DISUSUN OLEH
NUSANTARA JAKARTA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpah rahmat,
laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
Terimakasih kami ucapkan pada semua pihak yang ikut membantu kami
dalam proses penyelesaian laporan selama praktek kerja lapangan pada tanggal 06
Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan para pembaca untuk
laporan ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
BAB 1 PENDAHULUAN
5.2 Saran.....................................................................................................................46
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Dibidang radiologi yang merupakan salah satu perkembangan ilmu yang tidak dapat
November 1895 oleh W.C Dan itu bisa terselenggara apabila terdapat tenaga-tenaga
pendidikan berupa kegiatan Praktek Kerja Nyata. (PKN) merupakan salah satu
program pendidikan mahasiswa tingkat III yang sedang mengikuti masa perkuliahan
tahap akhir yang dilaksanakan tiap tahunnya di wilayah yang dipilih sebagai lahan
maret 2023 di Rumah Sakit luar Jakarta. Pelaksanaan praktek kerja nyata ini
1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Nyata
radiologi
serta cara menerapkan teori yang yang didapat dalam lingkungan kerja.
Tujuan dari laporan ini merupakan salah satu persyaratan kelulusan ujian
2
BAB II
Rumah Sakit Mata Cicendo diresmikan pada tanggal 3 Januari 1909 dengan
nama Koningen Wilhemina Gathuis voor Ooglijders dan direktur pertamanya C.H.A.
Westhoff. Pelayanan yang diberikan saat itu adalah pelayanan rawat jalan, rawat inap
dan kegiatan operasi. Tahun 1930, mulai melakukan kegiatan pelayanan luar gedung
Tahun 1942 – 1945 berperan sebagai Rumah Sakit Umum. Sejak tahun 1961
Padjadjaran.Tahun 1976 menjadi Pusat Kegiatan Bank Mata dan Pusat Kegiatan Hari
3
Kesehatan Sedunia dengan tema Pencegahan Kebutaan. Tahun 1977 – 1979 menjadi
dan Departemen Kesehatan. Tahun 1978 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Tipe C oleh
tanggal 28 April 1978. Tahun 1992 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Tipe B Non
Pendidikan dan sebagai Rumah Sakit Rujukan Mata Nasional berdasarkan keputusan
Universitas Padjadjaran. Tahun 2007 menjadi Rumah Sakit Khusus Kelas A dan
menjadi Rumah Sakit dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(PPK BLU).
Akreditasi Paripurna pada Tahun 2017, dan kembali mendapat Akreditasi Paripurna
Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung berada di atas lahan seluas 11.750 m2
memiliki pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat mata, kamar beah, dan
pelayanan penunjang. Pelayanan rawat jalan terdiri dari rawat jalan reguler dan
4
paviliun dengan produk pelayanan unggulan : Katarak dan Bedah Reftarif, Pediatrik
5
Eye Care
For Everyone
masyarakat.
Better Word
5S 5R
a) Senyum f) Ringkas
b) Salam g) Rapih
c) Sapa h) Resik
d) Sopan i) Rawat
e) Santun j) Rajin
FALSAFAH
6
Nilai – Nilai :
konsisten bekerja dengan jujur, tertib, teliti, dan disiplin demi menjaga
pribadi yang unggul, mampu memenuhi harapan orang lain dan memiliki
7
Fax : 022 - 4201960, 022 - 4201962
Email : humas_pmn@cicendoeyehospital.org
Website :http://www.cicendoeyehospital.org/
perubahan struktur organisasi & tata kerja Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata
Cicendo Bandung.
sistem orgnisasi medis dan keperawatan, umum SDM dan Pendidikan, Keuangan,
8
2.2 Gambar Struktur Organisasi RS Mata Cicendo
Ruang Rawat Inap sebanyak 4 (empat) Unit Ruangan Kelas, 12 (dua belas)
Poli Rawat Jalan, dan 3 Ruang Khusus 104 tempat tidur terpasang. Terdiri dari :
1. Ruang Anggrek : 12 TT
2. Ruang Bougenville : 28 TT
3. Ruang Cempaka : 21 TT
4. Ruang Dahlia : 43 TT
6. Refraksi : REF
9
7. Low Vission : LV
8. Lensa Kotak : LK
17. ODS
18. IGD
19. OF KOM
10
BAB III
Perkembangan dalam dunia medis sangat pesat begitu juga dalam unit
Radiography. Dapat kita lihat bahwa gambaran yang di hasilkan dari alat-alat yang
dengan alat-alat zaman dulu yang berupa manual prosesing dan automatic
prosesing. Perbedaan tersebut bukan hanya terdapat pada alat prosesingnya saja
melainkan factor expose dan kualitas gambaran yang lebih jelas dan detail
yang terjadi dan juga dengan alat yang sudah canggih tersebut sangat dapat
lulusan Atro Citra bangsa, sampai dengan sekarang (Maret 2023) berjumlah 6
11
3.2 Tata Letak Radiologi
Sesuai dengan macam ruangan yang terdapat pada unit radiologi Rumah Sakit
1. Ruang konvensional
2. Ruang Radiodiagnostik
pemeriksaan mata .
