Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MELANOMA MALIGNA

(MK. Keperawatan Dewasa)

KELOMPOK I

DINIANTO ADITIA (R011221015)

FAHILA AZMI MARASABESSY (R011221054)

ZULKIFLI (R011221094)

MUHAMMAD ABDUL WAHID (R011221061)

SURIATI L. (R011221008)

KELAS KERJASAMA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seganasan sel dapat menghasilkan pigmen (melanosit) sering disebut melanoma.
Pigmen tersebut utamanya terletak di beberapa bagian tubuh di area kulit, tetapi juga dapat
ditemukan di beberapa tempat lainnya seperti mata, telinga, saluran pencernaan,
leptomeningens, membran mukosa oral bahkan kelamin. Melanoma merupakan salah satu
kanker yang paling menyebabkan kematian di dunia. Melanoma maligna sering terjadi pada
kulit putih. Semua Negara Eropa melaporkan insiden melanoma maligna tinggi pada
perempuan daripada laki-laki. Sebaliknya, di Australia dan Amerika Utara laki-laki lebih
tinggi daripada perempuan, sedangkan untuk bagian tubuh yang sering ditemukan pada laki-
laki adalah trunkus dan pada perempuan sering pada daerah tungkai dan trunkus. Insiden
melanoma banyak terjadi pada usia 45-64 tahun (Wardhana, 2011).

Pada tahun 2017 kanker kulit di Indonesia merupakan urutan ketiga setelah kanker
rahim dan payudara. Kanker kulit banyak dijumpai 5,9-7,8% pertahun. Kanker
kulitterbanyak di Indonesia ialah karsinoma sel basal (65,5%) diikuti dengan sel skuamosa
(23%) serta melanoma maligna (7,9%). Melanoma merupakan kanker kulit paling ganas dan
mudah terjadi metastasis ke paru, hepar, susunan saraf pusat dan tulang sehingga berakibat
fatal. Melanoma umumnya berasal dari nevus melanositik akibat berbagai faktor risiko dapat
berlanjut menjadi melanoma maligna (Wardhana, 2011).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang disebut dengan Melanoma Maligna/Tumor Kulit ?
2. Apa Epidemologi Melanoma Maligna/Tumor Kulit?
3. Apa penyebab terjadinya Melanoma Maligna/Tumor Kulit?
4. Apa Faktor Presdiposisi Melanoma Maligna/Tumor Kulit?
5. Menjelaskan Patofisiologi Melanoma Maligna/Tumor Kulit ?
6. Bagaimana pathway Melanoma Maligna/Tumor Kulit?
7. Bagaimana Gejala klinisMelanoma Maligna/Tumor Kulit?
8. Apa Klasifikasi Melanoma Maligna/Tumor Kulit?
9. Bagaimana penatalaksanaan Melanoma Maligna/Tumor Kulit ?
10. Bagaimana askep Melanoma Maligna/Tumor Kulit ?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk Mengetahui Definisi Melanoma Maligna/Tumor Kulit ?
2. Untuk Mengetahui Epidemologi Melanoma Maligna/Tumor Kulit?
3. Untuk Mengetahui penyebab terjadinya Melanoma Maligna/Tumor Kulit?
4. Untuk Mengetahui Faktor Presdiposisi Melanoma Maligna/Tumor Kulit?
5. Untuk Mengetahui Patofisiologi Melanoma Maligna/Tumor Kulit ?
6. Untuk Mengetahui pathway Melanoma Maligna/Tumor Kulit?
7. Untuk Mengetahui Gejala klinisMelanoma Maligna/Tumor Kulit?
8. Untuk Mengetahui Klasifikasi Melanoma Maligna/Tumor Kulit?
9. Untuk Mengetahui penatalaksanaan Melanoma Maligna/Tumor Kulit ?
10. Untuk Mengetahui askep Melanoma Maligna/Tumor Kulit ?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi / Pengertian
Tumor kulit adalah suatu benjolan yang dapat berbentuk dari berbagai jenis sel-sel
dalam kulit (sel-sel epidermis, melanosit). Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinak
atau tumor ganas, dapat terletak dalam epidermis atau menembus kedalam dermis dan
jaringan subkutan (Arif Muttaqin, 2010)

Tumor Kulit adalah tumor yang terbentuk dari berbagai jenis sel seperti sel-sel
epidermis, dan melanosit. Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau ganas, dapat
terletak dalam epidermis atau menembus ke dalam dermis dan jaringan subkutan.(Price
Sylvia, 2006)

Melanoma adalah keganasan sel yang menghasilkan pigmen (melanosit) yang


terletak terutama di kulit, tetapi juga ditemukan dimata, telinga, saluran pencernaan,
leptomeninges, serta membrane mukosa oral dan kelamin. Melanoma hanya 4% dari semua
kanker kulit, namun hal itu menyebabkan jumlah terbesar kematian terkait kanker kulit di
seluruh dunia. Deteksi dini melanoma kulit adalah cara terbaik untuk mengurangi kematian.
(Arif Mutaqqin, 2012)

Melanoma maligna atau biasa juga disebut sebagai melanoma adalah keganasan yang
terjadi pada melanosit, sel penghasil melanin, yang biasanya berlokasi di kulit tetapi juga
ditemukan di mata, telinga, traktus GI, leptomeninges, dan oral dan membran mukus
genitalia. Karena sebagian besar sel melanoma masih menghasilakn melanin, maka
melanoma seringkali berwarna coklat atau hitam.

Tumor kulit adalah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit
yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke
bagian tubuh yang lain.

