P DENGAN GANGGUAN
SISTEM IMUNITAS AKIBAT CA MAMAE (PERBAIKAN K/U)
DI CA CENTER LT. 4, RSUD AL IHSAN
Untuk memenuhi salah satu tugas Praktik Klinik III Keperawatan Medikal Bedah
yang diampu oleh Ibu Sansri Diah, K.D., S.Pd., S.Kp., M.Kes.
Disusun Oleh:
3. Faktor usia
Faktor risiko usia dapat menentukan seberapa besar risko kanker payudara.
presentase risiko kanker payudara menurut usia yaitu, dari usia 30-39 tahun
berisiko 1 dari 233 perempuan atau 0,43%, usia 40-49 tahun berisiko 1 dari 69
perempuan atau 1,4%, usia 50-59 tahun berisiko 1 dari 38 perempuan atau 2,6%,
usia 60-69 tahun berisiko 1 dari 27 perempuan atau 3,7%. Jadi, Semakin tua usia
seseorang kemungkinan terjadinya kanker payudara semakin tinggi karena
kerusakan genetik (mutasi) semakin meningkat dan kemampuan untuk
beregenerasi sel menurun.
4. Riwayat kehamilan.
Perempuan yang belum pernah hamil (nullipara) memiliki risiko kanker payudara
lebih tinggi. Pertumbuhan sel payudara pada usia remaja bersifat imatur (belum
matang) dan sangat aktif. Sel payudara yang imatur lebih rentan mengalami
mutasi sel yang abnormal, ketika seseorang hamil akan mengalami kematuran sel
pada payudaranya dan menurunkan risiko kanker payudara.
5. Riwayat menstruasi
Perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama kali sebelum umur 12 tahun
(menarche dini) berisiko 2-4 kali lebih tinggi terkena kanker payudara. Risiko
yang sama juga dimiliki perempuan yang menopause pada usia di atas 55 tahun.
Setelah wanita menstruasi akan mengalami perubahan bentuk tubuh tidak
terkecualai payudara, payudara akan mulai tumbuh dan terdapat hormon yang
dapat memicu pertumbuhan sel abnormal.
6. Riwayat menyusui
Perempuan yang menyusui anaknya, terutama selama lebih dari satu tahun,
berisiko lebih kecil menderita kanker payudara. Selama menyusui, sel payudara
menjadi lebih matang (matur). Dengan menyusui mentruasi akan mengalami
penundaan. Hal ini akan mengurangi paparan hormon estrogen terhadap tubuh
sehingga menurunkan risiko kanker payudara.
2.4 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit kanker payudara stdium lanjut atau
pasca mastektomi yaitu, metastase ke organ lain seperti tulang rusuk menjadi kanker
tulang, terjadi limfederma karena saluran limfe untuk menjamin aliran balik limfe ke
sirkulasi umum tidak berfungsi dengan adekuat karena nodus eksilaris dan sistem limfe
diangkat.
2.5 Pathways
2.8 Pengkajian
muncul massa, penebalan massa atau gejala kanker lain dan apakah telah
adanya ruam, atau eksem pada puting, riwayat trauma pada payudara, dan riwayat
Anamnesis
ungkapan perasaan yang dirasakan pasien atau orang lain yang berkepentingan
1) Identitas pasien
agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, tanggal masuk rumah sakit, jam masuk
2) Keluhan utama
Keluhan utama terbagi menjadi dua yaitu keluhan utama saat masuk
rumah sakit dan keluhan saat pengkajian. Keluhan utama pada pasien dengan
kanker payudara dapat nerupa adanya massa tumor di payudara, rasa sakit di
terasa restraksi.
3) Riwayat penyakit
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit yang dialami pasien dari penjelasan sebelum
terjadinya keluhan utaman sampai terjadi keluhan utama dan hingga
pada saat pengkajian. Riwayat kanker payudara dari tanda gejala
munjul, penetapan biopsi, keluhan yang paling dirasakan hingga
penanganan yang sudah diberikan untuk menangani keluhan tersebut.
Riwayat penyakit terdahulu
Riwayat penyakit dahulu adalah riwayat penyakit yang
pernah di derita oleh pasien dan berhubungan dengan penyakit yang
sekarang ini.
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit kelurga adalah berisi tentang semua anggota
kelurga pasien yang memiliki penyakit kronis, menular, menurun dan
menahun seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes melitus, TBC,
HIV, hepatits B, penyakit kelamin, dan apakah kelurga ada yang
memiliki riwayat kanker payudara.
4) Perilaku yang mempengaruhi Kesehatan
Perilaku yang mempengaruhi kesehatan berisi tentang aktivitas atau
prilaku sebelum pasien sakit yang dapat mempengaruhi kesehatan
pasien, seperti peminum alkohol atau tidak, merokok atau tidak,
ketergantungan obat-obatan atau tidak, dan bagaimana dengan aktivitas
berolahraga.
5) Data psikososial
Data psikososial diperlukan untuk mengetahui koping yang dimiliki
pasien, persepsi pasien tentang penyakitnya dan untuk mengetahaui
apakah terjadi gangguan konsep diri pada pasien
6) Personal hygine
Data personal hygine diperlukan untuk mengetahui frekuensi mandi,
kramas, menyikat gigi, memotong kuku dan ganti pakaian dalam sehari.
7) Pengkajian spiritual
Pengkajian spiritual dapat ditanyakan bagaimana kebiasaan beribadah
selama sebelum sakit dan sesudah sakit ini.
Pemeriksaan Fisik
menggunakan metode head to toe yaitu dari ujung rambut hingga ujung kaki
untuk menemukan tanda tanda klinis atau kelainan pada suatu sistem.
dan perkusi:
vital untuk mendapatkan data objektif dari keadaan pasien, pemeriksaan ini
warna kulit, kelengkapan dan kesimetrisan mata, kelopak mata, kornea mata,
konungtiva dan sklera, pupil dan iris, ketajaman penglihatan, lapang pandang
telinga kanan dan kiri, ketajaman pendengaran, keadaan bibir, keadaan gusi dan
gigi, keadaan lidah, keadaan platum dan orofaring, posisi trakea, apakah ada
tiroid, kelenjar limfe, apakah ada penonjolan vena jugularis, dan cek denyut
nadi karotis.
maame, ada atau tidak pengeluaran cairan pada puting susu, ada atau tidak
oedem, dan ansimetris payudara serta apakah terlihat adanya ulkus pada bagian
payudara). Jika terdapat ulkus pada payudara lakukan pengkajian luka meliputi
jenis luka, panjang luka, lebar luka, kedalaman luka, warna luka. Palpasi hasil
(biasanya teraba ada massa pada payudara, ada atau tidak pembesaran kelenjar
simetris atau tidak, apakah terlihat mempergunakan otot bantu pernafasan dan
bagaimana bentuk dada, mengamati pulsasi dan ictus cordis, dan palpasi
Cantumkan juga apakah pasien menggunakan alat bantu pernapasan atau tidak.
atau tidak benjolan, ada atau tidak bayangan pembuluh darah), auskultasi (bising
usus dengan hasil yang normal 5-35x/menit), palpasi (teraba ada atau tidak
massa, ada atau tidak pembesaran limfe dan line serta ada atau tidak nyeri tekan)
dan perkusi (penilaian suara abdomen suara normalnya berupa timpani dan jika
cairan.
kelembaban, turgor kulit, apakah ada lesi dan apakah ada penyekit kulit serta
Sistem persyafan meliputi pemeriksaan glasgow coma scale and score (GCS)
cantum kan hasil pemeriksaan hasil eye, verbal, dan best motor, pemeriksaan ingatan
(nyeri tusuk, suhu, san senetuhan), pemeriksaan syaraf otak (NI-NXII), fungsi
penetapan prioritas, penetapan tujuan klien (dalam prilaku yang dapat diukur)
dan kriteria hasil serta menetukan tindakan keperawatan (Martin dan Griffin,
2014).
diselesaikan secara bersama. Menentukaan tujuan, tujuan ada dua yaitu tujuan
jangka panjang untuk mengatasi masalah secara umum dan tujuan jangka
realistic (dapat dicapai dan nyata), dan timing (harus ada target waktu).
Intervensi keperawatan pada pasien kanker payudara
Minor
DO:
- Tekanan darah meningkat
- Pola nafsu makan berubah
- Proses berfikir terganggu
- Menarik diri
- Berfokus pada diri sendiri
A. Pengkajian
- Tanggal Masuk : 23 Mei 2022, pukul 19.35
- Tanggal Pengkajian : 24 Mei 2022, pukul 20.00
- No. Register : 789144
- Diagnosa Medis : Ca mamae dextra
1. Identitas Klien
Nama : Ny. P
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 52 tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status perkawinan : Menikah
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Alamat : Baleendah
Penanggung jawab klien
Nama : Tn. A
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Baleendah
Hub. dengan klien : Anak kandung
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama :
- Keluhan utama saat masuk RS
Pasien mengatakan lemas badan
- Keluhan saat dikaji
Pasien mengatakan nyeri dibagian payudara kanan dengan skala nyeri ringan
yaitu 3 (0-10). Nyeri yang dirasakan berdenyut-denyut dah hilang timbul.
Nyeri dapat muncul apabila pasien beraktivitas terlalu berat dan dapat
menghilang apabila pasien beristirahat. Pasien mengatakan bahwa ia merasa
kurang nyaman dengan kondisi payudaranya yang mengalami kanker saat ini
yang memiliki bau kurang sedap. Pasien mengeluh lemas badan serta pusing.
Pasien mengatakan ia masih bisa beraktivitas normal walaupun terdapat
keterbatasan karena tubuhnya yang lemas.
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengatakan ia menderita ca mamae ini sudah kurang lebih selama 1 tahun.
Pada saat itu, terdapat benjolan kecil di payudara kanannya namun ia tidak
bertindak apapun. Pada bulan Februari 2022, benjolan tersebut membesar dan
pecah mengeluarkan darah yang memancar. Lalu pasien dibawa ke rumah sakit,
lukanya dicuci dan dilakukan biopsi. Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi,
DM, dll.
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien dan keluarga pasien mengatakan tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
serupa, tidak ada yang memiliki riwayat hipertensi, DM, dll.
3. Riwayat Psikososial-Spiritual
a. Support system
Pasien mengatakan selama ia sakit selalu mendapat dukungan dari keluarganya,
dari lingkungan tempat bekerja dan lingkungan rumahnya. Selain itu, fasilitas
kesehatan yang ia kunjungi memberi informasi dan pelayanan yang tepat sesuai
kebutuhannya.
b. Komunikasi
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik kepada keluarga dan tenaga kesehatan
lainnya baik secara verbal maupun nonverbal dan dapat mengekspresikan apa
yang ia rasakan dengan baik.
c. Sistem nilai kepercayaan
i. Makna hidup : Pasien mengatakan dirinya adalah seorang ibu. Jika ia tidak
sakit maka ia akan beraktivitas normal dirumah bersama keluarganya dan
menghabiskan waktunya bersama keluarga serta ia mengatakan bahwa
hidupnya saat ini merupakan hadiah terindah yang telah Allah berikan
kepadanya dan ia bersyukur terhadapitu.
ii. Pandangan terhadap sakit : Pasien mengatakan penyakit yang sedang dialami
olehnya merupakan cobaan dari Allah SWT dan sebagai penggugur dosa-
dosanya.
iii. Keyakinan akan kesembuhan : Pasien mengatakan dirinya akan segera
sembuh dari rasa sakit yang sedang dialaminya selagi ia berusaha dan berdoa.
iv. Kemampuan beribadah saat sakit : Pasien mampu melakukan ibadah secara
normal diatas kasur, dan pasien selalu melantunkan ayat suci Al-Quran
dengan lantang dan penuh kepercayaan terhadap Allah SWT.
d. Konsep diri
i. Body image : pasien mengatakan jika ia menyukai tubuhnya baik saat
sebelum sakit maupun saat sakit.
ii. Ideal diri : pasien merasa yakin akan cepat sembuh dan ingin segera pulang
ke rumah.
iii. Peran diri : pasien mengatakan perannya dirumah sebagai seorang anak. Saat
sakit, pasien merasa terdapat perubahan peran pada dirinya.
iv. Identitas diri : pasien dapat mengenali dirinya dengan sangat baik sebagai
seorang wanita berusia 21 tahun.
v. Harga diri : pasien merasa yakin akan cepat sembuh dan kembali
menjalankan kewajibannya sebagau seorang anak dengan baik.
4. Lingkungan
a. Rumah
- Kebersihan : bersih
- Polusi : tidak ada
- Bahaya : tidak ada
b. Pekerjaan
- Kebersihan : bersih
- Polusi : tidak ada
- Bahaya : tidak ada
5. Pola Kebiasaan Sehari-hari Sebelum dan Saat Sakit
Kebiasaan/aktivitas Sebelum Saat sakit Ket
Masuk RS
1) Pola Nutrisi
a. Asupan (v) Oral (v) Oral
( ) Enteral ( ) Enteral
( ) TPN ( ) TPN
b. Frekuensi makan 2x/hari 3x/hari
c. Nafsu makan (v) Baik (v) Baik
( ) Sedang ( ) Sedang
alasannnya. alasannnya.
( ) Kurang ( ) Kurang
alasannya........ alasannya........
d. Diet - -
e. Makanan tambahan - -
f. Makanan alergi/tidak boleh - -
g. Perubahan BB dalam 3 ( ) Bertambah .. Kg ( ) Bertambah .. Kg
bulan (v) Tetap (v) Tetap
( ) Berkurang .. Kg ( ) Berkurang .. Kg
2) Pola Cairan
a. Asupan cairan (v ) Oral ( ) Oral
( ) Parenteral (v) Parenteral
b. Jenis Air putih, minuman Air putih, susu
perasa
c. Frekuensi 7-8x/hari 6-7x/hari
d. Volume 1400 cc/hari 1200 cc/hari
3) Pola Eliminasi
BAK
a. Frekuensi 5-6x/ hari 4-5x/ hari
b. Jumlah out put 1000 cc 900 cc
c. Warna Kuning terang Kuning terang
d. Bau Khas urine Khas urine
e. Keluhan - -
BAB
a. Frekuensi 2x/hari 1x/hari
b. Warna Kecoklatan Kecoklatan
c. Bau Khas tinja Khas tinja
d. Konsistensi Padat Padat
e. Keluhan - -
f. Pemakaian pencahar - -
4) Pola Personal Hygiene
a. Mandi 2x/hari 1x/hari
b. Oral Hygiene
- Frekuensi 2x/hari 2x/hari
- Waktu
c. Cuci Rambut 2x/mgg -
5) Pola Istirahat dan Tidur
a. Lama tidur 5-6 jam 7-8 jam
b. Waktu - 2-3 jam
- Siang 5-6 jam 5-6 jam
- Malam
c. Kebiasaan sebelum tidur
- Penggunaan obat tidur - -
- Kegiatan lain
d. Kesulitan dalam tidur
- Menjelang tidur - -
- Sering terbangun - -
- Merasa tidak nyaman
- -
setelah bangun tidur
(jelaskan alasannya)
6) Pola aktivitas dan latihan
a. Kegiatan dalam pekerjaan Ibu rumah tangga -
b. Waktu bekerja 6-7 jam -
c. Kegiatan waktu luang Menonton tv -
d. Keluhan dalam beraktivitas Jika aktivitas terlalu -
berat, payudara
kanannya kerap
merasa nyeri
e. Olah raga
- Jenis - -
- Frekuensi
f. Keterbatasan dalam hal:
- Mandi - -
- Menggunakan pakaian
- Berhias
7) Pola kebiasaan yang
mempengaruhi kesehatan
a. Merokok ( ) Ya
- Frekuensi (v ) Tidak
- Jumlah
- Lama pemakaian
b. Minuman keras ( ) Ya
- Frekuensi (v ) Tidak
- Jumlah
- Lama pemakaian
c. Ketergantungan obat ( ) Ya
( v) Tidak
Jika Ya, jelaskan
jenis, lama,
frekuensi dan alasan
pemakaian
6. Pengkajian Fisik
1) Pemeriksaan umum
a. Kesadaran : Compos mentis GCS: E4V5M6
b. Tekanan darah : 119/78 mmHg
c. Nadi : 74x/ menit
d. Pernafasan : 20x/ menit
e. Suhu : 37,4
f. TB/BB :
- Sebelum masuk RS : 48 Kg
- Saat dirawat di RS : 47 Kg
2) Pemeriksaan Fisik Per Sistem (dibuat naratif)
a. Sistem Pengihatan
Posisi mata : (v) Simetris
( ) Asimetris
Kelopak mata : tidak ada edema, warna sama seperti kulit bagian lainnya
Pergerakan bola mata : normal
Konjungtiva : pucat
Kornea : jernih
Sklera : putih, normal
Pupil
Ukuran : normal
Reaksi terhadap cahaya : refleks (+)
Lapang pandang : meluas
Ketajaman penglihatan : tajam
Tanda-tanda radang : tidak ada
Pemakaian alat bantu lihat : tidak
b. Sistem Pendengaran
Kesimetrisan : simetris antara kedua telinga
Serumen : terdapat serumen sedikit warna kekuningan, kering, tidak
berbau
Tanda radang : tidak ada
Cairan dari telinga : tidak ada
Fungsi pendengaran : normal
Pemakaian alat bantu : tidak
c. Sistem Wicara
Kesulitan/gangguan wicara : tidak ada
d. Sistem Pernafasan
Jalan nafas : bersih, normal
RR 20x/mnt
Irama : teratur
Kedalaman :
( ) Dalam
(v ) Dangkal
Suara nafas : vesikuler
Batuk :
(v) Ya, tanpa sputum
( ) Tidak
Penggunaan otot bantu nafas : tidak
Penggunaan alat bantu nafas : tidak
e. Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi Perifer
Nadi 74x/mnt
Irama :
(v ) Teratur
( ) Tidak teratur
Denyut :
( ) Lemah
( v) Kuat
Distensi vena jugularis : tidak ada distensi vena jugularis
Temperatur kulit :
( ) Hangat
(v ) Dingin
Warna kulit :
(v ) Pucat
( ) Sianosis
( ) Kemerahan
CRT >2 detik
Flebitis : -
Varises : -
Edeme (loksai dan derajat) :-
Sirkulasi jantung
Irama :
(v) Teratur
( ) Tidak teratur
Bunyi jantung normal : S1,S2 murmur
Kelainan bunyi jantung : -
Keluhan : tidak ada keluhan
Nyeri dada :-
(penyebaran, lokasi, intensitas, lama, skala)
Kardiomegali : -
f. Sistem Neurologi
Glascow Coma Scale : E4M6V5
Tanda peningkatan TIK
Nyeri Kepala hebat : tidak ada
Penurunan kesadaran : tidak ada
Muntah proyektil : tidak ada
Papil eodema : tidak ada
Gangguan Neurologis : -
Nervus Hasil Pemeriksaan
g. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut : bibir lembab, mukosa pucat
Kesulitan menelan : tidak ada
Muntah : tidak ada
Nyeri daerhan perut : tidak ada
Bising usus 12 x/mnt
Massa pada abdomen : tidak ada
Ukur lingkar perut : 78 cm
Asites : tidak ada
Palpasi Hepar, Gaster : tidak ada pembesaran
Nyeri Tekan : tidak ada
Nyeri lepas : tidak ada
Colostomy : tidak terpasang colostomy
Penggunaan NGT : tidak terpasang NGT
h. Sistem Imunologi
Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening
i. Sistem Endokrin
Nafas berbau keton : ( ) Ya
(v) Tidak
Luka : ( ) Ya
(v) Tidak
Exopthalmus : ( ) Ya
(v) Tidak
Tremor : ( ) Ya
(v) Tidak
Pembesaran kelj. Thyroid : ( ) Ya
(v) Tidak
Tanda peningkatan gula darah : tidak ada
j. Sistem Urogenital
Distensi kandung kemih : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Nyeri perkusi : tidak ada
Urine : tidak ada keluhan
Penggunaan kateter : tidak terpasang kateter
Keadaan genital : baik, tidak ada tanda-tanda infeksi
k. Sistem Integumen
Keadaan rambut :
Kekuatan : kuat
Warna : hitam dan putih
Kebersihan : bersih
Keadaan kuku
Kekuatan : kuat
Warna : putih, merah muda
Kebersihan : bersih
Tanda radang : tidak ada tanda-tanda radang
Keadaan kulit
Turgor : kurang baik
Warna : sedikit pucat
Kebersihan : bersih
Luka : tidak ada luka
Tanda radang : tidak ada
Dekubitus : tidak ada
Pruritus : tidak ada
Tanda perdarahan : tidak ada
Diaforesis : tidak ada
Luka bakar: Role of nine (tidak ada)
l. Sistem Muskuloskeletal
Keterbatas gerak, deformitas : tidak ada deformitas
Rentang gerak : normal, maksimal
Sakit pada tulang dan sendi: tidak ada
Tanda-tanda fraktur : tidak ada
Kontraktur pada sendi ekstrimitas: tidak ada
Tonus otot/kekuatan otot : 4/5 (ekstremitas atas), 4/4 (ekstremitas bawah)
Kelainan bentuk tulang/otot : tidak ada
Tanda radang sendi : tidak ada
Penggunaan alat bantu : tidak ada
7. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan histopatologi-sitologi
Kesimpulan :
Invasive carcinoma of no special type mammae dextra grade II disertai ductal
carcinoma insitu nuclear grade III yang telah menginvasi pembuluh
limfovaskular dan telah menginfiltrasi epidermis kulit.
2) Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 8,8 gram/dL 12-16
Leukosit 10.900 /mm3 4.000-10.000
Hematokrit 26,6 % 35-47
Trombosit 50.100 /mm3 150.000-440.000
Eritrosit 2,86 juta/dL 3,6-5,8
8. Penatalaksaan Medis
1) Radiasi sudah dilakukan sebanyak 10x rencana 25x)
2) Kemoterapi sudah tuntas dilakukan sebanyak 6x
3) Biopsi
B. Analisa Data
No Symptoms (S) Etiologi (E) Problem (P)
1. DS : pasien mengeluh efek radiasi Perfusi perifer tidak
lemas, pusing dan sulit efektif
beraktivitas, pasien pun kerusakan sel induk
mengeluhkan mual namun
tidak sampai muntah. kegagalan sumsum tulang
DO : terkadang pasien
terlihat meringis Nyeri kronis
kesakitan, pasien
melaporkan rasa nyeri
yang ia rasakan.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin
ditandai dengan mukosa bibir pucat, konjungtiva pucat, akral dingin, CRT <2 detik,
terdapat kelemahan pada pasien, kulit pasien nampak pucat, Hb 8,8, pasien mengeluh
lemas, pusing dan sulit beraktivitas, pasien pun mengeluhkan mual namun tidak
sampai muntah.
2. Nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor ditandai dengan pasien mengatakan
pada bagian payudara kanan terkadang merasa nyeri seperti disayat-sayat benda tajam
dengan skala nyeri ringan 3 (0-10). Terkadang pasien terlihat meringis kesakitan,
pasien melaporkan rasa nyeri yang ia rasakan.
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur/ bentuk tubuh ditandai
dengan pasien mengatakan ia merasa kurang nyaman dengan kondisi payudaranya
saat ini, pasien mengatakan ia khawatir jika orang lain tidak nyaman bersamanya
karena bau khas yang timbul dari payudaranya. Pada payudara kanan terdapat kanker
yang sudah ia alami selama 1 tahun, luka tertutup verband dan mengeluarkan bau
kurang sedap.
E. Implementasi Keperawatan
No Tanggal dan Tindakan DP Paraf
Jam
1. 24 Mei 2022 Memonitor TTV 1,2
20.00 E/
- Tekanan darah : 119/78 mmHg Meylsa
F. Evaluasi
No Tanggal dan Evaluasi Sumatif Paraf dan
Jam Nama
1. 26 Mei 2022 S : pasien mengatakan sudah tidak merasa
18.00 pusing, tidak lagi merasa lemas.
O : , CRT < 2 detik, konjuntiva merah muda, Meylsa
4.2. Saran
Hasil studi kasus yang penulis dapatkan dalam asuhan keperawatan ini
dapat meemberikan informasi lebih lanjut, sehingga dapat memperluas
pengetahuan tentang Carsinoma mammae. Diharapkan pada pendokumentasian
selanjunya diharapkan diharapkan dapat melakukan asuhan keperawatan
komprehensif dalam waktu yang lama sehingga mendapatkan hasil yang lebih
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, P., dkk. (2016). Pengaruh Teknik Relaksasi Hand Massage Terhadap
Nyeri Pada Pasien Kanker Payudara di Yayasan Kanker Indonesia Surabaya.
Journal Ilmiah Kesehatan Volume 9 nomor 2, (221-226)
Auran, K., P., isfandiarti, M., A. (2015). Hubungan Dukungan Sosial Terhadap
Pengobatan Kanker Payudara Di Yayasan Kanker Wisnuwardhana. Journal
Promkes Volume 3 Nomor 2, (218-228)