Anda di halaman 1dari 13

PENYAKIT PADA SISTEM INTEGUMEN

(KANKER KULIT)

FITRI INDAH SARI SIREGAR


NIM. 22002991058

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM


JABATAN KATEGORI 2 UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JEMBER
TAHUN 2022

i
KANKER KULIT
Kanker kulit adalah jenis kanker yang tumbuh di jaringan kulit. Kondisi ini ditandai
dengan perubahan di kulit, seperti munculnya benjolan, bercak, atau tahi lalat dalam bentuk
dan ukuran yang tidak normal. Kanker kulit adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh berubahnya sifat-sifat penyusun sel kulit yang normal menjadi ganas, dimana sel-
sel akan terus membelah menjadi bentuk yang abnormal secara tidak terkontrol akibat
kerusakan DNA. Bila dilihat dari segi histopatologik memiliki struktur yang tidak
teratur dengan diferensiasi sel dalam berbagai tingkatan pada kromatin, nukleus, dan
sitoplasma.

PENYEBAB KANKER KULIT


Kanker kulit disebabkan oleh mutasi (perubahan) genetik pada sel kulit. Penyebab
perubahan itu sendiri belum diketahui secara pasti, tetapi diduga akibat paparan sinar
matahari yang berlebihan. Sinar ultraviolet dari matahari dapat merusak kulit dan
memicu pertumbuhan yang tidak normal pada sel kulit. Kondisi ini berpotensi
berkembang menjadi kanker. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
risiko seseorang terkena kanker kulit, yaitu:
1. Faktor internal

Riwayat kanker kulit


Seseorang yang pernah menderita kanker kulit berisiko tinggi terkena kanker kulit
kembali. Risiko kanker kulit juga akan meningkat jika memiliki anggota keluarga
dengan riwayat kanker kulit.
 Kulit putih
Kanker kulit dapat menyerang tiap orang terlepas dari warna kulitnya. Namun, orang yang
berkulit putih memiliki lebih sedikit melanin sehingga perlindungan terhadap sinar
ultraviolet lebih lemah.
 Tahi lalat
Seseorang yang memiliki banyak tahi lalat atau tahi lalat yang berukuran besar lebih berisiko
terkena kanker kulit.
 Daya tahan tubuh lemah
Orang dengan daya tahan tubuh lemah berisiko tinggi terkena kanker kulit, misalnya karena
menderita HIV/AIDS atau mengonsumsi obat imunosupresif.
 Solar keratosis
Paparan sinar matahari dapat menimbulkan bercak kasar dan bersisik dengan warna yang
bervariasi di wajah atau tangan. Kondisi ini disebut solar keratosis. Solar keratosis
merupakan kondisi prakanker yang sangat berisiko berubah menjadi kanker.

2. Faktor eksternal

Paparan sinar matahari


Orang yang sering terpapar sinar matahari, terutama yang tidak menggunakan tabir
surya, lebih berisiko terkena kanker kulit. Kondisi ini rentan terjadi pada orang yang tinggal di
dataran tinggi atau daerah beriklim tropis.

3
 Paparan radiasi
Penderita eksim atopik atau jerawat yang menjalani terapi pengobatan dengan terapi
radiasi (radioterapi) berisiko tinggi terserang kanker kulit, terutama karsinoma
sel basal.
 Paparan bahan kimia
Ada banyak bahan kimia yang diduga dapat menyebabkan kanker (karsinogenik),
salah satunya adalah arsenik.

KLASIFIKASI KANKER KULIT

Kanker kulit dapat diklasifikasikan dalam tiga tipe terbanyak yaitu Karsinoma Sel
Basal, Karsinoma Sel Skuamosa, dan Melanoma Maligna.

1. Karsinoma Sel Basal (Basalioma) Adalah tipe kanker kulit terbanyak, bersifat
lokal invasif, jarang bermetastasis namun tetap memiliki peluang
untuk menjadi maligna karena dapat merusak dan menghancurkan jaringan
sekitar. Karsinoma Sel Basal muncul akibat radiasi sinar ultraviolet,
biasanya di bagian wajah. Karsinoma Sel Basal jarang menyebabkan
kematian serta mudah diterapi dengan pembedahan maupun radiasi.

2. Karsinoma Sel Skuamosa adalah tipe kedua terbanyak setelah Karsinoma Sel
Basal, berasal dari sel skuamosa pada lapisan epidermis kulit. Karsinoma Sel
Skuamosa bermetastasis lebih sering dari Karsinoma Sel basal, namun angka
metastasisnya tidak terlalu tinggi kecuali pada telinga, bibir, dan pasien
imunosupresi.