2. Epidemiologi / Insiden Kasus


Keganasan kulit merupakan tiga serangkai keganasan pada umumnya yang
ditemukan di Indonesia. Urutannya dapat berubah, akan tetapi dalam kelompok 3 besar,
yakni kulit, cervic, mammae. Zaman sebelum penjajahan tumor ganas kulit lebih banyak
ditemukan pada rakyat atau petani (banyak trauma, tidak memakai sepatu pada golongan
pribumi).Setelah penjajahan (sesudah tahun 1945) ternyata tumor ganas sudah berubah
tidak lagi di tungkai, dan kanker penis banyak ditemukan pada pria yang tidak
disunat.Basal sel karsinoma ternyata banyak ditemukan di sekitar mata.Kelompok umur
50-59 tahun tetap merupakan golongan yang terbanyak menanggung resiko tumor ganas
kulit, perbedaan antara pria dan wanita tidak bermakna.  

3. Etiologi / Penyebab
Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada beberapa
factor resiko  yang dapat menyebabkan timbulnya tumor/kanker kulit yaitu:
a. Paparan Sinar Ultraviolet (UV)
Penyebab yang paling sering adalah paparan sinar UV baik dari matahari maupun dari
sumber yang lain. Lama paparan, intensitas sinar UV, serta ada tidaknya pelindung kulit
baik dengan pakaian atau krim anti matahari.
b. Kulit Putih
Orang yang memiliki kulit putih lebih rentan terkena daripada orang yang memiliki kulit
lebih gelap.Hal ini dikarenakan jumlah pigmen melanin pada orang kulit putih lebih
sedikit. Kadar melanin yang tinggi bisa melindungi kulit dari paparan berbahaya sinar
matahari, sehingga mengurangi risiko terkena kanker kulit. Namun, orang-orang yang
memiliki kulit gelap juga bisa terkena kanker kulitmeskipun jumlahnya cenderung lebih
kecil.
c. Paparan Karsinogen
Bahan kimia tertentu seperti arsenik, nikotin, tar, dan minyak diyakini dapat
meningkatkan risiko terkena kanker kulit.Namun, dalam banyak kasus paparan dalam
jangka panjanglah yang biasanya menyebabkan kanker kulit. Gen pembawa kanker atau
tumor sudah dimiliki hampir seluruh orang sejak lahir. Namun dengan ‘bantuan’ zat atau
bahan karsinogen terjadi mutasi sel dan menimbulkan kanker atau tumor. Akhir-akhir ini,
para peneliti di University of Pittsburg Cancer Institute di Amerika telah memukan virus-
virus yang dapat menyebabkan kanker kulit diantaranya adalah human papilloma virus/
HPV (Isselbacher, et al, 2002).
d. Genetik/Faktor Keturunan
Susunan genetik dalam keluarga bisa berpengaruh juga terhadap munculnya kanker kulit.
Jika ada salah satu anggota keluarga yang terkena kanker kulit, maka risiko
terkena kanker kulit pada anggota keluarga yang lain juga akan meningkat.

4. Faktor Predisposisi
Etiologi tidak diketahui tetapi sinar ultraviolet paling diketahui sebagai
penyebab.Umumnya resiko tertinggi oleh orang yang berkulit putih atau cerah, bermata biru,
berambut merah atau pirang dengan bercak-bercak kecoklatan pada kulitnya.Orang-orang
ini mensintesis melanin lebih lambat.Orang keturunan Celtic atau Skandinavia menghadapi
resiko yang lebih besar didampingi orang yang sering terbakar sinar matahari.Tetapi
kulitnya tidak pernah menjadi coklat kekuningan.Pada kawasan tempat matahari sangat terik
terdapat peningkatan insidensi yang tidak sebanding.Penduduk amerika berusia lanjut yang
menghabiskan waktu pensiunnya pada kawasan Amerika barat daya tampak memiliki
insidensi yang tertinggi. Populasi lain yang beresiko pernah menderita melanoma di masa
lalu, memiliki riwayat melanoma dalam keluarga, mempunya nevus congenital yang
berukuran raksasa atau memiliki riwayat luka bakar matahari yang parah.
Hingga 10% penderita melanoma merupakan anggota keluarga yang cenderung
menderita melanoma dan memiliki lebih dari satu nevus yang terus berubah (nevi displastik)
serta rentan trehadap transformasi maligna.Penderita sindrom nervus displastik ternyata
memiliki mola yang tidak lazim berukuran lebih besar berjumlah lebih banyak, lesi dengan
garis bentuk yang tidak teratur dan pigmentasi pada seluruh kulit. Pemeriksaan mikroskopik
nervus yang displastik akan memperlihatkan pertumbuhan yang abnormal dan menyimpang.

5. Patofisiologi
Perjalanan penyakit dari tumor kulit tidak dapat ditentukan dengan pasti, kadang-
kadang tumornya kecil akan tetapi telah bermetastasis jauh. tumor yang besar pun juga dapat
setempat saja dalam jangka waktu yang lama.
Karsinoma sel sekuamosa berasal dari sel epidermis yang mempunyai tingkat
kematangan, dapat intraepidermal, dapat opula bersifat infasif dan bermetastasis jauh.
Lokasi kelainan penyakit paget ialah daerah kulit yang mempunyai kelenjar apokrin. Pada
payudara di kenal sebagai penyakit paget payudara (mammary paget’s disease), sedangkan
lokasi lainnya (extra mammary paget’s desease) secara berurutan ialah: vulva, perianal,
penis,skotum, lipat paha, ketiak, dan kelopak mata.
Penyakit paget merupakan epidermotrophic Ca of the mammary ducts sehingga yang
tampak di kulit merupakan penyebaran dari saluran kelenjar payudara. Dengan demikian,
adeno-karsinoma payudara merupakan asal usul penyakit paget payudara. Penyakit paget di
sekitar alat kelamin dapat berasal dari adnexal carcinoma di bawahnya atau berasal dari
karsinoma saluran kemih bagian bawah. Penyakit paget di luar payudara sering bersamaan
dengan anak sebar pada anak dalam di sekitarnya
6. Pathway

Sinar matahari(UVB),Hereditas,Umur,Iklim, Ras kulit

Pada imun yang lemah akan menimbulkan kulit yang meradang

Lesi, kemerahan, timbul nodul

Kemudian berpoliferasi

Nodul ulserasi

Nodul Ulserasi yang menimbulkan ulkus

Mengalir melalui aliran limfatik dan aliran darah

Pertumbuhan sel-sel yang lebih agresif

Ca kulit

MELANOMA MALIGNA

Terdapat melanosit(sel-sel pigmen) dalam lapisan epidermis ataupun dermis

Melanoma supefisial Melanoma lentigo melanoma noduler melanoma akral

Terjadi pada batang Hipopigmentasi Nodul berbentuk sferis Mengenai telapak tangan

Tubuh dan ekstremitas dan menyerupai telapak kaki


Perubahan
citra tubuh Blueberry dasar kuku

Terdapat lesi datar membran mukosa

/menonjol Terjadi t Pasien bertanya

Bert bertahun-tahun tentang keadaanya Pasien tidak dapat

Pasien menunjukkan prilaku melakukan aktivitas


Kerusakan Nyeri
Pasien yang tidak sesuai dianjurkan
Integritas Intoleransi
Mengungkapkan pasien tampak bingung aktivitas
kulit
Diri negative
Kurang
Pasien malu dengan pengetahuan

Keadaannya

Kontak mata pasien

Kurang

Harga diri
rendah
7. Gejala Klinis
Karsinoma sel basal tumbuh dari lapisan sel basal pada epidermis atau folikel
rambut. Penyakit kanker ini merupakan tipe kanker kulit yang paling sering di
temukan.Umumnya karsinoma sel basal timbul di daerah tubuh yang terpajan sinar matahari
dan lebih prevalen pada kawasan tempat populasi penduduk mengalami pajanan sinar
matahari yang intensif dan ekstensif. Insidensi tersebut berbanding lurus dengan usia pasien
(usia rata-rata 60 tahun) serta jumlah total pajanan sinar matahari, dan berbanding terbalik
dengan jumlah pigmen melanin dalam kulit.
Karsinoma sel basal biasanya di mulai sebagai nodul kecil seperti malam (lilin) dengan
tepi yang tergulung, translusen dan mengkilap; pembuluh darah yang mengalami
telangiektasia dapat di jumpai. Dengan tumbuhnya sel basal akan terjadi ulserasi pada
bagian tengahnya dan kadang-kadang pembentukan krusta. Tumor paling sering muncul di
daerah muka.Karsinoma sel basal di tandai dengan invasi dan erosi jaringan yang
bersambung (siling menyatu).Karsinoma ini jarang bermetastasetetapi rekurensi sering
terjadi.Namun demikian, lesi yang diabaikan dapat menyebabkan hilangnya hidung, telinga
atau bibir. Lesi lain akibat penyakit ini dapat timbul sebagai plak yang mengkilap, datar
berwarna kelabu atau kekuningan.
Karsinoma sel skuamosa merupakan proliferasi malignan yang timbul dari dalam
epidermis.Meskipun biasanya muncul pada kulit yang merusak karena sinar matahari,
karsinoma ini dapat pula timbul dari kulit yang normal atau lesi kulit yang sudah ada
sebelumnya.Penyakit kanker ini merupakan permasalahan yang lebih gawat daripada
karsinoma sel basal karena sifatnya yang sungguh-sungguh invasive dengan mengadakan
metastase lewat system limfatik atau darah.Metastase menyebabkan 75% kematian karena
karsinoma sel skuamosa.Lesinya dapat bersifat primer karena timbul pada kulit maupun
membran mukosa, atau bisa terjadi sekunder dari suatu keadaan precancerousseperti
keratosis aktinika (lesi pada bagian kulit yang terpajan sinar matahari), leukoplakia (lesi
premalignan pada membrane mukosa) atau lesi dengan pembebtukan sikatriks atau
ulkus.Karsinoma sel skuamosa tampak sebagai sebuah tumor yang kasar, tebal dan bersisik
tanpa memberikan gejala (asimtomatik) tetapi bisa menimbulkan pendarahan.Tepi lesinya
dapat lebih lebar, lebih terinfiltrasi dan lebih memperlihatkan reaksi inflamasi bila
dibandingkan dengan karsinoma sel basal.Infeksinya sekunder dapat terjadi.Daerah-daerah
yang terbuka, khususnya ekstremitas atas, muka, bibir bawah, telinga, hidung dan dahi,
merupakan lokasi kulit yang sering terkena kanker ini.
Kanker kulit di diagnosis dari pemeriksaan biopsy dan hasil evaluasi histologik.
Metastase.Insidensi mestastase berhubungan dengan tipe histologik dan tingkat
kedalaman invasinya.Biasanya karsinoma sel skuamosa yang tumbuh di daerah kulit yang
rusak karena sinar matahari tidak begitu invasive dan jarang menimbulkan kematian,
sementara yang tumbuh tanpa riwayat pajanan matahari atau arsen atau tanpa pembentukan
sikatriks memiliki frekuensi yang lebih tinggi untuk mengadakan penyebaran
metastatik.Selanjutnya pasien harus dievaluasi untuk mendeteksi metastase pada kelenjar
limfe regional.

Ada beberapa kelainan kulit yang harus dicurigai sebagai kanker kulit yaitu :
a. Benjolan kecil yang membesar
Benjolan terdapat diwajah, berwarna pucat seperti lilin,permukaannya
mengkilap, tidak terasa sakit atau gatal, dan yang semula kecil makin lama
makin membesar. Apabila diraba, benjolan terasa keras kenyal. Kadang-kadang
benjolan menjadi hitam atau kebiruan, bagian tengah mencekung dan tertutup
kerak atau keropeng yang mudah berdarah bila diangkat.

b. Benjolan yang permukaannya tidak rata dan mudah berdarah


Benjolan ini membasah dan tertutup keropeng, teraba keras kenyal, dan
mudah berdarah bila disentuh.
c. Tahi lalat yang berubah warna
Tahi lalat menjadi lebih hitam, gatal, sekitarnya berwarna kemerahan dan
mudah berdarah.Tahi lalat ini bertambah besar dan kadang-kadang di sektarnya
timbul bintik-bintik.
d. Koreng atau borok dan luka yang tidak mau sembuh
Koreng dan luka yang sudah lama, tidak pernah sembuh walaupun sudah
diobati, koreng ini pinggirnya meninggi dan teraba keras serta mudah berdarah,
adanya koreng karena terjadi benturan, bekas luka ang sudah lama atau
terinfeksi.
e. Bercak kecoklatan pada orang tua
Bercak ini banyak ditemukan pada muka dan lengan, bercak ini makin
lama permukaannya makin kasar,bergerigi, tetapi tidak rapuh, tidak gatal, dan
tidak sakit.
f. Bercak hitam ysng menebal pada telapak kaki dan tangan
Bercak ini ditemukan pada kulit yang berwarna pucat seperti ditelapak kaki
dan telapak tangan. Bercak ini mula-mula dangkal, berwarna hitam
keabuan, batas kabur, tepi tidak teraba, tidak sakit maupun gatal. Kemudian
bercak cepat berubah menjadi lebih hitam, menonjol diatas permukaan kulit, dan
tumbuh ke dalam kulit serta mudah berdarah.

8. Klasifikasi Tumor pada kulit


a. Ganas pada kulit
Tumor ganas dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Kasinoma Sel Basa
Merupakan tumor ganas pada kulit yang paling sering terjadi, berasal dari sel
epiderma sepanjang lamina basalis epodemis. Insiden karsinoma sel basa berbanding
lurus dengan usia pasien dan berbanding terbalik dengan jumlah pigmen melanin di
epidermis. Pasien dengan riwayat karsinoma sel basa harus menggunakan tabir surya
atau pakaian pelindung untuk menghindari sinar karsinogenik matahari. Tumor ini
ditandai dengan nodul seperti mutiara, halus, dam kemerahan. Karsinoma sel basa
harus diobati dengan tepat.Pengobatan meliputi kuretease dengan elektrodesikasi,
bedah scalpel, iradiasi, bedah dengan bahan kimia, bedah beku.

2. Karsinoma Sel Skuamosa


Sel skuamosa merupakan neoplasma ganas pada keratinosid yang berasal dari sel
epidermis yang lebih berdiferensiasi (keratinosid).Secara khas, tumor timbul di atas
kulit yang dirusak cahaya matahari dengan adanya banyak adanya keratonis
aktinik.Cahaya matahari merupakan factor etiologi utama yang menyebabkan
karsinoma sel skuamosa pada kulit. Penyebab lain karsinoma sel skuamosa meliputi
menelan arsen, iradiasi sinar x, luka baker, jaringan parut, dan kerentanan genetic.
Karsinoma sela skuamosa yang timbul pada kulit yang rusak akibat cahaya matahari
biasanya tidak bermetastasis dan jarang menyebabkan kematian, namun ada yang
tidak terpajan sinar matahari, setelah menelan arsen atau di atas parut lama,
mempunyai resiko metastasis terbesar.
Suatu varian karsinoma sel skuamosa yang terbatas pada epidermis disebut
penyakit Bowen, penyakit ini biasanya disebabkan oleh pajanan sinar matahari
kronik. Karsinoma sel skuamosa muncul karena bentuk tumor atau nodul yang
menebal, berskuama, dan berulserasi yang kadang-kadang berdarah dam biasanya
timbul di atas kulit wajah, kepala, telinga, leher, tangan atau lengan yang rusak oleh
cahaya matahari.
Pengobatan karsinoma sel skuamosa dan variannya adalah eksisi bedah.

3. Melanoma
Melanoma malignum hanyalah 3% dari semua keganasan kulit primer tetapi
mengakibatkan hamper semua kematian yang disebabkan oleh kanker kulit.
Kebanyakan melanoma terjadi pada kelompok usia 40 – 70 tahun, tetapi jumlah kasus
telah meningkat diantara kelompok usia 20 – 40 tahun. Salah satu penjelasan untuk
peningkatan insiden ini adalah pajanan sinar matahari yang lebih besar saat rekreasi
dan perubahan cara berpakaian. Diagnosis didasarkan pada perubahan bentuk, warna,
ukuran dan konfigurasi lezi yang berpigmen.
Melanoma yang menyebar superficial merupakan jenis yang paling sering (60%
sampai 80%) dan mempunyai prognosis paling baik.Sebagian besar pasien
mempunyai harapan hidup 5 tahun atau lebih dan banyak yang sembuh.Diagnosis
dini dan pengobatan bedah berperan dalam perbaikan statistic.
Pengobatan melanoma malignum terutama dengan pembedahan. Pasien dengan
melanoma diseminata dilakukan kemoterapi.

b. Tumor Jinak
1. Keratonis Seboroid
Bermanisfestasi sebagai neoplasma mirip kutil, berwarna coklat sperti
dilekatkan pada permukaan epidermis. Peneyebab dari tumor jinak ini tidak
diketahui. Sel-sel tumor ini berasal dari sel basar sel basal kecil yang terlokalisasi
pada epidermis. Pasien yang lebih tua dapat mengalami keratosis seboroid multipel
di seluruh tubuh, wajah, dan ekstremitas atas.
Pengobatan tidak diperlukan kecuali atas alasan kosmetik atau diagnostik.

2. Keratonis Aktinik
Keratonis atinik bbiasanya timbul pada permukaan kulit yang terkena sinar
matahari seperti wajah, leher, kulit kepala dan ekstremitas. Daerah yang terserang
tampak seperti lezi eritematosa, bersisik dan dengan permukaan yang kasar. Lezi
ini disebabkan oleh pajanan sinar matahari kronik, terutama pada pasien berusia
lanjut. Neoplasma prakanker ini dapat berubah menjadi karsinoma sel skuamosa
dan harus diobati. Tindakan pengobatannya termasuk elektrodesikasi dengan
kuretase atau bedah beku. Pasien diingatkan terhadap pajanan sinar matahari
selanjutnya, dan dianjurkan untuk memaki tabir surya yang dapat menghambat
sinar UV B dan UV A dengan faktor proteksi 15 atau 30 (Presun, Solbar,
Sundown, Bain de Soleir).

3. Keratoakantoma
Keratoakantoma adalah tumor yang berbentuk kubah dengan bagian
tengahnya berbentuk kawah atau mengalami ulserasi. Tumor ini tumbuh dengan
cepat dalam waktu beberapa bulan dan biasanya timbul pada orang tua yang
berkulit terang.
Tumor ini jinak dan dapat mengalami involunsi spontan. Karena tumor ini
dapat menyerupai karsinoma sel skuamosa, maka tumor ini harus di eksisi untuk
pemeriksaan histopatologi.

4. Dermatofibroma, Akrokordon dan Keloid


Empat tumor jinak yang paling sering di temukan adalah dematofibroma,
akrokordon (skintags), keloid, hyperplasia sebaseus.
Dermatofibroma adalah nodul coklat yang biasanya di temukan pada kaki,
tubuh dan lengan.Pada palpasi konsistensinya keras seperti kancing. Tumor ini
hanya di eksisis karena alas an kosmetik atau diagnostic, karena tumor ini jinak.
Skintags (akrokordon ) sering kali terdapat di leher, axial, dan lipat paha pada
pasien tua dan setengah baya. Akrokordon lebih banyak di jumpai pada pasien
yang gemuk dan pada wanita hamil daripada populasi secara umum. Tumor ini di
eksisi bila nyeri dan karena alasan kosmetik.
Keloid di sebabkan oleh pembentukan jaringan parut abnormal yang terjadi
bahkan setelah cedera minor. Keloid lebih sering pada orang Afrika Amerika
daripada keturuna Kaukasia, dan ada kecenderungan genetik. Eksisi jaringan keloid
boleh di usahakan untuk alasan kosmetik. Eksisi keloid yang di kombinasi denga
injeksi kortikosteroid ke dalam lesi sering kali merupakan pengobatan yang efektif.

5. Tumor Jinak Pembuluh Darah


Diantara sejumlah tumor pembuluh darah kulit, jenis yang paling sering di
temui adalah nevus flammeus, angioma strauberi, angioma ceri, angioma laba-laba
(spider nevi), dan granulome piogenik. Floriferasi kapiler-kapiler matur yang
menimbulkan perubahan warna menjadi merah muda pada kulit bayi baru lahir
disebut nevus plammeus. Apabila kapiler ini mengikuti cabang saraf trigeminus,
maka kondisi ini dapat disertai angioma pada mata ipsilateral dan sistem saraf
pusat (syndrom Sturge-Weber). Keadaan ini dapat menimbulkan glaukoma dan
kejang kontra lateral. Nevus plammeus dapat menghilang atau tetap bertahan untuk
waktu yang sangat lama. Jika lesinya tetap ada, direkomendasikan untuk
melakukan penyamaran dengan dandanan (Covermark, DermaBland). Laser
pewarna dengan pulsasi berguna untuk pengobatan hemangioma ini.
Angioma stawberi timbul setelah lahir dan mengalami involusi spontan
setelah usia 7 tahun  pada 70% sampai 95 % dari semua kasus. Proliferasi kapiler
dalam dermis menyebabkan nodula merah-kebiruan yang meninggi biasanya di
kepala dan tubuh bagian atas, tetapi dapt juga tibul dimana saja di permukaan
tubuh. Karena sering kali berinvolusi spontan maka pengobatan tumor ini biasanya
tidak diperlukan.
Angioma ceri adalah papula yang agak meninggi berwarna merah pada tubuh
dan ekstremitas orang tua dan setengah baya. Lesi asimtomatik dan jinak, dan tidak
diperlukan pengobatan.
Angioma laba-laba timbul pada perempuan pada masa kehamilan, pada
peminum alkohol dan juga pada anak- anak. Sebuah arteriola sentral memberi
makan berbagai cabang kecil dari tumor ini. Angioma laba-laba multiple dapat
disebabkan oleh penyakit hati seperti sirosis. Umunya angioma laba-laba pada nak-
anak dan wanita hamil dapat sembuh dengan sendirinya. Angioma laba-laba yang
persisten dapat dibuang dengan elektrodesikasi atau laser pewarna dengan pilsasi.
Granuloma piogenik disebabkan oleh suatu proliferasi abnormal jaringan
granulasi. Tumor timbul pada tempat trauma yang terjadi. Timbul nodul-nodul
lembab berwarna merah atau ungu bertangkai. Tumor jinak ini kadang-kadang
berdarah dan diobati dengan pembedahan.

8.      Pemeriksaan Diagnostik / penunjang


a. Laboratorium test dan Cuci darah.
Test lab dan pemeriksaan darah membantu mendiagnosa kanker. Sebagian malignasi
dapat merubah komposisi atau status hematologic.
b. Biopsy jaringan
Hasil biopsy memastikan diagnosis melanoma. Spesimen biopsy yang diperoleh dengan
cara eksisi mengungkapkan informasi histologik mengenai tipe, taraf invas dan  ketebalan
lesi. Biopsy insisi harus dilakukan jika lesi yang dicurigai terlalu luas untuk dapat
diangkat dengan aman tanpa pembentukan sikatriks yang berlebihan  (Runkle &
Zalonznik, 1994). Specimen biopsy yang diperoleh dengan pemangkasan, kuratasee atau
aspirasi jarum dianggap bukan bukti histologik penyakit yang dapat diandalkan.
c. Pemeriksaan darah, pemeriksaan sinar x, dan atau CT scan.
Untuk melanoma yang lebih dalam, pemeriksaan mungkin diindikasikan untuk
menemukan adanya metastase penyakit.Ini meliputi pemeriksaan darah, pemeriksaan
sinar x, dan atau CT scan.

9. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis
1. Pembedahan
Ahli bedah biasanya akan mengangkat lesi ditambah batas-batas jaringan
normal sekitarnya untuk mencegah berkembangnya kembali tumor tersebut. Satu
margin 1-2 cm sekeliling melanoma dipertimbangkan secara adekuat untuk
melanoma dengan ketebalan kurang dari 3 mm lesi-lesi dengan kedalaman lebih
dari 1 mm tetapi kurang dari 3 mm ditangani melalui pembedahan dengan
kesembuhan kira-kira 70-80 %lesi dalam lebih dari 3 mm kemungkinan akan
mengalami kekambuhan sekitar 40-50 %. Batas- batas reseksi sekeliling melanoma
yang dalam ini biasanya direkomendasikan menjadi paling sedikit 2-3 cm
Bedah Elektro. Merupakan teknik penghancuran atau penghilangan jaringan
dengan menggunakan energi listrik.Arus listrik dikonversikan menjadi panas yang
kemudian dihantarkan ke jaringan dari elektroda dingin.Bedah elektro dapat
didahului dengan kuretase yang dilaksanakan lewat eksisi tumor dengan mengerok
permukaanya memakai alat kuret.Kemudian dilakukan elektrodesikasi untuk
mencapai hemostasis dan menghancurkan setiap sel malignan yang viable pada
dasar luka atau di sepanjang bagian tepinya. Elektrodesikasi sangat berguna untuk
lesi yang kecil (lebarnya kurang 1-2 cm atau 0,4 – 0,8 inci). Metode ini
memanfaatkan keuntungan bahwa tumor yang kecil lebih lunak daripada jaringan
kulit di sekitranya dan dengan demikian luasnya dapat ditentukan sevara garis
besar dengan alat kuret yang dapat “merasakan” luas jaringan tumor.Tumor
diangkat dan bagian dasarnya dikauter. Proses ini diulang sampai tiga kali.
Biasanya kesembuhan terjadi dalam waktu satu bulan.
Bedah Beku. Bedah beku menghancurkan tumor dengan cara deep
freezing. Alat jarum termokopel ditusukkan ke dalam kulit, dan kemudian nitrogen
cair dimasukkan ke dalam tumor samapai tercapai suhu -40o C hingga -60o C pada
dasar tumor. Nitrogen cair memiliki keuntungan yaitu titik didihnya paling rendah
dari semua kriogen yang dicoba, harganya tidak mahal dan juga barangnya mudah
diperoleh. Jaringan tumor dibekudinginkan, dibiarkan melunak dan kemudian
dibekudinginkan kembali. Lokasi yang menjalani bedah beku ini akan melunak
secara alami serta kemudian mengalami gelatinasi dan sembuh spontan.
Pembengkakan dan edema terjadi setelah pembekuan. Penampakan lesi bervariasi.
Kesembuhan normal yang dapat memakan waktu 4 hingga 6 minggu terjadi lebih
cepat di daerah-daerah dengan suplai darah yang baik.

2. Kemoterapi
Kemoterapi dapat diberikan dengan berbagai cara salah satunya adalah secara
topical, dimana agen-agen tersebut diberikan secara langsung pada lesi. Agen-agen
yang digunakan meliputi 5 flourourasil atau psorelen.Obat-obat yang paling umum
digunakan untuk ini meliputi melpalan, dakarbazasin (DTIC), dan sisplatin.Cara
yang dilakukan dalam memberikan kemoterapi adalah secara sistemik.Saat ini
kemoterapi sistemik belum dapat membuktikan efektivitasnya dalam mencegah
kambuhnya penyakit pada pasien dengan jenis kanker fase dini. Tapi biasanya
digunakan pada orang dengan penyakit yang menyebar secara luas
3. Terapi biologis
Terapi biologis juga disebut bioterapi atau immunoterapi, bekerja baik secara
langsung ataupun tidak langsung melawan kanker dengan mengubah cara-cara
tubuh untuk bereaksi terhadap kanker.Bentuk umum dari bioterapi dibawah
penyelidikan untuk melanoma meliputi vaksin, injeksi bacterium yang diketahui
sebgaai BSG (Basilus Calmeete Guerin) dan penggunaan interferon, interleukin,
dan antibiotic monoklanal. Vaksinasi tersebut dibuat dari melanoma yang diradiasi
dan dinon-aktifkan. Diharapkan vaksin-vaksin tersebut akan mensintesis system
imun untuk mengenal melanoma dan oleh karenanya akan meningkatkan
kemampuan system untuk menghancurkan melanoma tersebut. Injeksi BSG
mempengaruhi stimulasi non-spesifik dari system imun dan sedang dipelajari
sebagai terapi untuk pasien-pasien fase awal.Diharapkan bahwa injeksi BSG secara
langsung kedalam metastase nodul-nodul subkutan dapat menyebabkan regresi lesi.

4. Terapi radiasi
Terapi radiasi merupakan bentuk pengobatan lainnya. Dengan penggunaan
energy sinar X dosis tinggi, kobalt, electron, atau sumber-sumber radiasi lainnya
untuk menghancurkan atau membunuh sel-sel melanoma
b. Penatalaksanaan keperawatan
Karena banyak kanker kulit yang diangkat dengan tindakan eksisi, peran perawat adalah
:
1)      Meredakan nyeri dan ketidaknyamanan
2)      Pemberian analgetik tepat
3)      Meredakan ansietas
4)      Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan di rumah.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

KASUS

Wanita, usia 82 tahun, datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP NTB pada tanggal 5
Juni 2014, dengan keluhan masuk muncul benjolan hitam diatas hidung. Benjolan hitam
ini muncul di atas hidung yang mulai disadari sejak ± 8 bulan yang lalu. Awalnya benjolan
hanya berupa bintik kecil di atas hidung yang terasa gatal dan semakin lama semakin
bertambah besar dan terasa nyeri. Pasien sering menggaruk bintik tersebut hingga kadang
sampai terluka
Untuk keluhan ini, pasien belum pernah berobat ke dokter atau meminum obat lainnya.
Tidak ada keluhan yang sama di area tubuh yang lain.
Selain itu, pasien mengeluh bercak-bercak di selangkangan yang terasa gatal. Keluhan ini
mulai muncul sejak ± 3 bulan yang lalu. Gatal semakin bertambah apabila pasien
berkeringat. Keluhan ini tidak pernah diobati oleh pasien.
STATUS DERMATOLOGIS
Regio : nasalis

Ditemukan papul berbentuk tidak teratur berdiameter 0,9 mm, berbatas tidak tegas,
dengan warna tidak homogen yakni berwarna hitam di bagian tengah dan tampak
berwarna putih di bagian tepinya.
Regio : cruris dekstra et sinistra
Ditemukan macula eritema, multiple, berbentuk tidak teratur, diskrit, berbatas tegas
dengan tepi lesi tampak lebih aktif disertai dengan skuama.
1.      Pengkajian

a. Identitas klien

 Nama :-

 Jenis Kelamin : Wanita

 Tanggal Lahir : -

 Usia : 82 thn

 Alamat :-

 No MR :-

b. Keluhan utama : Benjolan hitam di atas hidung


c. Riwayat penyakit sekarang
muncul benjolan hitam diatas hidung. Benjolan hitam ini muncul di atas hidung
yang mulai disadari sejak ± 8 bulan yang lalu. Awalnya benjolan hanya berupa
bintik kecil di atas hidung yang terasa gatal dan semakin lama semakin
bertambah besar dan terasa nyeri. Pasien sering menggaruk bintik tersebut
hingga kadang sampai terluka
d. Riwayat penyakit dahulu
Keluhan serupa (-), DM (-), Hipertensi (-), Asma (-)

e. Riwayat Penyakit Keluarga :


Keluhan serupa (-)

f. Riwayat Sosial :
Pasien saat ini tidak memiliki pekerjaan, namun sebelumnya pasien bekerja
sebagai penjual kopi di pingir jalan.
g. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Regio : nasalis
Ditemukan papul berbentuk tidak teratur berdiameter 0,9 mm, berbatas tidak
tegas, dengan warna tidak homogen yakni berwarna hitam di bagian tengah dan
tampak berwarna putih di bagian tepinya.
Regio : cruris dekstra et sinistra
Ditemukan macula eritema, multiple, berbentuk tidak teratur, diskrit, berbatas
tegas dengan tepi lesi tampak lebih aktif disertai dengan skuama.

h. Analisa Data

Data Etiologi Masalah Masalah Keperawatan


Keperawatan
Data Subyektif : Gangguan integritas kulit
Pasien mengatakan nyeri pada Nyeri akut
siku kanan

Data Obyektif :
Nyeri tekan pada siku
TTV :
TD:110/70 mmHg
Nadi : 110x/I
R : 22 x/I
S : 36,5 oC

