketersediaan

air bersih, kualitas

fisik air bersih,

tempat

penampungan air

bersih, sumber air

bersih,
persyaratan kimia,

persyaratan

bakteriologis.

2. Kondisi Kualitas fasilitas Baik ; > 75% Checklist Ordinal

fasilitas sanitasi saluran Cukup ; 75%

sanitasi pembuangan air Kurang ; < 75%

pembuangan limbah yang

air limbah terdiri dari sumber

air limbah, system

saluran air

limbah, saluran

air limbah

3. Kondisi Kualitas fasilitas Baik ; > 75% Checklist Ordinal

fasilitas sanitasi tempat Cukup ; 75%

sanitasi sampah yang Kurang ; < 75%

tempat terdiri dari

sampah ketersediaan

tempat sampah,

kualitas tempat

sampah,

tersedianya tps,
pengangkutan

sampah

4. Kondisi Kualitas fasilitas Baik ; > 75% Checklist Ordinal

fasilitas sanitasi toilet Cukup ; 75%

sanitasi yang terdiri dari Kurang ; < 75%

toilet Lantai, dinding,

antiseptic, jumlah

toilet dan jenis

jamban

E. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah Terminal Kupang di Kecamatan Kota

Lama Kota Kupang.

F. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data yang diperoleh langsung melalui kunjungan lapangan dengan

memantau langsung terhadap keadaan lingkungan dan bangunan terminal

angkutan darat dengan menggunakan format IS Terminal Angkutan

Darat.
b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari Kantor Dinas Perhubungan Kota Kupang

dengan cara mengutip laporan-laporan yang meliputi sejarah terminal dan

aktivitas keluar masuk kendaraan.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Persiapan Lokasi Penelitian

Persiapan lokasi ini dilakukan dengan cara mempersiapkan surat

ijin kepada pemerintah setempat.

b. Persiapan Tenaga

Dalam penelitian ini, tenaga pelaksanaan penelitian sebelumnya sudah

dilakukan pertemuan untuk persamaan tujuan dalam pengambilan data di

lapangan.

c. Mempersiapkan Alat dan Bahan

d. Pelaksanaan

a) Tentukan titik pengambilan sampel

b) Siapkan alat dan bahan

c) Lakukan pengukuran menggunakan alat ukur pada setiap titik dengan

selang waktu pengukuran yang ditentukan menggunakan stopwatch.

d) Masukkan data pada format hasil pengukuran

e) Lakukan perhitungan hasil pengukuran


G. Pengolahan Data

Cara pengolahan data yang digunakan adalah:

1. Skooring

Data yang digunakan akan diolah dengan memberikan skor pada setiap

item kondisi sarana sanitasi terminal angkutan darat dengan cara pengisian

formulir inspeksi sebagai berikut:

a. Komponen yang dinilai

Apabila kenyataan yang ada tidak memenuhi persyaratan sebagaimana

tercantum pada komponen yang dinilai atau hampir memenuhi

penilaian diberi nilai nol (0) sampai 10

b. Variabel upaya

Setiap bagian atau kegiatan dari variable upaya memiliki nilai antara

nol (0) sampai 100

c. Skor

Skor adalah perkalian antara bobot dan nilai

d. Perhitungan hasil pengamatan

𝑆𝑘o𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑i𝑝e𝑟o𝑙eℎ


%= 𝑆𝑘o𝑟 𝑀𝑎𝑥 × 100

H. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil checklist dan format inspeksi akan dianalisis

secara deskriptif disajikan dalam bentuk tabel, serta ditarik kesimpulannya:

1. Untuk variabel sanitasi air bersih


a. Baik apabila memperoleh nilai > 75%

b. Cukup apabila memperoleh nilai 75%

c. Kurang apabila memperoleh nilai < 75%

2. Untuk variabel sanitasi pembuangan air limbah

a. Baik apabila memperoleh nilai > 75%

b. Cukup apabila memperoleh nilai 75%

c. Kurang apabila memperoleh nilai < 75%

3. Untuk variabel fasilitas sanitasi tempat sampah

a. Baik apabila memperoleh nilai > 75%

b. Cukup apabila memperoleh nilai 75%

c. Kurang apabila memperoleh nilai < 75%

4. Untuk variabel fasilitas sanitasi toilet

a. Baik apabila memperoleh nilai > 75%

b. Cukup apabila memperoleh nilai 75%

c. Kurang apabila memperoleh nilai < 75%


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi

Terminal Kota berlokasi di Jl. Soekarno, Kelurahan Lahi Lai Bissi

Kopan (LLBK), Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara

Timur. Terminal angkutan darat kupang dibawah naungan Dinas

Perhubungan Provinsi NTT. Luas wilayah kecamatan kota lama adalah 3,22

𝑘𝑚2, sedangkan luas Terminal Kupang sendiri adalah 200 𝑚2.