3. Melanoma Maligna adalah tumor yang berasal dari melanosit, merupakan


salah satu tumor yang paling ganas pada tubuh dengan resiko metastasis yang
tinggi. Melanoma Maligna dapat dibagi menjadi empat yaitu : Superficial
Spreading Melanoma (SSM), Nodular Melanoma (NM), Lentigo
Malignant Melanoma, dan Acral Lentiginous Melanoma (ALM)

Penyebaran sel kanker terdiri atas tingkatan yang disebut stadium. Berikut ini adalah
stadium dari kanker kulit:

 Stadium 0
Sel kanker masih berada di tempat yang sama dan belum menyebar ke luar epidermis atau
lapisan kulit terluar.
 Stadium 1
Kanker telah menyebar ke lapisan kulit di bawah epidermis atau disebut dermis, tetapi
ukurannya tidak lebih dari 2 cm.
 Stadium 2
Kanker belum menyebar ke jaringan lain, tetapi ukurannya makin membesar hingga lebih
dari 2 cm.
 Stadium 3
Kanker telah menyebar ke jaringan lain di sekitarnya, misalnya tulang, dan berukuran
lebih dari 3 cm.

4
 Stadium 4
Kanker telah menyebar ke jaringan lain yang jauh dari tempat asal kanker, misalnya
kelenjar getah bening, dan berukuran lebih dari 3 cm

GEJALA KANKER KULIT


Gejala atau tanda kanker kulit umumnya muncul di bagian tubuh yang sering terpapar sinar
matahari, seperti kulit kepala, wajah, telinga, leher, lengan, atau tungkai. Akan tetapi, kanker
kulit juga dapat terjadi di bagian tubuh yang jarang terkena sinar matahari, seperti
telapak tangan, kaki, atau bahkan area kelamin.
Berikut ini adalah gejala kanker kulit berdasarkan jenisnya:

Karsinoma sel basal


Karsinoma sel basal ditandai dengan benjolan lunak dan mengkilat di permukaan kulit, atau
lesi yang datar dan berwarna gelap atau cokelat kemerahan seperti daging

Karsinoma sel skuamosa


Karsinoma sel skuamosa ditandai dengan benjolan merah yang teraba keras di kulit, atau lesi
yang datar dan bersisik seperti kerak. Lesi dapat terasa gatal, berdarah, bahkan
menjadi kerak.

Kanker kulit melanoma


Kanker kulit melanoma ditandai dengan bercak atau benjolan berwarna cokelat.
Melanoma memang menyerupai tahi lalat biasa, tetapi bentuknya lebih tidak beraturan.
Metode ABCDE bisa digunakan untuk membedakan tahi lalat biasa dengan melanoma.
Metode tersebut meliputi:
Asimetris: sebagian besar melanoma memiliki bentuk yang tidak asimetris
Border (pinggiran): tepi melanoma cenderung tidak beraturan
Color (warna): melanoma memiliki lebih dari satu warna

vii
 Diameter: ukuran melanoma lebih dari 6 mm
 Evolusi: terjadi perubahan bentuk, warna, atau ukuran tahi lalat.

Dari kelima tanda di atas, evolusi merupakan tanda yang terpenting dari melanoma

DIAGNOSA KANKER KULIT

Secara umum diagnosis penyakit kanker kulit dapat ditegakkan dari


anamnesis, pemeriksaan klinis dengan melihat eufloresensi kulit, pemeriksaan
penunjang seperti dermoskopi, serta pemeriksaan histopatologi sebagai standar
baku emas. Karena masing- masing tipe kanker kulit memiliki eufloresensi yang
berbeda maka penegakan diagnosis tiap- tiap tipe pun berbeda.

