Disusun dan diketik untuk memenuhi tugas mata kulih Keperawatan Medikal Bedah III
Oleh :
Deti Damayanti
171030100146
5H Keperawatan
Dosen Mata Kuliah : Ns. NI BODRO ARDI, S.Kep., M.Kep
I. Konsep Medis
A. Definisi
Kanker kulit adalah penyakit dimana kulit kehilangan
kemampuannya untuk generasi dan tumbuh secara normal. Sel-sel kulit yang
sehat secara normal dapat membelah diri secara teratur untuk menggantikan
sel-sel kulit mati dan tumbuh kembali (tiro. 2010).
Kanker kulit adalah jenis kanker yang terletak dipermukaan
kulit,sehingga mudah dikenali. Namun karena gejala awal yang ditimbul
dirasakan tidak begitu menganggu, sehingga penderita terlambat melakukan
pengobatan (Mangan,2005).
Kanker kulit dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita.
Daerah yang sering terjadi seranganya biasanya permukaan yang sering
terkena terpaparan sinar matahari, seperti wajah,tangan dan tungkai bawah
(Mangan,2005).
B. Etiologi
Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada
beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan timbulnya kanker kulit
yaitu:
1. Paparan Sinar Ultraviolet (UV)
Penyebab yang paling sering adalah paparan sinar UV baik dari matahari
maupun dari sumber yang lain. Lama paparan, intensitas sinar UV, serta
ada tidaknya pelindung kulit baik dengan pakaian atau krim anti
matahari, semuanya berpengaruh terhadap terjadinya kanker kulit.
2. Kulit Putih
Orang yang memiliki kulit putih lebih rentan terkena kanker kulit
daripada orang yang memiliki kulit lebih gelap.Hal ini dikarenakan
jumlah pigmen melanin pada orang kulit putih lebih sedikit. Kadar
melanin yang tinggi bisa melindungi kulit dari paparan berbahaya sinar
matahari, sehingga mengurangi risiko terkena kanker kulit. Namun,
orang-orang yang memiliki kulit gelap juga bisa terkena kanker kulit
meskipun jumlahnya cenderung lebih kecil.
3. Paparan Karsinogen
Bahan kimia tertentu seperti arsenik, nikotin, tar, dan minyak diyakini
dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit.Namun, dalam banyak
kasus paparan dalam jangka panjanglah yang biasanya menyebabkan
kanker kulit.Gen pembawa kanker atau tumor sudah dimiliki hampir
seluruh orang sejak lahir. Namun dengan ‘bantuan’ zat atau bahan
karsinogen terjadi mutasi sel dan menimbulkan kanker atau tumor.
4. Genetik/Faktor Keturunan
Susunan genetik dalam keluarga bisa berpengaruh juga terhadap
munculnya kanker kulit. Jika ada salah satu anggota keluarga yang
terkena kanker kulit, maka risiko terkena kanker kulit pada anggota
keluarga yang lain juga akan meningkat.
C. Manifestasi Klinis
Ada beberapa kelainan kulit yang harus dicurigai sebagai kanker kulit yaitu :
1. Benjolan kecil yang membesar
Benjolan terdapat diwajah, berwarna pucat seperti lilin,permukaannya
mengkilap, tidak terasa sakit atau gatal, dan yang semula kecil makin
lama makin membesar. Apabila diraba, benjolan terasa keras
kenyal.Kadang –kadang benjolan menjadi hitam atau kebiruan, bagian
tengah mencekung dan tertutup kerak atau keropeng yang mudah
berdarah dila dangkat.
2. Benjolan yang permukaannya tidak rata dan mudah berdarah
Benjolan ini membasah dan tertutup keropeng, teraba keras kenyal, dan
mudah berdarah bila disentuh.
3. Tahi lalat yang berubah warna
Tahi lalat menjadi lebih hitam, gatal, sekitarnya berwarna kemerahan
dan mudah berdarah.Tahi lalat ini bertambah besar dan kadang-kadang
di sektarnya timbul bintik-bintik.
4. Koreng atau borok dan luka yang tidak mau sembuh
Koreng dan luka yang sudah lama, tidak pernah sembuh walaupun sudah
diobati, koreng ini pinggirnya meninggi dan teraba keras serta mudah
berdarah, adanya koreng karena terjadi benturan, bekas luka ang sudah
lama atau terinfeksi.
5. Bercak kecoklatan pada orang tua
Bercak ini banyak ditemukan pada muka dan lengan, bercak ini makin
lama permukaannya makin kasar,bergerigi,tetapi tidak rapuh,tidak gatal,
dan tidak sakit.
6. Bercak hitam ysng menebal pada telapak kaki dan tangan
Bercak ini ditemukan pada kulit yang berwarna pucat seperti ditelapak
kaki dan telapak tangan. Bercak ini mula-mula dangkal, berwarna hitam
keabuan,batas kabur,tepi tidak teraba, tidak sakit maupun gatal.
Kemudian bercak cepat berubah menjadi lebih hitam, menonjol diatas
permukaan kulit , dan tumbuh ke dalam kulit serta mudah berdarah.
(Dalimartha, 2005)
E. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis
1. Pembedahan
Ahli bedah biasanya akan mengangkat lesi ditambah batas-batas
jaringan normal sekitarnya untuk mencegah berkembangnya kembali
tumor tersebut. Satu margin 1-2 cm sekeliling melanoma
dipertimbangkan secara adekuat untuk melanoma dengan ketebalan
kurang dari 3mm. lesi-lesi dengan kedalaman lebih dari 1mm tetapi
kurang dari 3mm ditangani melalui pembedahan dengan kesembuhan
kira-kira 70-80%.
Lesi dalam lebih dari 3 mm kemungkinan akan mengalami
kekambuhan sekitar 40-50%. Batas-batas reseksi sekeliling
melanoma yang dalam ini biasanya direkomendasikan menjadi
paling sdikit 2-3cm.
Terapi radiasi merupakan bentuk pengobatan lainnya. Dengan
penggunaan energi sinar X dosis tinggi, kobalt, elektron, tau sumber-
sumber radiasi lainnya untuk menghancurkan atau membunuh sel-sel
melanoma.
2. Kemoterapi
Kemoterapi dapat diberikan dengan berbagai cara salah satunya
adalah secara topikal, dimana agen-agen tersebut diberikan secara
langsung ada lesi. Agen-agen yang digunakan meliputi 5-fluorourasil
atau psorelen. Obat-obat yang paling umum digunakan untuk ini
meliputi melpalan, dakarbazasin (DTIC), dan sisplatin. Cara yang
dilakukan dalam memberikan kemoterapi adalah secara sistemik.
Saat ini, kemoterapi sistemik belum apat membuktikan
efektivitasnya dalam mencegah kambuhnya penyakit pada pasien
dengan jenis kanker fase dini. Tapi biasanya digunakan pada orang
pada penyakit yang menyebar secara luas.
3. Terapi biologis
Terapi biologis juga disebut bioterapi atau immunoterapi, bekerja
baik secara langsung ataupun tidak langsung melawan kanker dengan
mengubah cara-cara tubuh untuk bereaksi terhadap kanker. Bentuk
umum dari bioterapi dibawah penyelidikan untuk melanoma meliputi
paksin, injeksi bskterium yang diketahui sebagai BSG (basilus
calmeete Guerin) dan enggunaan interperon, interleunkin, dan
antibiotic monoclonal. Vaksinasi tersebut dibuat dari melanoma yang
diradiasi dan di nonaktifkan. Diharapkan vaksin-vaksin tersebut akan
mensintesis system imun untuk mengenal melanoma dan oleh
karenanya akan meningkatkan kemampuan system untuk
menghancurkan melanoma tersebut. Injeksi BSG mempengaruhi
stimulasi non spesifik dari system imun dan sedang dipelajari
sebagai terapi untuk asien-pasien fase awal. Diharapkan bahwa
bahwa injeksi BSG secara langsung kedalam metastase nodul-nodul
subkutan dapat menyebabkan regresi lesi.
b. Penatalaksanaan perawat
Karena banyak kanker kulit yang diangkat dengan tindakan eksisi, peran
perawat adalah :
- Meredakan nyeri dan ketidaknyamanan.
- Pemberian analgetik yang tepat.
- Meredakan ansietas
- Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan dirumah.
F. Pencegahan
a. Jangan mencoba berjemur untuk membuat kulit lekas berwarna
coklat kekuningan jika kulit anda mudah terbakar.
b. Hindari pejanan sinar matahari yang tidak diperlukan, khususnya
ketika radiasi sinar UV terjadi intensif antara pukul 10.00 wib –
15.00 wib.
c. Jangan sekali-kali membiarkan kulit terbakar karena sinar UV.
d. Oleskan preparat tabir surya pelindung kulit jika anda harus berjemur
bawah terik matahari. Preparat ini akan menghalangi pancaran sinar
matahari yang berbahaya. Oleskan preparat tabir surya kembali
sesudah terkena terik matahari dalam waktu yang lama.
e. Gunakan pelembab bibir ata ligloss yang mengandung reparat tabir
surya dengan angka SPF tinggi.
f. Kenakan pakaian pelindung yang tepat (misalnya:topi, kemeja
tangan panjang).
g. Jangan menggunakan lampu pemanas untuk membuat kulit berwarna
cokelat kekuningan.
G. Komplikasi
Kecacatan karena pembedahan terutama bila kanker kulit tersebut
kambuh ada wajah yang membutuhkan reseksi ulang, atau jika eksisi luas
dibutuhkan seperti halnya ada melanoma. Selain itu juga dapat terjadi
metastase penyakit ke otak biasanya fatal kecuali bila reseksi pembedahan
masih mungkin di lakukan.
Serta dapat menimbulkan metastase tulang dan dapat menimbulkan nyeri
berat dan mengarah pada fraktur dan kompresi medulla spinalis.
H. Patofisiologi
Kanker kulit merupakan kanker yang paling Nampak gejalanya
karena kanker kulit itu ada dibagian terluar dari tubuh kita. Kanker kulit
biasanya diawali dari sebuah bentol atau tommpel dibagian kulit tersebut.
Kanker kulit pada hakikatnya merupakan keganasan dari sel-sel yang
berkembang tak terkendali. Sel-sel tersebut akan merusak jaringa-jaringan
kulit. Selain itu, sel-sel kanker tersebut tidak akan pernah mati meskipun
telah memasuki usia penghujung. Karena itu terjadi penumpukan di jaringan
kulit yang akhirnya menjadi suatu benjolan. Kanker kulit ini sangat
berbahaya karena bias menyebar ke daerah atau organ lainnya didalam
tubuh. Untuk mengatasi hal ini, pengobatan konvensional dan terapi biologis
bekerjsama untuk saling mengobati kanker kulit.
I. Pathway
Pemutih kulit (alergen)
Sebagai antigen
v
faktor pruiritagenik inflamasi jaringan
sekitar
garukan (mekanik)
saraf nocireseptor
Nyeri
J. Asuhan Keperawatan Kanker Kulit
a. Kasus
Nn. Dee (23tahun), seorang mahasiswa yang sedang KKN, banyak
melakukan aktifitas di luar ruangan, dan rajin menggunakan produk
pemutih kulit untuk memutihkan wajah dan badannya. Sudah 1 bulan ini
mengalami masalah dengan kulitnya, tahi lalat yang ada di wajahnya
yaitu pipi sebelah kanan makin lama makin membesar, warnanya makin
menghitam, terasa gatal dan nyeri jika ditekan, serta berdarah bila di
garuk. Karena keadaannya Nn. Dee merasa malu dan tidak mau
berangkat kuliah.
b. Pengkajian
Nama : Nn.Dee
Umur : 23 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : pelajar/mahasiswa
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Terdapat tahi lalat diwajahnya yaitu pipi sebelah kanan makin lama
makin membesar, warnanya makin menghitam, terasa gatal dan nyeri,
serta berdarah bila digaruk, pasien merasa malu dan tidak mau berangkat
kuliah.
d. Pengkajian Fisik
1. Inspeksi
Terdapat tahi lalat di pipi sebelah kanan, warnanya makin lama
makin menghitam, pasien terliahat malu.
2. Palpasi
Luka berdarah makin membesar, warna tahi lalat makin menghitam,
Dan nyeri jika ditekan.
e. Analisa data
g. Intervensi keperawatan
h. Implementasi Keperawatan