• Karsinoma insitu ; kanker dini yang belum menyebar ,kanker ini masih
berada ditempatnya.
• Karsinoma meduler ; kanker ini berasal dari kelenjar susu
• Karsinoma tubuler ; kanker ini juga berasal dari kelenjar susu
• Karsinoma lobuler : terjadi setelah menopouse , 25-35 % penderita ka
Faktor resiko
• pernah menderita kanker payudara/non kanker payudara
• usia diatas 60 tahun
• riwayat keluarga yang menderita kanker d. faktor genetik dan
hormonal
• menarche pertama sebelum usia 12 tahun , menopouse setelah usia
55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun .
• pemakaian pil kb atau terapi sulih estrogen. (Pudiastuti,2011).
Faktor resiko
• Usia dan jenis kelamin : meningkat pada usia 50 tahun ke atas
terutama setelah menopause. jenis kelamin perempuan, sembilan
puluh persen kanker payudara terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan
karena pada wanita ada produksi hormon esterogen dan progesteron,
hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang
cenderung mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron
melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang berlebihan. Ada
kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan
progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara
(American cancer Society, 2013).
Faktor resiko
• Riwayat menstruasi : Menstruasi yang terlalu cepat (menarche dini)
(<12 tahun) dan atau menopause (<50 tahun) yang terlalu lama
meningkatkan risiko. Hal ini disebabkan ada paparan atau keadaan
dimana tubuh mengalami pajanan hormon esterogen lebih lama
dalam hidup (American Cancer Society, 2013).
• Riwayat reproduksi : Nullipara (tidak pernah melahirkan) dan anak
pertama lahir pada usia 30 tahun. Wanita yang memiliki sedikit anak
dan melahirkan pada usia 30 tahun akan meningkatkan risiko kanker
payudara, Karena paparan hormon yang diproduksi oleh ovarium
(estrogen endogen dan progesteron).
Faktor resiko
• Riwayat keluarga : Anak perempuan/saudara perempuan yang memiliki
hubungan langsung risikonya meningkat dua kali jika ibunya terkena kanker
sebelum berusia 60 tahun, risiko meningkat 4 sampai 6 kali jika kanker
payudara terjadi pada dua saudara langsung. Seseorang yang mengalami
kanker payudara akan terjadi mutasi gen diturunkan dari keluarga.
• Diet : Diet tinggi lemak berkaitan dengan meningkatnya risiko kanker
payudara. Diet tinggi lemak dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau
obesitas, yang merupakan faktor risiko kanker payudara. Diet tinggi lemak
juga telah ditunjukkan mempengaruhi risiko memicu beberapa jenis kanker
lainnya, dan asupan jenis lemak tertentu jelas berkaitan dengan risiko
penyakit jantung (American Cancer Society, 2013)
Faktor resiko
• Obesitas : Obesitas setelah menopause dilaporkan dapat
meningkatkan risiko kanker payudara hal ini disebabkan setelah
menepouse (ketika ovarium berhenti memproduksi esterogen), pada
saat itu estrogen akan dihasilkan oleh jaringan lemak. Sehingga orang
yang obese akan memproduksi estrogen lebih banyak. Peningkatan
BMI, resisten insulin, hiperglikemi dilaporkan berhubungan dengan
kanker payudara dan kanker lainya (American Cancer Society, 2013)
• Penyakit payudara jinak : Wanita yang mempunya tumor payudara
disertai perubahan epitel proliferative mempunyai risiko dua kalil!ipat
untuk mengalami kanker payudara.
Faktor resiko
• Personal history of breast cancer : Seseorang yang pernah mengalami
kanker payudara satu payudara maka akan beresiko untuk mengalami
kanker pada payudara lainnya.
• Penggunaan hormon estrogen : Penggunaan hormon estrogen
dalam waktu yang lama seperti pil KB dapat menimbulkan risiko
terkena kanker payudara kerena sel degenerasi jinak atau menjadi
ganas (Smeltzer & Bare, 2013).