Terminal angkutan darat Kupang Kota Lama melayani keberangkatan antar

dalam kota, beberapa diantaranya dengan perjalanan:

1. Kupang menuju Oesapa

2. Kupang menuju Sikumana

3. Kupang menuju Noelbaki

2. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan di Terminal Kupang Kota

Lama mendapatkan hasil yang bervariasi mulai dari kualitas dan kuantitas air

bersih, kondisi saluran air limba, kondisi tempat sampah serta kondisi toilet.

Dan akan diuraikan sebagai berikut:

a. Kualitas dan Kuantitas air bersih


Pada penelitian yang dilakukan di terminal kupang kota lama untuk

kualitas dan kuantitas air bersih mendapatkan hasil yang bervariasi mulai

dari persyaratan fisik air, bakteriologis, kimia, ketersediaan air bersih,

tempat penampungan air bersih, serta sumber air bersih. Dan

menunjukkan perbandingan hasil pengukuran yang berbeda pula dan hasil

pengukuran kondisi kualitas dan kuantitas air bersih di terminal kupang

kota lama pada tabel berikut ini:

Tabel 2 Kualitas dan Kuantitas Air Bersih di Terminal Kupang


Kecamatan Kota Lama Kota Kupang Tahun 2022

No Variabel Kategori %
MS 77
1 Kualitas Air Bersih
TMS 33
MS 76
2 Kuantitas Air Bersih
TMS 34
Sumber : Data Primerr, 2022

Berdasarkan hasil pemeriksaan untuk kualitas air bersih mendapatkan

presentasi penilaian MS: 77% dan TMS: 33% dan dapat dikategorikan

memenuhi syarat dengan presentasi ≥ 75%. Sedangkan untuk kuantitas

air bersih mendapatkan presentase penilaian MS: 76% dan TMS: 34%

dan dapat dikategorikan memenuhi syarat karena mendapatkan presentase

≥ 75% dari standar MS yang ditetapkan.

b. Kondisi saluran pembuangan air limbah


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di terminal kupang kota lama

tentang kondisi saluran pembuangan air limbah, mendapatkan hasil yang

cukup signifikan, dimana berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan

kondisi sarana saluran pembuangan air limbah yang kurang baik dimana

masih terdapat kekurangan yang cukup banyak, serta perlunya perbaikan

pada sarana saluran pembuangan air limbah agar tidak menimbulkan

dampak buru.

Kondisi saluran pembuangan air limbah di Terminal Kupang Kota Lama

terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3 Saluran Pembuangan Air Limbah di Terminal Kupang


Kecamatan Kota Lama Kota Kupang Tahun 2022

No. Variabel Kategori %

Kondisi saluran MS 33
1.
pembuangan air limbah TMS 77

Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan hasil MS: 33% dan TMS:

77%, dan dapat dikategorikan TMS karena presentase penilaian ≤ 75%

dari standar penilaian yang ditetapkan.

c. Kondisi sanitasi tempat sampah dan pengelolaan sampah

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada terminal

kupang terkait dengan kondisi sanitasi tempat sampah dan pengolahan


sampah mendapatkan hasil yang cukup signifikan dimana ditemui masih

banyak kekurangan pada sarana tempat sampah dan pengelolaan sampah

yang menyebabkan lingkungan tercemar serta dapat berdampak buruk

bagi pengunjung ataupun pengguna jasa layanan transportasi terminal.

Kondisi sanitasi tempat sampah dan pengolahan sampah dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4 Kondisi Sanitasi Tempat Sampah dan Pengelolaan


Sampah di Terminal Kupang Kecamatan Kota Lama
Kota Kupang Tahun 2022

No Variabel Kategori %

Kondisi tempat sampah MS 38


1.
dan pengelolaan sampah TMS 62

Sumber : Data Primer, 2022

Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan hasil MS: 38% dan TMS: 62%

dan dapat dikategorikan TMS karena persentase penilaian ≤ 75% dari

standar penilaian yang ditetapkan.

d. Kondisi Sanitasi Toilet

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada terminal

kupang yang berkaitan dengan kondisi sanitasi toilet didapatkan hasil

yang menunjukkan keadaan sanitasi toilet yang hampir memenuhi

persyaratan dimana beberapa item pernyataan yang merupakan indikator


penting dalam penilaian justru mendapat nilai yang buruk dan

menyebabkan penurunan persentase penilaian untuk kondisi sanitasi

toilet. Kondisi sarana sanitasi toilet dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5 Kondisi Sanitasi Toilet di Terminal Kupang Kecamatan


Kota Lama Kota Kupang Tahun 2022
No Variabel Kategori %

MS 69
1. Kondisi Sanitasi Toilet
TMS 31

Sumber : Data Primer, 2022

Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan hasil MS: 69% dan TMS: 31%

dan dapat dikategorikan TMS karena persentase penilaian ≤ 75% dari

standar penilaian yang ditetapkan.

B. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan di Terminal Kupang Kecamatan Kota Lama

mendapatkan hasil yang bervariasi dari setiap variabel yang diteliti. Dari tiap-tiap

item penilaian yang diteliti menunjukkan keadaan yang sebenarnya yang terdapat

di lokasi Terminal Kupang Kota Lama yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai

berikut:

1. Kualitas dan Kuantitas Air Bersih

Untuk kebutuhan air bersih sendiri tersedia tempat penampung air

bersih dengan kapasitas 1100 liter sedangkan jumlah pengunjung terminal

yang datang dan pergi mencapai 500 orang. Jika dikondisikan maka
kebutuhan air bersih masih kurang dimana kebutuhan air bersih untuk setiap

1 orang pengunjung ialah 20 liter/orang/hari, maka jumlah air berih yang

dibutuhkan adalah 10.000 liter sedangkan yang tersedia cuman 1100 liter.

Hal ini tidak terlalu dirisaukan karena air tersedia di tempat penampungan air

bersih setiap harinya, dan juga air di bak penampungan air di toilet selalu

terisi penuh, dan apabila air di fiber kosong pihal pengelola langsung

mengisinya pada saat air habis.

Air bersih tersedia di kamar mandi dan toilet, tidak berwarna, berbau

dan berasa. Untuk tempat penampungan air sendiri mempunyai penutup,

terbuat dari bahan yang kuat, tahan karat, kedap air dan tertutup lalu mudah

diisi dan dikosongkan, dan jarang dibersihkan. Untuk sumber air bersih

sendiri berasal dari sumber yang terlindungi, dan air bersih pada terminal di

pasok melalui penjual air yang menggunakan mobil tangki air, sambungan

perpipaan dari fiber penampung air mengarah ke bak penampung air di kamar

mandi dan toilet.

Untuk persyaratan kimia air bersih, sisa khlor 0 mg/liter, lalu pH 7,2

lalu kadar besi (Fe) kurang dari 0 mg/liter, mangan (Mn) kurang dari 0

mg/liter. Sedangkan untuk persyaratan bakteriologis air bersih, kadar bakteri

E. coli 150 koloni/ml sampel, ini menunjukkan bahwa air bersih tidak

memenuhi syarat dimana syarat kandungan bakteri E. coli pada air bersih

ialah 0 koloni/ml sampel. Lalu untuk bakteri Coliform 93 koloni/ml sampel,

ini menunjukkan bahwa air bersih tidak memenuhi syarat untuk kandungan
bakteri Coliform pada air bersih ialah 0 koloni/ml sampel. Hal ini

mengindikasikan bahwa pada tempat penampungan air bersih terkhusus fiber

penampungan air bersih kotor dan harus dibersihkan secara berkala, paling

kurang dalam kurung waktu satu minggu dibersihkan sebanyak tiga kali.

2. Fasilitas Sanitasi Saluran Pembuangan Air Limbah

Terdapat saluran pembuangan air limbah, namun limbah tidak

dialirkan ke saluran limbah kota, saluran pembuangan air limbah tidak kedap

atau tertutup lalu terdapat genangan air disekitar saluran pembuangan air

limbah. Pada dasarnya saluran pembuangan air limbah harus dibuat kedap

dan tertutup, agar terhindar dari pencemaran yang dapat menyumbat saluran

pembuangan air limbah agar air limbah dapat mengalir dengan lancar, dan

juga limbah yang dialirkan harus dibuat sarana peresapan limbah yang baik

agar limbah yang dihasilkan dari aktivitas terminal tidak mencemari

lingkungan sekitar terminal.

3. Fasilitas Sanitasi Tempat Sampah dan Pengolahan Sampah

Tempat sampah tersedia dengan jumlah cukup dan diletakkan di

tempat sesuai peruntukkan. Tempat sampah tidak terbuat dari bahan yang

kuat, tidak tahan karat, serta tidak kedap air dan tidak tertutup. Tempat

sampah mudah diisi dan dikosongkan dan mudah diangkut. Tempat sampah

organik dan anorganik terpisah. Namun tidak tersedia tempat pengumpulan

sampah. Serta cenderung apabila sampah telah penuh akan dibakar langusng

di lokasi terminal.
Untuk ketersediaan tempat sampah sendiri, peneliti mengukur volume

sampah selama tiga hari pada dua buah tempat sampah yang terbuat dari

drum yang telah dibelah mengjadi dua bagian dan pada dua buah tempat

sampah yang masing-masing mengumpulkan sampah organik dan anorganik,

dan hasil perhitungan sebagai berikut:

a) Tersapat sampah 1: volume hari pertama adalah 0,027 𝑚3, lalu

volume sampah hari kedua ialah 0,031 𝑚3, dan volume sampah hari

ketiga ialah 0,06 𝑚3, dan jumlah sampah dalam tiga hari ialah 0,094

𝑚3 atau setara dengan 94 liter.

b) Tempat sampah 2: volume hari pertama ialah 0,027 𝑚3, lalu volume

sampah hari kedua ialah 0,038 𝑚3, dan volume sampah hari ketiga

ialah 0,014 𝑚3, dan jumlah sampah dalam tiga hari ialah 0,079 𝑚3

atau setara dengan 79 liter.

c) Tempat sampah 3 : volume hari pertama ialah 0,35 𝑚3, lalu volume

sampah hari kedua ialah 0,37 𝑚3, dan volume sampah hari ketiga

ialah 0,23 𝑚3, dan jumlah sampah dalam tiga hari ialah 0,079 𝑚3

atau setara dengan 950 liter.

d) Tempat sampah 4: volume hari pertama ialah 0,25 𝑚3, lalu volume

sampah hari kedua ialah 0,30 𝑚3, dan volume sampah hari ketiga

ialah 0,38 𝑚3, dan jumlah sampah dalam tiga hari ialah 0,93 𝑚3 atau

setara dengan 930 liter.


Dengan demikian jika dijumlahkan semua volume sampah dari

keempat tempat sampah maka akan mendapatkan volume sampah

sebesar 2,053 𝑚3 atau 2053 liter. Jika dibandingkan dengan volume

sampah yang dihasilkan setiap orang perhari yaitu 2,5 liter dan di

kalikan jumlah pengunjung maka jumlah sampah yang dihasilkan

terminal kupang ialah 1250 liter/hari dan dalam kurung waktu tiga

hari maka sampah yang dihasilkan ialah 3750 liter.

Hal ini berbanding terbalik dengan volume sampah yang dihasilkan.

Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa titik pada lokasi terminal yang

dijadikan tempat pembakaran sampah dan juga mencemari lingkungan

sekitar terminal. Pada terminal juga tidak terdapat tempat pengumpulan

sampah sehingga menyebabkan sampah berserakan disekitar terminal dan

berdampak pada lingkungan baik karena tercemar ataupun pada estetika

ataupun keindahan lingkungan.

4. Fasilitas Sanitasi Toilet

Untuk sanitasi toilet lantai bersih, bahan kuat dan kedap air serta pada

beberapa toilet lantai licin akibat genangan air. Untuk dinding sendiri

keadaannya bersih, permukaannnya kedap air, dan berwarna terang. Akan

tetapi di toilet tidak disediakan antiseptic untuk mencuci tangan. Untuk toilet

sendiri antara toilet pria dan wanita terpisah, jumlah toilet untuk 8 orang

pengunjung wanita tidak mencukupi karena hanya tersedia 2 toilet untuk


wanita, dan hal yang sama terdapat untuk 8 orang pengunjung pria karena

hanya terdapat 2 toilet. Dan jamban menggunakan jamban leher angsa. Dan

juga sebaiknya untuk fasilitas sanitasi toilet sebaiknya disediakan antiseptic

untuk mencuci tangan serta menambah jumlah toilet yang sebelumnya hanya

terdapat 4 buah toilet menjadi 8 buah toilet.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasll penelittan yang dilakukan terhadap sarana Fasilitas

samtasi Terminal Angkutan darat Kupang maka dapat disimpulkan beberapa hal

sebagal berikut:

1. Kualltas dan Ruantitas Air Bersih

Untuk kualitas air bersih mendapatkan presentasi penilain yang

memenuhi syarat sebesar 77% dan kuantltas air bersih 76%. Dan dapat

disimpulkan bahwa kualitas dan kuantitas air bersih memenuhi syarat karena

melewati standar yang di tetapkan di mana standar untuk memenuhi syarat

sebesar 275%

2. Kondisi saluran pembuangan air limbah

Untuk kondisi saluran pembuangan air limbah mendapatkan presentasi

yang memenuhi syarat sebesar 33%, dan dapat di simpulkan bahwa kondisl

saluran pernbuangan air limbah tidak memenuhi syarat karena tidak

mencapai standar yang di tetapkan di mana standar untuk memenuhi syarat

sebesar 275%.

3. Kondisi ternpat sampah dan pengolahan sampah


Untuk kondisi sampah dan pengolahan sampah mendapat presentasi

yang memenuhi syarat sebesar 38%, dan dapat dl simpulkan bahwa kondisi

saluran pembuangan air limbah tidak memenuhl syarat masukan karena tidak

mencapai standar yang ditetapkan di mana standar untuk memenuhi syatat

scbesar 75% untuk Kondisi sanitasi toilet mendapat presentasi yang

memenuhi syarat

4. Kondisi Sanitasi Toilet

Untuk kondisi sanitasi Toilet mendapat presentasi yang memenuhi

syarat sebesar 68%. dan dapat di simpulkan bahwa kondisi sanitasi toilet

tidak mcmenuhi syarat karena tidak mencapai standar yang ditetapkan di

mana standar untuk memenuhi Syarat sebesar

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat di berikan penulis ialah:

1. Bagi terminal dan insitusit terkait:

Bagi instansi terkait terkhusus dinas perhubungan kota kupan sebaiknya

membenahi pelayanan terkhusus pada bagian fasilitas sanitasi Terminal

Angkutan Darat Kupang. karena masih terdapatbbanyak kekurangan- Hal ini

di maksudkan untuk kenyamanan dankesehatan jasa terminal. Dan juga

untuk pihak pengelola terminal untuk lebih memperhatlkan kebersihan

lingkungan terminal terkhusus pada bagian fasilitas sanitasi terminal yang di


mana masi jauh dari kala baik, baik itu dalam bentuk pengawasan dan

Pengendalian faktor-faktor yang dapat berdampak buruk padabskesehatan

terminal

2. Bagi pengunjung terminal /pengguna jasa terminal

Bagi penguna jasa ataupun penghujung terminal sebaiknya

lebihMengangkat kesadaran untuk menjaga keberslhan dan kesehatan

terminal tidak membuang sampah sembarangan tempat Serta memperhatikan

kebersihan fasilitas sanitasi toilet demi kenyimanan dan kelangsungan

kesehatan terminal, hal ini bermaksud agar terminal terhindar dari faktor

pencemaran lingkungan yang dapat menimbulkan tumbuhnya bibit penyakit

di lingkungan terminal.

3. Bagi peniliti lanjutan

Bagi peniliti lanjutan di sarankan beberapa konsep penelitian yang bergerak

dalam bidang sanitasi tempat-tempat umum sebagai berikut:

 Studi kualitas udara di terminal Kupang Kecamatan Kota Lama kota

kupang.

 studi kualitas dan kuantitas limbah cair di terminal Kupang Kecamtan

Kota Lama Kota Kupang.

 studi kandugan bakteri (E coli dan Coliform) pada airbersih di terminal

Kupang kecamatan Kota Lama kota kupang


DAFTAR PUSTAKA

Aliya, D. R, (2010). Mengenal Teknik Penjernihan Air. Semarang: Aneka Ilmu.

Chandra, B. (2005). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Buku Kedokteran


EGC.

Depkes RI, (1990). Upaya Kesehatan Kerja. Jakarta.

Depkes RI, (1992). Kesehatan. Jakarta.

Hastiningsih. (2017). Stewarding. Yogyakarta: Depublish.

Kepmenkes RI, (2003). Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum. Jakarta.

Leimenah, S. Buku Pegangan Kader Penyuluhan Kesehatan Lingkungan Pemukiman.


Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular Dan
Penyehatan Pemukiman.

Notoadmojo, S. (2002). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Permenkes RI 416. (1990). Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

Rudi, Asrul. (2014). Pengantar Sistem dan Perencanaan Transportasi. Jakarta:


Deplubish.

Sosroadmidjojo, Soedarto. (1981). Diare dan Upaya Pemberantasannya. Jakarta.

Suparlan. (1994). Pedoman Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum dan Tempat


Wisata. Ujung Pandang: Depkes RI.

Suyono, Budiman. (2010). Ilmu Kesehatan Masyarakatdalam Konteks Kesehatan


Lingkungan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Winarsih, S. Pengetahuan Sanitasi dan Aplikasinya. Semarang: CV Aneka Ilmu.

Zubaidah, Rusinta. (2015). Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 12 No. 1,


Banjarmasin

Anda mungkin juga menyukai