Anda di halaman 1dari 13

UPAYA PENCEGAHAN DAN DETEKSI DINI CA MAMAE

MENURUT TELAAH LITERATUR

2016

GITA AYUNINGTYAS

ABSTRAK
Menurut data dari International Agency for Research on Cancer (IARC) pada pertengahan tahun 2012 tercatat
kasus kanker payudara 1.670.000 kasus dan kematian akibat kanker payudara adalah 521.000 kematian.
(WHO 2014) menyebutkan, kematian akibat kanker payudara di Indonesia prosentasenya adalah 21,4% atau
sekitar 19.730 orang. Karena tingginya angka kejadian kanker payudara tersebut maka peneliti tertarik u ntuk
membuat suatu karya ilmiah yang bertujuan untuk mengetahui cara pencegahan dan deteksi dini CaMamae.
Penyakit kanker payudara belum dapat diketahui etiologi secara jelas, tetapi banyak penelitian yang
menunjukkan adanya beberapa faktor yang berhubungan dengan peningkatan faktor risiko untuk terjadinya
kanker payudara. Faktor resiko tersebut seperti usia lebih dari 30 tahun, nulipara, anak pertama lahir setelah
usia 35 tahun, menarche kurang dari 12 tahun, menopause lebih dari 55 tahun, radiasi X-ray, riwayat keluarga,
pengguna kontrasepsi hormonal. Deteksi dini kanker payudara adalah upaya untuk mendeteksi dan
mengidentifikasi secara dini adanya kanker payudara, sehingga diharapkan dapat diterapi dengan teknik yang
dampak fisiknya kecil dan punya peluang lebih besar untuk sembuh. Penting untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam mengenali gejala dan risiko penyakit kanker sehingga dapat menentukan langkah-langkah
pencegahan dan deteksi dini yang tepat. Upaya pencegahan Ca mamae adalah dengan menghindari faktor
resiko seperti pendidikan kesehatan, pola hidup sehat, olahraga teratur. Deteksi dini pada Camamae yaitu
dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan pemeriksaan payudara oleh suami
(SARAMI). Masyarakat diharapkan mampu melakukan pencegahan pada kanker payudara, mengetahui tanda
dan gejala melalui deteksi dini yang dilakukan secara teratur.
Kata Kunci : Ca mamae, pencegahan, deteksi dini.

ABSTRACT

According to data from the International Agency for Research on Cancer (IARC) in mid-2012 was recorded at
1.67 million cases of breast cancer cases and deaths from breast cancer are 521,000 deaths. (WHO 2014)
mentions, breast cancer deaths in Indonesia percentage is 21.4% or around 19 730 people. Because of the high
incidence of breast cancer, the researchers are interested in creating a scientific work which aims to find ways
of prevention and early detection of mammary Ca. Breast cancer is not yet known etiology is unclear, but
studies indicate the existence of several factors associated with an increased risk factor for breast cancer. The
risk factors such as age over 30 years, nulliparous, first born child after the age of 35 years, less than 12 years
of menarche, menopause more than 55 years, X-ray radiation, family history, hormonal contraceptive users.
Early detection of breast cancer is an effort to detect and identify early breast cancer, which is expected to be
treated with a technique that small physical impact and have a greater chance to heal. It is important to raise
public awareness in recognizing the symptoms and the risk of cancer in order to determine the measures of
prevention and early detection right. Ca mammary prevention is by avoiding risk factors such as health
education, healthy lifestyle, regular exercise. Early detection of mammary Ca is to perform breast self-
examination (BSE) and breast examination by a husband (SARAMI). Society is expected to perform in the
prevention of breast cancer, knowing the signs and symptoms through early detection are carried out regularly.

Keywords : Ca mamae, prevention, early detection

Latar Belakang sangat cepat, tidak terkontrol, dapat

Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel menyusup ke jaringan tubuh normal dan
yang tidak normal yaitu, tumbuh menekan jaringan tubuh normal sehingga
dapat mempengaruhi fungsi tubuh beberapa faktor yang berhubungan dengan
(Diananda, 2009). peningkatan faktor risiko atau
Menurut data dari International kemungkinan untuk terjadinya kanker
Agency for Research on Cancer (IARC) payudara (KemenkesRI, 2010). Faktor
pada pertengahan tahun 2012 tercatat resiko tersebut seperti usia lebih dari 30
kasus kanker payudara pada laki-laki dan tahun, nulipara, anak pertama lahir setelah
perempuan 1.670.000 kasus (Union for usia 35 tahun, menarche kurang dari 12
International Cancer Control, 2014). tahun, menopause lebih dari 55 tahun,
Kanker payudara adalah salah satu radiasi X-ray, riwayat keluarga, pengguna
penyakit penyebab kematian di seluruh kontrasepsi hormonal. (Kumalasari, dkk,
dunia, dari 8,2 juta kematian pada tahun 2012).
2012 tercatat kematian akibat kanker Departemen Kesehatan RI (2008)
payudara adalah 521.000 kematian (WHO, mengatakan bahwa salah satu alasan
2015). makin berkembangnya penyakit kanker ini
Berdasarkan data profil mortalitas adalah rendahnya cakupan deteksi dini Ca
Kanker (Cancer Mortality Profile) yang Mammae. Lebih dari 30% penyakit kanker
dirilis oleh (WHO, 2014) menyebutkan, dapat dicegah dengan cara mengubah
angka kematian yang disebabkan oleh faktor risiko perilaku dan pola makan
kanker di Indonesia mencapai 195.300 penyebab penyakit kanker. Kanker yang
orang dengan prevalensi kematian diketahui sejak dini memiliki
terbanyak pada laki-laki sebanyak 103.100 kemungkinan untuk mendapatkan
orang dan perempuan mencapai 92.200 penanganan lebih baik. Oleh karena itu,
orang (Sairun, 2015). Kematian akibat perlu dilakukan upaya pencegahan untuk
kanker payudara prosentasenya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat
21,4% atau sekitar 19.730 orang. dalam mengenali gejala dan risiko
Hingga akhir 2014, tercatat 325 penyakit kanker sehingga dapat
kasus kanker payudara di menentukan langkah-langkah pencegahan
Banten. Sementara jumlah kematian akibat dan deteksi dini yang tepat (KemenkesRI,
kanker payudara empat kasus (Deslatama, 2015).
2015). Kanker Payudara
Penyakit kanker payudara belum 1. Pengertian Kanker Payudara
dapat diketahui etiologi dan perjalanan Kanker payudara merupakan
penyakitnya secara jelas, tetapi banyak kanker yang berasal dari kelenjar,
penelitian yang menunjukkan adanya saluran kelenjar, dan jaringan
penunjang payudara, sejumlah sel di h. Wanita obesitas (kegemukan)
dalam payudara. Sejumlah sel di dalam i. Konsumsi alkohol berlebih
payudara yang tumbuh dan berkembang (Mouridsen, 2009).
biak dengan tidak terkendali inilah yang 3. Gejala dan Tanda Kanker Payudara
disebut kanker payudara. Kumpulan a. Benjolan yang baru teraba di
besar sel di salam payudara yang payudara
berkembang dengan tidak terkontrol ini b. Benjolan atau penebalan di jaringan
disebut tumor. Namun, tidak semua payudara yang tidak juga berkurang
tumor adalah kanker, karena sifatnya atau menghilang setelah beberapa
yang tidak menyebar ke seluruh tubuh. waktu.
Tumor yang dapat menyebar ke seluruh c. Perubahan di payudara dari segi
tubuh atau menyebar jaringan sekitar ukuran, bentuk, atau kesimetrisan.
disebut kanker atau tumor ganas (Sofi, d. Kulit payudara tertarik ke dalam,
2015). kerutan, atau terdapat lekukan.
e. Iritasi di kulit payudara atau di
2. Etiologi Kanker Payudara
puting.
Penyebab pasti kanker payudara
f. Kemerahan di kulit payudara.
sampai saat ini belum diketahui.
g. Keluar cairan dari puting (selain air
Namun, ada beberapa faktor resiko
susu payudara)
yang bisa meningkatkan kemungkinan
h. Nyeri di puting payudara
terjadinya kanker payudara. Beberapa
i. Retraksi puting payudara
diantaranya adalah:
(Mouridsen, 2009).
a. Usia lebih dari >30 tahun 4. Komplikasi Kanker Payudara
b. Riwayat keluarga. a. Ganguan neuovaskuler
c. Faktor hormon, b. Metastasis otak, paru, hati, tulang
d. Faktor genetik tengkorak, vertebrae, iga, tulang
e. Pernah menggunakan obat hormonal panjang
yang lama. c. Fraktur patologi
f. Pemakaian kontrasepsi oral pada d. Fibrosis payudara
penderita tumor jinak seperti e. Kematian (Sjamsuhidajat, 2009).
fibrokistik. Pencegahan Kanker Payudara
g. Pemaparan terhadap penyinaran Perilaku pencegahan sangat
(radiasi X-Ray) terutama pada berhubungan dengan terjadinya suatu
bagian dada (Kumalasari, 2012). penyakit, jika perilaku pencegahannya
kurang baik, maka akan memicu risiko Deteksi Dini Kanker Payudara
terkena penyakit. Sebaliknya jika 1. Cara Deteksi Dini
perilakunya baik maka akan a. SADARI (Pemeriksaan Payudara
menghilangkan risiko terpajan faktor Sendiri)
penyebab. Kurangnya kesadaran para 1) Definisi SADARI
wanita dalam melakukan praktik Pemeriksaan payudara sendiri
pencegahan dapat meningkatkan risiko atau yang dikenal dengan
mereka untuk terkena kanker payudara. SADARI adalah pemeriksaan
payudara oleh diri sendiri untuk
Penelitian Karbani dkk (2011) yang
mendeteksi segala kelainan yang
menyebutkan bahwa dari seluruh pasien
ada pada payudara (Reni, 2014).
kanker payudara wanita Asia Tenggara di
Inggris yang diwawancarai sebagian besar 2) Waktu Pelaksanaan
pasien tidak melakukan praktik Periksa payudara sendiri
pencegahan terutama SADARI, hal itu (SADARI) dapat dilakukan pada
didukung dengan lemahnya pengetahuan wanita dengan usia > 20 tahun
mereka tentang praktik dan teknik dalam yaitu setelah menstruasi selesai,
melakukan SADARI. yakni pada saat payudara tidak
dalam keadaan membengkak dan
Berikut ini adalah beberapa langkah
tegang seperti pada waktu haid
sederhana yang dapat dilakukan untuk
dan sebelum haid.
mencegah terjadinya kanker payudara:
3) Tujuan
1. Makanlah makanan yang bergizi
Untuk mendeteksi secara
seimbang
dini adanya benjolan abnormal
2. Hindari memiliki berat badan
pada payudara, mendeteksi dini
berlebihan atau kegemukan.
adanya perubahan yang abnormal
3. Konsumsi makanan yang diolah
pada payudara, serta untuk
dengan cara direbus.
mendeteksi kanker secara dini
4. Jangan merokok.
(Reni, 2014).
5. Perbanyak olahraga secara teratur.
6. Hindari stres, jaga keseimbangan 4) Langkah-Langkah Pemeriksaan
mental dan rohani (Eni S., 2009). SADARI
7. Periksakan Diri Secara Teratur Pemeriksaan payudara bisa
dilakukan dengan cara sebagai
berikut: Pertama, dilakukan dengan
a) Inspeksi tekanan ringan untuk meraba
Inspeksi merupakan adanya benjolan di dekat
pemeriksaan pertama yang permukaan kulit. Kedua,
harus dilakukan dalam sadari tekanan sedang untuk meraba
untuk menyingkirkan adanya adanya benjolan tengah-
kemungkinan kelainan yang tengah jaringan payuadara.
ada pada payudara sebelum Ketiga, tekanan cukup kuat
dilakukan pemeriksaan uuntuk merasakan adanya
palpasi. Hal yang diamati pada benjolan di dasar payudara
saat melakukan inspeksi yang dekat dengan tulang
pemeriksaan payudara sendiri dada/iga.
adalah sebagai berikut: c) Alat yang diperlukan
(1) Simetris/asimetris Tissue, bantal, cermin datar,
(2) Bengkak (bulging) dan tempat tidur/matras/karpet
(3) Berkerut/cekung d) Langkah-langkah SADARI
(4) Pori-pori melebar seperti (1) Langkah 1
kulit jeruk Cuci tangan dengan
(5) Puting susu tertarik menggunakan sabun dan
(retraksi) air mengalir kemudian
(6) Lecet/luka keringkan dengan
(7) Kemerahan/biru atau menggunakan tissue.
kehitaman Tinggalkan seluruh
(8) Discharge/blood pakaian bagian atas, lalu
discharge berdirilah di depan cermin
b) Palpasi di dalam ruangan yang
Pada prinsipnya, terang dengan kedua
pemeriksaan palpasi harus lengan tergantung lepas.
meraba seluruh permukaan Perhatikan payudara:
pada payudara dan bahkan (a) Apakah bentuk dan
sekitarnya sampai di bawah ukuran simetris antara
ketiak. Palpasi menggunakan payudara kanan
tiga jari palmar dan dilakukan dengan payudara kiri?
dengan tiga tipe penekanan. (b) Apakah bentuknya
membesar atau pada payudara.
mengeras? (4) Langkah 4
(c) Apakah arah puting Ketika di depan cermin,
lurus ke depan atau cari tanda-tanda apapun cairan
berubah arah? yang keluar berasal dari salah
(d) Apakah putingnya satu atau kedua puting susu
tertarik ke dalam (ini bisa jadi cairan seperti
(dimpling)? susu, kuning, atau darah).
(e) Apakah (5) Langkah 5
puting/kulitnya ada Periksa payudara dengan
yang lecet? berbaring. Gunakan tangan
(f) Apakah kulit tampak kanan untuk memeriksa
kemerahan, kebiruan, payudara kiri dan tangan kiri
atau kehitaman? untuk memeriksa payudara
(g) Apakah kulit tampak kanan. Palpasi dilakukan
menebal dengan pori- perlahan, yaitu sentuhan
pori melebar atau lembut dengan ujung jari
seperti kulit jeruk? tangan secara bersamaan.
(h) Apakah permukaannya Lakukan melingkar setiap
mulus, tidak tampak bagian payudara.
adanya kerutan, atau (6) Langkah 6
cekungan/puckering? (a) Menegangkan otot-otot
(2) Langkah 2 bagian dada dengan tangan
Angkat lengan dan cari menekan pinggul
perubahan yang sama dengan dimaksudkan untuk
maksud melihat retraksi kulit menegangkan otot di
atau perlekatan tumor terhadap daerah aksila.
otot atau fasia di bawahnya (b) Perhatikan secara khusus
(3) Langkah 3 seperempat bagian
Berdiri tegak di depan payudara sebelah luar atas,
cermin dengan tangan di baik yang kiri maupun
samping kanan dan kiri. kanan. Bagian tersebut
Miringkan badan ke kanan dan paling sering mengandung
kiri untuk melihat perubahan tumor (Reni, 2014).
b. SARAMI (Pemeriksaan dapat lebih dipastikan apakah
Payudara oleh Suami) ada kemungkinan keganasan
Peran aktif suami untuk ikut (Kemenkes RI, 2010).
mendeteksi dini adanya
PEMBAHASAN
kemungkinan kanker payudara
sangat diperlukan. Wanita rata- A. Penjelasan tentang faktor yang
rata takut untuk melakukan menyebabkan terjadinya kanker
pemeriksaan lanjutan jika payudara
mendapatkan adanya kelainan Menurut beberapa literature dapat
pada payuadaranya, sehingga disimpulkan bahwa >50% faktor risiko
kebanyakan kasus ditemukan yang mempengaruhi angka kejadian
sudah stadium lanjut. Dengan kanker payudara adalah riwayat
SARAMI bisa dijadikan motivasi keturunan, dilanjutkan dengan riwayat
agar istri mau segera ke tenaga keluarga dan faktor lain seperti
kesehatan jika ditemukan adanya penggunaan kb hormonal, obesitas,
kelainan. riwayat pemberian ASI, umur,
menarch dini, menopause terlambat,
c. CBE (Clinical Breast
konsumsi rokok, alcohol, dan radiasi.
Examination)
B. Mencegah Kanker Payudara
Pemeriksan klinis payudara
Mengatur pola makan termasuk
oleh tenaga medis terlatih
urusan penting dalam pencegahan
(Cinical Breast Examination)
kanker. Sayangnya, masih banyak
CBE. Pada perempuan sejak
yang kurang menyadari atau kurang
pertama mengalami haid
disiplin menjalaninya. Jenis makanan
dianjurkan melaksanakan
dan minman yang dianjurkan untuk
SADARI, sedangkan umur 20-39
mencegah terbentuknya sel kanker
tahun dianjurkan CBE setiap tiga
misalnya sayuran berwarna hijau tua
tahun sekali. Dan pada
(bayam, brokoli, sawi hijau, katuk,
perempuan berusia di atas 40
kenikir, dll), sayuran berwarna terang
tahun, dilakukan CBE setiap
(kubis, wortel, bunga ko, lobak, ubi,
tahun. Untuk perempuan yang
dll), sayur buah (tomat, terong,
mendapatkan kelainan pada saat
gambas, mentimun, papaya, labu
SADARI dianjurkan
siam, jagung, dll), buah-buahan (apel
dilaksanakan CBE sehingga
hijau, jeruk, jambu biji, mangga, dll),
aneka jamur, kacang-kacangan, tahu, hindari rokok, alcohol, stress dan jaga
tempe, ikan, telur ayam kampung, keseimbangan mental dan rohani.
ayam kampung, susu, dan gunakan air
C. Mendeteksi Dini Kanker Payudara
suling berkualitas untuk segala
Dalam penelitian Nugrahini
keperluan memasak (Ghofar, 2009).
(2012) menunjukkan bahwa wanita
Selain mengatur pola makan yang telah belajar tentang SADARI
upaya pencegahan kanker yang lain memiliki sikap positif terhadap kanker
adalah dengan meminimalkan payudara dan melakukan praktik
penggunaan minyak menggantikan SADARI lebih sering. Selaras dengan
dengan minyak zaitun, meninggalkan penelitian yang dilakukan oleh
makanan yang diolah dengan cara Sreedharan, et al. Pada tahun 2010
dipanggang dan mengolah dengan dalam Nugrahini (2012) tentang
cara (kukus, tumis, rebus), pengetahuan dan praktik SADARI
menghindari makanan yang diawetkan pada perawat di Arab didapatkan hasil
(makanan kaleng, makanan yang 84,4% melakukan SADARI..
diasap, dan yang mengandung nitrit), Berdarkan kedua penelitian ini dapat
mempertahankan berat badan ideal, diketahui bahwa pengalaman masa
batasi alcohol (Ghofar, 2009). lalu mengenai kelainan payudara baik
itu tumor atau kanker sangat
Apabila diingat kembali semakin
mempengaruhi perilaku SADARI.
seseorang melakukan pencegahan
dengan memulai dari hal yang kecil Notoadmodjo (2011), mengatakan
seperti pengaturan pola makan, olah bahwa Pengetahuan, pikiran,
raga teratur, maka seseorang akan keyakinan, dan emosi memegang
mendapatkan perlindungan yang peranan penting untuk menentukan
maksimal dengan resiko yang sikap yang utuh. Menurut Lawrence
minimal. Green, seperti dikutip Notoadmodjo
(2011), yang menganalisis faktor-
Sampai pada saat ini upaya
faktor yang mempengaruhi manusia
pencegahan kanker payudara yang
dari tingkat kesehatan salah satunya
paling efektif adalah dengan mengatur
adalah pengetahuan yang merupakan
pola makan. Pencegahan yang
faktor prediposing. Pernyataan
selanjutnya adalah dengan olahraga
tersebut didukung oleh WHO seperti
teratur, menghindari kegemukan,
dikutip Notoadmodjo (2011), bahwa
pengetahuan yang diperoleh dari calon tenaga kesehatan harus memiliki
pengalaman sendiri atau pengalaman pengetahuan dan keterampilan yang
orang lain menentukan seseorang memadai mengenai SADARI dan
untuk berperilaku tertentu. SARAMI sebagai edukator kepada
masyarakat.
Pada penelitian Nani (2014) hasil
penelitian tersebut membuktikan ada PENUTUP
hubungan yang bermakna antara
A. Kesimpulan
kecemasan dengan pemeriksaan
1. Berdasarkan telaah literatur yang
payudara sendiri (SADARI).
telah dilakukan, penyebab utama
Pemeriksaan payudara sebagai kanker payudara belum diketahui
upaya deteksi dini kanker payudara secara pasti. Namun, ada beberapa
saat ini tidak hanya bisa dilakukan faktor resiko yang dapat
oleh wanita sendiri. Peran suami juga meningkatkan kemungkinan
sangatlah penting untuk membantu terjadinya kanker payudara, antara
istri melakukan upaya pendeteksian lain: usia lebih dari 30 tahun dan
dini kanker payudara. Selain itu, setelah menopause, riwayat
biasanya peran suami ini juga dapat keluarga, hormon wanita,
mengurangi kecemasan istri tentang menarche kurang dari 12 tahun,
kanker, mendukung istri untuk menopause lebih dari 55 tahun,
melakukan pemeriksaan lebih lanjut tidak menikah, tidak pernah
ke tenaga kesehatan apabila dalam melahirkan, melahirkan anak
pendeteksian dini ditemukan kelainan pertama setelah usia 35 tahun,
pada payudara istri. Permeriksaan pengguna kb hormonal, faktor
payudara oleh suami atau yang sering genetik, pemaparan terhadap
dikenal SARAMI. Untuk saat ini penyinaran (radiasi) dan wanita
peneliti belum menemukan penelitian obesitas.
terkait dengan SARAMI, namun 2. Dari beberapa hasil penelitian
sudah ada beberapa sumber buku yang yang pernah dilakukan dan buku-
menuliskan tentang SARAMI. buku sumber yang berhubungan
dengan upaya pencegahan dan
Pendidikan kesehatan mengenai
deteksi dini Ca mamae, seseorang
SADARI dan SARAMI penting
yang ingin terhindar dari kanker
dilakukan, oleh karena itu sebagai
payudara harus dapat menghindari
faktor resiko yang dapat tepat guna atau dengan metode
menyebabkan terjadinya kanker lain dengan sumber referensi yang
payudara.. Selain itu seseorang lebih banyak dan terbaru.
dapat mencegah dengan pola
2. Bagi Masyarakat
hidup sehat, olahraga teratur,
a. Diharapkan seseorang yang
konsumsi makanan yang diolah
menginjak usia pubertas baik
dengan cara direbus, menghindari
wanita maupun pria mampu
obesitas, konsumsi makanan
mengetahui tentang kanker
berlemak, konsumsi junkfood,
payudara, faktor pencetus,
pengawet makanan, pewarna
upaya pencegahan dan deteksi
makanan, pemanis buatan,
dini yang dapat dilakukan.
konsumsi alkohol, rokok dan
b. Masyarakat diharapkan mampu
stres.
menerapkan pola hidup sehat,
3. Upaya deteksi dini Ca mamae dari
waspada terhadap kejadian
berbagai literature yang dapat
kanker payudara dan setiap
dilakukan yaitu dengan
keluhan pada payudara
melakukan pemeriksaan payudara
terutama yang mengarah pada
sendiri (SADARI), pemeriksaan
keganasan atau kejadian kanker
payudara oleh suami (SARAMI),
payudara.
dan apabila ditemukan adanya
kelainan pada payudara seseorang
3. Bagi Tenaga Kesehatan
diharapkan melakukan
Promotor kesehatan, dan
pemeriksaan klinis payudara ke
petugas kesehatan diharapkan
tenaga medis telatih (Clinical
mampu meningkatkan ilmu
Breast Examination) CBE untuk
pengetahuan tentang kanker
menunjang deteksi dini kanker
payudara dan terus memberikan
payudara.
informasi.
B. Saran
1. Bagi Penulis Selanjutnya 4. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan untuk melakukan Diharapkan dapat
penulisan telaah literatur terkait menambahkan sebagai bahan
dengan cara pencegahan dan pembelajaran di kelas, acuan
deteksi dini dengan lebih efektif untuk penulisan karya tulis ilmiah
dan menggunakan tekhnologi selanjutnya dan lebih memberikan
peluang bagi mahasiswa dalam Handayani. Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Cara Melakukan SADARI.
melakukan penelitian sesuai
Jurnal Nursing Studies, Volume 1,
minatnya. Nomor 1. 2012.
Harianto, dkk. Risiko Penggunaan Pil
DAFTAR PUSTAKA
Kontrasepsi Kombinasi Terhadap
Kejadian Kanker Payudara pada
Abraham. Panduan Kesehatan Wanita Reseptor KB di Perjan RS dr. Cipto
(Meliputi Kesehatan Reproduksi). Mangunkusumo. ISSN: 1693-9883.
Tangerang Selatan. Binarupa Aksara Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. II,
Publisher (bahasa Indonesia). 2014. No, 1, April 2005.
American Cancer Society. Breast Cancer Hawari. Kanker Payudara. Jakarta:
Fact & Figures. 2013-2014. Fakultas Kedokteran UI. 2004.
Amier. Faktor-Faktor yang Berhubungan Humas UGM. Pengukuhan prof Teguh
Dengan Pemeriksaan Payudara Aryandono: Terapi Alternatif
Sendiri (SADARI) Pada Siswi SMK Memperlambat Terapi Medis untuk
PGRI Kab.Pangep. Jurnal Ilmiah Pengobatan Kanker Payudara. 2007.
Kesehatan Diagnosis Volume 5 (diunggah: senin, 3 Maret 2008).
Nomor 2 Tahun 2014 ISSN : 2302- Didapat dari:
1721. 2014. Diakses tanggal 22 Mei https://ugm.ac.id/id/berita/188-
2016. pengukuhan.prof.teguh.aryandono.
Diakses tanggal 17 April 2016.
Anggorowati. Faktor Risiko Kanker
Payudara Wanita. Jurnal Kesehatan Indrati. Faktor-Faktor Risiko yang
Masyarakat 8 (2) (2013) : 102-108. Berpengaruh Terhadap Kejadian
2013. Diakses tanggal 21 Mei 2016. Kanker Payudara Wanita. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5
Anothaisintawee. Risk Factors of Breast
nomor 2 tahun 2014. ISSN: 2302-
Cancer: A Systematic Review and
1721. 2005.
Meta-Analysis. Asia Pac J Public
Health. 2013. Intan, dkk. Kesehatan Reproduksi untuk
Mahasiswa Kebidanan dan
Chlebowski. Breast Cancder after Use of
Keperawatan. Jakarta. Salemba
Estrogen Plus Progestin in
Medika. 2012.
Postmenopausal Women. The New
England Journal of Medicine. 2009. Kamaladewi. Cara Alami Deteksi Dini &
Cegah 7 Kanker Wanita. Jakarta: Pena
Deslatama. Kanker Serviks Ancam
Cinta. 2016.
Ratusan Wanita Banten. (23 Apr 2015
at 16:30 WIB). Didapat dari: KemenkesRI. Keputusan Menteri
health.Liputan6.com. Diakses tanggal Kesehatan Republik Indonesia Nomor
15 April 2016. 796/Menkes/SK/VII/2010 Tentang
Pedoman Teknis Pengendalian
Diananda, Mengenal Seluk Beluk Kanker.
Kanker Payudara dan Kanker Leher
Yogjakarta: Katahari. 2009.
Rahim. 2010.
Ghofar. Cara Mudah Mengenal &
KemenkesRI. Stop Kanker. Infodatin Pusat
Mengobati Kanker. Jogjakarta:
Data dan Informasi Kementrian
Flamingo. 2009.
Kesehatan RI. 4 Februari-Hari Kanker
Sedunia. Setiati. Waspadai 4 Kanker Ganas
http://www.depkes.go.id/resources/do Pembunuh Wanita. Yogyakarta: Andi.
wnload/pusdatin/infodatin/infodatin- 2009.
kanker.pdf. Diakses tanggal 20 Mei
2016. Sihombing. Faktor Risiko Tumor
Payudara pada Perempuan Umur 25-
Kumalasari, dkk. Kesehatan Reproduksi. 65 Tahun di Lima Kelurahan
Jakarta: Salemba Medika. 2012. Kecamatan Bogor Tengah. Jurnal
Kesehatan Reproduksi Vol.5, No.3
Maulina, dkk. Post-traumatic Growth Des (2014). Diakses tanggal 20 Mei
pada Pasien Kanker Payudara Pasca 2016.
Mastektomi Usia Dewasa Madya.
Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Simanullang. Efektivitas Pendidikan
Mental. 2012. Diakses tanggal 20 Kesehatan Tentang SADARI
April 2016. Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu
dalam Melaksanakan SADARI di
Mouridsen. Diagnosis and therapy of Dusun 1 Desa Namorambe
Breast cancer. F. Hoffman-La. 2009. Kecamatan Namorambe. 2012.
Didapat dari:
Muchlis, dkk. Deteksi Dini kanker.
http://jurnal.uda.ac.id/files/Jurnal%20
Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2005.
poniyah.pdf. Diakses tanggal 14 Mei
Nani. Hubungan Umur Awal Menopause 2016.
dan Status Penggunaan Kontrasepsi
Sjamsuhidajat, dkk. Buku Ajar Ilmu
Hormonal dengan Kejadian Kanker
Bedah. Jakarta: EGC. 2009.
Payudara di Rumah Sakit Pertamina
Cilacap. Jurnal Ilmiah Kesehatan. Sofi. Stop Kanker. Yogyakarta: Istana
Diagnosis Volume 5 Nomor 2 Tahun Media. 2015.
2014. ISSN: 2302-1721. 2009.
Diakses tanggal 20 Mei 2016. Sugiharto. Hubungan Antara Pengetahuan
Kanker Payudara dengan Perilaku
Notoadmodjo. Kesehatan Masyarakat SADARI. Skripsi Fakultas
Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. Keperawtan Universitas Katolik
2011. Widya Mandala Surabaya. 2014.
Diakses tanggal 20 Mei 2016.
Priyatin. Faktor Risiko yang Berpengaruh
Terhadap Kejadian Kanker Payudara Suhita. Pengaruh Health Education
di RSUP DR. Kariadi Semarang. Terhadap Pengetahuan dan Sikap
Jurnal Kebidanan Vol.2 No.5. Wanita dewasa Tentang SADARI
ISSN.2089-7669. Oktober 2013. dalam Upaya Deteksi Dini Ca
Diakses tanggal 25 Mei 2016. Mammae di Kediri. Tesis Program
Pasca Sarjana magister Kedokteran
Sairun. Mengapa Kanker Paru dan
Keluarga Universitas Sebelas Maret
Payudara Tertinggi di Indonesia?. 25
Surakarta. 2008. Diakses tanggal 20
Agustus 2015.
Mei 2016.
http://www.kompasiana.com/nol3lima
/mengapa-kanker-paru-dan-payudara- Tjindarbumi. Deteksi Dini Kanker
tertinggi-di- Payudara dan Penanggulangannya.
indonesia_55dbf6f36e7a613105c59ea Jakarta: Balai Penerbit FK UI. 2007.
3. Diakses taggal 30 April 2016.
Union for International Cancer Control.
Early Stage BreTjiast Cancer. Review
of Cancer Medicines on the WHO List
of Essential Medicine. 2014. Diakses
tanggal 11 April 2016.
WHO. Cancer. February 2015.
http://www.who.int/mediacentre/facts
heets/fs297/en/#. Diakses pada
tanggal 25 Juni 2016.
Yuli. Payudara dan laktasi. Jakarta:
Salemba Medika. 2014.

Anda mungkin juga menyukai