12
Dipergunakan sebagai tempat dilakukan pemeriksaan Ultrasonography
terhadap pasien.
4. Ruang CT Scan
5. Ruang Administrasi
meliputi:
a) Ruang Konvensional
1. Meja pemeriksaan
2. Bucky stand
3. Generator
5. Tangga kecil
13
6. Sampah medis dan non medis
8. Selimut
9. Apron 3 buah
3. Peralatan CR 1set
4. Lampu penerang
5. Stop kontak
6. Cassete :
a. Ukuran 18 x 24 : 2buah
b. Ukuran 24 x 30 : 2buah
c. Ukuran 35 x 35 : 2buah
d. Ukuran 35 x 43 : 2buah
2. UPS
4. Probe / trasuder
5. Lampu penerang
14
6. Gell
1. Pesawat CT Scan
2. Injector
3. Lemari
5. Selimut
7. Apron
8. Computer CT Scan
9. Printer
1. Computer 2 set
2. white board
5. Washtafell
6. tempat sampah
15
3.3 Denah Unit Radiologi
RUANG GANTI
RUANG CT
RUANG JAGA
SCAN
BAJU
PEMERIKSAAN
RUANG
KONTROL
RUANG
RUANG RUANG
EDITING ADMINISTRASI
FILM
1. R. Pemeriksaan CR
3. R. Kontrol
4. R. Editing Film
16
5. R. Administrasi
6. R. Jaga
7. R. CT Scan
Struktur Organisasi
K.A INTALASI
DIAGNOSTIK RADIOLOGI
DAN LASER TERAPI
KOORDINATO
R PELAYANAN
RADIOLOGI
1) Rontgen Konvensional
17
1. Penanggung jawab : Teh Ovi
2. Uraian tugas
2) CT Scan
2. Uraian tugas
3) Administrasi
2. Uraian tugas
kegiatan radiologi
4) Fisikawan Medis
2. Uraian tugas
18
c. Melakukan pelayanan Radiodiagnostik/pencintraan Medis
foto, hasil expertise dan bahan logistik radiologi seperti amplop besar dan kecil
dan yang satunya untuk menyimpan stock film, perlengkapan pemeriksaan dan
bahan kebutuhan lain, 1 Ruang Jaga, Ruangan ini difungsikan untuk ruang jaga
Ruangan ini dilengkapi dengan 1 ruang ganti, 1 buah pesawat x-ray yang
dilengkapi dengan bucky stand dan 1 bucky table, ruang kontrol table,2 buah
19
4. Tegangan : 12 V
5. Frekuensi : 50-60 Hz
3. Ruang CR (Ruang 2)
kaset CR, 1 buah printer CR, 1 ruang kamar jaga, dan tabir tembok shielding
20
Gambar 3.3 Komputer CR Gambar 3.4 Printer CR
b. 35×35 cm 2 kaset
c. 24x30 cm 2 kaset
d. 18x24 cm 2 kaset
21
Berikut adalah spesifikasi Printer CR :
b. Kedalaman : 64,9 cm
c. Lebar : 62,6 cm
d. Berat : 79 kg
b. 35×35 cm d. 18x24 cm
22
Gambar 3.5 Ruang arsip Gambar 3.6 Loket Radiologi
23
Gambar 3.8 Ruang tunggu pasien
4. Ruang CT Scan
24
Gambar 2.9 Ruang CT Scan
25
BAB IV
PASIEN DARI :
RAWAT
JALAN,
RAWAT INAP
PAVILIUN, IGD
HASIL VERIFIKASI
RADIOLOGI PEMBAYARAN
DI PERIKSA/
ADMINISTRASI
DI
RADIOLOGI
RONTGEN
26
4.1.1 Prosedur Pendaftaran Pasien
bagan diatas. Secara umum pasien yang dilayani di Instalasi radiologi dibagi
yang merawatnya, baik dari dalam Rumah Mata Cicendo Bandung, maupun
menunggu).
(ekspertise), hasil ekspertise dibuat rangkap dua, untuk Dokter dan untiuk
arsip Radiologi.
1. Cash / tunai.
27
2. Pasien sesudah melaksanakan pembayaran di kasir rumah sakit dan
mendaftar di loket radiologi, pasien harus meminta cap ACC dari kassa.
3. Tagihan / piutang
a. Bagi pasien rawat inap bukan umum kerja sama nota/ kwitansi
c. Bagi pasien umum kerja sama nota penagihan akan ditagihkan pada
di Unit Radiologi pada hari itu juga atau pada saat kontrol ke dokter.
b. Untuk kasus cito atau darurat dapat langsung diambil pada saat itu juga.
28
d. Bagi pasien rawat inap hasil pemeriksaan radiologi akan diambil
pengambilan hasil.
e. Bagi pasien rawat jalan hasil pemeriksaan radiologi, diambil oleh pasien /
hasil.
29
Extremitas Atas Perpemeriksaan 368.000 294.000 245.000 221.000
Ap/Lat
Ekstremitas Perpemeriksaan 368.000 294.000 245.000 221.000
Bawah Ap/Lat
Femur Perpemeriksaan 685.000 531.000 245.000 257.000
Manus Perpemeriksaan 428.000 294.000 285.000 221.000
Ap/Lat/Oblique
Cs Antebrachi Perpemeriksaan 368.000 410.000 245.000 257.000
Ap/Lat
Cs Cruris Perpemeriksaan 368.000 342.000 285.000 257.000
Ap/Lat
Schedel Ap/Lat Perpemeriksaan 526.000 294.000 285.000 221.000
Shoulder Perpemeriksaan 368.000 294.000 245.000 221.000
Thorax Ap/Lat Perpemeriksaan 368.000 432.000 245.000 221.000
Vertebrae Perpemeriksaan 368.000 294.000 285.000 221.000
Cervical Ap/Lat
Vertebrae Perpemeriksaan 368.000 294.000 245.000 257.000
Cervical
Ap/Lat/Oblique
Vertebrae Perpemeriksaan 428.000 531.000 245.000 221.000
Thoracolumbal
Ap/Lat
Vertebrae Perpemeriksaan 368.000 294.000 245.000 221.000
Lumbosacral
Ap/Lat
Vertebrae Perpemeriksaan 514.000 410.000 245.000 221.000
Thoracal Ap/Lat
Wirst Joint Perpemeriksaan 368.000 342.000 285.000 257.000
Ap/Lat
Antebrachi Perpemeriksaan 428.000 294.000 245.000 221.000
Ap/Lat
Cervical Ap/Lat Perpemeriksaan 368.000 294.000 245.000 221.000
Cervical Perpemeriksaan 368.000 434.000 258.000 257.000
Ap/Lat/Oblique
Cruris Perpemeriksaan 428.000 294.000 245.000 221.000
Foramen Perpemeriksaan 368.000 294.000 245.000 221.000
Optikum Kanan
Foramen Perpemeriksaan 368.000 294.000 245.000 221.000
Optikum Kiri
Mastoid Perpemeriksaan 368.000 342.000 285.000 257.000
Kanan/Kiri
Nasal Spot Foto Perpemeriksaan 368.000 294.000 245.000 221.000
Orbita Perpemeriksaan 368.000 342.000 285.000 257.000
Schadel Basis Perpemeriksaan 368.000 294.000 245.000 221.000
Sella Tursica Perpemeriksaan 368.000 294.000 245.000 221.000
SPN Perpemeriksaan 428.000 294.000 245.000 221.000
Vertebrae Perpemeriksaan 368.000 294.000 245.000 221.000
Lumbalis
Ap/Lat
30
Vertebrae Perpemeriksaan 368.000 294.000 245.000 221.000
Lumbalis
Ap/Lat/Oblique
CT Scan Tanpa
Kontras
Kepala Perpemeriksaan 2.457.000 1.990.000 1.650.000 1.455.000
Kepala Bone Perpemeriksaan 2.040.000 1.700.000 1.530.000
Window
Kepala Orbita Perpemeriksaan 2.550.000 2.040.000 1.700.000 1.530.000
Kepala Orbita + Perpemeriksaan 2.700.000 2.160.000 1.800.000 1.620.000
Bone Window
SPN Perpemeriksaan 2.475.000 1.980.000 1.650.000 1.485.000
Thorax Perpemeriksaan 2.550.000 2.040.000 1.700.000 1.530.000
Abdomen Perpemeriksaan 3.300.000 2.640.000 2.220.000 1.980.000
Vertebrae Perpemeriksaan 2.775.000 2.220.000 1.850.000 1.665.000
CT Scan
Dengan
Kontras
Kepala Perpemeriksaan 3.150.000 2.520.000 2.100.000 1.890.000
Kepala Bone Perpemeriksaan 3.300.000 2.640.000 2.200.000 1.980.000
Window
Kepala Orbita Perpemeriksaan 3.300.000 2.520.000 2.200.000 1.980.000
Kepala Orbita + Perpemeriksaan 3.450.000 2.760.000 2.300.000 2.070.000
Bone Window
SPN Perpemeriksaan 3.150.000 2.520.000 2.100.000 1.980.000
Thorax Perpemeriksaan 4.200.000 3.360.000 2.800.000 2.520.000
Abdomen Perpemeriksaan 5.100.000 4.080.000 3.400.000 3.600.000
Vertebrae Perpemeriksaan 4.500.000 3.600.000 3.300.000 2.700.000
CT Scan
Dengan
Kontras +
Angiografi
Extremitas Perpemeriksaan 6.300.000 5.040.000 4.200.000 3.750.000
Aorta Perpemeriksaan 6.675.000 5.340.000 4.450.000 4.005.000
Abdominalis
Kepala Orbita Perpemeriksaan 7.125.000 5.700.000 4.750.000 4.275.000
Carotis Perpemeriksaan 6.675.000 5.340.000 4.450.000 4.005.000
Cardiac Perpemeriksaan 6.750.000 5.400.000 4.500.000 4.050.000
Sedasi Perpemeriksaan 750.000 600.000 500.000 450.000
31
Pemakaian
Oksigen (O2)
dan Nebulizer
Pemakaian Perpemeriksaan 15.000 12.000 10.000 9.000
Oksigen
Pemakaian Perhari 90.000 72.000 60.000 54,000
Nebulizer
mata, jadi permintaan dokter untuk pemeriksaan di radiologi hanya tertentu saja.
Adapun pemeriksaan yang kami jumpai selama praktek kerja nyata (PKN) di instalasi
1. Thorax ap/lat
2. Schedel
3. Bone survey
4. Waters
5. USG Mata
28
4.3 Manajement Pengaturan Dinas
Waktu Kerja
1 Admin 1 - - Jaga
2 Radiografer 2 1 1 Jaga
1. Dinas Pagi
29
2. Dinas Sore
3. Dinas Malam
keterangan:
Petugas yang berdinas pada jam hari kerja hari senin s/d hari rabu dari jam 07.30-
dan 1 orang radiodiagnostik. Pada hari kamis s/d jum’at dari jam 07.30-14.30
pada jam 14.30- 21.00 petugas jaga hanya 1 orang radiografer, pada jam 21.00-07.30
petugas jaga hanya 1 orang radiografer, petugas jaga radiologi berjaga secara
bergiliran sesuai daftar jaga. Pada hari sabtu s/d hari minggu petugas radiologi yang
Pola ketenagaan kerja di Unit Radiologi yang tersedia saat ini (Maret 2020) sebagai
berikut :
30
No Jenis Tenaga Persyaratan Jumlah Status
D III Teknik
STR, PPR
1. Radiografer
D III/IV Teknik
3 Orang PNS
Radiologi Memiliki PNS
1 Kontrak
STR
Tenaga
2. SMU/Sederajat 1 Orang PPPK
Administrasi
Total Jumlah
8 Personil
Personil
31
4.4 Manajemen Pembelian Bahan Abis Pakai
Uraian proses permintaan mulai dari Unit radiologi sampai dengan barang tersebut
dengan menggunakan resep yang ditulis oleh dokter radiologi serta menyertakan
ampul obat yang habis pakai sesuai jenis obat yang diperlukan. Permintaan yang
Uraian alur permintaan barang mulai dari Unit Radiologi sampai dengan barang
1. Barang medis : Nota dinas dari Unit Radiologi (Kepada Ka.Jangkes, tembusan
kepada karumkit) RS Mata Cicendo disposisi kepada Ka. Farmasi, Tim SPI/
2. Barang Non Medis : Nota dinas dari unit Radiologi (kepada Ka. RS Mata
Cicendo tembusan kepada Ka. Farmasi dan Ka. Jangkes Ka. RS Mata
oleh bagian gudang sesuai permintaan dan dapat dilakukan pembelian langsung oleh
bagian logistic bila barang – barang yang dibutuhkan tidak tersedia di gudang.
