Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

“ PENYAKIT KANKER PAYUDARA “

OLEH :

KELOMPOK 6

1). SYAHIA LUTHFIANA S. (21)

2). UTIK DETTA PRASTIANI (22)

3). YOSHEFIRA TRESIA P. (23)

SMK EMPAT LIMA SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2022/2023

A. PENDAHULUAN

PENGERTIAN KANKER PAYUDARA

Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara.


Kanker payudara terjadi ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara
tumbuh tidak terkendali dan mengambil alih jaringan payudara yang
sehat dan sekitarnya.

Kanker payudara bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu


(lobulus) atau di saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke
puting payudara. Kanker juga bisa terbentuk di jaringan lemak atau
jaringan ikat di dalam payudara. Meski lebih sering terjadi pada wanita,
kanker payudara juga bisa menyerang pria.

GEJALA KANKER PAYUDARA

1. Perubahan tekstur kulit payudara

Kanker payudara dapat menyebabkan perubahan tekstur kulit sekitar


dan pada payudara. Perubahan tekstur kulit ini disebabkan
peradangan pada sel-sel kulit payudara. Beberapa perubahannya di
antaranya: Kulit bersisik atau sangat kering di sekitar puting dan
areola Kulit di bagian payudara menebal Terkadang penderita juga
mengalami gatal.

2. Keluar cairan dari puting

Cairan yang keluar dari puting padahal tidak sedang menyusui juga
bisa jadi tanda kanker payudara tahap awal. Cairan tersebut bisa
encer maupun kental. Warna juga bisa bervariasi mulai dari bening,
keruh putih mirip susu, kuning, hijau, atau kemerahan.

3. Lesung pipit di payudara


Lesung pipit di kulit payudara juga bisa jadi ciri-ciri kanker payudara
tahap awal yang agresif. Biasanya, lesung pipit ini disebabkan
peradangan pada jaringan payudara. Sel-sel kanker dapat
menyebabkan penumpukan cairan getah bening di payudara dan
menyebabkan kulit bengkak, berlesung pipit, bahkan berlubang.
Apabila ada lesung pipit di payudara, segera konsultasi dengan
dokter. Dokter jamak menyebut perubahan ini "peau d'orange"
karena lesung pipit di kulit menyerupai permukaan jeruk.

4. Perubahan kelenjar getah bening

Kelenjar getah bening adalah kumpulan jaringan sistem daya tahan


tubuh. Kelenjar ini berfungsi menyaring cairan dan menangkap sel-
sel yang berpotensi berbahaya. Termasuk bakteri, virus, dan sel
kanker. Jika sel kanker menjalar atau berkembang di luar payudara,
tempat pertama yang disinggahi adalah kelenjar getah bening ketiak
di sisi yang sama dengan payudara. Kondisi ini dapat menyebabkan
pembengkakan di area tersebut.

5. Nyeri pada payudara

Perubahan ini memicu rasa sakit, nyeri saat ditekan, dan


ketidaknyamanan pada payudara. Beberapa penderita ada yang
menggambarkan rasa sakitnya berupa rasa panas mirip terbakar.
Meskipun kanker payudara seringkali tidak menimbulkan rasa sakit,
penting untuk tidak mengabaikan setiap perubahan pada payudara.

6. Puting susu tenggelam


Kanker payudara dapat menyebabkan perubahan sel di belakang
puting susu. Perubahan-perubahan ini dapat menyebabkan puting susu
terbalik ke bagian dalam payudara. Atau, puting susu mengalami
perubahan bentuk dan ukuran. Perubahan tampilan puting sering
terjadi selama ovulasi atau bagian lsiklus menstruasi. Apabila Anda
menemukan perubahan bentuk puting susu di luar siklus haid, ada
baiknya berkonsultasi ke dokter.

7. Kulit payudara kemerahan atau memar

Kanker payudara dapat menyebabkan perubahan pada kulit sekitar


payudara. Gejala awal kanker payudara ini bisa membuat kulit
sekitar payudara berubah warna menjadi merah, ungu mirip memar,
atau kebiruan. Jika seseorang mengalami perubahan warna pada
payudaranya padahal tidak mengalami trauma fisik, baiknya untuk
konsultasi dengan dokter.

FAKTOR PENYEBAB DAN PENDORONG

1. Merokok dan terpapar asap rokok (perokok pasif)


2. Pola makan yang buruk (tinggi lemak dan rendah serat, mengandung
zat pengawet/ pewarna)
3 .Haid pertama pada umur kurang dari 12 tahun
4. Menopause (berhenti haid) setelah umur 50 tahun
5.. Melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun
6. Tidak pernah menyusui Anak
7. Pernah mengalami operasi pada payudara yang disebabkan oleh
kelainan tumor jinak atau tumor ganas.
8. Di antara anggota keluarga ada yang menderita kanker payudara
B. PEMBAHASAN

KASUS DI MASYARAKAT

Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker


terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian
pertama akibat kanker.

Data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai
68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia.
Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu
jiwa kasus.

''70% dideteksi sudah di tahap lanjut, kalau kita bisa mendeteksi di tahap
awal mungkin kematiannya bisa kita tanggulangi,'' kata Elvida Sariwati,
Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
dalam Temu Media Hari Kanker Sedunia, Rabu (2/2.

Padahal sekitar 43% kematian akibat kanker bisa dikalahkan manakala


pasien rutin melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko
penyebab kanker.

Selain angka kematian yang cukup tinggi, penanganan pasien kanker


yang terlambat menyebabkan beban pembiayaan yang kian membengkak.
Pada periode 2019-2020, pengobatan kanker telah menghabiskan
pembiayaan BPJS kurang lebih 7,6 triliun rupiah.
''Karena deteksinya sudah di ujung, sehingga pembiayaan yang
dikeluarkan semakin besar,'' katanya.

Tingginya angka kanker payudara di Indonesia menjadi prioritas


penanganan oleh pemerintah, namun demikian bukan berarti penanganan
kanker jenis lainnya diabaikan. Pada saat yang sama, Kemenkes tetap
melakukan upaya penanggulangan terhadap penyakit kanker lainnya
seperti yang tertuang dalam Rencana Aksi Nasional Kanker 2022-2022.

Dalam ketentuan ini, Strategi Nasional Penanggulangan Kanker Payudara


Indonesia mencakup 3 pilar yakni promosi kesehatan, deteksi dini dan
tatalaksana kasus.
cara rinci ketiga pilar tersebut menargetkan 80% perempuan usia 30-50
tahun dideteksi dini kanker payudara, 40% kasus didiagnosis pada stage 1
dan 2 dan 90 hari untuk mendapatkan pengobatan.

Untuk mencapai target ini, Kementerian Kesehatan tidak bekerja sendiri,


melainkan turut dibantu oleh berbagai pihak seperti Yayasan Kanker
Payudara Indonesia (YKPI). Dengan program unggulan sosialisasi
skrinjng dan deteksi dini kanker payudara, YKPI telah berhasil
menjangkau lebih dari 150.000 peserta baik secara daring dan luring pada
2016-2021.

''Sejak tahun 2016-2021, YKPI bekerjasama dengan kabupaten/kota


melakukan sosialisasi skrining dan deteksi dini kanker payudara. Sampai
saat ini sudah 150.000 peserta yang kami anggap sebagai tokoh-tokoh
masyarakat yang akan meneruskan ke bawah bahkan beberapa organisasi
perempuan sudah memasukan skrining dan deteksi dini kanker payudara
sebagai program kerjanya,'' kata Linda Agum Gumelar, Ketua YKPI.

Tak hanya itu, YKPI juga membantu menyediakan mobil mammografi


serta aktif melakukan praktek SADARI bagi masyarakat awam dan kader
kesehatan.
Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan semakin kuat dan ditingkatkan,
dalam kerangka penanggulangan kanker payudara di Indonesia, sehingga
semakin banyak pasien kanker yang terselamatkan.

KASUS UNIK

Presenter Robby Purba baru saja menjalani operasi pengangkatan tumor


payudara. Kabar ini dibagikan oleh Robby Purba sendiri lewat unggahan
di Instagram pribadinya pada Kamis (30/12/2021).
"Pria dengan tumor payudara. Bisakah? Alhamdulillah ternyata bisa.
Lagian apa sih yang Allah nggak bisa. Nah Abang yang beruntung nih,
kasus yang jarang terjadi kepada pria," tulis Robby Purba.

Robby Purba mengaku sudah mulai merasakan gejala sejak 9 bulan lalu.
Ia kerap merasa sakit di bagian dada tiap melakukan aktivitas seperti
naik-turun tangga atau olahraga.
Kasus tumor payudara memang bisa juga terjadi pada pria, meski
memang lebih langka dibanding pada wanita. Berikut 5 fakta tumor
payudara pada pria seperti dikutip detikcom dari berbagai sumber:
1. Bisa disebabkan genetik
Tumor payudara pada pria bisa muncul karena berbagai faktor, salah
satunya adalah genetik. Mayo Clinic menyebut gen bernama BRCA1 dan
BRCA2 terutama yang bisa meningkatkan risiko munculnya tumor yang
berpotensi jadi kanker. Bila seorang pria memiliki riwayat keluarga
dengan kasus kanker yang kuat, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan
ahli genetik.

Penyebab lain yang bisa meningkatkan risiko tumor atau kanker payudara
pada pria adalah usia, obesitas, penyakit testis, penyakit hati, atau paparan
terhadap hormon estrogen.

2. Hanya 1 persen dari total kasus kanker payudara


Tidak semua tumor payudara berkembang menjadi kanker. Pada tumor
yang kemudian memang kanker, menurut Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) kasus pada pria hanya
sekitar 1 persen dari total kasus kanker payudara.

3. Gaya hidup sehat jauhkan risiko


Untuk menurunkan risiko munculnya tumor yang bisa berujung kanker
payudara, CDC menyarankan agar pria menerapkan gaya hidup sehat.
Menjaga berat badan ideal dan rutin olahraga jadi kunci untuk
menurunkan risiko.

4. Puting yang mengeluarkan cairan


Selain benjolan, tanda-tanda tumor payudara pada pria juga bisa muncul
dalam bentuk puting yang mengeluarkan cairan. Waspadai juga tanda
lainnya, seperti kulit kemerahan atau ada lekukan di sekitar payudara.

5. Terapi
Kasus tumor payudara pada pria ditangani dengan sama seperti tumor
payudara pada wanita. Bila tumor memang mengancam maka tim medis
bisa menyarankan kemoterapi, operasi, radioterapi, dan terapi hormon.
PENGOBATAN

1. Bedah Lumpektomi
Bedah lumpektomi adalah prosedur untuk mengangkat tumor dan
sebagian kecil jaringan sehat di sekitarnya. Lumpektomi biasanya
disarankan kepada pasien yang tumornya berukuran kecil.
Lumpektomi juga dapat dilakukan pada pasien yang ukuran tumornya
lebih besar, tetapi didahului dengan kemoterapi untuk menyusutkan
tumor.
2. Bedah Mastektomi
Bedah mastektomi adalah bedah yang dilakukan oleh dokter bedah
onkologi untuk mengangkat seluruh jaringan di payudara. Umumnya,
mastektomi dilakukan ketika kondisi pasien tidak bisa ditangani dengan
lumpektomi.
Ada beberapa tipe bedah mastektomi, yaitu:
 Simple/total mastectomy
Simple mastectomy adalah prosedur pengangkatan seluruh bagian
payudara, termasuk puting, areola, dan kulitnya. Tergantung tingkat
keparahannya, beberapa kelenjar getah bening juga bisa ikut diangkat.
 Skin-sparing mastectomy
Skin-sparing mastectomy adalah pengangkatan jaringan payudara, puting,
dan areola. Setelah diangkat, payudara akan dibentuk ulang menggunakan
jaringan dari bagian tubuh lain.
 Nipple-sparing mastectomy
Mastektomi tipe ini dilakukan untuk mengangkat jaringan payudara tanpa
menyertakan kulit payudara dan puting. Namun, jika terdapat kanker
pada jaringan di bawah puting, maka puting payudara juga akan diangkat.
 Modified radical mastectomy
Modified radical mastectomy adalah prosedur yang
mengombinasikan simple mastectomy dan pengangkatan seluruh kelenjar
getah bening di ketiak.
3. Radical mastectomy
Radical mastectomy bertujuan untuk mengangkat seluruh payudara,
kelenjar getah bening di ketiak, dan otot dada (pectoral).
Double mastectomy
Double mastectomy adalah tindakan pencegahan pada wanita yang
berisiko tinggi terserang kanker payudara, dengan mengangkat kedua
payudara.
4. Bedah Pengangkatan Kelenjar Getah Bening
Bedah pengangkatan kelenjar getah bening bisa dilakukan bersamaan
dengan bedah pengangkatan tumor di payudara atau secara terpisah. Ada
dua metode bedah untuk mengangkat kelenjar getah bening, yaitu:
 Sentinel lymph node biopsy (SLNB)
SLNB adalah metode pengangkatan kelenjar getah bening di ketiak
dalam jumlah minimal, terbatas pada kelenjar getah bening yang paling
berisiko lebih dulu terserang kanker dari payudara.
 Axillary lymph node dissection (ALND)
ALND adalah pengangkatan sejumlah kelenjar getah bening, biasanya
kurang dari 20, untuk mencegah penyebaran kanker dari payudara.
5. Radioterapi
Radioterapi adalah prosedur untuk menghancurkan sel kanker dengan
menggunakan sinar berkekuatan tinggi, seperti sinar-X dan proton.
Radioterapi bisa dilakukan dengan menembakkan sinar ke tubuh pasien
menggunakan mesin (radioterapi eksternal), atau dengan menempatkan
material radioaktif ke dalam tubuh pasien (brachytherapy).
Radioterapi eksternal biasanya dilakukan setelah pasien selesai menjalani
lumpektomi, sedangkan brachytherapy dilakukan jika risiko munculnya
kembali kanker payudara rendah. Radioterapi juga bisa dilakukan setelah
mastektomi untuk mengatasi kanker yang berukuran besar dan telah
menyebar ke kelenjar getah bening.
Radioterapi atau terapi radiasi pada kanker payudara dapat berlangsung
selama 3 hari sampai 6 minggu, tergantung jenis terapi yang dilakukan
dan kondisi pasien secara menyeluruh.
6. Terapi Hormon
Terapi hormon digunakan untuk mengatasi kanker payudara yang
dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.
Terapi hormon bisa dilakukan sebelum atau setelah prosedur bedah,
untuk mencegah sel kanker kembali muncul. Selain itu, terapi ini juga
dapat dilakukan untuk mengatasi kanker yang kambuh setelah
pengobatan atau kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lain.
Metode yang digunakan dalam terapi hormon antara lain:
Pemberian obat golongan selective estrogen receptor modulator,
seperti tamoxifen, toremifene, dan fulvestrant, untuk menghambat
shormon estrogen dan progesteron menempel pada sel kanker
Pemberian obat golongan penghambat aromatase, seperti anastrozol dan
letrozole, untuk menghentikan produksi hormon estrogen setelah
menopause
Prosedur bedah atau pemberian obat-obatan untuk menghentikan
produksi hormon di indung telur

7. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pemberian obat khusus melalui infus atau suntikan,
untuk membunuh sel-sel kanker yang tumbuh dengan cepat. Kemoterapi
bisa dilakukan sebelum bedah untuk menyusutkan ukuran kanker agar
lebih mudah diangkat.
Kemoterapi juga dapat dilakukan setelah bedah untuk menghancurkan
sel-sel kanker yang mungkin tertinggal setelah prosedur bedah.
Kemoterapi setelah bedah juga dilakukan bila sel kanker sudah menyebar
ke bagian tubuh lain atau bila kanker berisiko kambuh kembali.
Selain itu, kemoterapi juga dapat dilakukan untuk mengatasi kanker
stadium lanjut, terutama bila kanker sudah menyebar sampai ke area
ketiak atau area tubuh lain.
Obat yang sering digunakan pada kemoterapi biasanya adalah kombinasi
dari 2–3 obat berikut:
 Anthracylines, seperti doxorubicin dan epirubicin
 Taxanes, seperti paclitaxel dan docetaxel
 Cyclophosphamide
 Carboplatin
 5-fluorouracil atau capecitabine
 Gemcitabine
 Vinorelbine
Obat kemoterapi diberikan dalam siklus yang diikuti dengan masa
istirahat, agar tubuh bisa memulihkan diri dari efek yang ditimbulkan
obat. Siklus ini biasanya berlangsung dalam 2–3 minggu, dengan jadwal
pemberian yang tergantung pada jenis obatnya.

8. Terapi Target
Terapi target adalah pemberian obat untuk menghambat pertumbuhan sel
kanker secara spesifik. Berbeda dengan kemoterapi yang dapat merusak
sel-sel sehat, obat yang digunakan pada terapi target tidak merusak sel-sel
yang sehat.
Sebagai contoh, salah satu obat yang digunakan pada terapi target
bertujuan untuk menghambat kerja protein HER2, yang membantu sel
kanker tumbuh lebih agresif.
Beberapa obat yang digunakan dalam terapi target adalah trastuzumab,
pertuzumab, dan lapatinib. Obat-obat tersebut bisa diberikan dalam
bentuk minum atau suntik, dan dapat digunakan untuk mengobati kanker
stadium awal atau stadium lanjut.

PERAWATAN KANKER PAYUDARA


Sebagai keluarga maupun orang terdekat pasien, penting untuk tetap
mendampingi dan menemani pasien melalui fase tersebut. Sering kali
dukungan dan semangat dari lingkungan sekitar justru menjadi motivasi
utama bagi pasien kanker payudara untuk sembuh. Berikut sejumlah tips
bagi pendamping dalam merawat pasien kanker payudara dalam
pengobatan:
1. Dampingi pasien ketika menjalani serangkaian pemeriksaan dan
pengobatan
Pastikan agar pasien tidak merasa sendirian dalam menghadapi
penyakitnya. Temani pasien ketika memiliki jadwal pemeriksaan
dan pengobatan sebagai bentuk dukungan bagi pasien agar lebih
semangat sembuh.
2. Jadi pendengar yang baik atas segala perasaan dan cerita dari
pasien rutinitas pengobatan yang berat tentunya menimbulkan
perasaan tersendiri bagi pasien. Jadilah pendengar setia bagi cerita
dan ungkapan perasaan pasien agar tidak hanya dipendam sendiri.
Cara ini biasanya membuat pasien lebih lega karena telah
mencurahkan apa yang dirasa dan dialaminya.
3. Ajak pasien tetap aktif bersosialisasi
Terkena kanker payudara bukan berarti pasien harus menutup diri
dari dunia luar. Ajak pasien untuk bergabung dengan komunitas
pendukung pasien kanker payudara atau
menghabiskan quality time bersama teman dan keluarga.
4. Atur waktu untuk melakukan kegiatan favorit bersama pasien
Cari waktu tepat di antara jadwal pemeriksaan dan pengobatan
pasien untuk melakukan kegiatan favoritnya. Langkah ini akan
membantu pasien untuk menyegarkan pikiran sejenak dari penyakit
dan pengobatan yang perlu dijalaninya.
5. Tetap beri semangat kepada pasien, terutama ketika pasien
merasa rendah diri akibat daripengobatan yang dijalani
Pengobatan kanker payudara tentunya memiliki efek samping pada
kondisi dan tampilan fisik pasien. Salah satunya kulit menghitam
ataupun rambut rontok akibat kemoterapi yang dapat membuat
pasien merasa tidak percaya diri. Saat pasien merasa minder,
penting bagi Anda untuk kembali menyemangatinya dengan
menunjukkan dukungan seperti mengajak pasien memilih
model wig yang cantik dan cocok untuknya.

C. PENUTUP
KESIMPULAN
Penyakit kanker payudara erat kaitannya dengan keberadaan wanita.Akan
tetapi meskipun melalui data yang diberikan Kementerian Kesehatan
menunjukkan betapa tingginya angka kasus baru pertahun, tidak serta
merta meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya para perempuan
untuk mulai mengurangi faktor-faktor resiko penyebab kanker payudara
seperti salah satunya stres kronis. Stres kronis kerap dialami para pekerja
kantoran. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti beban kerja,
lingkungan pekerjaan yang kurang sehat, maupun sistem kepemimpinan
yang konservatif. Stres ini apabila terkumpul sedikit demi sedikit
pada akhirnya akan menjadi stres kronis yang berbahaya bagi Tubuh,
bahkan dapat mempercepat perkembangan sel kanker pada perempuan.
Padahal dengan mengelola stress sehari-hari akan memberikan dampak
yang sangat berarti bagi kesehatan tubuh, dan menjauhkan kemungkinan
terserang penyakit yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu perancangan ini
muncul untuk membantu target sasaran mengenali dan mengatasi stres
sehari-hari dengan cara yang menyenangkan. Media interaksi dinding
sentuh menjadi media utama yang diusung dalam perancangan ini
mengingat berdasarkan hasil penelitian, mereka lebih tertarik untuk
menerima informasi secara cepat, aktif, dan menyenangkan. Oleh sebab
itu penulis merancang media interaktif yang dapat diakses dalam waktu
kurang dari 15 menit sehingga tidak mengganggu pekerjaan, namun
mampu memberi dampak senang pada pengguna sehingga mereka siap
untuk bekerja kembali.

SARAN
Melalui perancangan desain media interaktif dinding sentuh ini
diharapkan membantu mengatasi stres yang dirasakan oleh para pekerja
kantor setiap harinya ditengah kesibukan pekerjaan. Dan dengan
perancangan ini juga diharapkan perempuanperempuan dapat lebih
memperhatikan kesehatan pikiran dan badannya, dan semakin
terbuka dengan informasi tentang kanker payudara tanpa selalu merasa
ketakutan. Dengan demikian akan semakin banyak perempuan yang bisa
mencegah maupun menjalani proses pengobatan dengan pikiran yang
lebih positif dan semangat untuk kembali sehat.

Anda mungkin juga menyukai