Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS JURNAL

PENGARUH POSISI LATERAL KANAN DAN FISIOTERAPI DADA DENGAN


SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN GANGGUAN POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF

OLEH :
1. Alief Rahman Ahmad
2. Maria Christy Poli
3. Indah Nursyawal Tahir
4. Rindi Harmain
5. Sendriyani R. Radjiku
6. Sulastri Mointi

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS OLAH RAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses metabolisme pada manusia sebagian besar melibatkan gas oksigen (O2) untuk
dapat menghasilkan energi yang akan di gunakan untuk melakukan aktivitas sehari – hari
melalui berbagai proses reaksi kimia. Dari berbagai proses reaksi kimia tersebut nantinya
akan di hasilkan pula gas karbondioksida (CO2) sebagai produk sisa yang perlu di keluarkan
oleh sel. Respirasi atau pernapasan dapat di definisikan sebagai proses pertukaran gas
(memperoleh oksigen atau O2 untuk digunakan oleh sel – sel tubuh dan mnegkuarkan
karbonndioksida atau CO2 yang di hasilkan oleh sel – sel tubuh antara organisme hidup dan
lingkungan sehkitarnya)

Pola napas tidak efektif adalah inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi
adekuat (SDKI, D.0005). Kejadian pola napas tidak efektif dapat dijumpai pada pasien
dewasan maupun anak. Keektifan jalan napas sangat dipengaruhi oleh keadaan sistem
kesehatan paru. Bebebrapa kelainan sistem pernapasan seperti obstruksi jalan napas, atau
keadaan yang dapat mengakibatkan obstruksi jalan napas, infeksi jalan napas, serta gangguan
gangguan lain yang dapat menghambat pertukaran gas, empisema dan bronchitis kronis. Hal
ini perlu diantisipasi dan ditangani dengan baik agar tidak terjadi kegawatan napas. Pada
kasus pernapasan yang sering dijumpai pada anak adalah syndrom gawat napas atau
Respirasi Distress Syndrom (RDS).

Masalah pola napas merupakan salah satu masalah kesehatan dunia yang terjadi pada
beberapa penyakit antara lain asma, penyakit paru obstruktif, pneumonia, CHF, CKD, TB
PARU, dan enfisema. Berdasarkan riset kesehatan nasional pada tahun 2018 jumlah pasien
asma di indonseia sebesar 2,4 % (bali bankes 2018). Prevelensi PPOK di indonesia yaitu
sebesar 3,7 %. Berdasarkan data WHO tahun 2019 pneumonia menyebabkan 14% kematian
dengan total kematian 740.180 jiwa (kemenkes, 2022), prevelensi CHF di indonseia sebesar
1,5% (RESKADES, 2018). Prevelensi kejadian gagal ginjal kronik tahun 2019 sebesar 3,8%
(riskesdas, 2019). Prevelensi kasus tuberkolosis di indonesia menurut data kemenkes RI 2022
sebanyak 443.236 kasus TB.
Pola napas tidak efektif terjadi dari gejala dan tanda mayor serta gejala dan tanda minor
(SDKI,PPNI,D0005) antara lain : Dispnea, ortopnea, penggunaan otot bantu pernapasan, fase
ekspirasi memanjang, pola napas ubnormal, pernapasan purset-lip, pernapasan cuping
hidung, ventilasi semenit, kapasitas vital menurun, tekanan ekspirasi menurun, tekanan
inspirasi menurun, diameter torax anterior-posterior meningkat, adapun komplikasi dari pola
napas tidak efektif antara lain : Hipoksemia, hipoksia, gagal napas.

Pencegahan penyakit pernapasan kronis juga melibatkan menghindari faktor resiko


seperti : merokok, mengurangi paparan polusi udara, dan menjaga pola hidup sehat dengan
olahraga teratur, adapun pengobatan penyakit pernapasan kronis antara lain : penggunaan
obat – obatan, terapi oksigen, terapi non farmakologis, terapi fisik untuk meningkatkan
kapasitas paru – paru dan membantu menjaga kesehatan saluran pernapas.

Oleh sebab itu, kami memilih judul REVIEW : PENGARUH POSISI LATERAL KANAN DAN
FISIOTERAPI DADA DENGAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN GANGGUAN POLA
NAPAS TIDAK EFEKTIF

B. Tujuan

Tujuan dari jurnal riview ini adalah untuk mengetahui pengaruh posisi lateral kanan
dan fisioterapi dada dengan saturasi oksigen pada pasien gangguan pola napas tidak efektif

C. Manfaat

Hasil review ini diharapkan dapat menjadi informasi terkait pengaruh posisi lateral
kanan dan fisioterpai dada dengan saturasi oksigen pada pasien gangguan pola napas tidak
efektif, sehingga di harapkan pada masa mendatang bisa di lakukan pada pasien dengan
gangguan pola napas tidak efektif
BAB II

METODE DAN TINJAUAN TEORITIS

A. Metode Pencarian
Metode pencairan jurnal menggunakan Google scholar.
B. Konsep Tentang Tinjauan Teoritis
Pola napas tidak efektif adalah inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberi
ventilasi adekuat (SDKI, D.0005). Kejadian pola napas tidak efektif dapat dijumpai pada
pasien dewasan maupun anak. Keektifan jalan napas sangat dipengaruhi oleh keadaan
sistem kesehatan paru. Bebebrapa kelainan sistem pernapasan seperti obstruksi jalan
napas, atau keadaan yang dapat mengakibatkan obstruksi jalan napas, infeksi jalan napas,
serta gangguan gangguan lain yang dapat menghambat pertukaran gas, empisema dan
bronchitis kronis. Hal ini perlu diantisipasi dan ditangani dengan baik agar tidak terjadi
kegawatan napas. Pada kasus pernapasan yang sering dijumpai pada anak adalah syndrom
gawat napas atau Respirasi Distress Syndrom (RDS).

Pola napas tidak efektif terjadi dari gejala dan tanda mayor serta gejala dan tanda
minor (SDKI,PPNI,D0005) antara lain : Dispnea, ortopnea, penggunaan otot bantu
pernapasan, fase ekspirasi memanjang, pola napas ubnormal, pernapasan purset-lip,
pernapasan cuping hidung, ventilasi semenit, kapasitas vital menurun, tekanan ekspirasi
menurun, tekanan inspirasi menurun, diameter torax anterior-posterior meningkat, adapun
komplikasi dari pola napas tidak efektif antara lain : Hipoksemia, hipoksia, gagal napas.

Pencegahan penyakit pernapasan kronis juga melibatkan menghindari faktor


resiko seperti : merokok, mengurangi paparan polusi udara, dan menjaga pola hidup
sehat dengan olahraga teratur, adapun pengobatan penyakit pernapasan kronis antara lain:
penggunaan obat – obatan, terapi oksigen, terapi non farmakologis, terapi fisik untuk
meningkatkan kapasitas paru – paru dan membantu menjaga kesehatan saluran
pernapasan.

Kandungan oksigen (O3) yang terdapat di dalam darah arteri sangat di pengaruhi
oleh 3 faktor uatama, yaitu : (1) Konsentrasi hemoglobin. (2) derajat saturasi hemoglobin
dengan saturasi oksigen (O2) dan (3) jumlah fraksi oksigen (O2) yang terlarut di dalam
plasma. Jumlah oksigen (O2) yang terikat dengan hemoglobin dan yang terlarut dalam
plasma sangat berkaitan dengan tekanak parsial oksigen (O2) di dalam darah arteri dan
koefisien solubilitas oksigen (O2).

Berdasarkan kadar oksigen normal dapat di ketahui dalam yang berbeda – beda,
tergantung pada cara pengukurannya. Terdapat 2 cara mengukur saturasi oksigen dalam
darah, yaitu : analisa gas darah (AGD) atau dengan alat pulse oksimeter. Hasil kadar
oksigen normal dan ubnormal pada tes analisa gas darah adalah sebagai berikut : tekanan
oksigen tinggi, tekanan parsial oksigen (PaO2) : di atas 120 mmHg. Kadar oksigen
normal, saturasi oksigen (SaO2) : 95 – 100 %, tekanan parsial oksigen (PaO2) : 80 – 100
mmHg, kadar oksigen rendah, saturasi oksigen (SaO2) : di bawah 95%, tekanan parsial
oksigen (PaO2) : di bawah 80 mmHg. Hasil kadar oksigen darah normal dan abnornal
pada pulse oksimeter. Hasil oksimeter yaitu saturasi oksigen normal : 95 – 100%, saturasi
oksigen rendah : di bawah 95%.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Penulis :
JM Laoh¹, Ari witanti ², Handiayana Apriliawaty³
2. Tahun terbit :
2023
3. Metode :

Sumber data dan strategi pencarian sebagai bahan artikel riview dikumpulkan dengan
melakukan tehnik pengumpulan data studi literatur yang telah dipublikasikan dalam bentuk
artikel penelitian kemudian dibahas secara naratif. Pencarian dilakukan pada bulan
September 2023 meggunakan mesin pencarian artikel goggle scholar dan pubmet. Pencarian
awal dilakukan di Google Scholar dengan menggunakan kata kunci “ fisioterapi dada dan
posisi lateral kanan dengan saturasi oksigen pada pasien gangguan pola napas. Menggunakan
filter tahun terbit artikel 10 tahun terakhir. Artikel yang memuat posisi lateral kanan dan
fisioterapi dada terhadap saturasi oksigen pada pasien gangguan pola napas tidak efektif.
Jumlah artikel yang diikutsertakan adalah 4 artikel dari 20 artikel hasil pencarian. Pencarian
pustaka tambahan juga dilakukan melalui hand searching (pencarian manual) pada mesin
pencarian artikel Google Scholar dan PubMed dengan kata kunci yang disesuaikan untuk
mendapat data tambahan yang berkaitan dengan topik artikel review dan isi artikel yang telah
diperoleh sebelumnya. Hasil pencarian manual melalui Google Scholar dan Pubmed
diperoleh masing-masing 4 dan 4 artikel. Total 8 artikel yang diperoleh tersebut digunakan
sebagai dasar dalam penyusunan pembahasan artikel review ini.
4. Pembahasan Jurnal Utama :

Dalam jurnal ini dijelaskan bahwa penatalaksanaan posisi lateral kanan dan fisioterapi
dada untuk meningkatkan saturasi oksigen pada pasien gangguan pola napas tidak efektif
diantaranya yaitu ;

a. Posisi lateral kanan


Posisi lateral kanan yaitu ketika pasien berada pada posisi berbaring miring ke
kanan. pemberian perubahan posisi miring kanan dapat meningkatkan
ventilasi paru-paru dan perfusi ke jaringan serta untuk mengoptimalkan
pertukaran gas, Posisi lateral kanan juga lebih signifikan memberikan
perubahan pada saturasi oksigen didalam darah dibandingkan dengan lateral
kiri dikarenakan pada posisi lateral kiri pertukaran gas yang terjadi lebih
sedikit karena ukuran paru-paru kiri yang lebih kecil dibandingkan dengan
ukuran paru-paru bagian kanan .
b. Fisioterapi dada
Fisioterapi dada merupakan terapi campuran dari mobilitas sputum di
pulmonari tujuannya untuk membersihkan kotoran meningkatkan pengeluaran
sputum, reparisasi ventilasi serta efektif pengguanan otot pernapasan sehingga
sangat penting dalam meningkatkan saturasi oksigen dengan pasien gangguan
pola napas

Kesimpulan Jurnal Utama :

Berdasarkan hasil review dapat disimpulkan fisioterapi dada dan posisi lateral
kanan dapat meningkatkan saturasi oksigen pada pasien ganggun pola napas tidak efektif.