1. Diagnosa Karsinoma Sel Basal


Diagnosa Karsinoma Sel Basal dapat diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan
fisik (eufloresensi), pemeriksaan dermoskopi, dan pemeriksaan histopatologi.

a. Anamnesis

Apakah sering terpapar sinar matahari dalam waktu yang cukup lama secara
terus menerus?,Apakah ada riwayat kulit terbakar yang berulang akibat paparan sinar
matahari?. Apakah menderita penyakit-penyakit yang mengakibatkan supresi pada
imunitas seperti HIV? Apakah pernah terpapar bahan arsenik? Apakah
mengalami penyakit Granuloma Inguinale?. Apakah memiliki penyakit akibat
genetik seperti Xeroderma Pigmentosa, Nevoid Basal Cell Carcinoma, dan Albinism?
Apakah pasien merokok?

b. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik akan didapatkan kelainan-kelainan sesuai dengan tipe-
tipe Karsinoma Sel Basal sebagai berikut : Nodular Basalioma akan didapatkan
eufloresensi berupa nodul menyerupai kutil, tidak berambut, berwarna coklat atau
hitam, tidak mengkilat (keruh). Morphoeic Basal Cell Carcinoma akan didapatkan
eufloresensi menyerupai morfea akan tetapi ditemukan tanda-tanda berupa kelainan
yang datar, berbatas tegas, tumbuhnya lambat, berwarna kekuningan, dan pada
perabaan tepinya keras. Pigmented Basal Cell Carcinoma akan didapatkan
eufloresensi berupa nodul berwarna coklat, biru, atau keabuan dan
kenampakannya mirip dengan Melanoma.

c. Pemeriksaan dermoskopi
Dermoskopi adalah suatu metode non invasif yang memungkinkan dalam evaluasi warna
dan struktur epidermis secara mikro (histologis) yang tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang. Evaluasi penyebaran warna dari lesi dan struktur histologis dapat
membedakan apakah lesi tersebut jinak atau ganas terutama pada lesi kulit berpigmen.
Hal yang diperhatikan adalah ABCDE (asymmetry, irregular borders, multiple
colors, diameter >6 mm, enlarging lesion), bila hal tersebut didapatkan pada lesi
yang diperiksa, kemungkinan lesi tersebut bersifat ganas (karsinoma)

6
d. Pemeriksaan penunjang

Diagnosis pasti Karsinoma Sel Basal adalah pemeriksaan histopatologi dengan melakukan
biopsi jaringan kulit yang dicurigai mengandung sel-sel kanker tersebut (skin biopsy) .

2.Diagnosis Karsinoma Sel Skuamosa

Diagnosa Karsinoma Sel Skuamosa dapat diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan


fisik (eufloresensi), pemeriksaan dermoskopi, dan pemeriksaan histopatologi.

a.Anamnesis ditanyakan adalah apakah sering terpapar sinar matahari dalam waktu
yang cukup lama secara terus menerus?.Apakah ada riwayat kulit terbakar yang berulang
akibat paparan sinar matahari?Apakah menderita penyakit-penyakit yang mengakibatkan
supresi pada imunitas seperti HIV? Apakah pernah terpapar bahan arsenik dan
polycyclic hydrocarbons?.Apakah pernah terpapar bahan batubara dan produk-produk
industri yang mengandung batubara? Apakah pasien merokok?

b.Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik berupa inspeksi untuk melihat eufloresensi kulit akan
didapatkan kelainan-kelainan berupa nodul yang keras dengan batas yang tidak tegas,
permukaannya mula-mula licin seperti kulit normal yang akhirnya berkembang menjadi
papiloma. Ulserasi dapat terjadi, umumnya mulai timbul pada waktu berukuran 1-2cm,
diikuti pembentukan krusta dengan pinggir yang keras serta mudah berdarah.

c.Pemeriksaan dermoskopi
Seperti halnya pada Karsinoma Sel Basal, hal yang diperhatikan adalah ABCDE (asymmetry,
irregular borders, multiple colors, diameter >6 mm, enlarging lesion), bila hal tersebut
didapatkan pada lesi yang diperiksa, kemungkinan lesi tersebut bersifat ganas (karsinoma).
d.Pemeriksaan Penunjang dilakukan pemeriksaan histopatologi dengan melakukan
biopsi jaringan kulit yang dicurigai mengandung sel-sel kanker tersebut (skin biopsy).

