Disusun Oleh :
Nim : 211030230155
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN (TBC) TUBERCOLUSIS
A. Definisi
namun tidak menutup kemungkinan penyakit ini bisa menyerang organ tubuh
terhadap Rifampisin dan INH secara bersamaan dengan atau tanpa OAT
salah satu dari OAT injeksi lini kedua (kapreomisin, kanamisin, dan
amikasin)
Penyebab dari Multi drug resistant tuberculosis (TB MDR) ini sama dengan
2. Pemberian obat yang salah, meliputi jenis obat, dosis, dan lama
pengobatan TB.
MDR
Isoniasid dan Rifampisin secara bersamaan dengan atau tanpa OAT lini
berisiko terjadi kembali pada seseorang yang sebelumnya pernah terkena TB,
MDR, dan seorang yang berasal dari daerah dengan kasus TB resisten obat
yang tinggi.
Suspek TB MDR Pasien yang dicurigai TB-MDR adalah:
kategori 2.
C. Manifestasi Klinis
1. Gejala Respiratorik :
b. Berkeringat dingin malam hari tanpa aktivitas atau sebab yang jelas
D. Patofisiologi
Multi drug resistant tuberculosis (TB MDR) paling banyak didahului oleh
virulensi ini adalah sifat kuman yang dapat menginfeksi tubuh pejamu
Hal ini akan menimbulkan kerusakan jaringan yang semakin luas. Kuman
addition syndrome yaitu suatu obat yang ditambahkan pada satu paduan
yang telah gagal, jika kegagalan ini terjadi akibat kuman yang telah
resisten pada paduan yang pertama maka penambahan obat ini akan
pengobatan yang tidak sesuai, serta toksisitas dan efek samping yang
mungkin terjadi. Faktor pasien yang berperan dalam TB MDR ini adalah
E. Pemeriksaan Penunjang
c. Test Tuberkulin : Mantoux test (indurasi lebih dari 10-15 mm) Saat ini
24 jam
F. Penatalaksanaan
obat anti TB, WHO guidelines membagi obat MDR-TB menjadi 5 group
berdasarkan potensi dan efikasinya, sebagai berikut (World Health
Organization, 2008) :
dapat ditoleransi dengan baik. Obat lini pertama yang terbukti sebaiknya
Semua pasien yang sensitif terhadap grup ini harus mendapat kuinolon
dalam regimennya
menunjukkan efikasinya, akan tetapi data melalui uji klinis pada pasien
Ada tiga cara pendekatan pembuatan regimen didasarkan atas riwayat obat TB
suatu area, dan hasil DST dari penderita itu sendiri. Berdasarkan data di atas
mana yang dipakai, maka dikenal pengobatan dengan regimen standar,
pengobatan dengan regimen standar yang diikuti dengan regimen yang sesuai
dari hasil DST individu penderita tersebut, dan pengobatan secara empiris
yang diikuti dengan regimen yang sesuai dari hasil DST individu penderita
tersebut.
Tahap 1 : gunakan obat dari lini pertama yang manapun yang masih
menunjukkan efikasi
Tahap 2 : tambahan obat di atas dengan salah satu golongan obat injeksi
fluorokuinolon
Tahap 4 : tambahkan obat-obat tersebut di atas dengan satu atau lebih dari
mungkin efektif
oleh WHO (2008) sebagai prinsip dasar, antara lain (World Health
Organization, 2008) :
penderita.
pertama dan obat lini kedua yang berada di area / negara tersebut.
mendapat Obat anti tuberkulosis lini kedua minimal 4 jenis OAT yang masih
sensitif, dimana salah satunya adalah obat injeksi. Pada tahap lanjutan semua
OAT lini kedua yang dipakai pada tahap awal.pasien MDR TB terdiri atas dua
waktu lebih lama daripada pengobatan TB bukan MDR, yaitu sekitar 18-24
bulan.
Paduan OAT tersebut dapat disesuaikan bila terjadi perubahan hasil uji
samping obat.
Persiapan sebelum pengobatan dimulai adalah:
1. pemeriksaan fisik :
3. Pemeriksaan penunjang :
M.tuberculosis.
jumlah lekosit.
d) Gula Darah
5) Tes kehamilan.
Disusun Oleh :
Nim : 211030230155
TAHUN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.H DENGAN TB PARU DI RUMAH
A. Pengkajian
Keluhan utama :
Ny. H datang ke RS dengan keluhan utama mual dan muntah selama 5 hari sesak dua hari yang lalu
Pemeriksaan Fisik
Penglihatan (mata)
Pupil : ● Isokor Anisokor Lain-lain:
Sclera/Konjungtiva : ● Anemis Ikterus Lain-lain:
Lain-lain :
Pendengaran/Telinga :
Penginderaan
Kulit
Warna kulit: Ikterus Sianotik Kemerahan Pucat Hiperpigmentasi
Turgor: ● Baik Sedang Jelek
Odema: Ada ● Tidak ada Lokasi
Luka Ada ● Tidak ada Lokasi
Tanda infeksi luka Ada ●Tidak ada Yang ditemukan : kalor/dolor/tumor/Nyeri/Fungsiolesa
Lain-lain :
Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar: pasien dapat bersosialisasi dengan baik
Kegiatan ibadah: keluarga mengatakan pasien sangat taat bribadah
Lain-lain :
Laboratorium
Selasa, 28 HEMATOLOGI
September 2021 HEMOGLOBIN (HGB) 13,1 12,0-15,0 g/dL
LEUKOSIT (WBC) 6,9 4,5-11,5 10^3/uL
TROMBOSIT (PLT) 291 150-450 10^3/uL
HEMATOKRIT (HCT) 40 35-49 %
ERITROSIT 4,76 4,00-5,40 10^6/uL
HITUNG JENIS
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 3 1-3 %
Netutrofil segmen 68 50-70 %
Pemeriksaan penunjang
EKG
Radiologi/USG, dll
1. Curcuma 3x1
2. Apidra : 3x1
Terapi:
3. Omeprazole : 2x40gr
4. Sucralfat : 3x1
5. Carvedilot : 1x1
6. Simvastatin : 1x20mg
7. Raniptil : 1x5gr
B. Analisa Data
1. Defisit nutrisi b/d faktor nutrisi d/d Klien mengatakan mual muntah sudah
5 hari, Klien mengatakan sesak dua hari yang lalu, Klien mengatakan
batuk, Klien terlihat cemas, Klien terlihat lemas, Klien terpasang infus RL
2. Pola nafas tidak efektif b/d kecemasan d/d Klien mengatakan sesak dua
3. Gangguan pola tidur b/d hambatan lingkungan d/d klien tidak bisa tidur
E. Catatan Perkembangan