• Perokok pasif : Perokok pasif adalah orang yang tidak sengaja
menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok aktif (Reeder,
Martin, & Griffin, 2013).
Tanda dan Gejala
• Ada benjolan pada ketiak
• Perubahan bentuk payudara
• Kemerahan dan bengkak pada payudara
• Puting susu gatal dan bersisik
• Adanya cairan abnormal pada payudara (Pudiastuti,2011)
gejala yang khas menunjukkan adanya suatu keganasan,
antara lain :
• Berjemur dibawah sinar matahari, Saat tubuh mengenaikulit, tubuh akan membuat vitamin D , yang akan
membantu jaringan payudara menyerap calcium sehingga mengurangi resiko kanker payudara.
• Berikan ASI rutin pada anak, menyusui berhubungan dengan berkurangnya resiko kanker
• Pertimbangkan sebelum melakukan HRT (Hormon Replacement Therapy), karena akan menambah
dan kualitas hidup (QoL) dan ini akan mengganggu terhadap kehidupan sehari hari seperti akan terjadi
kecemasan, depresi, gangguan tidur, kelelahan dan gejala gastrointestinal. Pada saat ini diperlukan perawatan
atau intervensi untuk penanganan pada pasien kanker payudara dimana perawatan ini sangat dibutuhkan
dan mampu mengurangi gejala yang dirasakan dan dapat meningkatkan kualitas hidup (Rosen & Potter, 2018).
• Berbagai intervensi untuk pasien yang mengalami kanker payudara
yaitu farmakologis dan nonfarmakologi. Intervensi farmakologis dapat
menggunakan kemoterapi, pembedahan, terapi radiasi, hormone dan
targeted therapy. Intervensi non farmakologis memberikan dukungan
emosional, curhat, memberikan informais tentang metode mengatasi
efek samping dari pengobatan, nutrisi, modalitas (Palm, 2014).
• Intervensi– intervensi untuk penatalaksanaan keperawatan untuk
pasien kanker payudara dalam menurunkan gejala psikologis
(kecemasan, depresi) pada pasien kanker payudara terdiri dari :
Mind Body Skills Groups (MBSGs), terapi music.
• Mind Body Skills Groups (MBSGs) dilakukan 2 jam selama 9 minggu
oleh terapis yang terlatih. Menurut Arem et al (2019) MBSGs bahwa
terapi MBSR dapat menurunkan stres, kecemasan, dan kelelahan
karena terapi MBSR dapat mengurangi kadar hormone kortisol
(hormone stress) setelah 6 minggu pada penderita kanker payudara
• Intervensi selanjutnya untuk menurunkan gejala psikologis
(kecemasan, depresi) pada pasien kanker payudara yaitu terapi music
dengan mendengarkan musik melalui MP3 player dengan earphone
selama terapi radiasi lima kali seminggu selama 5 minggu.
• Intervensi – intervensi untuk menurunkan nyeri pada pasien
kanker payudara terdiri dari : latihan yoga, pijat klasik. (Stoerkel et al ,
2018) Latihan yoga dilakukan 1 jam selama 10 minggu. Menurut
Eyigor et al (2018) Yoga efektif dan aman untuk mengurangi rasa sakit
(baik bahu dan lengan) dan dapat meningkatkan kualitas hidup pada
pasien dengan kanker payudara
• Intervensi selanjutnya untuk meningatkan kualitas hidup pasien
kanker payudara yaitu dengan memberikan perawatan rutin dan
diberikan edukasi. Edukasi diberikan selama pendidikan 90 menit
dilakukan setiap minggu. Topik tentang : kanker payudara, aspek
emosional dari kepedulian, penyesuaian peran pengasuh dan strategi
komunikasi.
• Nutrisi : perbanyak asupan buah,sayur dan biji-bijian,kurangi asupan
lemak,minimalkan asupan makanan yg diawetkan,diasinkan dan
diasapai,batasi konsumsi alcohol,pertahankan berat badan yang ideal.