Anda di halaman 1dari 4

Penyebab Kanker Kulit

Kanker kulit disebabkan oleh perubahan (mutasi) genetik pada sel kulit. Penyebab perubahan
itu sendiri belum diketahui secara pasti, tetapi diduga akibat paparan sinar matahari yang
berlebihan.
Sinar ultraviolet dari matahari dapat merusak kulit dan memicu pertumbuhan yang tidak
normal pada sel kulit. Kondisi ini berpotensi berkembang menjadi kanker.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker
kulit, yaitu:

Faktor internal
Berikut faktor internal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami kanker kulit:

 Riwayat kanker kulit


Seseorang yang pernah menderita kanker kulit berisiko tinggi terkena kanker kulit
kembali. Risiko kanker kulit juga akan meningkat jika memiliki anggota keluarga
dengan riwayat kanker kulit.
 Kulit putih
Kanker kulit dapat menyerang siapa saja, terlepas dari warna kulitnya. Namun, orang
berkulit putih memiliki jumlah melanin yang lebih sedikit sehingga perlindungan
terhadap sinar ultraviolet lebih lemah.
 Tahi lalat
Seseorang yang memiliki banyak tahi lalatatau tahi lalat dengan ukuran yang besar
lebih berisiko terkena kanker kulit.
 Sistem kekebalan tubuh lemah
Orang dengan daya tahan tubuh lemah berisiko tinggi terkena kanker kulit, misalnya
penderita HIV/AIDS dan orang yang mengonsumsi obat imunosupresif.
 Solar keratosis
Paparan sinar matahari bisa menimbulkan bercak kasar dan bersisik dengan warna
yang bervariasi di wajah atau tangan. Kondisi ini dinamakan solar keratosis. Solar
keratosis merupakan kondisi prakanker dan sangat berisiko berubah menjadi kanker.

Faktor eksternal
Beberapa faktor eksternal yang dapat menyebabkan terjadinya kanker kulit adalah:

 Paparan sinar matahari


Orang yang sering terpapar sinar matahari, terutama yang tidak memakai tabir surya,
lebih berisiko terkena kanker kulit. Kondisi ini rentan dialami oleh orang yang tinggal
di daerah beriklim tropis atau dataran tinggi.
 Paparan radiasi
Penderita eksim atopik atau jerawat yang menjalani terapi pengobatan dengan terapi
radiasi (radioterapi) berisiko tinggi terkena kanker kulit, terutama karsinoma sel basal.
 Paparan bahan kimia
Ada banyak bahan kimia yang diduga dapat menyebabkan kanker (karsinogenik),
salah satunya adalah arsenik.
Gejala Kanker Kulit
Gejala atau tanda kanker kulit umumnya muncul pada bagian tubuh yang sering terpapar
sinar matahari, seperti kulit kepala, wajah, telinga, leher, lengan, atau tungkai. Akan tetapi,
kanker kulit juga dapat terjadi di bagian tubuh yang jarang terkena sinar matahari, seperti
telapak tangan, kaki, atau bahkan area kelamin.
Berikut ini adalah gejala kanker kulit berdasarkan jenisnya:

Karsinoma sel basal


Karsinoma sel basal ditandai dengan benjolan lunak dan mengkilat di permukaan kulit, atau
lesi berbentuk datar yang berwarna gelap atau cokelat kemerahan seperti daging.

Karsinoma sel skuamosa


Karsinoma sel skuamosa ditandai dengan benjolan merah keras pada kulit, atau lesi yang
berbentuk datar dan bersisik seperti kerak. Lesi dapat terasa gatal, berdarah, hingga menjadi
kerak.

Kanker kulit melanoma


Kanker kulit melanoma ditandai dengan bercak atau benjolan berwarna cokelat. Melanoma
memang menyerupai tahi lalat biasa, tetapi bentuknya lebih tidak beraturan. Metode ABCDE
bisa digunakan untuk membedakan tahi lalat biasa dengan melanoma. Metode tersebut
meliputi:

 Asimetris: sebagian besar melanoma memiliki bentuk yang tidak asimetris


 Border: tepi melanoma cenderung tidak beraturan
 Color: warna melanoma lebih dari satu
 Diameter: ukuran melanoma lebih dari 6 mm
 Evolution: terjadi perubahan bentuk, warna, atau ukuran tahi lalat

Dari kelima faktor tersebut, evolusi merupakan tanda terpenting dari melanoma.

Kapan harus ke dokter


Segera periksakan diri ke dokter jika muncul kelainan atau perubahan pada kulit, seperti
munculnya benjolan, bisul, perubahan warna kulit, tahi lalat yang tiba-tiba membesar atau
berubah bentuk, serta luka di kulit yang sulit sembuh. Dokter akan memeriksa dan
menentukan penyebab perubahan yang terjadi pada kulit Anda.
Perlu diketahui bahwa tidak semua perubahan pada kulit disebabkan oleh kanker kulit.
Namun, pemeriksaan atau skrining kanker kulit perlu dilakukan untuk mendeteksi kanker
sejak dini, guna mencegah kanker berkembang hingga tingkat lanjut.

Diagnosis Kanker Kulit


Dalam mendiagnosis kanker kulit, dokter akan melakukan pemeriksaan kulit untuk melihat
kelainan yang terjadi. Pemeriksaan dilakukan terhadap bentuk, ukuran, warna, hingga tekstur
kulit. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat menentukan apakah perubahan tersebut
disebabkan oleh kanker atau penyakit lain.
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan biopsi kulit. Biopsi dilakukan dengan
mengangkat sampel jaringan kulit, kemudian diperiksa di laboratorium.
Bila kelainan kulit disebabkan oleh kanker, dokter akan menentukan tingkat keparahan atau
stadium kanker kulit yang dialami pasien. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lain,
seperti CT scan, MRI, atau biopsi kelenjar getah bening, untuk melihat penyebaran sel
kanker.
Berikut ini adalah stadium dari kanker kulit:

 Stadium 0
Sel kanker masih berada di tempat yang sama dan belum menyebar ke luar epidermis
atau lapisan kulit terluar.
 Stadium 1
Kanker telah menyebar ke lapisan kulit di bawah epidermis atau disebut dermis, tetapi
ukurannya tidak lebih dari 2 cm.
 Stadium 2
Kanker belum menyebar ke jaringan lain, tetapi ukurannya makin membesar hingga
lebih dari 2 cm.
 Stadium 3
Kanker telah menyebar ke jaringan lain di sekitarnya, misalnya tulang, dan berukuran
lebih dari 3 cm.
 Stadium 4
Kanker telah menyebar ke jaringan lain yang jauh dari tempat asal kanker, seperti
kelenjar getah bening, dan ukurannya lebih dari 3 cm.

Pengobatan Kanker Kulit


Pengobatan kanker kulit tergantung pada jenis, lokasi, dan stadium kanker kulit. Ada
beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan, yaitu:

 Krim untuk kanker kulit


Pemberian krim dilakukan untuk mengobati kanker stadium awal yang hanya
menyerang lapisan atas kulit.
 Krioterapi
Krioterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker pada stadium awal dengan
menggunakan nitrogen cair.
 Operasi
Operasi dilakukan dengan mengangkat jaringan kanker dan bagian kulit sehat di
sekitarnya. Operasi juga dapat dilakukan dengan mengangkat tumor yang tumbuh di
tiap lapisan kulit dan memeriksa tiap lapisan di bawah mikroskop hingga tidak ada
lagi sel kanker yang tersisa (operasi Mohs).
 Kuretase
Kuretase dilakukan dengan mengangkat jaringan kanker menggunakan alat khusus
yang disebut kuret. Selanjutnya, sel kanker yang tersisa akan dibakar dengan jarum
listrik (kauterisasi).
 Radioterapi
Radioterapi adalah penggunaan radiasi untuk membunuh sel kanker. Pengobatan ini
digunakan ketika operasi tidak dapat dilakukan atau penyebaran sel-sel kanker telah
meluas.
 Kemoterapi
Kemoterapi adalah pemberian obat-obatan dalam bentuk minum atau suntik untuk
membunuh sel kanker.
 Terapi biologis
Terapi biologis dilakukan dengan memberikan obat atau zat yang dapat merangsang
sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker.

Komplikasi Kanker Kulit


Tiap penderita kanker kulit berisiko mengalami kekambuhan. Kanker kulit berulang ini dapat
terjadi di area tubuh yang sama atau jaringan sekitarnya. Kanker kulit juga dapat terjadi di
bagian tubuh lain. Kondisi ini terjadi ketika sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain
(metastasis).
Kanker kulit secara langsung dapat memengaruhi penampilan, terutama jika muncul di
bagian yang tidak tertutup pakaian. Kondisi ini dapat memicu kecemasan dan depresi pada
penderitanya.

Pencegahan Kanker Kulit


Cara terbaik untuk mencegah kanker kulit adalah melindungi kulit dari paparan sinar
matahari atau sumber sinar ultraviolet (UV) yang lain, seperti alat penggelap (tanning) kulit.
Upaya yang dapat dilakukan antara lain:

 Hindari sinar matahari pada siang hari, karena paparan terkuat sinar UV dari matahari
berlangsung pada jam 10 pagi hingga 4 sore.
 Gunakan tabir surya secara rutin, untuk mencegah penyerapan sinar UV ke dalam
kulit dan mengurangi risiko kerusakan kulit akibat sinar matahari.
 Kenakan pakaian yang menutupi tubuh, seperti baju lengan panjang dan celana
panjang, untuk melindungi kulit dari sinar matahari.
 Gunakan pula topi dan kacamata hitam saat keluar rumah, untuk memberikan
perlindungan lebih terhadap kepala dan mata dari radiasi sinar matahari.
 Hindari penggunaan tanning bed, yaitu alat untuk menggelapkan kulit, karena dapat
memancarkan radiasi ultraviolet yang berbahaya bagi kulit.
 Hati-hati saat menggunakan obat yang menyebabkan efek samping pada kulit,
seperti antibiotik. Agar aman, konsultasikan kepada dokter terlebih dulu.
 Lakukan pemeriksaan kulit secara rutin dan segera konsultasikan kepada dokter jika
Anda mencurigai adanya perubahan atau kelainan pada kulit.

Anda mungkin juga menyukai