3.Diagnosis Melanoma Maligna

Diagnosa Melanoma Maligna dapat diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan


fisik (eufloresensi), pemeriksaan dermoskopi, dan pemeriksaan histopatologi.

a. Anamnesis ditanyakan apakah sering terpapar sinar matahari dalam waktu yang
cukup lama secara terus menerus? Apakah ada riwayat kulit terbakar yang berulang akibat
paparan sinar matahari?.Apakah menderita penyakit-penyakit yang mengakibatkan
supresi pada imunitas seperti HIV?Apakah pernah terpapar bahan arsenik dan polycyclic
hydrocarbons?. Apakah pasien merokok? Apakah pasien pernah menderita
Melanoma Maligna sebelumnya?Apakah ada riwayat keluarga yang menderita Melanoma
Maligna?
b. Pemeriksaan Fisik
Superficial Spreading Melanoma (SSM) dapat ditemukan kelainan berupa bercak
dengan ukuran beberapa milimeter sampai beberapa cm dengan warna
bervariasi (waxy, kehitaman, kecoklatan, putih, biru), tidak teratur, berbatas tegas
dengan sedikit penonjolan di permukaan kulit. Nodular Melanoma (NM) dapat
ditemukan kelainan berupa nodul
7
berwarna biru kehitaman dengan batas tegas serta mempunyai variasi bentuk yaitu bentuk
dengan permukaan licin pada lapisan epidermis, nodus yang menonjol dengan
bentuk tidak teratur pada permukaan kulit, dan bentuk eksofitik dengan
ulserasi. Lentigo Malignant Melanoma dapat ditemukan kelainan berupa bentuk yang
berbatas tegas, berwarna coklat kehitaman serta tidak homogen, bentuk tidak teratur,
dan pada bagian tertentu dapat tumbuh nodul yang berbatas tegas setelah
bertahun-tahun. Acral Lentiginous Melanoma (ALM) dapat ditemukan kelainan yang
berbeda sesuai dengan lokasi melanoma.1 Pada daerah anal berupa pigmentasi sedangkan
pada daerah vulva akan tampak pigmentasi lebih mengkhusus berwarna biru kehitaman
dengan lokasi sampai mengenai rahim.

c.Pemeriksaan dermoskopi
Seperti halnya pada Karsinoma Sel Skuamosa, hal yang diperhatikan adalah
ABCDE (asymmetry, irregular borders, multiple colors, diameter >6 mm, enlarging
lesion), bila hal tersebut didapatkan pada lesi yang diperiksa, kemungkinan lesi
tersebut bersifat ganas (karsinoma).

d.Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis pasti Melanoma Maligna adalah pemeriksaan histopatologi dengan melakukan
biopsi jaringan kulit yang dicurigai mengandung sel-sel kanker tersebut (skin
biopsy). Pemeriksaan penunjang lainnya dapat dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya metastasis dari Melanoma Maligna ke organ-organ tubuh lain.

TERAPI KANKER KULIT

Terapi pada kanker kulit terdiri dari terapi pembedahan dan non pembedahan. Terapi
pembedahan terdiri dari pembedahan dengan eksisi, pembedahan dengan menggunakan
teknik Mohs Micrographic Surgery (MMS), curretage and cautery, dan cryosurgery.

a)Pembedahan dengan eksisi

Pada teknik ini , tumor di eksisi beserta dengan jaringan normal disekitarnya dengan batas
yang telah ditentukan sebelumnya untuk memastikan seluruh sel kanker sudah terbuang.

b)Pembedahan dengan teknik Mohs Micrographic Surgery (MMS) Mohs Micrographic


Surgery (MMS) adalah sebuah teknik pembedahan yang pertama kali dilakukan oleh Frederic
Mohs di tahun Pada teknik ini , tumor di eksisi beserta dengan jaringan normal disekitarnya
dengan batas yang telah ditentukan sebelumnya. Indikasi penggunaan teknik
Mohs Micrographic Surgery (MMS) antaralain: Lokasi tumor : terutama di bagian tengah
wajah, sekitar mata, hidung,dan telinga. Ukuran tumor : berapapun, tapi khususnya >2cm.
Subtipe histologi : morfoik, infiltratif, mikronodular, dan subtipe basoskuamosa. Definisi
batas tumor yang kurang baik melalui klinis. Lesi yang berulang (rekuren). Ada keterlibatan
perivaskular dan perineural.

c)Curretage and cautery Merupakan metode tradisional dalam terapi pembedahan


kanker kulit. Metode ini merupakan metode kedua terbanyak yang dilakukan setelah metode
eksisi.
8
Curretage and cautery bila dilakukan untuk terapi pada lesi yang terdapat di wajah
akan mengakibatkan angka rekurensi yang tinggi, sehingga merupakan suatu
kontraindikasi.4 d) Cryosurgery Cryosurgery menggunakan cairan nitrogen dalam
temperatur-50 hingga -60 º C untuk menghancurkan sel kanker. Teknik double freeze
direkomendasikan untuk lesi yang terdapat di wajah. Fractional cryosurgery
direkomendasikan untuk lesi yang berukuran besar dan lokasinya tersebar. Keberhasilan
dari teknik ini tergantung dari seleksi jaringan dan kemampuan operator.

-Photodynamic therapy
Photodynamic therapy melibatkan penggunaan reaksi fotokimia dimediasi melalui
interaksi agen photosensitizing, cahaya, dan oksigen. Karena fotosensitizer diarahkan
secara langsung ditargetkan pada jaringan lesi, photodynamic therapy dapat
meminimalkan kerusakan pada struktur sehat berdekatan. Metode ini efektif untuk lesi
pada wajah dan kulit kepala yang bersifat primer dan superfisial.
-Radiasi
Radiasi menggunakan sinar x-ray dengan energi tinggi untuk membunuh sel kanker.
Dikatakan bahwa, radiasi bukanlah untuk menyembuhkan kanker, melainkan sebagai
terapi adjuvan setelah pembedahan untuk mencegah rekurensi dari sel kanker atau untuk
mencegah metastasis.
-Kemoterapi
Kemoterapi adalah metode dengan menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker
khusus pada tipe Melanoma Maligna. Hal ini disebabkan karena sifat dari Melanoma
Maligna yang sering melakukan metastasis ke organ lain.2 Beberapa jenis obat
kemoterapi yang digunakan adalah Dacarbazine (DTIC), Cisplatin yang dikombinasikan
dengan Vinblastine, Temozolomide (Temodar), dan Paclitaxel.

Selain itu Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk melihat kelainan yang terjadi di kulit.
Pemeriksaan dilakukan terhadap bentuk, ukuran, warna, hingga tekstur kulit. Melalui
pemeriksaan ini, dokter dapat menentukan apakah perubahan tersebut disebabkan oleh kanker
atau penyakit lain. Untuk memastikan diagnosis, dokter kulit akan melakukan biopsi
kulit. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengangkat sampel jaringan kulit, untuk
kemudian diperiksa di laboratorium. Bila kelainan kulit disebabkan oleh kanker,
dokter akan menentukan stadium atau tingkat keparahan kanker kulit yang dialami pasien.
Pemeriksaan yang dilakukan adalah CT scan, MRI, atau biopsi kelenjar getah bening,
untuk melihat penyebaran sel kanker.

PENCEGAHAN KANKER KULIT


Cara terbaik untuk mencegah kanker kulit adalah melindungi kulit dari paparan sinar
matahari atau sumber sinar ultraviolet lainnya, misalnya alat tanning kulit. Langkah yang
dapat dilakukan antara lain:

Hindari sinar matahari pada siang hari, karena paparan terkuat sinar UV dari matahari
berlangsung pada jam 10 pagi hingga 4 sore.
Gunakan tabir surya secara rutin, untuk mencegah sinar UV meresap ke dalam kulit dan
mengurangi risiko kerusakan kulit akibat sinar matahari.

9
 Gunakan pakaian yang menutupi tubuh, seperti baju lengan panjang dan celana
panjang, untuk melindungi kulit dari sinar matahari.
 Gunakan topi dan kacamata hitam saat keluar rumah, untuk memberikan perlindungan
lebih pada kepala dan mata dari radiasi sinar matahari.
 Hindari penggunaan tanning bed atau alat untuk menggelapkan kulit, karena
dapat memancarkan radiasi ultraviolet yang berbahaya bagi kulit.
 Hati-hati saat menggunakan obat yang menimbulkan efek samping pada
kulit, seperti antibiotik. Agar aman, konsultasikan kepada dokter terlebih dulu.
 Lakukan pemeriksaan kulit secara rutin dan segera konsultasikan kepada dokter jika
Anda mencurigai adanya perubahan atau kelainan pada kulit.

RANGKUMAN

Dari sintesis mengenai kanker kulit dapat disimpulkan bahwa kanker kulit adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh berubahnya sifat-sifat penyusun sel kulit yang
normal menjadi ganas, dimana sel-sel akan terus membelah menjadi bentuk yang
abnormal secara tidak terkontrol akibat kerusakan DNA. Kanker kulit
diakibatkan oleh banyak faktor diantaranya paparan sinar matahari, merokok,
virus, dan adanya riwayat keluarga. Kanker kulit dapat diklasifikasikan dalam tiga
tipe terbanyak yaitu , Karsinoma Sel Basal, Karsinoma Sel Skuamosa, dan Melanoma
Maligna. Diagnosis dari kanker kulit dapat diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang. Prinsip penatalaksanaan terapi kanker kulit
adalah untuk mengembalikan membunuh sel-sel kanker dan mencegah
metastasis sel kanker ke organ lain. Terapi yang dapat dilakukan dibagi
menjadi terapi pembedahan dan terapi non-pembedahan. Komplikasi- komplikasi
yang muncul dapat berupa selulitis, abses kulit, peningkatan resiko infeksi,
penyebaran ke organ lain, dan efek-efek samping yang terjadi akibat radiasi dan
kemoterapi.

TES FORMATIF

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar


1) Kanker yang berkaitan dengan pajanan yang berlebihan terhadap radiasi
ultra violet paling sering menyerang paling sering menyerang individu
berkulit terang dan berambut pirang atau merah adalah :
a. Kanker kulit. c. Karsinoma sel basal.
b .Melanoma Malingna. d .Karsinoma Skuamosa.
2) Untuk mengetahui tanda dan gejala pada melanoma maligna yang harus di perhatikan
adalah :
a. Asimetris bentuk beraturan, pinggiran rata, warnanya bervariasi, dari area satu
ke area lainnya, bisa kecoklatan sampai kehitaman ,diameter > dari atau sama dengan
6mm.

xii
b. Asimetris bentuknya tak beraturan, pinggirnya tidak rata, warnanya
bervariasi, dari area yang satu ke area yang lainnya bisa kecoklatan sampai
kehitaman, diameter > dari atau sama dengan 6mm.
c. Asimetris bentuknya beraturan, pinggirannya tidak rata, warnanya bervariasi
dari
area satu kearea lainnya, biasanya kecoklatan sampai kehitaman diameter < dari atau
sama dangan 6mm.
d. Asimetris bentuknya tak beraturan,pinggiran rata, warna bervariasi dari satu
area kearea lainnya, biasanya kecoklatan sampai hitam, diameter < dari atau
sama
dengan 6mm.
3) Kanker kulit yang paling sering di dapat adalah kecuali :
a. Karsinoma sel basal (KSB).
b. Karsinoma sel skuamosa (KSS).
c. Melanoma maligna (MM).
d. Melanoma benigna (MB).
a. Faktor usia.
e. Jawaban a,b,c benar. b. Rokok dan tembakau.
c.4)Sinar matahari.
Adapun d. Bahan
yang menjadi etiologi Kimia.
dari kanker kulit adalahe.: Semua benar

a. Epidermis. b. Subkutis.
c. 5)
Dermis. d. Dermis dan
Karsinoma sel basal adalah keganasan yangsubkutis
berasal e.Semua salah.:
dari sel basal
6) Karsinoma skuamosa biasanya bewarna :
a. Biru muda b. Merah muda.
c. Merah d. Merah e. Merah kemudaan.
7) Sebagian
terang. besar melanoma adalah bewarna
maron. :
a. Coklat hingga hitam b. Kecoklat coklatan.
c. Kehitam hitaman d. Hitam kecoklatan e.
8) . Dx keperawatan pada kanker kulit antarasalah.
Semua lain :
a. Ansietas b/d krisis situasi.
b. Kekurangan volume cairan b/d kerusakan kulit.
c. Kurang pengetahuan b/d keterbatasan koknitif.
d. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b/d perubahan status.
e. Semua benar.
9) Kulit memiliki tiga lapisan, adapun urutan yang benar ketiga lapisan tersebut adalah :
a. Dermis, Epidermis, Subkutis. b. Subkutis, Dermis, Epidermis.
c. Epidermis, Subkutis, Dermis. d. Dermis, Subkutis, Epidermis.
10)Karsinoma sel basal atau ulkus rodens merupakan kanker kulit yang paling sering
penyakit ini umumnya terkait dengan pajanan :
a. Sinar mata hari yang berlangsung selama bertahun-tahun.
b. Sinar Rontegen.
c. Sinar bulan purnama.
d. Sinar mata hari yang redup.
e. Salah semua.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/download/4944/3740/ https://www.alodokte

r.com/kanker-kulit
Wijaya,lorettha, 2019, Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium pada Penyakit kulit
dan Kelamin, Jakarta: Unika Atma jaya

Lestari, Yeni, 2018,Ilmu Penyakit dan Penunjang Diagnostik Kompetens Keahlian


Asisten Keperawatan SMK/MAK kelasXII, Yogyakarta : penerbit Andi

xi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai