PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-
sel kulit yangtidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu
menyebar ke bagian tubuhyang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel,
terkena.Akan tetapi yang paling sering terdapat adalah karsinomasel basal (KSB),
faktor lingkungan dan sinar UV serta kebersihan diri dan lingkungan merupakan
faktor utama penyebab kanker kulit.Angka kejadian kanker kulit lebih banyak
terdapat pada orang dengan pola hidup yang tidak bersih dan sering terpajan sinar
matahari.
Diantara beberapa jenis kanker di Indonesia, saat ini kanker kulit merupakan salah
satu jenis kanker yang menunjukkan angka kejadian yang meningkat dari tahun ke
tahun. Prevalensi kejadian kanker kulit pada tahun 2008 diperkirakan dibawah
5.000 kasus. Karsinoma Sel Basal (KSB) merupakan 70 ± 80% dari semua kanker
kulit non malenoma.Karsinoma Sel Skuamosa (KSS) walaupun hanya merupakan
20% dari semua kanker kulit non malenoma, namun lebih bermakna karena
kemampuan metastasinya.
Tingginya insidensi kanker kulit membuat penulis tertarik untuk membahas
tentang kanker kulit.Selain itu penulis juga berkeinginan membahas tentang peran
Agar penulisan makalah ini tidak menyimpang dari tujuan, maka penulis
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai proses pembelajaran
PEMBAHASAN
untuk generasi dan tumbuh secara normal.Sel-sel kulit yang sehat secara normal
dapat membelah diri secara teratur untuk menggantikan sel-sel kulit mati dan
(Mangan,2005).
Kanker kulit dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Daerah
(Mangan,2005).
Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit
yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar
ke bagian tubuh yang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka
kanker kulit juga bermacam-macam sesuai dengan jenis sel yang terkena. Akan
tetapi yang paling sering terdapat adalah karsinoma sel basal (KSB), karsinoma
sel skuamosa (KSS) dan melanoma maligna (MM). Karsinomasel basal dan
karsinoma sel skuamosa seringkali digolongkan ke dalam kanker kulit non
melanoma (KKNM).
Amerika Serikat, dengan perkiraan insidensi setiap tahunnya lebih dari 600.000
kasus. Karsinoma Sel Basal (KSB) merupakan 70 – 80% dari semua kanker kulit
Melanoma maligna adalah tahi lalat atau bercak kecoklatan kulit yang
ganas dan merupakan kanker kulit yang paling berbahaya. Kanker ini berkaitan
dengan pajanan yang berlebihan terhadap radiasi ultra violet paling sering
menyerang individu berkulit terang dan berambut pirang atau merah. Penyakit ini
ditandai perubahan dalam warna, bentuk dan ukuran tahi lalat atau tahi lalat yang
stadium yang melibatkan penetuan status kelenjar limfe dengan biopsi kelenjar
sentinel. Karsinoma sel basal atau ulkus rodens merupakan kanker kulit yang
paling sering penyakit ini umum nya terkalit dengan pajanan terhadap sinar
luar (pekerja bangunan) atau mereka yang berkulit terang dan tinggal di dekat
ini tidak pernah bermetatastis. Karsinoma sel skuamosa adalah sel kanker invasit
yang jika di biarkan dapat bermetastatis. Terapi kanker ini mungkin eksisi yang
Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada
Penyebab yang paling sering adalah paparan sinar UV baik dari matahari
maupun dari sumber yang lain. Lama paparan, intensitas sinar UV, serta ada
tidaknya pelindung kulit baik dengan pakaian atau krim anti matahari,
2. Kulit Putih
Orang yang memiliki kulit putih lebih rentan terkena kanker kulit daripada
orang yang memiliki kulit lebih gelap.Hal ini dikarenakan jumlah pigmen
melanin pada orang kulit putih lebih sedikit. Kadar melanin yang tinggi bisa
kulit gelap juga bisa terkena kanker kulit meskipun jumlahnya cenderung
lebih kecil.
3. Paparan Karsinogen
Bahan kimia tertentu seperti arsenik, nikotin, tar, dan minyak diyakini dapat
kulit.Gen pembawa kanker atau tumor sudah dimiliki hampir seluruh orang
sejak lahir. Namun dengan ‘bantuan’ zat atau bahan karsinogen terjadi mutasi
sel dan menimbulkan kanker atau tumor. Akhir-akhir ini, para peneliti di
4. Genetik/Faktor Keturunan
kanker kulit. Jika ada salah satu anggota keluarga yang terkena kanker kulit,
maka risiko terkena kanker kulit pada anggota keluarga yang lain juga akan
meningkat.
Ada beberapa kelainan kulit yang dicurigai sebagai kanker kulit yaitu :
mengkilap, tidak terasa sakit atau gatal, dan yang semula kecil makin lama
dan tertutup kerak atau keropeng yang mudah berdarah dila dangkat.
Benjolan ini membasah dan tertutup keropeng, teraba keras kenyal, dan
Koreng dan luka yang sudah lama, tidak pernah sembuh walaupun sudah
diobati, koreng ini pinggirnya meninggi dan teraba keras serta mudah
berdarah, adanya koreng karena terjadi benturan, bekas luka ang sudah lama
atau terinfeksi.
Bercak ini banyak ditemukan pada muka dan lengan, bercak ini makin lama
tidak sakit.
Bercak ini ditemukan pada kulit yang berwarna pucat seperti ditelapak kaki
bercak cepat berubah menjadi lebih hitam, menonjol diatas permukaan kulit
(Dalimartha, 2005)
Kanker kulit secara umum dibagiatas dua golongan besar yaitu, malenoma
maligna dan non malenoma maligna. Non malenoma maligna terbagi menjadi dua
yaitu karsinoma sel basal (KSB) dan karsinoma sel skuamosa (KSS)
(dalimartha,setiawan,2005).
a. Definisi
yang timbul dari lapisan sel basal epidermis atau folikel rambut.Kanker
2002).
b. Manifestasi klinis
Bagian tubuh yang terserang Kanker Sel Basal biasanya diwajah) dan
leher. Meskipun jarang dapat pula dijumpai pada lengan, tangan, badan,
Penyakit ini dimulai dengan papula kecil, warna kuning abu – abu
berdarah.Papula makin lama makin membesar menjadi makula dan bagian tengah
Menurut (Marwali, 2000) gambaran klinis Karsinoma Sel Basal ini bervariasi,
yaitu:
a. Tipe Nodulo-ulseratif
Merupakan jenis yang paling sering dijumpai.Lesi biasanya tampak sebagai
nasolabial, dahi dan tepi kelopak mata.Pada awalnya tampak nodul kecil,
meninggi. Kemudian lesi membesar secara perlahan dan suatu saat bagian
b. Tipe Berpigmen
ini berwarna coklet atau hitam berbintik-bintik atau homogeny yang secara
c. Tipe Morfea/Fibrosing/Sklerosing
Biasanya terjadi pada kepala dan leher.Lesi tampak sebagai plak sklerotik
d. Tipe Superfisial
e. Tipe Fibroepitelial
Paling sering terjadi pada punggung bawah. Secara klinis, lesi berupa nodul
sinar matahari, karsinoma ini dapat pula timbul dar kulit yang normal atau
b. Manifestasi klinis
Bagian tubuh yang terserang Kanker Sel Skuamosa biasanya pada daerah
kulit yang terpapar sinar matahari dan membran mukosa, namun dapat pula
terjadi pada setiap bagian tubuh.Pada orang kulit putih lebih sering
dijumpai pada daerah muka dan ekstremitas, sedangkan pada orang kulit
badan dan dapat pula dijumpai pada bibir bawah serta punggung tangan
(Marwali, 2002).
Penyakit ini dimulai dengan nodula berwarna kulit normal, atau ulkus
kembang kol, pada perabaan keras dan mudah berdarah yang berasal dari
dalam.
d. Karsinoma Sel Skuamosa yang timbul dari kulit normal lebih sering
2. Melanoma maligna
Melanoma Maligna merupakan suatu jenis sel kanker kulit yang paling
metastasis yang luas dalam waktu yang singkat, tidak saja melalui aliran
limfe ke kelenjar regional, tetapi juga menyebar melalui aliran darah
Melanoma Maligna adalah tumor ganas kulit yang berasal dari melanosit
b. Manifestasi klinis
lesi berpigmen baru atau adanya tahi lalat atau tanda lahir (tompel) yang
berubah seperti:
berpigmen
Tahi lalat walaupun hanya satu dan kecil kadang dapat juga berubah menjadi
ganas, dan dapat terjadi pada tahi lalat di bagian tubuh mana saja, walaupun yang
sering adalah terutama di telapak kaki, kepala/wajah, leher, pinggang. Selain itu
pada tahi lalat, yang mulai sering terasa gatal, mudah berdarah,ada borok atau
Yang harus diwaspadai apabila suatu tahi lalat curiga menjadi ganas adalah bila
pada tahi lalat tersebut ditemukan tanda "ABCD" melanoma maligna, yaitu:
C= Color atau warnanya yang bervariasi dari satu area ke area lainnya. Bisa
Melanoma superficial
Melanoma lentigo-maligna
Melanoma noduler
Melanoma akral-lentigonosa
gelap.
1.Stadium I
2. Stadium II
. Stadium III
4. Stadium IV
5. Stadium V
6..Stadium VI
bergerombol. Pada dermis ditemukan kasar infiltrate limfosit atau makrofag yang
mengandung melanin.
Selain itu sampai saat ini klasifikasi standar melanoma maligna yang
berikut:
1. Stadium I
Melanoma maligna lokal terbatas pada kulit tanpa metastasis jauh atau ke
2. Stadium II
3. Stadium III
2000).
E.PATOFISIOLOGI
Karsinoma sel basal biasanya dimulai sebagai nodul kecil seperti lilin
pembentukan krusta. Karsinoma sel basal ditandai oleh invasi dan erosi
sering ke paru-paru.
kecil dan berpigmen pada kulit yang normal. Paling sering tumbuh pada
kulit yang terpapar sinar matahari, tetapi hampir separuh kasus tumbuh
bagian tubuh yang jauh (metastase), dimana akan terus tumbuh dan
a. Pembedahan
Ahli bedah biasanya akan mengangkat lesi ditambah batas-batas jaringan normal
b. Kemoterapi
kemoterapi dapat diberikan dengan berbagai cara salah satunya adalah secara
topical, dimana agen-agen tersebut diberikan secara langsung pada lesi. Agen-
agen yang digunakan meliputi 5 flourourasil atau psorelen. Obat-obat yang paling
umum digunakan untuk ini meliputi melpalan, dakarbazasin (DTIC), dan sisplatin.
Cara yang dilakukan dalam memberikan kemoterapi adalah secara sistemik. Saat
mencegah kambuhnya penyakit pada pasien dengan jenis kanker fase dini. Tapi
biasanya digunakan pada orang dengan penyakit yang menyebar secara luas
Terapi biologis juga disebut bioterapi atau immunoterapi, bekerja baik secara
regresi lesi.
sinar X dosis tinggi, kobalt, electron, atau sumber-sumber radiasi lainnya untuk
Penatalaksanaan karsinoma ini bergantung pada lokasi tumor, tipe sel (lokasi
kedalaman), sifat-sifat yang invasive atau tidak invasive dan tidak adanya kelenjar
Terapi radiasi : terapi ini sering dilakukan untuk kanker kelopak mata,
Karena banyak kanker kulit yang diangkat dengan tindakan eksisi, peran perawat
adalah :
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Kasus
Tn. B (62 tahun), seorang buruh bangunan memiliki tahi lalat di sebelah hidung
bagian kiri berwarna hitam kehijau-hijauan, sering gatal dan dilakukan garukan
yang mengakibatkan luka dan berair. Dibawa ke rumah Sakit, ternyata di diagnosa
kanker kulit.Luka semakin lama semakin besar, pipi, hidung, dan bibir bawah
juga menjadi luka.Kondisi luka sebagian kuning kehijauan dan berbau. Klien
mengatakan nyeri dibagian yang luka Keluarga klien mengatakan bahwa nafsu
mengatakan bahwa ny B hanya berdiam diri di rumah saja karena merasa malu
2. Pengkajian
a. Data demograf
Nama : Tn. B
Umur : 62 tahun
hidung bagian kiri berwarna hitam kehijau-hijauan, sering gatal dan dilakukan
garukan yang mengakibatkan luka dan berair.Luka semakin lama semakin besar,
pipi, hidung, dan bibir bawah juga menjadi luka. Kondisi luka sebagian kuning
sebagian besar dari lesi kanker terjadi pada area yang terpapar matahari.
a. Inspeksi
Terdapat tahi lalat di sebelah hidung bagian kiri berwarna hitam kehijau-
hijauan, sering gatal dan dilakukan garukan yang mengakibatkan luka dan
berair
b. Palpasi
Luka berair semakin lama semakin besar. pipi, hidung, dan bibir bawah
juga menjadi luka. Kondisi luka sebagian kuning kehijauan dan berbau
Luka semakin lama - Ny. B (62 tahun) memiliki Perubahan citra
semakin besar, pipi, tahi lalat di sebelah hidung tubuh
hidung, dan bibir bawah bagian kiri berwarna hitam
juga menjadi luka. kehijau-hijauan
Kondisi luka sebagian - Luka semakin lama
kuning kehijauan dan semakin besar dan pipi,
berbau. hidung, dan mata juga
Keluarga klien menjadi luka.
mengatakan bahwa ny B - Kondisi luka sebagian
hanya berdiam diri di kuning kehijauan dan
rumah saja karena berbau
merasa malu kepada - Klien terlihat tidak
orang lain dengan berdaya
keadaannya sekarang
Keluarga klien
mengatakan saat ini klien
mudah tersinggung
Keluarga klien - Klien tidak menghabiskan Resiko pemenuhan
mengatakan klien susah makanannya nutrisi kurang dari
untuk makan - Klien terlihat lebih kurus kebutuhan
Keluarga klien
mengatakan berat badan
klien menurun
Intervensi Keperawatan:
a) Kaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi kanker; perhatikan
R/:Efek kemerahan dan kulit samak ( reaksi radiasi) dapat terjadi dalam area
kemoterapi.
d) Anjurkan pasien untuk menghindari krim kulit apapun, salep, dan bedak
e) Tinjau protokol perawatan kulit untuk pasien yang mendapat terapi radiasi.
Kolaborasi:
Kanker klien sudah stadium 3, diperlukan terapi lanjutan seperti kemoterapi untuk
mengontrol sel- sel kanker atau tahap pembedahan untuk membuang sel kanker.
Intervensi Keperawatan:
a) Tingkatkan prosedur mencuci tangan yang baik dengan staf dan pengunjung.
indikasi.
R/: Lindungi pasien dari sumber – sumber infeksi, seperti pengunjung dan staf
yangmengalami ISK
c) Patau suhu
R/: Peningkatan suhu terjadi bila tidak tertutup oleh obat kortikostreoid atau anti
inflamsi karena berbagai faktor misal efek samping terapi kemoterapi, proses
penyakit atau infeksi. Identifikasi dini proses infeksi memungkinkan terapi yang
infeksius.
konsekuensi kemoterapi
BB tidak turun
Intervensi Keperawatan:
a. Pantau masukan makan setiap hari, biarkan pasien menyimpan buku harian
b. Ukur tinggi, berat badan dan ketebalan lipatan kulit trisep.pastikan jumlah
penurunan berat badan saat ini. Timbang berat badan setiap hari.
R/: Membuat waktu makan lebih menyenangkan yang dapat meningkat kan masukan.
R/: Dapat mencegah awitan atau menurunkan berat nya mual, penurunan
Tujuan:
Intervensi Keperawatan:
a. Diskusikan dengan pasien/ orang terdekat bagaimana diagnosis dan
aktivitas kerja.
pemecahan masalah.
aktivitas kerja.
d. Gunakan sentuhan selama interaksi , bila dapat diterima pada pasien dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
generasi dan tumbuh secara normal.Sel-sel kulit yang sehat secara normal dapat
membelah diri secara teratur untuk menggantikan sel-sel kulit mati dan tumbuh
Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada
beberapa factor resiko yang dapat menyebabkan timbulnya kanker kulit yaitu:
Keturunan.
Ada beberapa kelainan kulit yang harus dicurigai sebagai kanker kulit
yaitu :Benjolan kecil yang membesar , Benjolan yang permukaannya tidak rata
dan mudah berdarah, Tahi lalat yang berubah warna, Koreng atau borok dan luka
yang tidak mau sembuh, Bercak kecoklatan pada orang tua, Bercak hitam ysng
B. Saran
diagnosakeperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Amin. (2009). Anatomi fisiologi kulit. Diperoleh pada tanggal 6 April 2011 dari:
http://www.docstoc.com/docs/58180799/ANATOMI-DAN-FISIOLOGI-
SISTEM-INTEGUMEN-(KULIT)
Baughman, Diane, C & Joann, C, Hackley. (2000). Keperawatan medical bedah :
buku saku dari Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC.
Corwin, E.J.(2009). Buku saku patofisiologi. Jakarta : EGC.
Engram, Barbara. (2004) Rencana asuhan keperawatan medikal bedah. Jakarta:
EGC.
Ganggaiswari, A. (2010). Kanker kulit Indonesia. Diperoleh pada tanggal 7 April
2011 dari http://www.yki.cakulit.com
Globocan. (2008). Karsinoma kulit. Diperoleh pada tanggal 7 April 2011 dari
http://www.globocan.2008.com
Isselbacher, et al. (2000). Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Ed.13.
Jakarta:EGC.
Marwali, H. (2000). Ilmu penyakit kulit. Jakarta : EGC.
Sherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta : EGC
Siregar, R.S. (2005). Atlas berwarna saripati penyakit kulit. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C. & Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth. Ed.8. Vol 3. Jakarta : EGC
Suriadiredja, A. (2008). Mengenal kanker kulit diagnosa, pengobatan dan
pencegahannya. Diperoleh pada tanggal 6 April 2011 dari
http://www.dharmais.co.id/new/content.php?page=article&lang=
en&id=15.Wikipedia Indonesia. (2008). Kanker kulit.
Diperoleh pada 6 April 2011 dari http://www.wikipedia.com