32
Permintaan kebutuhan barang harus melalui prosedur yang sudah ada, permintaan
barang melalui program logistic Rumah Sakit yang sudah ada, pemenuhan kebutuhan
di bagian gudang. Khusus untuk pemenuhan barang dalam kategori CITO (segera
Kebutuhan barang medis yang sudah tersedia di farmasi umum rumah sakit
berupa Tinta Printer, Film X-Ray, Pesawat telp, Meja computer, dsb
1. Setiap dan pemasukan dan pemakaian barang harus ditulis dikartu stock
a. Permintaan
33
1) Alat utama kesehatan (bentuk”a”)
3) Obat-obatan (bentuk”d”)
b. Pengadaan
1) Pengadaan langsung
2) Penunjukan langsung
3) Lelang
4) E-Purchasing
34
a. Alat Utama Kesehatan
Proses Pengadaan
Gudang
Keterangan :
Proses
Pengadaan
Keterangan :
35
Penerimaan barang kepada kepala penunjang tembusan ke Kepala RS Mata lalu
a. Survey / Data yang diperlukan dalam melakukan reject analysis maka diperlukan
survey terhadap :
1) Jumlah film yang belum terexpose diruang processing termasuk dalam kaset.
3) Tentukan jumlah film yang di reject untuk masing masing factor penyebab
4) Masing masing ruang mencatat jumlah film yang digunakan dan jumlah film
rumus
𝐴
× 100%
𝐴+𝐵
36
Keterangan : A = Jumlah Film yang ditolak
b. Jika total reject rate > 10%, maka diharapkan harus melakukan Quality
c. Jika reject rate 5% -10% maka kemungkinan terdapat pada suatu keadaan
yaitu: Kualitas radiograf yang baik, jika tidak memiliki satu Quality
Control
e. Jika total reject rate > 5 % maka diharapkan harus melakukan teknologis
kebaikan
37
2) Jika radiolog terbiasa menerima radiograf yang buruk kulitasnya dalam
keadaan ini harus bekerja sama yang baik dengan radiolog untuk set up
kebaikan.
4.6.4 Analisa Kegagalan Film Radiograf pada Bulan Januari s/d Maret di
mencatat keseluruhan jumlah film dan jumlah penolakan film yang mengalami
presentase penolakan film yang terjadi setiap bulannya dari atas seluruh
38
Jumlah Film Gagal Jumlah Pemeriksaan
No Bulan persentase%
(dalam lembar film) (dalam lembarfilm)
3 Maret
4 April
Analisa : Pada bulan Februari film gagal sebanyak 12 lembar (1.75%). Naik dibanding
Rekomendasi : Usahakan meminimalisir film gagal dengan bekerja lebih cermat dan
teliti.
Dapat diketahui dari hasil table diatas maka jumlah penolakan film CR yang
Maret 2023 yaitu : Mengalami kenaikan dan penurunan dari 1,24% - 1.7 Jumlah
39
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi, dapat kegagalan film terjadi
sebesar 8 film pada bulan Januari dan 12 film pada bulan Februari. Yaitu karena
faktor Ketelitian.
a. Bulan Januari
8
× 100% = 1,24%
645
b.Bulan Februari
12
× 100% = 1,75%
686
Kegagalan film yang terjadi akibat faktor posisi pasien di unit Radiologi
0
× 100% = 0%
805
40
Hasil penolakan film dapat dilihat pada table sebagai berikut :
Januari 8 1,24%
Februari 12 1.75%
Maret
Jumlah 20 2,99%
Dari table diatas persentase faktor penolakan film terbesar sampai terkecil
adalah faktor bulan Februari 1,75%, faktor bulan Januari 1.24% dan Faktor posisi
pasien 0%. Sumber : Data pada bulan Januari s/d Februari (2023)
Sebelum melakukan reject analysis (analisa penolakan film) maka kita harus
41
faktor eksposi sehingga gambaran yang dihasilkan tidak memberikan
4.7 Evaluasi
42
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
a) Praktek kerja nyata (PKN) yang kami lakukan merupakan sesuatu yang
lapangan yang sangat berbeda. Praktek kerja nyata yang dilakukan bukan
sakit secara keseluruhan. Sehingga tujuan Praktek Kerja Nyata (PKN) yang
paling utama adalah melatih disiplin dan melatih cara mengaplikasikan alur
akhir sebagai Fresh Graduate untuk mendapatkan ilmu yang lebih mengenai
sebagian ilmu untuk mahasiswa tingkat akhir untuk melakukan praktek kerja
43
d) Mahasiswa Praktek Kerja Nyata (PKN) yang sudah melakukan praktek
5.2. Saran
human error.
pasien.
44
dan keluarga pasien yang sedang berada di dalam ruangan
b) Sebaiknya pada saat supervisi di rumah sakit tempat PKN diberi waktu
c) Perlu adanya lebih banyak kerja sama antar rumah sakit penempatan
45
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cicendoeyehospital.org
46
LAMPIRAN
47
48