PAYUDARA
Faktor risiko lainnya yaitu wanita dengan usia diatas 50 tahun, gangguan
hormonal, dan adanya pengaruh lingkungan, juga dapat meningkatkan risiko
terkena kanker payudara. Oleh karena itu, perlu diadakan pencegahan yang dapat
mengurangi atau meniadakan faktor-faktor risiko tersebut.
B.PEMBAHASAN
Sel kanker membelah lebih cepat daripada sel normal, yang kemudian
menumpuk dan membentuk benjolan atau massa yang padat. Lama kelamaan, sel
kanker ini menyebar atau bermetastasis melalui payudara Anda ke kelenjar getah
bening, atau bahkan hingga ke bagian tubuh yang lain.Sebenarnya, mutasi DNA
yang menyebabkan terbentuknya sel kanker payudara ini tidak diketahui penyebab
pastinya. Namun, faktor hormon, lingkungan, dan mutasi DNA yang diturunkan
dari keluarga diyakini berperan dalam pembentukan sel kanker tersebut.Berikut
beberapa faktor yang bisa menjadi pemicu kanker payudara.
1. Genetik
Sekitar 5-10 persen dari kasus kanker payudara terjadi karena faktor
genetik. Wanita yang memiliki ibu atau nenek yang pernah terkena kanker
payudara berisiko hingga dua atau tiga kali lebih tinggi mengalami penyakit yang
sama, dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki riwayat tersebut.
Hal ini berkaitan dengan gen BRCA1 dan BRCA2 yang telah mengalami
mutasi, kemudian diturunkan oleh orangtua ke generasi selanjutnya. Adapun
BRCA1 dan BRCA2 merupakan gen yang disebut sebagai penekan tumor, yang
berfungsi mengontrol pertumbuhan sel abnormal. Mutasi pada gen ini akan
menyebabkan munculnya sel kanker.Meski demikian, tidak semua wanita dengan
faktor risiko ini akan mengalami kanker payudara. Anda tetap bisa mencegah
penyakit ini dengan menghindari faktor risiko kanker payudara lainnya, seperti
menerapkan gaya hidup yang sehat.
2. Hormon tubuh
Penyebab terjadinya kanker payudara yang lain, yaitu gaya hidup yang
tidak sehat. Gaya hidup semacam ini dapat menyebabkan perubahan sel menjadi
sel kanker, termasuk di payudara. Berikut beberapa kebiasaan buruk yang bisa
menjadi pemicu dan penyebab kanker payudara:
a.Merokok
b.Malas bergerak
Kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat bisa
meningkatkan body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh, sehingga
menyebabkan obesitas atau kegemukan. Adapun obesitas juga disebut menjadi
salah satu penyebab terjadinya penyakit kanker payudara, terutama pada wanita
usia lanjut atau pascamenopause.
Ini bisa terjadi karena berat badan berlebih dapat meningkatkan kadar
estrogen pada wanita pascamenopause. Adapun kadar estrogen yang tinggi bisa
menyebabkan bertumbuhnya sel kanker pada payudara.Selain itu, wanita yang
kelebihan berat badan juga cenderung memiliki kadar insulin yang lebih tinggi.
Kondisi ini juga dikaitkan dengan penyakit kanker, termasuk kanker
payudara.Mendukung fakta tersebut, sebuah penelitian yang dipublikasikan di
jurnal BMJ Open melaporkan, wanita yang memiliki berat badan berlebih saat
berumur 20 hingga 60-an mengalami peningkatan risiko terhadap kanker
payudara sekitar 33 persen.
Perubahan gaya hidup ini perlu dilakukan bagi siapapun, terutama bagi
Anda yang memiliki faktor risiko kanker payudara. Bagi Anda yang sudah terkena
kanker payudara pun, cara-cara ini perlu tetap dilakukan untuk meningkatkan
kualitas dan angka harapan hidup serta membantu menjaga kondisi Anda tetap fit
selama pengobatan kanker payudara.
1. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
Pola makan sehat adalah salah satu cara penting untuk mencegah kanker
payudara. Pasalnya, banyak pakar kesehatan yakin ada beberapa makanan yang
menyebabkan kanker payudara. Adapun makanan tersebut umumnya memiliki
kandungan yang tidak sehat bagi tubuh, seperti gula yang tinggi, lemak jahat, atau
zat lainnya yang berbahaya bila dikonsumsi berlebihan.
Di sisi lain, konsumsilah makanan yang sehat dengan gizi seimbang secara
rutin, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, serta berbagai makanan untuk
kanker payudara lainnya. Pilihlah makanan dengan dengan kandungan serat yang
tinggi, lemak baik, protein yang memiliki kadar lemak jenuh rendah, serta sumber
karbohidrat yang sehat.
Namun, penting untuk diingat bahwa mengonsumsi makanan atau
minuman yang sehat saja tidak terbukti langsung dapat menghindari kanker
payudara. Anda perlu melakukan cara pencegahan kanker payudara lainnya agar
lebih optimal.
Olahraga bisa membantu menjaga berat badan tetap ideal. Adapun berat
badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Oleh karena itu, cara lainnya untuk mencegah kanker payudara adalah dengan
berolahraga rutin setidaknya 30 menit setiap hari. Anda bisa melakukan olahraga
apapun yang Anda suka, seperti jogging, senam aerobik, bersepeda, atau
berenang.
Bagi Anda yang sudah terkena kanker payudara, olahraga juga harus tetap
dilakukan. Olahraga dapat membantu mengurangi efek samping pengobatan,
komplikasi dari pengobatan, risiko kekambuhan kanker, stres atau depresi, serta
memperbaiki suasana hati.Lakukan olahraga selama 30 menit setiap hari dan
pilihlah olahraga yang ringan untuk penderita kanker payudara, seperti berjalan,
berenang, dan yoga. Jangan paksakan diri ketika berolahraga dan berhentilah bila
Anda merasa sakit ketika sedang melakukan olahraga.Namun, yang terpenting,
konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai olahraga yang tepat sesuai
dengan kondisi Anda.
Bagi wanita yang baru saja melahirkan, menyusui langsung dari payudara
tidak hanya menguntungkan untuk bayi. Namun, menyusui selama satu tahun atau
lebih juga dapat menghindari kanker payudara pada diri Anda.Pasalnya, selama
menyusui, terjadi perubahan hormon yang menunda periode menstruasi. Dengan
demikian, hormon estrogen Anda akan tetap stabil. Adapun kadar estrogen yang
berlebih dapat meningkatkan risiko tumbuhnya sel kanker di payudara.
Penggunaan pil KB, terutama jika Anda sudah berusia lebih dari 35 tahun,
dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kanker payudara. Risiko ini akan
hilang saat Anda menghentikan penggunaan pil KB.Oleh karena itu, jika Anda
memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, sebaiknya Anda memilih alat
kontrasepsi lain atau konsultasikan dengan dokter untuk cara mencegah kehamilan
yang tepat.
Sama seperti istirahat yang cukup, mengurangi stres juga tidak langsung
dapat menghindari kanker payudara. Namun, stres bisa memperburuk kesehatan,
termasuk bagi Anda yang sudah menderita kanker payudara.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengurangi stres dengan cara-cara yang
sehat, seperti olahraga, meditasi, atau hal lainnya. Dengan mengurangi stres,
kualitas hidup pasien kanker payudara dapat meningkat dan mencegah kondisi
Anda semakin memburuk. Selain itu, mengurangi stres juga dapat meringankan
efek samping pengobatan dan gejala yang Anda alami
C.KESIMPULAN
https://www.kemkes.go.id/article/view/22020400002/kanker-payudara-
paling-banyak-di-indonesia-kemenkes-targetkan-pemerataan-layanan-
kesehatan.html
https://www.mountelizabeth.com.sg/id/facilities-services/centre-
excellence/cancer/breast-cancer
https://herminahospitals.com/id/articles/penyebab-kanker-payudara-dan-
pencegahannya.html
https://www.uii.ac.id/penyebab-dan-gejala-kanker-payudara/