2023
KATA PENGHANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………...........….
DAFTAR ISI………………………………………………………......…
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG………………………………………........
2. RUMUSAN MASALAH………………………………………...
3. TUJUAN………………………………………………………….
BAB II TINJAUAN TEORI
1. DEFINIS.........................................................................................
2. ETIOLOGI.....................................................................................
3. TANDA DAN GEJALA...............................................................
4. PATOFLOW.................................................................................
5. PENCEGAHAN..........................................................................
6. PENANGANAN.........................................................................
7. PENATALAKSANAAN...............................................................
BAB III TINJAU KASUS
1. KONSEP DASAR KEPERAWATAN KANKER PAYUDARA
2. PENGKAJIAN KEPERAWATAN..............................................
3. INTERVENSI...............................................................................
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN...................................................
5. IMPLEMENTASI.........................................................................
6. EVALUASI..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
1.3 TUJUAN
a. Dapat mengetahui pengertian dari kanker payudara
b. dapat mengetahui tentang etiologi dari kanker payudara
c. mengetahui tentang tanda dan gejala dari kanker payudara
d. patoflow
e. mengetahui tentang pencegahan dari kanker payudara
f. mengetahui penatalaksanaan dari kanker payudara
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 DEFINISI
Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan
payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu,
jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara
yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk
bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-
sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase
bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang
belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit,
dan bawah kulit. (Erik T, 2005, hal : 39-40)
Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel
jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas. (http//www.pikiran-
rakyat.com.jam 10.00, Minggu Tanggal 29-8-2005, sumber : Harianto, dkk)
2.2 ETIOLOGI
e. Wanita gemuk
Dengan menurunkan berat badan, level estrogen tubuh akan turun pula.
Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu
diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui
duktus ke puting susu. (Samsuhidajat, 1997, hal : 534-535)
Patofisiologi
Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa
digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan
biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya. Pada kanker
stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit
payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit
jeruk.
1. Stadium I : tumor kurang dari 2 cm, tidak ada limfonodus terkena (LN)
atau penyebaran luas.
2. Stadium IIa : tumor kurang dari 5 cm, tanpa keterlibatan LN, tidak ada
penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2 cm dengan keterlibatan LN
3. Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. Tumor
lebih besar dari 5 cm tanpa keterlibatan LN
4. Stadium IIIa : tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN.
semua tumor dengan LN terkena, tidak ada penyebaran jauh
5. Stadium IIIb : semua tumor dengan penyebaran langsung ke dinding
dada atau kulit semua tumor dengan edema pada tangan atau
keterlibatan LN supraklavikular.
6. Stadium IV : semua tumor dengan metastasis jauh.
(Setio W, 2000, hal : 285)
2.4 PATOFLOW
2.5 PENCEGAHAN
Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi pada
kanker lanjut; pada metastase tulang, metastase kelenjar limfe aksila.
b. Kemoterapi
TINJAUAN KASUS
a. Pengumpulan data
b. Sumber data
Data dapat diperoleh melalui klien sendiri, keluarga, perawat lain dan
petugas kesehatan lain baik secara wawancara maupun observasi.Data yang
disimpulkan meliputi :
Meliputi identitas klien dan identitas penanggung antara lain : nama, umur,
jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan dan alamat.
1. Keadaan umum
2. Tingkah laku
3. BB dan TB
4. Pengkajian head to toe
e. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.
2) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi
lengan/bahu.
3) Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.
4) Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah
5) Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
6) Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta
pengobatan penyakitnya berhubungan dengan kurangnya
informasi.
7) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
intake tidak adekuat.
f. Perencanaan
Kriteria :
Intervensi :
1) Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran.
Rasional : Untuk mengetahui sejauhmana perkembangan rasa nyeri yang
dirasakan oleh klien sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk intervensi
selanjutnya.
Intervensi :
1. DS :
Ditandai dengan :
Intervensi :
Ditandai dengan :
• Terpasang drainase
• Warna drainase merah muda
Intervensi :
Rasional : Untuk mengetahui secara dini adanya tanda – tanda infeksi sehingga
dapat segera diberikan tindakan yang tepat.
Ditandai dengan :
Intervensi :
19) Anjurkan untuk banyak beristirahat dan membatasi aktifitas yang berat.
20) Anjurkan untuk pijatan lembut pada insisi/luka yang sembuh dengan
minyak.
21) Dorong pemeriksaan diri sendiri secara teratur pada payudara yang
masih ada. Anjurkan untuk Mammografi.
Rasional : Mengidentifikasi perubahan jaringan payudara yang
mengindikasikan terjadinya/berulangnya tumor baru.
-Hb 10,7 gr %.
Intervensi :
ii. Anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional : dapat mengurangi rasa kebosanan dan memenuhi kebutuhan nutrisi
sedikit demi sedikit.
Rasional : sayuran yang berwarna hijau banyak mengandung zat besi penambah
tenaga.
Implementasi
Dixon M., dkk, (2005), Kelainan Payudara, Cetakan I, Dian Rakyat, Jakarta.
Sjamsuhidajat R., (1997), Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC, Jakarta
Tapan, (2005), Kanker, Anti Oksidan dan Terapi Komplementer, Elex Media
Komputindo, Jakarta.