Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN RSUD Dr


GONDO SUWARNO

( 17 APRIL – 29 APRIL 2023 )

Oleh :

ASAI WASINI : 462021408

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERESITAS KRISTEN SATYA WACANA UKSW EDU.

2023

LEMBAR PENGESAHAN
Pengesahan Laporan Praktek Kerja Lapangan di RS / RSUD UNGARAN :

Nama : Asai Wasini

NIM : 462021408

Telah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di RSUD Dr.

GONDO SUWARNO dari tanggal 17 April sampai dengan 29April 2023.

Rincian kegiatan terangkum dalam laporan ini.

Ungaran , 29 April 2023

Dosen Pembimbing , Pembimbing Praktek.

ibu Ns. Fiane de Fretes ,S.Kep.,MAN Arief Tri Raharjo, Amd.TEM

Bagian Instalasi Diklat

Aji Pratignyo, S. Psi


KATA PENGANTAR

SYLOM SEJATERAH

Puji dan syukur kehadirat Allah Yang dahysat abadi atas petunjuk,

rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek

Kerja Lapangan ini tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan. Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang kami

peroleh selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di RSUD UNGARAN Dr

GONDO SUWARNO Permata Medika

Laporan Praktek Kerja Lapangan yang telah kami susun ini dibuat dalam

rangka memenuhi tugas mahasiswa sebagai pertanggung jawaban atas kegiatan

Praktek Kerja Lapangan di dunia kerja yang berkaitan dengan peralatan medik.

Dengan ini kami menyadari bahwa Laporan ini tidak akan tersusun dengan

baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini tidak lupa juga Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu kami dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan

maupun dalam penyusunan Laporan ini, yaitu :

1. Ka. Bag DIKLAT Rumah Sakit Uumum daerah ungaran kabupaten

semarang .
2. Pembimbing Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit umum daerah Ungaran

,……………..

3. Seluruh Staf Keperawatan dan Teknisi Umum Rumah Sakit umum

Ungaran.

4. Dosen pembimbing Praktek Kerja Lapangan ibu Fiane de Fretes ,

S.kep.,MAN

5. Orang tua yang selalu mendukung kegiatan Praktek Kerja Lapangan di

Rumah Sakit umum Ungaran .

6. Teman-teman Praktek Kerja Lapangan yang selalu mendukung kegiatan

Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Ungaran .

7. Teman-teman keperawatan yang telah memberi dukungan.

8. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan

Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Ungaran .

Yang terakhir, penulis minta maaf apabila selama melaksanakan Praktek

Kerja Lapangan di Rumah Sakit Ungaran banyak melakukan kesalahan. Selain

itu, penulis menyadari bahwa laporan Praktek Kerja Lapangan ini tidak terlepas

dari kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran

guna memperbaiki laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.


DAFTAR ISI

SAMPUL..................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI............................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...............................................................................1

B. TUJUAN...................................................................................................2

C. METODE PENELITIAN..........................................................................3

D. SISTEMATIKA PENULISAN.................................................................3

BAB II PANDANGAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT.............................6

A. SEJARAH RUMAH SAKIT.....................................................................6

B. JENIS PELAYANAN RUMAH SAKIT..................................................7

1. Instalasi Rawat Inap...............................................................................7

2. Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik)..........................................................9

3. Instalasi Gawat Darurat 24 Jam...........................................................10

4. Pemeriksaan Laboratorium..................................................................11

5. Terapi Hemodialisa..............................................................................12
6. TACI (Trans Arterial Chemo Infusion)...............................................16

C. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT......................................17

D. TUGAS DAN FUNGSI IPS RS..............................................................17

1. Tugas IPS RS.......................................................................................18

2. Fungsi IPS RS......................................................................................18

3. Tata pelaksanaan pemeliharaan peralatan...........................................18

4. Alur Pemeliharaan dan Perbaikan.......................................................20

5. Kalibrasi...............................................................................................20

BAB III KEGIATAN PERBAIKAN ALAT.........................................................21

A. Suction Pump..........................................................................................21

B. Suction Pump Central..............................................................................22

C. Tensi Meter Air Raksa............................................................................23

D. Tensi Meter Digital.................................................................................24

E. Lampu Operasi........................................................................................25

F. Infra Red Terapi......................................................................................26

BAB IV PEMBAHASAN ALAT..........................................................................28

A. Pengenalan...............................................................................................28

1. Standar aksesoris.................................................................................28

2. Kontrol dan konektor...........................................................................28

B. Prinsip dasar............................................................................................31
1. Fungsi..................................................................................................31

2. Blok diagram.......................................................................................32

3. Cara kerja blok diagram.......................................................................32

C. Langkah pengoperasian...........................................................................33

1. Persiapan awal.....................................................................................33

2. Kalibrasi...............................................................................................36

3. Pengoperasian......................................................................................37

D. Pemeliharaan dan perbaikan....................................................................37

BAB V PENUTUP.................................................................................................39

A. KESIMPULAN.......................................................................................40

B. SARAN...................................................................................................41
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Teknik atau keperawatan Kristen satyawacana uksw merupakan

salah satu lembaga pendidikan tinggi yang lulusannya diharapkan memiliki

ketrampilan dalam pemahaman, pemasangan pemeliharaan dan penanganan

bila terjadi permasalahan alat medik untuk menghadapi dunia kerja,

sehingga keberadaannya dapat mendukung kualitas sumber daya manusia

dalam menunjang pembangunan.

Untuk itu, mahasiswa keperawatan tingkat III semester VI

diwajibkan untuk mengikuti program Praktek Kerja Lapangan selama 2

minggu pada rumah sakit yang mencangkup mata kuliah Peralatan

Radiologi, Peralatan medis dan Peralatan Laboratium. Penempatan

mahasiswa pada suatu instansi tersebut dimaksudkan guna pengembangan

ilmu yang diperoleh mahasiswa di bangku perkuliahan dan memberikan

pengalaman yang nyata di lahan praktek dalam pemahaman alat medis

keperawatan .

1
Dengan pelaksanan Praktek Kerja Lapangan tersebut, diharapkan

lulusan lulusan keperawatan yang baik dan mantapkan di universitas Kristen

satya wacana uksw edu , dapat benar-benar memiliki bekal dan kemampuan

serta kompetensi yang cukup dalam dunia kerja nanti.

B. TUJUAN

Setelah menyeleseikan Praktek Kerja Lapangan ini mahasiswa

diharapkan mampu :

1. Menerapkan keahlian dan ketrampilan yang diperoleh di kelas secara

efesien, efektif dan optimal.

2. Mengerti dan memahami perencanaan, pengelolaan, administrasi

teknis dan peralatan di instalasi terkait, pengoperasian,

pemeliharaan, perbaikan dan kalibrasi sesuai standart, serta sesuai

tugas dan fungsi dan kewenangan tenaga ahli madya teknik

elektromedik.

3. Memperoleh, mengolah, menganalisa data/informasi serta

menginterpertasikan hasilnya ke dalam bentuk laporan.

4. Memecahkan masalah yang terjadi di lapangan secara riil, konkret

dan edukatif.

5. Memotifasi untuk mengembangkan keahlian lebih lanjut.

6. Beradaptasi dengan profesi lainya pelayanan kesehatan.

2
C. METODE PENELITIAN

Adapun metode yang penulis gunakan dalam menyusun laporan ini

adalah :

1. Metode Ceramah

2. Metode Diskusi

3. Metode Praktek

4. Metode Lapangan

D. SISTEMATIKA PENULISAN

HALAMAN JUDUL

Berisi tentang judul laporan dan nama penulis.

KATA PENGANTAR

Berisi tentang maksud Penulisan dan lain-lain.

DAFTAR ISI

Berisi penunjukan nomor-nomor halaman dari Lembar Pengesahan, Kata

Pengantar, Bab-bab dan Sub Bab, Daftar Pustaka, Daftar Gambar dan Tabel,

dan Lampiran.

3
BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang Latar Belakang, Tujuan, Metode Penelitian, dan Sistematika

Penulisan Laporan PKL.

BAB II : PANDANGAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT

Berisi tentang Sejarah Rumah Sakit , Tugan dan Fungsi IPS RS.

BAB III : KEGIATAN PERBAIKAN ALAT

Berisi tentang Data Teknis Pesawat atau Alat, Keluhan Operator, Analisa

Kerusakan, Tindakan Perbaikan, dan Hasil yang Dicapai Setelah Perbaikan.

BAB IV : PEMBAHASAN ALAT

Berisi tentang Pembahasan Satu Alat Medis ( Radiologi , Laboratorium,

Elektromedik) Secara Keseluruhan.

BAB V : PENUTUP

Berisi tentang Kesimpulan Hasil Pelaksanaan PKL dan Saran Terhadap

Rumah Sakit Khususnya Tentang Kinerja IPS RS.

4
DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang daftar pustaka dari sumber yang diambil dari

buku/memograph, penerbut berkala dan dokumen.

LAMPIRAN

Berisi sebuah dokumen tambahan yang dilampirkan ke dokumen utama.

5
BAB II

PANDANGAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT

A. SEJARAH RUMAH SAKIT

Seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat

akan kesehatan serta dalam upaya untuk pemerataan pelayanan kesehatan yang

berkualitas untuk masyarakat, maka keberadaan sebuah rumah sakit bagi

masyarakat adalah merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendasar dan

mendesak untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, PT. Permata Bunda Utama yang

berpusat di Purwodadi merasa ikut terpanggil dan bertekad untuk turut serta

berkiprah dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi

masyarakat di daerah Semarang Barat khususnya serta masyarakat di wilayah kota

Semarang dan sekitarnya pada umumnya.

Dalam rangka untuk mewujudkan tekad dan panggilan mulia tersebut maka

pada September 2005 PT. Permata Bunda Utama melalui PT Permata Panca

Utama mulai mencanangkan pembangunan RS. Permata Medika yang berlokasi di

Kelurahan Ngaliyan, Semarang Barat di atas lahan seluas kurang lebih 13.000 m2.

Bangunan fisik rumah sakit dengan kapasitas 134 tempat tidur ini selesai pada

pertengahan tahun 2007 dan kemudian diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah

6
pada tanggal 9 Agustus 2007 yang menandai secara resmi beroperasinya RS

Permata Medika.

RS. Permata Medika merupakan rumah sakit swasta dengan klasifikasi

Madya Plus atau setara dengan type C Plus yang didukung oleh tenaga medis

yang terdiri dari 29 dokter spesialis, beberapa dokter subspesialis, 12 dokter

umum serta lebih dari 100 orang tenaga keperawatan, kini terus berbenah diri

seiring dengan kemajuan teknologi dan juga kebutuhan pelayanan dengan

melengkapi sarana dan prasarananya seperti USG 4 dimensi dan CT Scan,

Program Pengembangan Pegawai, serta Program ”Quality Assurance” untuk

menjamin kualitas pelayanan serta keselamatan bagi pasien.

Kini RS Permata Medika dengan mottonya ”Layanan Prima Untuk Semua”

telah siap untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kota Semarang dan

sekitarnya.

B. JENIS PELAYANAN RUMAH SAKIT

1. Instalasi Rawat Inap

Untuk mendapatkan pelayanan rawat inap, sebelumnya anda dapat

mendaftar di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap. Anda dapat memilih

kelas perawatan dan dokter yang akan merawat. Didukung oleh tenaga

medis dan keperawatan yang berpengalaman. Kami memiliki kelas

perawatan yang terdiri dari :

7
a. Suite Room

Fasilitas : 1 Bed, AC, TV, Nurse Call, Kulkas, Sofa Bed, Ruang

tamu luas, Sentral Oksigen, Kamar mandi dalam, water heater,

welcome drink.

b. VVIP

Fasilitas : 1 Bed, AC, TV, Nurse Call, Kulkas, Sofa Bed, Sentral

Oksigen, Kamar mandi dalam, water heater, welcome drink.

c. VIP A

Fasilitas : 1 Bed, AC, TV, Nurse Call, Kulkas, Sentral Oksigen,

Kamar Mandi Dalam, Sofa Bed, Welcome Drink.

d. VIP B

Fasilitas : 1 Bed, AC, TV, Nurse Call, Almari Pasien, Nurse Call,

Sentral Oksigen, Kamar Mandi Dalam, Fold Bed (Sewa), kulkas.

e. Kelas I

Fasilitas : 2 Bed, AC, TV, almari pasien, nurse call, sentral oksigen,

kamar mandi dalam.

8
f. Kelas II

Fasilitas : 2 Bed, Kipas Angin, TV, almari pasien, nurse call, sentral

oksigen, kamar mandi dalam.

g. Kelas III

Fasilitas : 8 Bed, Kipas Angin, TV, Almari Pasien,  Kamar Mandi

Dalam.

2. Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik)

Bagi anda yang akan memanfaatkan rawat jalan, kami memiliki

berbagai unit pelayanan rawat jalan (poliklinik). Sebelum anda menuju ke

unit rawat jalan, baik pasien atau keluarganya harus mendaftar di Tempat

Pendaftaran Pasien Rawat Jalan.

Jenis Pelayanan meliputi :

a. Klinik Kebidanan & Kandungan

b. Klinik Penyakit Anak

c. Klinik Penyakit Dalam

d. Klinik Bedah

e. Klinik Orthopedi

f. Klinik Bedah Digestif

g. Klinik Bedah Onkologi

h. Klinik Penyakit Saraf

9
i. Klinik Penyakit THT

j. Klinik Mata

k. Klinik Penyakit Kulit & Kelamin

l. Klinik Kosmetik Medik

m. Rehabilitasi Medik

n. Klinik Gigi

o. Klinik Jantung

p. Klinik Paru

q. Klinik Psikiatri

r. Radiologi

s. Klinik Umum

3. Instalasi Gawat Darurat 24 Jam

a. Bagi anda yang ingin mendapatkan pelayanan di IGD,

sebelumnya dapat mendaftar di pendaftaran IGD.

b. IGD RS. Permata Medika melayani kegawatdaruratan medik baik

kasus trauma dan non trauma, termasuk resusitasi secara optimal

dan profesional guna mencegah kematian dan kecacatan.

c. IGD RS. Permata Medika melayani 24 jam, pelayanan diberikan

berdasarkan kegawatdaruratan bukan berdasarkan urutan pasien

datang. Petugas on site, baik dokter maupun perawat yang

profesional, terlatih dan bersertifikat PPGD, ACLS dan ATLS.

10
d. IGD RS. Permata Medika memiliki peralatan lengkap, canggih

serta ditunjang pelayanan diagnostik dan instalasi farmasi. Juga

terdapat ruang observasi bagi pasien yang memerlukan

pengawasan kurang dari 6 jam.

4. Pemeriksaan Laboratorium

a. Hematologi

1) Darah Lengkap

2) Golongan Darah

b. Profil Lemak

1) Total Kolesterol

2) HDL / LDL

3) Trigliserida

c. Gula Darah

1) Gula Darah Puasa

2) Gula Darah 2 jam PP

d. Fungsi Ginjal

1) Ureum

2) Kreatinin

11
3) Asam Urat

e. Fungsi Hati

1) SGOT

2) SGPT

3) Alkali Phosphatase

4) Gamma GT

5) Bilirubin Total

6) Bilirubin Direk / Indirek

f. Imunologi

1) HBsAg

g. Urin

1) Urin Rutin

h. Sitologi

1) Pap’s Smear (wanita)

5. Terapi Hemodialisa

RS.Permata Medika kini telah membuka layanan Hemodialisa atau

cuci darah, layanan ini sebagai upaya meningkatkan layanan kesehatan

12
dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarkat terutama dalam

pengobatan kasus gagal ginjal.

PENGERTIAN GAGAL GINJAL

Ginjal Merupakan bagian dari tubuh yang mempunyai fungsi vital

bagi manusia. Ginjal merupakan organ ekskresi yang berbentuk mirip

kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring

kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air

dalam bentuk urin. Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak

dapat menjalankan fungsinya secara normal. Penurunan fungsi ini terjadi

dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga

keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium

didalam darah atau produksi urin.

Di Indonesia termasuk Negara dengan tingkat penderita gagal

ginjal kronik yang cukup tinggi. Menurut data dari Persatuan Nefrologi

Indonesia diperkirakan ada 70 ribu penderita gagal ginjal . Tingginya

kasus gagal ginjal menjadikan permintaan layanan penanganan pasein

gagal ginjal di rumah sakit turut meningkat. Namun di sisi lain, rumah

sakit-rumah sakit di Indonesia yang memiliki unit hemodialisa (cuci darah)

belum mampu memberikan layanan bagi seluruh penderita gangguan

ginjal akibat tingginya permintaan layanan. Kenyataan tersebut mendorong

Rumah Sakit Permata Medika untuk membuka unit layanan hemodialisa

13
untuk melayani pasien gagal ginjal yang belum mendapatkan layanan

karena keterbatasan kuota layanan hemodialisa.

APAKAH TERAPI HEMODILISA ITU?

Terapi hemodialisa adalah suatu teknologi tinggi sebagai terapi

pengganti untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu

dari peredaran darah manusia seperti air, natrium, kalium, hidrogen, urea,

kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain melalui membran semi permeabel

sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal buatan dimana

terjadi proses difusi, osmosis dan ultra filtrasi. Hemodialisa merupakan

sebuah metode untuk membuang sisa-sisa metabolisme tubuh yang tidak

terpakai dari dalam darah pada kondisi tertentu seperti penurunan fungsi

ginjal hingga gagal ginjal akut maupun kronis.

tujuan dari pengobatan hemodialisa antara lain :

a. Menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi, yaitu membuang

sisa-sisa metabolisme dalam tubuh, seperti ureum, kreatinin, dan sisa

metabolisme yang lain.

b. Menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan tubuh yang

seharusnya dikeluarkan sebagai urin saat ginjal sehat.

c. Meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita penurunan fungsi

ginjal.

d. Menggantikan fungsi ginjal sambil menunggu program pengobatan

yang lain.

14
Frekuensi Hemodialisa, tergantung kepada banyaknya fungsi ginjal

yang tersisa, tetapi sebagian besar penderita menjalani dialisa sebanyak 3

kali/minggu. Program dialisa dikatakan berhasil jika:

1) Penderita kembali menjalani hidup normal.

2) Penderita kembali menjalani diet yang normal.

3) Jumlah sel darah merah dapat ditoleransi.

4) Tekanan darah normal.

5) Tidak terdapat kerusakan saraf yang progresif.

Dialisa bisa digunakan sebagai pengobatan jangka panjang untuk

gagal ginjal kronis atau sebagai pengobatan sementara sebelum penderita

menjalani pencangkokan ginjal. Pada gagal ginjal akut, dialisa dilakukan

hanya selama beberapa hari atau beberapa minggu, sampai fungsi ginjal

kembali normal.

Keunggulan unit hemodialisa RS. Permata Medika :

1) Mesin hemodialisa yang menggunakan sistem canggih, akurat, sangat

terpercaya dan dapat diandalkan. Semua kegiatan hemodialisa anda

tercatat secara digital dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pribadi

anda.

2) Dokter jaga dan perawat terlatih yang menjaga perawatan hemodialisa

anda.

3) Dokter nephrolog yang profesional.

4) Ruangan yang di desain khusus agar pasien merasa nyaman.

15
5) Ruangan yang satu lantai dengan ICU sehingga akses sangat mudah.

6) Harga pelayanan umum termasuk makan /snack.

6. TACI (Trans Arterial Chemo Infusion)

Penanganan Kanker dengan Metode TACI

Apa yang dimaksud dengan TACI

TACI adalah pemberian obat pembunuh sel kanker (lebih dikenal

sebagai obat kemoterapi) langsung ke target tumornya melalui pembuluh

darah yang memasok logistik ke tumor (feeding artery). Di dunia

kedokteran lebih dikenal sebagai TACI (Trans Arterial Chemo Infusion).

Apa keunggulan TACI dibanding kemoterapi konvensional

Dengan pemberian obat kemoterapi secara langsung ke dalam

pembuluh arteri, maka konsentrasi obat yang menuju target tumor akan

optimal sehingga dapat secara efektif membunuh sel-sel kanker tanpa

menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Kualitas hidup pasien

dapat tetap terjaga dan meningkat, tanpa efek samping diare, rambut

rontok dan mual muntah yang hebat. Selain itu dosis obat yang diberikan

pun jauh lebih sedikit dibanding dengan kemoterapi konvensional.

Sedangkan pada kemoterapi konvensional, obat kemoterapi

diberikan melalui infus yang akan menyebar ke seluruh tubuh, sehingga

konsentrasi obat yang sampai ke target tumor tidak optimal, selain itu juga

16
akan menimbulkan efek samping seperti rambut rontok, mual dan muntah,

serta penekanan ke sumsum tulang yang menyebabkan kelainan pada

darah.

C. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

17
D. TUGAS DAN FUNGSI IPS RS

2. Tugas IPS RS

a. Memperbaiki alat-alat medis yang rusak.

b. Melakukan perawatan berkala.

c. Menganalisa kebutuhan pemeliharaan dan perbaikan pada rumah

sakit.

3. Fungsi IPS RS

a. Menyusun daftar skala prioritas kebutuhan sarana medis dan non

medis di ruang IPS RS.

b. Melakukan kegiatan pemeliharaan sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan.

4. Tata pelaksanaan pemeliharaan peralatan

5. Pemeliharaan Preventif

Adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilaksanakan untuk

mencegah timbulnya kerusakan pada saat dioperasikat. Dalam

pemeliharaan preventif diadakan pengecekan alat secara berkala

sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun.

18
6. Pemeliharaan Kuratif

Merupakan usaha pemeliharaan yang bertujuan untuk agar alat

dapat kembali bekerja secara normal atau disebut perbaikan. Ada

beberapa tahapan :

1) Melalui telepon.

2) Permintaan teknis saat pemeliharaan dengan sepengetahuan

manager rumah tangga atau penanggung jawab peralatan

yang dimaksud.

3) Jika alat yang diperbaikai memerlukan spare part dan

diambilkan di gudang, maka akan ditulis di nuku khusus

pengambilan spare part di gudang.

4) Jika ada penambahan alat kesehatan si ruangan, maka di

tulis di buku penambahan alat dan disertai tanda tangan

ketua ruang atau perawat diruang itu.

19
7. Alur Pemeliharaan dan Perbaikan

8. Kalibrasi

Kalobrasi alat kesehatan bertujuan untuk menjaga kondisi alat kesehatan

agar tetap sesuai dengan standart besaran pada spesifikasinya. Kalibrasi di

Rumah Sakit Permata Medika dikerjakan oleh BPFK

20
BAB III

KEGIATAN PERBAIKAN ALAT

A. Suction Pump

1. Data teknis alat

Nama alat : Medi-pump Aspirator

Model : 1632 GL

Type : Oil-less diaphragm

Electrical : 220 V, 50 Hz, 1.6 A

2. Keluhan operator

Tidak dapat menghisap dengan kencang

3. Analisa kerusakan

Kemungkinan kerusakan terjadi akibat filter tersumbat karena kotoran

pada cairan yang dihisap

4. Tindakan perbaikan

a. Siapkan tool yang di butuhkan

b. Bongkar tutup motor

c. Bersihkan tutup motor, jika tutup motor basah keringkan dengan

kain

d. Lepas filter dari selang penghubung

e. Bersihkan filter dengan air

21
5. Hasil yang dicapai

Setelah tutup motor dan filter bersih alat dapat bekerja dengan baik

kembali

B. Suction Pump Central

1. Data teknis alat

Nama alat : Suction Unit

Merk : C&U Medical System

Level : 1000 ml

2. Keluhan operator

Tidak dapat menghisap

3. Analisa kerusakan

Kemungkinan kerusakan terjadi akibat tidak bekerjanya vaccum sentral

atau filter tersumbat karena kotoran pada cairan yang dihisap

4. Tindakan perbaikan

a. Siapkan tool yang di butuhkan

b. Coba hidupkan suction pump, mati

c. Ambil suction pump lainya dan coba, hidup

d. Artinya tidak ada masalah pada vaccum sentral

e. Bongkar suction pump

f. Bersihkan semua bagian yang dilewati cairan (filter, selang,

pelampung, tabung)

22
g. Pasang kembali suction pump seperti semula

h. Coba hidupkan suction

5. Hasil yang dicapai

Setelah membersihkan semua bagian yang dilewati cairan alat dapat

bekerja dengan baik kembali

C. Tensi Meter Air Raksa

1. Data teknis alat

Nama alat : Mercury Sphygmomanometers

Model : Empire N – Stand

Type : Cotton bandage cuff

2. Keluhan operator

Air raksa tidak mau naik

3. Analisa kerusakan

Kemungkinan kerusakan terjadi akibat terdapat kebocoran udara di

manset, selang, bulp, ataupun konektor.

4. Tindakan perbaikan

a. Siapkan tool yang dibutuhkan

b. Cek pada bagian manset, selang, bulp, ataupun konektor

c. Kebocoran terdapat pada ujung selang yang tersambung ke

konektor sudah pecah atau longgar

d. Lepaskan selang dari konektor

e. Potong selang bagian ujung tersebut

23
f. Pasang kembali seperti semula

5. Hasil yang dicapai

Setelah selang diperbaiki alat dapat bekerja dengan baik kembali

D. Tensi Meter Digital

1. Data teknis alat

Nama alat : Sphygmomanometers Nissei

Model : DM-3000

Power source : Rechargeable Ni-MH Battery 4.8V with AC

adapter 7V

Power consumption : 14W Max

2. Keluhan operator

Error / tidak mau memompa udara

3. Analisa kerusakan

Kemungkinan kerusakan terjadi akibat adanya sumbatan pada aliran udara

4. Tindakan perbaikan

a. Siapkan tool yang dibutuhkan

b. Cek pada bagian manset, selang, bulp, ataupun konektor

c. Coba tensi meter, terdapat Error 2 pada display

d. Bongkar tensi meter

e. Cek pada setiap aliran udara

f. Terdapat sumbatan pada konektor selang, ambil sumbatan

g. Pasang kembali tensi meter seperti semula

24
h. Coba tensi meter, terdapat Error 1 pada display

i. Kencangkat pemasangan manset

j. Coba tensi meter, dapat bekerja dengan baik

5. Hasil yang dicapai

Setelah sumbatan pada konektor selang diambil alat dapat bekerja dengan

baik kembali

E. Lampu Operasi

1. Data teknis alat

Nama alat : Shadowless Operation Lamp

Model : KL09L

Voltage : AC 220 V

Input : 280 VA

Bohlam : 24 V / 25 W

2. Keluhan operator

Lampu tidak mau menyala

3. Analisa kerusakan

Kemungkinan kerusakan terdapat pada lampu yang putus atau kabel yang

terhubung ke aliran listrik

4. Tindakan perbaikan

a. Siapkan tool yang dibutuhkan

b. Cek apakah ada tegangan PLN atau tidak

c. Cek lampu dengan multi meter

25
d. Jika lampu masih hidup kemungkinan lampu kurang kencang

pemasangannya, kencangkan lampu

e. Jika lampu sudah mati, ganti lampu dengan yang baru

f. Cek kembali lampu dengan menghidupkan lampu

5. Hasil yang dicapai

Setelah perbaikan dan penggantian lampu sudah dilakukan dengan benar

dan lampu dapat menyala semua, lampu operasi dapat digunakan dengan

baik kembali

F. Infra Red Terapi

1. Data teknis alat

Nama alat : InfraPhil Infrared Lamp

Model : HP3616

Type : PAR 38E, 150 W + prismatic rings for more focus

Electrical : 220/230 or 240/250V  V, 50  Hz

Lifetime : 750 sessions of 10 minutes

2. Keluhan operator

Tidak dapat menyala

3. Analisa kerusakan

Kemungkinan kerusakan terdapat pada lampu yang putus atau kabel yang

terhubung ke aliran listrik

26
4. Tindakan perbaikan

a. Siapkan tool yang dibutuhkan

b. Cek apakah ada tegangan PLN atau tidak pada terminal

c. Cek kabel power

d. Cek lampu dengan multimeter

e. Bongkar lampu

f. Cek kabel dalam yang terhubung antara kabel power dengan lampu

g. Kabel putus, sambung kabel dengan cara disolder

h. Cek lampu Infra Red

i. Lampu Infra Red putus, Ganti lampu dengan yang baru

j. Pasang kembali kabel, lampu dan casing seperti semula

k. Cek kembali apakan lampu dapat hidup dengan baik

5. Hasil yang dicapai

Setelah perbaikan pada kabel dan lampu Infra Red sudah selesei, Infra Red

Terapi dapat digunakan dengan baik kembali

27
BAB IV

PEMBAHASAN ALAT

A. Pengenalan

1. Standar aksesoris

a. Kap Penutup

b. Tempat tidur bayi

c. Pengontrol suhu

d. Tangki air

e. Tiang infus

2. Kontrol dan konektor

28
Keterangan :

1. Indikator heater power

Indikasi yang menunjukan porsi kluaran heater

2. Indikator set suhu

Indikasi yang menunjukan nilai dari suhu udara yang diatur. Ini juga

mengindikasi alarm kode saat alarm aktif

3. Indikator suhu udara

Indikasi yang menunjuan suhu udara

4. Sistem indikator alarm

Lampu ini akan menyala ketika sistem gagal

5. Indikator klasifikasi alarm

Jika alarm aktif, lampu akan berkedip

6. Lampu indikator baterai

Lampu ini menunjukan kondisi listrik dan jika lampu berwarna kuning

menandakan pengisian baterai, sedangkan lampu berwarna hijau

menandakan pengisian baterai sudah penuh

7. Tombol set turun

Tombol ini digunakan untuk mengurangi set suhu

8. Tombol kunci

Tombol ini digunakan untuk mengaktifkan / mengnonaktifkan semua

tombol

29
9. Indikator tombol kunci

Jika lampu ini menyala artinya semua pengaturan tombol aktif dan jika

lampu ini mati artinya semua pengaturan tombol terkunci

10. Tombol set naik

Tombol ini digunakan untuk menambah set suhu

11. Tombol air mode

Tombol set air mode

12. Lampu indikator air mode

Jika lampu menyala artinya air mode aktif

13. Tombol diam / reset

Ketika alarm menyala, tombol ini berfungsi untuk menghapus alarm

14. Tombol power kontroler

Tombol on / off kontroler

30
A. Prinsip dasar

1. Fungsi

Infant Incubator atau sering disebut dengan Baby Incubator adalah

suatu alat yang digunakan untuk perawatan bagi bayi premature. Dimana

alat Infant Incubator ini berfungsi untuk menjaga kehangatan dan

kelembaban tubuh bayi, mencegah terjadinya infeksi pernapasan pada bayi

dan untuk mengisolasi bayi yang baru lahir atau bayi premature yag

memiliki berat badan kurang dari 2, 5 kg. Hal ini sangat penting sekali

31
bagi bayi premature yang baru lahir yang mana rawan terhadap masalah

pernapasan karena paru – parunya tidak mendukung untuk mensuplay

oksigen guna pernapasan pada tubuh.

2. Blok diagram

3. Cara kerja blok diagram

Tegangan 220VAC digunakan untuk mensupplay tegangan kipas,

rangkaian power supply. Oleh rangkaian power supply dirubah menjadi

tegangan DC yang digunakan untuk mensupplay baterai dan tegangan blok

rangkaian lainnya. Saat tegangan 220V masuk maka heater dan motor

kipas akan aktif dimana kerja motor kipas ini dideteksi oleh sensor kipas.

Jika kipas tidak bekerja sebagaimana mestinya maka indicator alaram

kipas akan menyala. Pengaturan suhu digunakan untuk menentukan suhu

yang akan dikehendaki dan sebagai inputan bagi control unit yang akan

ditampilkan pada display. Control unit berfungsi untuk mengendalikan

32
atau mengontrol semua rangkaian. Sedangkan sensor suhu berfungsi untuk

mendeteksi suhu udara dalam ruangan. Sensor suhu berfungsi untuk

mendeteksi perubahan suhu yang extrim. Jika suhu tiba-tiba berubah

lebih/berkurang 3°C dari suhu setting, maka indicator alarm suhu akan

menyala.

A. Langkah pengoperasian

1. Persiapan awal

a. Cek keadaan alat

1) Pastikan alat telah disterilisasikan

2) Pastikan kap telah terkunci dengan kuat

3) Pastikan kap tidak retak atau tidak ada tepian yang tajam

4) Pastikan tiang infus dan rak terkunci dengan kuat

5) Pastikan aksesoris dan perangkat lainya tersedia

6) Pastikan kabel listrik terhubung dengan aman

7) Patikan roda terpasang dengan baik

b. Cek kontrol

1) Nyalakan saklar catu daya utama dan kontroler, sampai bersuara

“ding”

2) Indikator set suhu tidak menampilkan apapun, sementara indikator

suhu udara menunjukan “--.-“, itu berarti kontroler melakukan

self-test secara otomatis dalam 5 detik.

33
3) Indikator suhu udara akan menampilkan suhu udara, dan indikator

set suhu menampilkan suhu terakhir yang telah diatur.

c. Cek alarm pada kegagalan daya

1) Tarik kabel listrik dari seluruh unit

2) Alarm pada kegagalan daya akan aktif, dan lampu alarm

“Power” akan berkedip terus menerus disertai suara

3) Pekerjaan ini digunakan untuk mengecek kegagalan daya alarm

aktif atu tidak

4) Pasang kabel listrik kembali setelah selesei mengecek

d. Cek heater

1) Pengaturan suhu ruangan adalah 21°C - 26°C

2) Atur suhu di 33°C

3) Indikator panas akan menyala

4) Pemanas akan menghasilkan panas

e. Cek akurasi kontrol suhu

1) Atur suhu udara di 36°C

2) Setelah suhu udara tercapai

3) Ambil alat ukur suhu

4) Cek suhu didalam incubator pada posisi tengah 10 cm diatas

tempat tidur bayi

5) Bandingkan dengan suhu udara yang telah diatur

6) Penyimpangan antara suhu yang atur dan diukur adalah 0.8°C

34
f. Cek alaram pada motor kipas

1) Atur suhu di 37°C

2) Tutup lubang udara masuk dan kluar pada sisi kanan dan kiri

3) Tunggu beberapa menit

4) Alarm akan aktif, dan lampu alarm “Fan” akan berkedip terus

menerus disertai suara

5) Dan indikator set suhu akan menampilkan alarm kode E0.7

6) Matikan catu daya, dan tarik kabel listrik

7) Pasang kabel listrik kembali dan tahan kipas perlahan

8) Nyalakan tombol

9) Alarm pada motor kipas akan aktif, dan lampu alarm “Fan”

akan berkedip terus menerus disertai suara

10) Dan indikator set suhu akan menampilkan alarm kode E0.9

g. Cek alaram pada suhu berlebih

1) Tekan tombol naik, turun dan diam / reset

2) Disana tidak mengindikasi pada indikator set suhu dan

indikator daya panas dalam keadaan penuh

3) Pengaturan masuk dalam percobaan suhu berlebih

4) Ketika suhu incubator lebih dari 38°C

5) Alarm pada suhu berlebih akan aktif, dan lampu alarm “Over”

akan berkedip terus menerus disertai suara

6) Dan indikator set suhu akan menampilkan alarm kode E0.6

35
h. Cek alarm pada penyimpangan

1) Tutup semua pintu dan panel

2) Atur suhu di 32°C

3) Biarkan kipas membuat udara panas didalam incubator

4) Ketika suhu udara mengindikasi 35°C, alarm pada

penyimpangan tinggi akan aktif

5) Dan lampu alarm “High” akan berkedip terus menerus disertai

suara

6) Dan indikator set suhu akan menampilkan alarm kode E1.0

7) Atur suhu di 35°C

8) Buka semua pintu dan panel

9) Ketika suhu udara mengindikasi 31.9°C, alarm pada

penyimpangan rendah akan aktif

10) Dan lampu alarm “Low” akan berkedip terus menerus disertai

suara

11) Dan indikator set suhu akan menampilkan alarm kode E1.1

2. Kalibrasi

Kalibrasi pada alat baby incubator meliputi uji kelistrikan dan suhu

a. Uji kelistrikan

1) Uji tegangan pada jala-jala PLN yaitu normal 220 V dengan

toleransi ±10%

2) Uji tahanan pembumian yaitu normal ≤0.2 Ω

3) Uji tegangan Isolasi yaitu normalnya ≥50 MΩ

36
b. Uji suhu

1) Uji suhu udara di dalam ingkubasi menggunakan

thermometerdengan toleransi ± 1 °C

3. Pengoperasian

a. Tarik penampung air keluar

b. Isi air bersih kedalam penampung air dengan cara terpisah antara

penampun besar dan penampung kecil sampai air mencapai tanda

maksimal

c. Masukan penampung air kembali

d. Sambungkan kabel catu daya dengan benar

e. Hidupkan tombol on/off pada bagian belakang alat

f. Hidupkan tombol on/off pada bagian kotrol

g. Panaskan incubator terlebih dahulu

h. Atur pengaturan suhu

i. Tunggu sampai alat bekerja mencapai suhu yang di atur

j. Letakan bayi ke dalam incubator setelah suhu udara stabil, untuk

menghindari turunya suhu bayi di dalam incubator yg belum panas

A. Pemeliharaan dan perbaikan

a. Pemeliharaan

1) Ambil penutup jendela lengan dan selang lalu bersihkan

2) Bersihkan alat bagian luar secara keseluruhan

37
3) Buka kap penutup

4) Bersihkan kap bagian dalam

5) Ambil tempat tidur bayi dan bersihkan

6) Ambil dek utama dan bersihkan

7) Bersihkan filter udara

8) Bersihkan penampung air

9) Kembalikan dek utama dan tempat tidur bayi seperti semula

10) Pasang kembali filter udara dan penampung air seperti semula

11) Tutup kap penutup seperti semula

b. Troubleshooting

KESALAHAN / KEMUNGKINAN
CARA PERBAIKAN
GANGGUAN PENYEBAB
Tidak ada indikasi dan
Tombol power mati Hidupkan tombol power
alarm
Daya mati Matikan tombol power
Power supply terputus
Kabel tidak tersambung Sambungkan kabel
Jauhkan dari sumber
Suhu lingkungan terlalu
panas atau menurunkan
Alarm suhu berlebih panas
suhu lingkungan
Alarm kode E0.6
Kurangi kelembapan
Kelembapan tinggi
dalam kap
Alarm motor kipas Singkirkan benda yang
Aliran udara tertutup
Alarm E0.7 menutupi aliran udara
Ada sumber panas Jauhkan dari sumber
Alarm penyimpangan
disekitar alat panas
suhu tinggi
Alarm E1.0 Suhu lingkungan terlalu
Cek suhu lingkungan
tinggi
Pintu atau panel kap Tutup pintu dan panel
Alarm penyimpangan terbuka pada kap
suhu rendah
Suhu lingkungan terlalu
Alarm E1.1 Cek suhu lingkungan
rendah

38
BAB V

PENUTUP

Selama penulis melaksanakan Praktek kerja lapangan di Rumah Sakit

permata Medika selama 2 bulan ini, penulis mendapatkan pengalaman dan

pengetahuan tambahan yang tidak diperoleh selama di bangku perkuliahan.

Pengalaman praktek secara langsung dalam perbaikan dan pemeliharaan sarana

kesehatan yang ada dirumah sakit dan prosedur yang dilakukan dalam perbaikan

dan pemliharaan. Dari pengalaman selama praktek maka penulis dapat mengambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Praktek Kerja Lapangan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa

dalam menangani alat-alat kesehatan yang ada di Rumah Sakit

2. Praktek Kerja Lapangan bertujuan agar mahasiswa dapat memahami lebih

mendalam tentang pemeliharaan, pemasangan serta perbaikan peralatan

elektromedik serta sarana kesehatan yang lain.

3. Mahasiswa dapat belajar tentang sistem pemeliharaan dan perbaikan alat-

alat kesehatan, baik secara pemecahan masalah atau prosedur pemeliharaan

dan perbaikan alat.

4. Mahasiswa dapat menenal alat-alat kesehatan mengenai pengertian, fungsi,

prinsip kerja, bagian-bagian serta cara pengoperasianya, sebagai

pembahasan alat dalam laporan Praktek Kerja Lapangan

39
Kerusakan yang sering terjadi pada alat-alat kesehatan maupun peralatan

yang lain disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena umur alat yang

sudah cukup tua dan juga kelalaian yang dilakukan oleh operator itu sendiri atau

pun pemakaian oleh operator yang berbeda. Selain itu, ketidak tersedianya spare

part atau lamanya pembelian spare part yang dibutuhkan untuk perbaikan sering

kali menyebabkan tertundanya perbaikan alat yang rusak sehingga pelayanan

pasien menjadi kurang maksimal.

A. KESIMPULAN

Dalam laporan ini penulis dapat menyampaikan beberapa kesimpulan

berdasarkan apa yang dilihat dan dialami oleh penulis di Rumah Sakit Permata

Medika antara lain sebagai berikut :

1. Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat dan

berguna bagi mahasiswa untuk penambahan ilmu pengetahuan yang

mungkin tidak didapat di bangku perkuliahan, sehingga sangat bermanfaat

kelak di dunia kerja.

2. Masih kurangnya peralatan kerja yang ada di Teknik Elektromedik

sehingga efesiensi waktu dan tenaga belum tercapai dengan baik dimana

kerusakan yang terjadi seharusnya dapat terseleseikan dengan segera,

namun karena belum tercapainya hal diatas maka pekerjaan tersebut

akhirnya akan tertunda.

3. Dalam Praktek Kerja Lapangan mahasiswa belajar bagaimana

bersosialisasi terhadap karyawan dan staf sehingga tidak canggung lagi

jika sudah lulus nanti untuk memasuki dunia kerja yang baru.

40
B. SARAN

Adapun saran yang dapat disampaikan penulis pada laporan ini

adalah

1. Pemeliharaan sarana kesehatan merupakan tanggung jawab bersama antara

operator dan teknisi, untuk itu diharapkan adanya suatu kerja sama yang

baik antara operator dan teknisi. Sebaiknya operator juga ikut serta

berperan aktif dalam upaya menjaga serta memelihara peralatan tersebut

sebaik-baiknya

2. Kegiatan pemeliharaan tetap dilaksanakan secara rutin dan berkala sesuai

jadwal yang telah dibuat agar kondisi alat menjadi lebih terjaga dan

kerusakan yang mungkin terjadi dapat diantisipasi lebih dini

3. Diperlukan peralatan yang lebih lengkap lagi untuk Teknik Elektromedik

seperti alat kalibrasi dan alat penunjang lainnya untuk memperbaiki alat

yang rusak.

4. Alur pemeliharaan dan perbaikan alangkah baiknya kalau diperjelas

dengan prosedur-prosedur yang lebih baik.

41
DAFTAR PUSTAKA

Utomo, A.T, Phandy. (2014). Laporan Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit

umum daerah ungaran kabupaten semarang keperawatan Medika, ungaran sala

tiga : universitaskristen satya wacana .uksw edu.

http://www.ungaran sala tiga .com/profile/

http://wwkeperawatan .com/fasilitas-pelaya nan/

https://www.scribd.com/doc/239324138/baby-incubator-yp90a#download

http://ek4sangkar.blogspot.co.id/2011/10/baby-incubator.html

42

Anda mungkin juga menyukai