Data Subyektif : Gangguan integritas kulit


Pasien mengeluh ada benjolan
di hidung
Pasien mengeluh benjolan
berwarna hitam
Pasien mengeluh Benjolan
terasa gatal dan semakin
bertambah besar
Pasien mengeluh bercak-
bercak di selangkangan yang
terasa gatal

Data Obyektif :
Tampak benjolan di hidung
Benjolan berwarna hitam
Pasien tampak menggaruk
area hidung
Data Subyektif : Gangguan citra tubuh
Pasien mengeluh awal
benjolan berupa titik
Pasien mengeluh ada benjolan
di hidung
Pasien mengeluh benjolan
berwarna hitam

Data Obyektif :
Tampak benjolan di hidung
Benjolan berwarna hitam
Tampak papul berbentuk tidak
teratur, diameter 0.9 mm
Batas papul tidak tegas dan
warna tidak homogen

2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan musculoskeletal
c. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan deformitas tulang
.
3. Rencana Tindakan Keperawatan

No Diagnosa keperawatan Luaran SLKI Perencanaan keperawatan SDKI


1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan asuhankeperawatan selama 3  Intervensi Utama : (I.08238)
dengan agen cedera fisik kali24 jam, maka diharapkantingkat nyeri menur
Dukungan Nyeri Akut:
un dankontrol nyeri meningkatdengan kriteria ha
sil:
Manajemen Nyeri

1.  Tidak mengeluh nyeri
Observasi
2. Tidak meringis
3. Tidak bersikap protektif 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, 
4. Tidak gelisah intensitas nyeri
5. Tidak mengalami kesulitan tidur 2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respons nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan n
yeri
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah di
berikan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik

2 Gangguan mobilitas fisik berhubunga Setelah dilakukan asuhankeperawatan selama 3  Dukungan Mobilisasi (I.05173):


n dengan gangguan musculoskeletal kali24 jam, maka diharapkantingkat nyeri menur
Observasi
un dankontrol nyeri meningkatdengan kriteria ha
sil:
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan kegiatan
1. Tidak mengeluh nyeri
3. Monitor frekwensi jantung dan tekanan darah seblum mem
2. Tidak meringis
ulai mobilisasi
3. Tidak bersikap protektif
4. Monitor kondisi umum selama mobilisasi
4. Tidak gelisah
5. Tidak mengalami kesulitan tidur
Terapuetik;

1. Fasilitasi aktifitas mobilisasi dengan alat bantu
2. Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningk
atkan pergerakan
4. Edukasi ;
5. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
6. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
7. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan

3 Gangguan citra tubuh berhubungan  Setelah dilakukan asuhankeperawatan selama 3  Promosi citra tubuh (I.09305):


dengan deformitas tulang kali24 jam, maka diharapkantingkat nyeri menur
un dankontrol nyeri meningkatdengan kriteria ha
Observasi
sil:

1. Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkem
1.  Tidak mengeluh nyeri
bangan
2. Tidak meringis
2. Identifikasi budaya, agamajenis kelamin dan umur terkait ci
3. Tidak bersikap protektif
tra tubuh
4. Tidak gelisah
3. Monitor apakah pasien bias melihat bagian tubuh yang ber
5. Tidak mengalami kesulitan tidur
ubah

Terapuetik;

1. Diskusi perubahan tubuh dan fungsinya
2. Diskusi perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
3. Diskusi kondisi stress yang mempengaruhi citra tubuh
4. Edukasi ;
5. Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan ci
tra tubuh
6. Anjurkan menggunakan alat bantu (seperti: pakaian,kosme
tik)
7. Latih fungsi tubuh yang dimiliki
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jadi, Melanoma maligna merupakan sejenis neoplasia yang malignan berasal


daripada sel yang boleh membentuk melanin di mana-mana bagian kulit ataupun mata.
Melanoma merupakan salah satu kanker yang paling menyebabkan kematian di dunia.
Melanoma maligna sering terjadi pada kulit putih. Semua Negara Eropa melaporkan
insiden melanoma maligna tinggi pada perempuan daripada laki-laki. Sebaliknya, di
Australia dan Amerika Utara laki-laki lebih tinggi daripada perempuan, sedangkan untuk
bagian tubuh yang sering ditemukan pada laki-laki adalah trunkus dan pada perempuan
sering pada daerah tungkai dan trunkus.

B. SARAN
Pemakalah berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya. Dan penulis juga berharap dapat menerima saran dan kritik dari para
pembaca yang dapat membangun untuk kesempurnaan makalah ini selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta : EGC

Doenges E Marilynn, 2000 .  Rencana Asuhan Keperawatan. EGC:Jakarta

Herdman, T. Heather. 2012. NANDA Definisi dan Klasifikasi 2012-2014 (terjemahan). Jakarta :

EGC

Prof.dr. Adhi Djuanda, dr Mochtar Hamzah. dr Siti Aisah.2002.Ilmu Penyakit Kulit dan

Kelamin. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

https://id.scribd.com/document/425599418/ASUHAN-KEPERAWATAN-PADA-PASIEN-
MELANOMA 18 Oktober 2022
https://id.scribd.com/doc/244728037/Laporan-Kasus-Melanoma-Maligna18 Oktober 2022
https://id.scribd.com/doc/75451707/WOC-CA-KULIT18 Oktober 2022
https://id.scribd.com/document/243924072/ASKEP-MELANOMA-MALIGNA21 oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai