Elsa Savitrie
Komite tenaga kesehatan lainnya
Proses menyusui telah lama dikenal memiliki sejumlah manfaat luar biasa untuk kesehatan ibu
dan bayi. Bagi bayi, menyusui menjadi cara pemenuhan kebutuhan nutrisinya. Selain itu,
antibodi di dalam ASI juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Sementara bagi ibu,
menyusui bisa membantu mengurangi perdarahan setelah melahirkan, meningkatkan ikatan
emosional dengan bayi, dan menjadi salah satu metode kontrasepsi.
Sebuah penelitian menunjukkan, wanita yang menyusui bayinya selama minimal satu tahun
mengalami penurunan risiko terkena kanker payudara sebesar 4 persen dibandingkan mereka
yang tidak menyusui.
Beberapa hal yang dapat menjelaskan bagaimana menyusui dapat menurunkan risiko terkena
kanker payudara adalah sebagai berikut:
Proses menyusui akan membuat sel payudara bekerja memproduksi ASI sehingga
mencegahnya berperilaku menyimpang dan menjadi sel kanker.
Mengontrol Hormon
Menyusui akan memperpanjang masa tidak menstruasi setelah melahirkan. Hal ini
menyebabkan tubuh lebih sedikit terpapar hormon estrogen. Hormon estrogen menjadi salah
satu faktor yang berperan dalam terjadinya kanker payudara. Bila tubuh lebih sedikit
terpapar estrogen, risiko kanker payudara pun akan menurun. Ini dapat membantu
menghilangkan sel yang berpotensi memicu kerusakan DNA sehingga membantu
mengurangi kemungkinan terkena kanker payudara.
Ibu yang hamil dan menyusui biasanya akan berhati-hati dalam pola makan dan berusaha
hidup sehat untuk menjaga kualitas ASI. Karena itu, mereka akan menghindari merokok,
tidak minum alkohol, dan sebagainya. Kebiasaan tersebut juga membantu menurunkan
risiko kanker payudara.
Oleh karena itu, bila mampu dan memungkinkan, setiap ibu disarankan untuk menyusui
bayinya secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun karena menyusui
terbukti dapat mencegah kanker payudara.
Meskipun sangat jarang, ibu menyusui bisa mengalami kanker payudara. Ternyata persentase ibu
menyusui bisa terkena payudara diperkirakan 3 persen dari keseluruhan penderita kanker.
Peningkatan risiko ibu menyusui bisa terkena kanker payudara mungkin disebabkan oleh
perubahan hormonal selama kehamilan. Sebelum mengetahui ciri kanker payudara pada ibu
menyusui, payudara menyusui umumnya bertekstur kasar dan bergelombang karena payudara
penuh yang normal, dan saluran yang tersumbat sesekali.
Sebaiknya, Anda selalu memperhatikan bagaimana bentuk payudara Anda biasanya dan kenali
tanda-tanda benjolan mencurigakan yang memerlukan perhatian medis.
Hal ini agar gejala kanker payudara pada ibu menyusui terdeteksi sejak dini.Biasanya, benjolan
yang mengkhawatirkan pada ciri kanker payudara pada ibu menyusui adalah yang benjolan tidak
kunjung sembuh.
Gatal terus-menerus.
Ruam kulit payudara yang menyerupai gigitan serangga.
Puting mendatar atau justru masuk ke dalam.
Sebanyak 1/3 bagian payudara mengalami bengkak dan merah.
Kulit payudara berwarna merah muda, merah-ungu, atau terlihat memar.
Tekstur kulit payudara terasa bergerigi atau lubang kecil-kecil seperti kulit jeruk.
Payudara tiba-tiba membesar drastis.
Payudara terasa nyeri hebat atau berat.
Pembengkakan kelenjar getah bening di area bawah lengan atau di dekat tulang selangka.
Lalu, bagaimana bila seorang wanita tidak dapat menyusui ? karena tidak semua wanita atau bayi
belum tentu dapat melalui proses menyusui. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh budaya, gaya
hidup, dan berbagai faktor lainnya. Tak perlu khawatir karena tetap ada cara lain yang dapat
dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara. Selain menyusui, cara mencegah
kanker payudara lainnya adalah dengan tidak mengkonsumsi alkohol, rajin berolahraga, menjaga
pola makan sehari-hari. Konsumsilah makanan yang bervariasi, bergizi lengkap seimbang, dalam
jumlah sesuai kebutuhan. Jangan lupa untuk rutin memeriksa payudara sendiri dengan teknik
SADARI di rumah
Referensi :
The University of Texas MD Anderson Cancer Center. Diakses pada 2020. Breastfeeding lowers
your breast cancer risk.
Breast Cancer.org. Diakses pada 2020. Breastfeeding History.
https://health.kompas.com/read/2020/08/06/180400568/benarkah-menyusui-dapat-melindungi-
wanita-dari-kanker-payudara-?page=all.
Penulis : Resa Eka Ayu Sartika
https://www.sehatq.com/artikel/risiko-ibu-menyusui-terhadap-kanker-payudara