B. Perbandingan Jurnal
Perbandingan jurnal pertama :
Pada jurnal pertama dengan judul FISIOTERAPI DADA TERHADAP
PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN PPOK, dalam jurnal tersebut
dijelaskan bahwa ppok merupakan penyakit yang di akibatkan karena adanya sebuah
penyumbatan pada aliran pernapasan dan penyakit pada gangguan pernapasan maka dari
fisioterapi dada sangat berpengaruh terhadap peningkatan saturasi oksigen di karenakan
dapat mengeluarkan penyumbatan pada aliran pernapasan seperti sekret.
Perbandingan jurnal kedua :
Pada jurnal kedua dengan judul POSISI LATERAL KANAN MENINGKATKAN
SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN CHF DENGAN GANGGUAN POLA NAPAS
TIDAK EFEKTIF, dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa setelah dilakukakn tindakan
pemberian posisi lateral kanan pada pasien, terjadi penurunan nilai respiratori rate dan
peningkatan nilai saturasi oksigen pada pasien. Hal ini di karenakan posisi lateral kanan
mengakibatkan beban kerja fungsi respiratori pada pasien chf menjadi lebih kecil. Pada
pasien chf akumulasi caian pleura lebih jelas di rongga pleura kanan dibandingkan
rongga pleura kiri ketika pasien berada pada posisi lateral kanan, rongga pleura kiri
menjadi bebas dari efusi yang akan memperbaiki oksigenasi pasien sehingga pemberian
posisi lateral kanan akan berdampak pada penururunam respiratoi rate peningkatan
saturasi oksigen dalam darah
Perbandingan jurnal ketiga :
Pada jurnal ketiga dengan judul PEMBERIAN POSISI LATERAL KANAN PADA
ANAK UNTUK MENINGKATKAN SATURASI OKSIGEN, dalam jurnal tersebut
dijelaskan bahwa setelah dilakukan pemberian posisi lateral kanan pada pasien, terjadi
peningkatan saturasi oksigen, dikarenakan setelah diberikan posisi lateral kanan maka
saturasi oksigen meningkat,. pemberian posisi lateral pada anak yang mengalami sesak
nafas atau gangguan infeksi saluran pernapasan anak sehingga mengurangi sesak napas
dan meningkatkan kenyamanan. Pemberian posisi tersebut juga mampu memberikan efek
rileksasi pada otot pernapasan anak sehingga mengurangi, usaha bernafas/dispnea serta
meningkatkan kenyamanan(Rahmawati et al., 2021). Posisi lateral dapat mempengaruhi
aliran balik darah ke jantung sehingga kemampuan jantung untuk memompa meningkat
dan berpengaruh pada hemoglobin yang akan meningkat juga dalam pengikatan dengan
oksigen sehingga menyebabkan meningkatkan saturasi oksigen OKSIGENAS.
Perbandingan jurnal keempat :
Pada jurnal keempat dengan judul EFEKTIFITAS PEMBERIAN FISIOTERAPI
DADA TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA GANGGUAN
PERNAPASAN dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa, pemberian fisioterapi dada
memeiliki hasil yang signifikan dalam peningkatan saturasi oksigen pada pasien dengan
gangguan pernapasan. Pemberian fisioterapi dada merupakan salah satu tindakan yang
efektif dalam mengurangi cairan atau dahak sehingga dapat meningkatkan saturasi
oksigen pada pasien.
Implikasi Keperawatan :
1. Bagi Tenaga Kesehatan/Perawat

Diharapkan dengan analisis jurnal ini perawat dapat melakukan pemberian


tindakan fisioterapi dada dan melakukan posisi lateral kanan dalam peningkatan saturasi
oksigen serta menjelaskan alasaan penggunaan terapi nonfarmakologis tersebut. Dan
dapat dijadikan acuan untuk melakukan intervensi keperawatan.

2. Bagi Pasien dan Keluarga

Diharapkan dengan jurnal ini, pasien dan keluarga dapat mengenal berbagai terapi
nonfarmakologis untuk mengatasi pasien dengan gangguan pola napas , karena
penggunaan terapi nonfarmakologis yang terbilang murah dan mudah untuk didapat.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasaarkan hasil analisis jurnal, dapat disimpulkan bahwa terapi nonfarmakologis


seperti pemberian fisioterapi dada dan posisi lateral kanan dapat meningkatkan saturasi
oksigen pada pasien gangguan pola napas

2. Saran
Diharapkan analisis jurnal ini dapat dijadikan acuan dalam pemberian terapi
nonfarmakologis untuk pasien dengan gangguan pola napas tidak efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Jm laoh., 2022., Pengaruh fisioterapi dada terhadap peningkatan saturasi oksigen pada
pasien PPOK Lampung: Jurnal Ilmiah Kesehatan Santi Husada., Vol 10(2).
Doi:10.35816/jiskh.v10i2.160

Ari, witanti. 2023. Efektifitas daun sirsak (anona muricata L) sebagai penurun kadar
kolesterol. Journal transformation mandalika. Vol4(2)
Kuniawaty, Evy., Yusnita, Amalia. 2023. Pengaruh posisi lateral kanan dalam
peningkatan saturasi oksigen pada CHF dengan gangguan pola napas.. Jurnal
Keperawatan. Vol 5(3)

Andiyana apriliawaty dkk. 2020. Pengaruh pemberian posisi lateral kanan dalam
menibgkatkan saturasi oksigenl. Jurnal Kesehatan saintika meditory. Vol 2(2)

Sanggi, Ayu., Wahyu, Darian., Ginarana, Astara. 2020. Efektifitas fisioterapi dada dalam
peningkatan saturasi oksigen dengan gangguan pernapasan. Jurnal Keperawatan Unila.
Vol 3(1).

Anda mungkin juga menyukai