Anda di halaman 1dari 11

MENGENALI DAN MENCEGAH KANKER

PAYUDARA

NAMA : DWI QURROTUL AINI


NAMA KELOMPOK : AURIS / KELOMPOK 1
NAMA ILMIAH : AUDITORY TUBE
WARNA KELOMPOK : MAROON
A.PENDAHULUAN

Payudara terdiri atas lobus dan duktus. Masing-masing payudara terdiri


atas 15-20 lobus. Di dalam lobus terdapat bagian yang lebih kecil yang disebut
lobulus. Pada ujung lobulus terdapat kantung-kantung yang dapat menyekresi air
susu. Lobus, lobulus, dan kantung-kantung tersebut dihubungkan oleh sistem
duktus. Payudara juga diperdarahi oleh banyak pembuluh darah dan terdapat juga
nodus limfatikus di dekat payudara yaitu pada bagian axilla.

Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang


dapat berasal dari epitel duktus mammae maupun lobulus mammae. Menurut
Pathological Based Registration, kanker payudara menempati urutan pertama
kejadian kanker terbanyak di Indonesia. Setiap tahunnya, 12 dari 100.000 wanita
di Indonesia mengidap kanker payudara. Lebih dari 80% kasus kanker payudara
ditemukan pada stadium lanjut sehingga sulit ditangani. Oleh karena itu, diagnosis
dini kanker payudara penting untuk menurunkan angka mortalitas akibat kanker
payudara.

Kanker payudara merupakan penyakit Non-Communicable Disease yang


memiliki berbagai faktor risiko. Faktor-faktor risiko tersebut dapat meningkatkan
risiko seseorang terkena kanker payudara. Diantaranya yaitu adanya riwayat
penyakit non-cancer pada payudara, adanya riwayat ductal carcinoma in situ
(DCIS) dan lobular carcinoma in situ (LCIS), memiliki riwayat keluarga yang
pernah atau sedang menderita kanker payudara (terutama ibu, anak, atau saudara
kandung), terdapat riwayat keluarga yang memiliki mutasi genetik pada gen
BRCA1 dan BRCA2, menstruasi dini pada usia <12 tahun, usia kehamilan pertama
pada usia >35 tahun, tidak melahirkan anak, tidak menyusui, konsumsi alkohol,
obesitas, dan adanya paparan radiasi pada area dinding dada.

Faktor risiko lainnya yaitu wanita dengan usia diatas 50 tahun, gangguan
hormonal, dan adanya pengaruh lingkungan, juga dapat meningkatkan risiko
terkena kanker payudara. Oleh karena itu, perlu diadakan pencegahan yang dapat
mengurangi atau meniadakan faktor-faktor risiko tersebut.
B.PEMBAHASAN

Berbagai penyebab dan faktor risiko kanker payudara

Kanker payudara dapat terjadi karena adanya pertumbuhan sel-sel


abnormal (sel kanker) yang tidak terkontrol di jaringan payudara. Sel kanker ini
awalnya merupakan sel yang normal. Namun, mutasi DNA menyebabkan
terjadinya perubahan sel menjadi sel kanker tersebut.

Sel kanker membelah lebih cepat daripada sel normal, yang kemudian
menumpuk dan membentuk benjolan atau massa yang padat. Lama kelamaan, sel
kanker ini menyebar atau bermetastasis melalui payudara Anda ke kelenjar getah
bening, atau bahkan hingga ke bagian tubuh yang lain.Sebenarnya, mutasi DNA
yang menyebabkan terbentuknya sel kanker payudara ini tidak diketahui penyebab
pastinya. Namun, faktor hormon, lingkungan, dan mutasi DNA yang diturunkan
dari keluarga diyakini berperan dalam pembentukan sel kanker tersebut.Berikut
beberapa faktor yang bisa menjadi pemicu kanker payudara.

1. Genetik

Sekitar 5-10 persen dari kasus kanker payudara terjadi karena faktor
genetik. Wanita yang memiliki ibu atau nenek yang pernah terkena kanker
payudara berisiko hingga dua atau tiga kali lebih tinggi mengalami penyakit yang
sama, dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki riwayat tersebut.

Hal ini berkaitan dengan gen BRCA1 dan BRCA2 yang telah mengalami
mutasi, kemudian diturunkan oleh orangtua ke generasi selanjutnya. Adapun
BRCA1 dan BRCA2 merupakan gen yang disebut sebagai penekan tumor, yang
berfungsi mengontrol pertumbuhan sel abnormal. Mutasi pada gen ini akan
menyebabkan munculnya sel kanker.Meski demikian, tidak semua wanita dengan
faktor risiko ini akan mengalami kanker payudara. Anda tetap bisa mencegah
penyakit ini dengan menghindari faktor risiko kanker payudara lainnya, seperti
menerapkan gaya hidup yang sehat.
2. Hormon tubuh

Selain genetik, hormon tubuh juga bisa menjadi penyebab kanker


payudara. Baik wanita maupun pria, keduanya memiliki hormon seks, yaitu
estrogen, progesteron, dan testosteron.National Cancer Institute menyebut, wanita
yang memiliki kadar hormon estrogen dan progesteron tinggi memiliki risiko
lebih besar terkena kanker payudara.

3. Lingkungan atau paparan radiasi

Faktor lingkungan juga disebut menjadi sebab terjadinya kanker payudara.


Salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh, yaitu paparan radiasi, seperti
penggunaan sinar-X dan CT scan, yang merupakan salah satu prosedur
pemeriksaan secara medis.Mayo Clinic menyebut, risiko ini umumnya terjadi bila
Anda mendapat pemeriksaan radiasi di dada saat masih anak-anak atau dewasa
muda. Konsultasikan dengan dokter untuk memahami efek samping radiasi ini
pada Anda.

4. Gaya hidup tidak sehat

Penyebab terjadinya kanker payudara yang lain, yaitu gaya hidup yang
tidak sehat. Gaya hidup semacam ini dapat menyebabkan perubahan sel menjadi
sel kanker, termasuk di payudara. Berikut beberapa kebiasaan buruk yang bisa
menjadi pemicu dan penyebab kanker payudara:

a.Merokok

Merokok meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker payudara pada


usia muda dan wanita premenopause. Bagi yang sudah didiagnosis memiliki
kanker payudara, merokok bisa menyebabkan komplikasi selama proses
pengobatan kanker payudara, seperti:

 Kerusakan paru-paru akibat terapi radiasi.


 Sulitnya penyembuhan pascaoperasi dan rekonstruksi payudara.
 Tingginya risiko penggumpalan darah saat Anda sedang dalam terapi hormon.

b.Malas bergerak

Aktivitas fisik yang kurang dapat dikaitkan dengan perubahan indeks


massa tubuh. Peningkatan berat badan sendiri kerap dikaitkan dengan risiko
kanker payudara.
c.Pola makan tidak sehat

Beberapa makanan tertentu memang diketahui bisa memicu atau


meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Makanan penyebab kanker
payudara umumnya mengandung lemak jenuh, lemak trans, tinggi gula, hingga
mengandung pengawet atau natrium tinggi.
Alkohol pun termasuk ke dalam jenis minuman yang bisa menyebabkan
penyakit ini, terutama bila dikonsumsi berlebihan.Pola makan yang tidak sehat
juga bisa menyebabkan kekurangan asam folat atau vitamin B12. Adapun asupan
asam folat yang tinggi dapat menurunkan risiko kanker payudara pada wanita
yang sudah menopause.

d.Obesitas atau kegemukan

Kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat bisa
meningkatkan body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh, sehingga
menyebabkan obesitas atau kegemukan. Adapun obesitas juga disebut menjadi
salah satu penyebab terjadinya penyakit kanker payudara, terutama pada wanita
usia lanjut atau pascamenopause.
Ini bisa terjadi karena berat badan berlebih dapat meningkatkan kadar
estrogen pada wanita pascamenopause. Adapun kadar estrogen yang tinggi bisa
menyebabkan bertumbuhnya sel kanker pada payudara.Selain itu, wanita yang
kelebihan berat badan juga cenderung memiliki kadar insulin yang lebih tinggi.
Kondisi ini juga dikaitkan dengan penyakit kanker, termasuk kanker
payudara.Mendukung fakta tersebut, sebuah penelitian yang dipublikasikan di
jurnal BMJ Open melaporkan, wanita yang memiliki berat badan berlebih saat
berumur 20 hingga 60-an mengalami peningkatan risiko terhadap kanker
payudara sekitar 33 persen.

Cara mencegah kanker payudara

Mencegah kanker payudara tidak bisa dilakukan secara instan, hanya


dengan satu cara. Ada berbagai upaya yang perlu Anda jalani agar terhindar dari
penyakit mematikan satu ini. Adapun sebagian besar cara tersebut merupakan
perubahan gaya hidup.

Perubahan gaya hidup ini perlu dilakukan bagi siapapun, terutama bagi
Anda yang memiliki faktor risiko kanker payudara. Bagi Anda yang sudah terkena
kanker payudara pun, cara-cara ini perlu tetap dilakukan untuk meningkatkan
kualitas dan angka harapan hidup serta membantu menjaga kondisi Anda tetap fit
selama pengobatan kanker payudara.
1. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang

Pola makan sehat adalah salah satu cara penting untuk mencegah kanker
payudara. Pasalnya, banyak pakar kesehatan yakin ada beberapa makanan yang
menyebabkan kanker payudara. Adapun makanan tersebut umumnya memiliki
kandungan yang tidak sehat bagi tubuh, seperti gula yang tinggi, lemak jahat, atau
zat lainnya yang berbahaya bila dikonsumsi berlebihan.

Di sisi lain, konsumsilah makanan yang sehat dengan gizi seimbang secara
rutin, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, serta berbagai makanan untuk
kanker payudara lainnya. Pilihlah makanan dengan dengan kandungan serat yang
tinggi, lemak baik, protein yang memiliki kadar lemak jenuh rendah, serta sumber
karbohidrat yang sehat.
Namun, penting untuk diingat bahwa mengonsumsi makanan atau
minuman yang sehat saja tidak terbukti langsung dapat menghindari kanker
payudara. Anda perlu melakukan cara pencegahan kanker payudara lainnya agar
lebih optimal.

2. Menghindari minum alkohol


Semakin banyak dan sering Anda minum alkohol, semakin besar peluang
Anda terkena kanker payudara. Adapun alkohol memicu kanker payudara dengan
cara meningkatkan kadar estrogen dan menyebabkan kerusakan DNA dalam
tubuh.Melihat fakta tersebut, salah satu cara mencegah kanker payudara sejak dini
adalah dengan tidak membiasakan mengonsumsi minuman beralkohol. Adapun
alkohol memicu kanker payudara dengan cara meningkatkan kadar estrogen dan
menyebabkan kerusakan DNA dalam tubuh.

3. Melakukan olahraga secara rutin

Olahraga bisa membantu menjaga berat badan tetap ideal. Adapun berat
badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Oleh karena itu, cara lainnya untuk mencegah kanker payudara adalah dengan
berolahraga rutin setidaknya 30 menit setiap hari. Anda bisa melakukan olahraga
apapun yang Anda suka, seperti jogging, senam aerobik, bersepeda, atau
berenang.
Bagi Anda yang sudah terkena kanker payudara, olahraga juga harus tetap
dilakukan. Olahraga dapat membantu mengurangi efek samping pengobatan,
komplikasi dari pengobatan, risiko kekambuhan kanker, stres atau depresi, serta
memperbaiki suasana hati.Lakukan olahraga selama 30 menit setiap hari dan
pilihlah olahraga yang ringan untuk penderita kanker payudara, seperti berjalan,
berenang, dan yoga. Jangan paksakan diri ketika berolahraga dan berhentilah bila
Anda merasa sakit ketika sedang melakukan olahraga.Namun, yang terpenting,
konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai olahraga yang tepat sesuai
dengan kondisi Anda.

4. Menjaga berat badan ideal

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko Anda


terkena kanker payudara, terutama pada wanita usia lanjut atau pascamenopause.
Pasalnya, lemak yang menumpuk dalam tubuh dapat meningkatkan kadar hormon
estrogen, yang bisa menjadi penyebab kanker payudara.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda menjaga berat badan tetap ideal sebagai
upaya pencegahan terhadap penyakit kanker payudara. Adapun cara untuk
menjaga berat badan tetap ideal, yaitu dengan olahraga rutin dan mengonsumsi
makanan bergizi seimbang seperti yang dijelaskan di atas.

5. Menghentikan kebiasaan merokok

Merokok sudah terbukti dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit,


termasuk kanker. Adapun salah satu penyakit kanker yang bisa diakibatkan oleh
kebiasaan merokok, yaitu kanker payudara, terutama pada wanita muda atau
premenopause.Oleh karena itu, sebaiknya Anda menghindari rokok untuk
mencegah kanker payudara. Bila Anda sudah merokok, sebaiknya berhenti mulai
sekarang. Anda pun perlu menghindari paparan asap rokok meski Anda tidak
merokok.Bagi penderita kanker payudara, merokok pun dapat meningkatkan
kemungkinan komplikasi dari pengobatannya. Oleh karena itu, cobalah untuk
berhenti merokok pelan-pelan dan mulai dengan mengurangi jumlah batang rokok
yang diisap setiap harinya.

6. Menyusui setelah melahirkan

Bagi wanita yang baru saja melahirkan, menyusui langsung dari payudara
tidak hanya menguntungkan untuk bayi. Namun, menyusui selama satu tahun atau
lebih juga dapat menghindari kanker payudara pada diri Anda.Pasalnya, selama
menyusui, terjadi perubahan hormon yang menunda periode menstruasi. Dengan
demikian, hormon estrogen Anda akan tetap stabil. Adapun kadar estrogen yang
berlebih dapat meningkatkan risiko tumbuhnya sel kanker di payudara.

8. Menghindari pil KB pada kondisi tertentu

Penggunaan pil KB, terutama jika Anda sudah berusia lebih dari 35 tahun,
dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kanker payudara. Risiko ini akan
hilang saat Anda menghentikan penggunaan pil KB.Oleh karena itu, jika Anda
memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, sebaiknya Anda memilih alat
kontrasepsi lain atau konsultasikan dengan dokter untuk cara mencegah kehamilan
yang tepat.

9. Memperoleh istirahat yang cukup

Istirahat yang cukup memang tidak dapat mencegah kanker payudara,


tetapi hal ini dapat meningkatkan kebugaran tubuh yang secara tidak langsung
dapat menghindari berbagai risiko penyakit.Adapun bagi penderita kanker
payudara, istirahat yang cukup dapat membantu proses pemulihan dari
pengobatan yang dijalani. Usahakan untuk tidur selama 7-8 jam setiap malam
untuk mendapatkan manfaat tersebut.

10. Mengurangi stres

Sama seperti istirahat yang cukup, mengurangi stres juga tidak langsung
dapat menghindari kanker payudara. Namun, stres bisa memperburuk kesehatan,
termasuk bagi Anda yang sudah menderita kanker payudara.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengurangi stres dengan cara-cara yang
sehat, seperti olahraga, meditasi, atau hal lainnya. Dengan mengurangi stres,
kualitas hidup pasien kanker payudara dapat meningkat dan mencegah kondisi
Anda semakin memburuk. Selain itu, mengurangi stres juga dapat meringankan
efek samping pengobatan dan gejala yang Anda alami
C.KESIMPULAN

Tingginya kasus kanker di dunia dan di Indonesia dapat dikurangi dengan


adanya tindakan pencegahan dan deteksi dini kanker. Dengan adanya pencegahan
dan deteksi dini kanker, pengobatan yang cepat dan tepat dapat segera dilakukan.
Sehingga dapat meningkatkan angka kesembuhan dan meningkatkan angka
harapan hidup bagi penderita kanker. Namun, menurut data rutin Subdit Kanker
Direktorat Penyakit Tidak Menular, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan, Kementrian Kesehatan RI sampai dengan tahun
2013, hanya ada sedikit puskesmas yang menyelenggarakan program deteksi dini
kanker serviks dan kanker payudara di seluruh Indonesia yaitu sekitar 7,6%.

Oleh karena itu sebagai seorang mahasiswa,terutama mahasiswa dari


fakultas kesehatan.Kita harus saling mengajak orang-orang disekitar
kita,khususnya perempuan untuk lebih mengenali faktor-faktor risiko kanker
payudara dan tanda serta gejala yang muncul sebagai diagnosis untuk kanker
payudara.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kemkes.go.id/article/view/22020400002/kanker-payudara-
paling-banyak-di-indonesia-kemenkes-targetkan-pemerataan-layanan-
kesehatan.html

https://www.mountelizabeth.com.sg/id/facilities-services/centre-
excellence/cancer/breast-cancer

https://herminahospitals.com/id/articles/penyebab-kanker-payudara-dan-
pencegahannya.html

https://www.uii.ac.id/penyebab-dan-gejala-kanker-payudara/

Anda mungkin juga menyukai