A. Latar Belakang
B. Tujuan Penelitian
a. Tujuan umum
Mampu mendeskripsikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Tumor Ca
mamae
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi penelitian berikutnya untuk
menambah pengetahuan dan data dasar untuk penelitian selanjutnya.
BAB II
KONSEP DASAR
I. KONSEP DASAR PENYAKIT
A. Pengertian
B. Etiologi
Meski ilmu pengetahuan menjadi semakin kompleks,
sampai sekarang penyebab tumor/kanker payudara belum bisa
dipastikan dengan tepat, diperkirakan ada hal penentu yang
dianggap sebagai faktor penyebab yang berhubungan dengan
tumor/kanker mammae yaitu;
a. Usia lanjut
Resiko peningkatan tumor/kanker payudara adalah saat
beranjak dewasa atau pada saat bertambahnya usia, hal ini
sangat mungkin terjadi perkembangan kanker payudara
pada usia yang menginjak 40 tahun lebih.
b. Jenis kelamin
Perempuan lebih beresiko 100 kali dibanding laki-laki,
faktor genetik (riwayat keluarga terutama ibu dan saudara
perempuan yang menderita tumor/kanker mammae)
c. Usia semakin tua saat menopause
Jika dibandingan dengan yang belum menopause, resiko
tumor payudara lebih tinggi saat menopause. Biasanya
kanker payudara terjadi 75% kasus setelah menopause di
usia lebih dari 50 tahun. Usia menopause setelah 55 tahun
C. Patofisiologi
Sejauh ini, penyebab tumor mammae tidak jelas
(ideopatik). Namun ada beberapa pemicu yang mendukung
terjadinya tumor mammae, yaitu siklus haid yang tidak teratur.
Suatu teori menyatakan bahwa selama fase luteal dari siklus haid ,
kadar esterogen meningkat dan kadar progesteron menurun. Pada
saat yang sama, secara fisiologis esterogen dan progesteron
meningkat, dan keduanya menurun dua hari sebelum akhir
menstruasi. Umumnya estrogen berfungsi untuk pertumbuhan
sistem duktus yang luas, serta penumpukan lemak pada payudara,
perkembangan pada jaringan stroma di payudara. Sedangkan untuk
fungsi progesteron adalah meningkatkan perkembangan lobulus
D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada tumor payudara adalah (Astuti, 2019):
a. Benjolan pada payudara
Biasanya pada payudara benjolan ini tidak menimbulkan
rasa sakit. Benjolan mulai dari kecil kemudian menjadi
besar sewaktu waktu, lalu menempel pada kulit atau
F. Komplikasi
a. Transmisi langsung. Infiltrasi lokal pada kulit yang
menutupi dan bagian bawah otot secara klinis bisa
terdeteksi, hal tersebut mengakibatkan adanya kerutan
(ulserasi)
b. Limfogen. Pembuluh limfatik yang meresap ke dalam kulit
menyebabkan tanda klinis peau d’orange. Kelenjar getah
bening aksila adalah lokasi awal penularan limfogen yang
sering terjadi, kurang lebih 40% hingga 50% wanita
mengalami kelenjar getah bening di aksila pada
pemeriksaan pertama penderita kanker payudara.
c. Hematogen. Bagian yamg sering terkena metastasis
hematogen adalah pulmo (paru-paru) dan tulang. Kelenjar
adrenal, hati dan otak juga terkadang terpengaruh. Pleura di
sisi sama dengan terdapatnya kanker menjadi tempat
berkembang, dan menyebabkan efusi. Infiltrasi sumsum
tulang yang ekstensif dapat menyebabkan terjadinya anemia
sel darah merah leukosit. Destruksi tulang dapat
menyebabkan hiperkalsemia, disertai dengan komplikasi
pada ginjal.
d. Transelomik. Akan terjadi penyebaran jika tumor menyebar
ke rongga dalam tubuh, semisal pada pleura parietalis atau
peritoneum.
e. Implantasi tumor. Kontaminasi sel-sel ganas dari tumor ke
bagian luka selama operasi diawal, bisa menyebabkan
pertumbuhan berkelanjutan, sel tersebut berada di tempat
G. Penatalaksanaan medis
Penanganan dilakukan berupa pembedahan, kemoterapi, terapi
hormon, terapi radiasi dan yang baru adalah imunoterapi
(antibodi). Tujuan dari perawatan ini adalah menghancurkan
kanker atau memebrikan batasan perkembang biakan penyakit dan
meringankan gejalanya. Ada beberapa jenis pengobatan antara lain:
a. Pembedahan
1) Biopsi eksisi
Biopsi eksisi merupakan pengangkatan semua
jaringan yang sakit hingga ujung jaringan yang
masih sehat jika tumor berukuran kurang lebih
5cm. Prosedur ini membutuhkan sayatan pada
kulit. Hal tersebut kemungkinan akan
menimbulkan resiko infeksi atau perdarahan.
Tetapi resiko ini pada dasarnya tidak terlalu
tinggi sebab sayatannya seringkali sangat kecil.
Metode ini dilakukan dengan anestesi umum
atau lokal tergantung letak benjolan dan
terkadang dilakukan jika tumor bermassa kecil
dan belum ada penyebaran tumor.
2) Eksterfasi FAM
Merupakan tindakan pengangkatan tumor
dimana tumor tersebut masih bersifat jinak, tapi
jika dibiarkan massa dari tumor akan bertambah.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. BIODATA
A. IDENTITAS PASIEN
Nama :Ny.J
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur :23 tahun
Status Perkawinan :-
Agama : Islam
Pendidikan :SMA
Pekerjaan :tdak bekerja
Alamat :Muara dua
Tanggal masuk RS :31/01/2023
Ruangan/kamar :
Golongan Darah :-
Tanggal Pengkajian :31 januari 2023
Diagnosa Medis : Tumor Ca mamae
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama :Ny.M
Hubungan dengan pasien : Anak
Pekerjaan :Guru
Alamat :Muara Dua
D. Pemeriksaan Integumen
1. Kebersihan : Baik
2. Kehangatan : Baik
3. Warna : Kuning langsat
4. Turgor : Baik
5. Kelembaban :Normal
6. Kelainan pada kulit : Tidak ada
E. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
1. Ukuran dan bentuk payudara : Normal
2. Warna payudara dan areola : Normal
3. Kelainan payudara dan putting : Tidak ada
4. Aksila dan elavikula :-
J. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran
GCS : E4M6V5
2. Menigeal sign :-
3. Status mental : Baik dan terkontrol
a. Kondisi emosi dan perasaan : Santai
b. Orientasi : Baik
c. Proses berfikir (ingatan,keputusan,dan perhitungan) : Baik
d. Motivasi : ingin cepat sembuh
e. Bahasa : Aceh
4. Nervus cranialis
a. Nervus olfaktorius/N1/perciuman :Normal
b. Nervus optikus/N II/penglihatan :Normal
c. Nervus okulomotoris/N III/N IV/NVI/bergeraknya Bola mata :Normal
d. Nervus Trigeminus/N V/sentuhan halus :Baik
e. Nervus Fasialis/N VII/wajah :Baik
f. Nervus Vestibulo/N VIII : Baik
g. Nervus glosso pharinges/N IX : Baik
h. Nervus Asesorius/N XI/bahu : Baik
i. Nervus Hipogloson/N XII/Lidah : Baik
5. Fungsi Motorik
a. Cara berjalan :Normal
b. Rombeg test : Normal
c. Test jari hidung : Normal
d. Pronosi survinasi test :-
e. Hoel to shin test :-
6. Fungsi Sensosrik
a. Indentifikasi sentuhan ringan : Normal
b. Test tajam tumpul : Normal
c. Test panas dingin : Normal
d. Test getaran : Normal
e. Sreognosis test : Normal
b. Selama sakit
1. BAB
Pola BAB :2-3x/hari
Karateristik feses :lembek
-Warna :Tidak terkaji
-Konsitensi :-
- Bau :-
Penggunan laksatif :-
BAB terakhir :-
Riwayat pendarahan :-
2. BAK
Pola BAK :Tertahan
Karateristik urine :-
Nyeri/kesulitan BAK : Iya
Inkonentia :-
Retensi :Iya
Penggunaan duretik : Tidak ada
Riwayat penyakit ginjal :Tidak ada
Berat jenis :Tidak ada
C. Pola makan dan minum
a. Sebelum sakit
1. Pola makan
Diet :Tidak ada
Jumlah/porsi :1 porsi
Pola diet :Tidak ada
Anoreksia :Tidak ada
Mual muntah :Tidak ada
Nyeri ulu hati :Tidak ada
Alergi makanan :Tidak ada
BB biasa :-
1. Tanda dan gejala
BB sekarang : 56kg
TB :160m
Bentuk Tubuh
2. Waktu pemberian makanan :Pagi,siamg,sore kemalam
3. Masalah makanan :tidak ada
Kesulitan mengunyah :tidak ada
Kesulitan menelan :Tidak ada
Tidak dapat makan sendiri :Tidak ada
4. Pola minum
Jumlah/porsi :Tergantung
Kesulitan menelan :Tidak ada
b. Selama sakit
2. Pola makan
Diet :Tidak ada
Jumlah/porsi :1 porsi
Pola diet :Tidak ada
Anoreksia :Tidak ada
Mual muntah :Tidak ada
Nyeri ulu hati :Tidak ada
Alergi makanan :Tidak ada
BB biasa :-
3. Tanda dan gejala
BB sekarang :52kg
TB :156m
Bentuk Tubuh :Normal
4. Waktu pemberian makanan
5. Masalah makanan
Kesulitan mengunyah : Tidak ada
Kesulitan menelan : Tidak ada
Tidak dapat makan sendiri :-
6. Pola minum
Jumlah/porsi
Kesulitan menelan
D. Kebersihan diri / personal hygiene
a. Sebelum sakit
1. Pemeliharaan badan :Baik
2. Pemeliharaan gigi dan mulut :Terjaga
3. Pemeliharaan kuku :Baik
b. Selama sakit
1. Pemeliharaan badan :Baik
2. Pemeliharaan gigi dan mulut :Kurang terjaga
3. Pemeliharaan kuku :Baik
E. Pola kegiatan
a. Sebelum sakit
‘klien mengatakan sellau pergi kesawah dan ke kebun pada saat klien sehat:
b. Selama sakit
“Klien mengatakn hampir semua aktivitas dibantu keluarga”
F. Kebiasaan Ibadah
a. Sebelum sakit
”Klien mengatakn selalu mengikuti pengajian rutin”
b. Selama sakit
“klien hanya berdoa dan berzikir”
Rencana Asuhan Keperawatan Pre Operasi (NANDA 2015 dan NIC-NOC
2014)
No Diagnosa Keperawatan NO NI
C
C
1. Cemas / Anxiety Control Anxiety Production
takut (Penurunan
berhubungan dengan Indikator : kecemasan) Gunakan
situasi krisis (kanker), 1. Klien Pendekatan yang
perubahan kesehatan, mampu menenangkan
sosio ekonomi, peran mengidentifikasi, dan Nyatakan dengan jelas
dan fungsi, bentuk mengungkapkan gejala harapan terhadap
interaksi, persiapan pelaku pasien
cemas
kematian, pemisahan 2. Mengidentifikasi,
Jelaskan semua
dengan prosedur dan apa yang
mengungkapkan dan
keluarga dirasakan selama
ditandai menunjukkan teknik prosedur Teman
dengan untuk mengontrol pasien untuk
peningkatan cemas
tegangan, 3. Vital sign dalam batas memberikan
kelelahan, normal keamanan dan
mengekspresikan 4. Postur tubuh, ekspresi mengurangi takut
kecanggungan wajah, bahasa Berikan
2. peran, informasi
tubuh, dan
perasaan faktual
tingkat aktivitas
mengenal
menunjukkan diagnosis, tindakan
tergantung, tidak
adekuat berkurangnya prognosis
kemampuan kecemasan Dorong
menolong
diri, stimulasi keluarga
simpatetik untuk
menemani pasien
Dengarkan
dengan penuh
Pain perhatian
Identifikasi
control
Indikator : tingkat
1. Mampu mengontrol nyeri kecemasan
Nyeri (akut) Bantu pasien
(tahu penyebab nyeri,
berhubungan mengenal situasi
3. mempu menggunakan yang
dengan proses
teknik non farmakologi menimbulkan
penyakit untuk mengurangi nyeri, kecemasan
(penekanan/kerusakan mencari bantuan). Doron pasien
jaringan syaraf, 2. Melaporkan bahwa untuk
nyeri mengungkapkan
infiltrasi sistem suplay
berkurang perasaan,
syaraf,
obstruksi jalur ketakutan, ,
syaraf, dengan menggunakan persepsi
inflamasi), efek manajemen nyeri Instruksikan
samping therapi 3. Mampu mengenali nyeri pasien
kanker ditandai (skala, intensitas, menggunakan
dengan frekuensi dan tanda teknik relaksasi
klien Berikan obat
nyeri untuk
mengatakan nyeri,
4. Menyatakan rasa nyaman
klien sulit tidur, tidak mengurangi
mampu memusatkan kecemasan
perhatian, ekspresi
nyeri, kelemahan.
Pain management
1.1 Lakukan
pengkajian
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Kemenkes RI. (2019). Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.
Ningsih, W., & Sowwan, M. (2018). Upaya Peningkatan Koping Untuk
Meningkatkan Citra Tubuh Pada Asuhan Keperawatan Kanker Payudara.
Journal Keperawatan Care, 8(2), 67–81.