PENYAKIT MENULAR
SEKSUAL (PMS)
ASUHAN KEPERAWATAN
PENYAKIT MENULAR
SEKSUAL (PMS)
ASUHAN KEPERAWATAN
PENYAKIT MENULAR
SEKSUAL (PMS)
ASUHAN KEGAWATDARURATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERNAFASAN : RESPIRATORY FAILURE DI RUANG ICU
OLEH:
KELOMPOK 8
1. WA ODE HARIDA
2. SANTRIYATI
5. Manajemen Komplikasi:
Identifikasi dan manajemen komplikasi yang mungkin muncul sebagai akibat dari
gangguan pernapasan, seperti pengobatan nyeri atau tindakan invasif yang diperlukan.
6. Edukasi Pasien:
Berikan edukasi kepada pasien tentang kondisi mereka, tindakan yang diambil, dan
tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegah kekambuhan gangguan
pernapasan.
7. Konsultasi dengan Spesialis:
Jika diperlukan, rujuk pasien kepada spesialis pernapasan, seperti pulmonolog atau ahli
paru-paru, untuk evaluasi dan manajemen lebih lanjut.
8. Pemantauan dan Tindak Lanjut:
Terus pantau pasien untuk memantau respons terhadap perawatan.
Rencanakan tindak lanjut dan perawatan jangka panjang yang sesuai, termasuk terapi
rehabilitasi jika diperlukan.
Selalu ingat bahwa rencana tindakan medis harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi spesifik pasien, dan harus dibuat oleh tenaga medis yang terlatih dan berkompeten.
Pasien harus diawasi dengan cermat dan respons terhadap perawatan harus dievaluasi secara
teratur untuk memastikan perbaikan kondisi mereka.
L. implementasi
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah
disusun pada tahap peencanaan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan klien secara
optimal. Pada tahap ini perawat menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan
antar manusia (komunikasi) dan kemampuan teknis keperawatan, penemuan perubahan pada
pertahanan daya tahan tubuh, pemantapan hubungan klien dengan lingkngan, implementasi
pesan tim medis serta mengupayakan rasa aman, nayaman dan keselamatan klien.
O. evaluasi
Evaluasi merupakan perbandingan yang sistemik dan terencana mengenai kesehatan
klie dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dilakukan secara berkesinambungan dengan
melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Penilaian dalam keperawatan bertujuan untuk
mengatasi pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses
keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Alsagaff Hood, Abdul Mukty, (1995). Dasar – Dasar Ilmu Penyakit Paru. AirlanggaUniversity
Press. Surabaya.
Amin muhammad, Hood Alsagaff. (1989). Pengantar Ilmu Penyakit Paru.
AirlanggaUniversity Press. Surabaya.
Blac,MJ Jacob. (1993). l.uckman & Sorensen’s Medical surgical Nursing A Phsycopsicologyc
Approach. W.B. Saunders Company. Philapidelpia.
Barbara Engram. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 1.Penerbit
EGC. Jakarta.
Carpenito, L.J., (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2. EGC. Jakarta.
Diana C. Baughman. ( 2000 ), Patofisiologi, EGC, Jakarta.
Hudak & Gallo, ( 1997 ). Keperawatan kritis : suatu pendekatan holistic, EGC,Jakarta
Keliat, Budi Anna. (1991). Proses Keperawatan. Arcan. Jakarta.
Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI :Media
Aescullapius Jakarta.
Marylin E doengoes. (2000). Rencana Asuhan keperawatan Pedoman untukPerencnaan
/pendokumentasian Perawatan Pasien. EGC.Jakarta.
Soeparman, Sarwono Waspadji. (1990). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai PenerbitFKUI.
Jakarta.
Sylvia Anderson Price, Lorraine McCarty Wilson. (1995). Patofisiologi KonsepKlinis Proses -
Proses Penyakit. EGC. Jakarta.
Yunus Faisal. (1992). Pulmonologi Klinik. Bagian Pulmonologi FKUI. Jakarta.