Anda di halaman 1dari 4

Tanda-tanda awal kanker payudara

Sama seperti jenis kanker lainnya, kanker payudara juga seringkali tidak menimbulkan
gejala. Umumnya, perubahan pada payudara akan terdeteksi ketika melakukan pemeriksaan
payudara rutin, baik pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), maupun pemeriksaan
payudara klinis (SADANIS).

Gejala awal tanda kanker payudara yang sebaiknya Sahabat MIKA waspadai antara lain:

 Muncul sebuah benjolan yang terasa berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya.
Biasanya, memiliki pinggiran tidak teratur dan tidak menimbulkan nyeri.
 Jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah
kulit.
 Benjolan atau massa juga bisa muncul di ketiak, sekitar tulang selangka atau di bawah
lengan.
 Perubahan ukuran atau bentuk payudara
 Keluar cairan yang abnormal dari puting susu. Cairan juga bisa mengandung darah,
berwarna kuning sampai hijau, atau bisa juga bernanah)
 Warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun daerah berwarna coklat
tua di sekeliling puting susu (areola) mengalami perubahan.
 Payudara tampak kemerahan
 Kulit sekitar puting bersisik
 Puting susu terasa gatal atau tertarik ke dalam.
 Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara.

Memiliki satu atau lebih dari gejala-gejala ini tidak selalu berarti Sahabat MIKA menderita
kanker payudara.

Pasalnya, cairan dari puting juga bisa jadi dipicu oleh infeksi. Untuk itulah, menemui dokter
supaya mendapatkan penanganan yang tepat merupakan langkah yang tepat.

Tanda-tanda lanjutan dari kanker payudara

Biasanya, pada stadium lanjut benjolan melekat pada dinding dada atau kulit disekitarnya.
Pada kanker stadium lanjut, bisa berbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit
payudara.

Terkadang, kulit di atas benjolan juga mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk. Pada
stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan,
pembengkakan lengan atau ulserasi (lesi berbentuk seperti kawah) pada kulit.

Lalu, jika tanda kanker payudara yang sudah menyebar ke organ maka akan menimbulkan
gejala tambahan, antara lain:

 Jika sudah menyebar ke paru-paru, gejala antara lain sesak napas, mengi, rasa tidak
nyaman dan nyeri di paru-paru, serta batuk terus-menerus, berdarah dan berlendir.
 Jika sudah menyebar ke tulang, menimbulkan nyeri tulang yang persisten.
 Jika sudah menyebar ke hati, menimbulkan kulit menguning, gatal-gatal, dan
pembengkakan perut.
Ciri-ciri kanker payudara pria
Banyak orang tidak menyadari bahwa setiap orang memiliki sel-sel payudara, dan sel-sel
tersebut dapat mengalami perubahan yang bersifat kanker.

Pada pria, kanker payudara dapat terjadi pada usia berapa pun, meskipun lebih sering terjadi
pada pria yang lebih tua. Hal ini karena sel-sel payudara laki-laki jauh lebih berkembang
daripada sel-sel payudara perempuan, kanker payudara tidak umum di bagian populasi ini.

Selain benjolan, gejala kanker payudara pria antara lain:

 Penebalan jaringan payudara


 Keluarnya puting
 Kemerahan atau penskalaan pada puting susu
 Puting yang tertarik atau berputar ke dalam
 Kemerahan yang tidak dapat dijelaskan, bengkak, iritasi kulit, gatal, atau ruam pada
payudara
 Pembengkakan kelenjar getah bening di bawah lengan
 Karena pria mungkin tidak secara teratur memeriksa jaringan payudara mereka untuk
tanda-tanda benjolan, kanker payudara pria sering didiagnosis pada tahap selanjutnya.

Penyebab kanker payudara


Penyebabnya kanker payudara sebenarnya tidak diketahui. Meski demikian, sejumlah faktor
dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

Beberapa faktor risiko yang berpengaruh adalah sebagai berikut:

 Faktor usia. Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun, risiko
terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.
 Pernah menderita kanker payudara karena risiko terjadinya kanker pada payudara
yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%.
 Riwayat Keluarg. Pasalnya, wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya pernah
menjadi pasien kanker, memiliki risiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker
payudara.
 Faktor genetik dan hormonal.
 Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.
 Menorrhea (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55
tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.
 Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.
 Obesitas pasca menopause.
 Konsumsi alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari.
 Terkena paparan bahan kimia yang menyerupai estrogen, biasanya terdapat dalam
pestisida dan produk industri lainnya.
 Dietilstilbestrol (DES): wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran
memiliki risiko tinggi menderita kanker payudara.
 Terapi penyinaran.
Cara mengobati kanker payudara
Pengobatan akan dimulai setelah melakukan evaluasi dan penilaian menyeluruh yang
dilakukan oleh dokter. Biasanya akan dilakukan sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi.

Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat
hormon.

Terapi penyinaran digunakan untuk membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor
dan daerah sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening.

Sementara kemoterapi, yaitu kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang


berkembang biak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya

Obat-obat penghambat hormon yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong


pertumbuhan sel kanker, ini digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh
tubuh.

Walaupun kankernya sudah menyebar dan memengaruhi fungsi organ lain (distant
recurrent), pengobatan yang tepat dapat membantu mengecilkan sekaligus menghambat
pertumbuhan kanker.

Kanker yang sudah stadium akhir cenderung lebih sulit disembuhkan, tapi setidaknya dapat
meredakan rasa sakit sehingga kualitas hidup pasien dapat meningkat.

Pengobatan untuk kekambuhan kanker berbeda-beda, tergantung jenis dan tingkat


keparahanya.

Lakukan screening payudara di Mitra Keluarga


Kanker payudara sering kali sulit terdeteksi di tahap awal karena ukurannya yang kecil.
Pasien baru merasakan gejala ketika benjolan sudah teraba karena memang ukurannya sudah
cukup besar.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua benjolan di payudara menandakan kanker.

Oleh karena itu, pemeriksaan penting dilakukan berguna memastikan apakah benjolan
tersebut kanker atau bukan.

Banyak faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan. Sahabat MIKA disarankan melakukan
perubahan diet dan gaya hidup secara umum bisa mengurangi angka kejadian kanker.

Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan
bisa disembuhkan jika masih pada stadium dini.

Beberapa orang tidak melihat tanda-tanda kanker payudara sama sekali. Itulah mengapa
SADANIS, USG Payudara, maupun mammogram rutin juga penting untuk dilakukan.

Tak perlu khawatir, Sahabat MIKA bisa melakukan screening payudara di Mitra Keluarga.
Untuk memudahkan ketika ingin melakukan janji temu dengan dokter, buat janji
konsultasi tanpa antri terlebih dahulu secara online melalui website Mitra Keluarga.

Ingat, semakin cepat kanker payudara terdeteksi, maka proses penyembuhan dan pengobatan
yang tepat dapat segera dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai