OLEH
TANIUS WASINI
NIM : 462021451
pola napas tidak efektif adalah kondisi di mana pasien mengalami gangguan dalam proses
mengambil dan/atau membuang udara dari paru-paru. gangguan ini dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti adanya penyumbatan saluran napas, kelemahan otot pernapasan, dan
masalah pada sistem saraf pusat atau perifer. gangguan ini dapat menyebabkan perubahan dalam
gas darah dan keseimbangan asam-basa, dan dapat menjadi ancaman bagi kehidupan pasien jika
tidak segera ditangani dengan baik.
TUJUAN
Tujuan dari PKL untuk perawatan pasien dengan pola napas tidak efektif adalah untuk
meningkatkan kualitas napas, menjaga keseimbangan gas darah dan asam-basa, serta mencegah
komplikasi yang mungkin terjadi akibat gangguan pernapasan. perawatan juga bertujuan untuk
mengidentifikasi dan mengatasi penyebab gangguan pernapasan, dan memberikan edukasi pada
pasien dan keluarga tentang cara menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan.
PENGKAJIAN.
Pengkajian awal pada pasien dengan pola napas tidak efektif harus mencakup evaluasi klinis dan
fisik yang komprehensif. beberapa hal yang perlu diperhatikan meliputi frekuensi napas ,apakah
lebih cepat atau lebih lambat dari normal kualitas napas apakah terdengar serak atau bersuara Pola
napas apakah reguler atau tidak kedalaman napas, apakah dangkal atau dalam tingkat kesulitan
bernapas apakah ringan atau berat adanya retraksi dada atau retraksi interkostal warna kulit.
apakah normal atau sianosis tingkat kesadaran pasien apakah waspada atau tidak tanda-tanda vital
tekanan darah, nadi, dan suhu tubuh.diagnosis keperawatan.berdasarkan hasil pengkajian,
beberapa diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan pada pasien dengan pola napas tidak
efektif antara lain gangguan pola napas ketidakseimbangan gas darah risiko infeksi saluran napas
risiko hipoksia gangguan mobilitas fisik.intervensi keperawatan intervensi keperawatan yang
dapat dilakukan pada pasien dengan pola napas tidak efektif meliputi memberikan oksigenasi
tambahan jika diperlukan mengoptimalkan posisi tidur pasien untuk mempermudah proses
bernapas memberikan obat-obatan bronkodilator atau nebulizer untuk membantu melonggarkan
saluran napasmelatih pasien untuk melakukan teknik pernapasan yang benar membantu pasien
untuk meningkatkan aktivitas fisik secara bertahap menjaga kebersihan saluran napas dengan
melakukan pembersihan lendir secara teratur mengamati pasien secara cermat dan
mengidentifikasi tanda
DEFINISI
Pola nafas tidak efektif adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam bernafas
secara normal atau tidak dapat mengambil napas dengan cukup dalam dan mengeluarkan napas
dengan cukup kuat. pola nafas yang tidak efektif dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk
masalah pada saluran pernapasan, gangguan saraf, kelemahan otot, kondisi medis tertentu, atau
faktor lingkungan seperti polusi udara atau merokok. gejala yang mungkin terjadi akibat pola
nafas yang tidak efektif antara lain sesak napas batuk-batuk, rasa lelah, dan kurangnya oksigen
dalam tubuh. penanganan yang tepat harus dilakukan segera untuk mencegah komplikasi yang
lebih serius.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO POLA NAPAS TIDAK EVEKTIF
Gangguan sistem pernapasan: kondisi seperti asma, bronkitis kronis, emfisema, pneumonia, dan
infeksi saluran pernapasan dapat menyebabkan pola napas tidak efektif.gangguan sistem
kardiovaskular kondisi seperti gagal jantung, edema paru, dan emboli paru dapat mengganggu
aliran udara dan menyebabkan pola napas tidak efektif.Kondisi neuromuskuler. kondisi seperti
dystonia, cerebral palsy, dan sklerosis multiple dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk
bernapas dengan efektif.Kondisi psikologis kecemasan, stres, dan depresi dapat menyebabkan
perubahan pada pola napas seseorang.faktor lingkungan: paparan polutan udara seperti asap rokok
dan polusi udara dapat memengaruhi kualitas udara yang dihirup dan mempengaruhi pola napas
seseorang.gaya hidup kebiasaan merokok dan kelebihan berat badan juga bisa menjadi faktor
risiko untuk terjadinya pola napas tidak efektif.terkadang, pola napas tidak efektif juga dapat
disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor di atas. Penting untuk mengidentifikasi penyebab yang
mendasari dan mengatasi kondisi yang mendasarinya untuk memperbaiki pola napas yang tidak
efektif.
Kesulitan bernapas atau napas pendekPernapasan yang cepat atau lambat Penggunaan otot
pernapasan tambahan, seperti penggunaan otot leher atau bahu kebisingan napas, seperti suara
ngorok atau mengi nafas dangkal atau napas yang terputus-putus kebingungan atau
ketidakmampuan untuk berkonsentrasi karena kurangnya oksigen kulit pucat atau biru (sianosis)
karena kurangnya oksigen detak jantung yang cepat atau lambat manifestasi klinis pola napas
tidak efektif dapat terjadi pada berbagai kondisi medis, seperti penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK), asma, pneumonia, emboli paru, atau gagal jantung. Jika mengalami gejala-gejala ini,
sebaiknya segera mencari pertolongan medis.
FISIOLOGI TUBUH SESUAI GANGGUAN KEBUTUHAN DASARPOLA NAFAS TIDAK
EVEKTIF
Gangguan kebutuhan dasar pola nafas tidak efektif terkait dengan ketidakmampuan tubuh untuk
melakukan pertukaran gas yang efisien. fisiologi tubuh dalam hal ini mencakup sistem pernapasan
dan sistem sirkulasi darah. pola nafas yang tidak efektif dapat disebabkan oleh berbagai kondisi,
seperti asma, bronkitis, pneumonia, edema paru, atau cedera dada. kondisi ini dapat
mempengaruhi aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru, mengurangi kadar oksigen dan
meningkatkan kadar karbon dioksida dalam darah.dalam menjaga kebutuhan dasar pola nafas
yang efektif, tubuh memiliki mekanisme fisiologi yang kompleks. saat kita bernapas, udara masuk
ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan. di dalam paru-paru, oksigen dari udara yang di
hirup diambil oleh darah dan digunakan untuk menghasilkan energi.ketika oksigen diambil,
karbon dioksida dihasilkan dan harus dikeluarkan dari tubuh melalui pernapasan. Sistem sirkulasi
darah membantu dalam mengangkut oksigen dan karbon dioksida ke seluruh tubuh.ketika terjadi
gangguan pada sistem pernapasan atau sirkulasi darah, fisiologi tubuh akan beradaptasi untuk
mencoba memenuhi kebutuhan dasar pola nafas. misalnya, tubuh mungkin meningkatkan
frekuensi napas atau mengembangkan kapasitas paru-paru untuk memaksimalkan pertukaran
gas.Namun, bila kondisi tetap tidak membaik, maka mungkin perlu dilakukan intervensi medis
seperti pemberian oksigen atau ventilasi mekanik untuk membantu mempertahankan fungsi
pernapasan dan memenuhi kebutuhan dasar pola nafas yang efektif.
THANKS
Daftar Pustaka:
Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2016). Brunner & Suddarth's
Textbook of Medical-Surgical Nursing (14th ed.). Wolters Kluwer Health.
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Medical-Surgical Nursing: Clinical Management for
Positive Outcomes (8th ed.). Saunders.
Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., & Bucher, L. (2014). Medical-Surgical
Nursing: Assessment and Management of Clinical Problems (9th ed.). Mosby.
Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P. A., & Hall, A. M. (2017). Fundamentals of Nursing
(9th ed.). Elsevier.
National Heart, Lung, and Blood Institute. (2012). What is Sleep Apnea? Retrieved from
https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/sleep-apnea