R014232017
Perawat sering menghadapi klien yang tidak mampu secara mandiri memenuhi kebutuhan
oksigen mereka. Untuk membantu klien dalam memenuhi kebutuhan ini, perawat dapat
melakukan berbagai prosedur yang akan dijelaskan kemudian. Setiap prosedur dapat
dilakukan tunggal (tersendiri) atau dalam kombinasi untuk mencapai sasaran perbaikan
oksigenasi (KD,2018)
Kanula nasal merupakan alat sederhana yang dapat dimasukkan ke dalam lubang
hidung untuk memberikan oksigen dan yang memungkinkan klien bernapas melalui
mulut atau hidungnya. Alat ini tersedia untuk semua kelompok usia dan cocok untuk
penggunaan jangka panjang maupun pendek di rumah sakit atau di rumah (KD,2018)
2. Kasus
keluhan batuk di sertai dengan dahak. Hasil pengkajian nyeri dada saat batuk, klien
tampak sesak, badan terasa lemas, frekuensi pernapasan 28x/menit. Apakah tindakan
memberikan oksigen tambahan pada klien untuk memudahkan oksigenasi jaringan yang
adekuat. Perkiraan presentase oksigen yang diberikan melalui kanula adalah sebagai
berikut :
- 1 liter = 24 %
- 2 liter = 28 %
- 3 liter = 32 %
- 4 liter = 36 %
- 5 liter = 40 %
Klien yang memerlukan oksigen dosis rendah dalam kosentrasi yang konstan
dengan pola napas bervariasi, lebih baik menggunakan masker venturi daripada kanula
nasal (KD,2018)
1) Nasul kanul
2) Selang oksigen
3) Humidifier
4) Cairan steril
5) Plaster
6) Sumber oksigen
7) Flow meter
5. Prosedur Tindakan
Tindakan Rasional
Melakukan identifikasi identitas pasien Mengecek nama, usia dan tanggal lahir atau
Evaluasi atau validasi perasaan pasien Untuk memastikan perasaan yang dirasakan
Menjelaskan jenis tindakan yang akan Informed consent untuk bukti persetujuan
(informed consent) dan kesiapan pasien, kapan dan dimana tindakan bisa dilakukan
topik)
Memastikan volume air steril dalam Jangan melewati batas garis agar yang masuk
humidifier sesuai ketentuan, tetap oksigen, bukan air
Menghubungkan selang dari kanula nasal ke Sebagai bagian dari prosedur pemasangan
tabung pelembab
Sambungkan humidifier pada selang yang Sebagai bagian dari prosedur pemasangan
disambungkan ke kanula
Memeriksa apakah oksigen keluar dari Untuk memastikan pasien mendapatkan oksigen
Kanula
Menetapkan kadar oksigen sesuai indikasi Agar tidak ada kelebihan atau kekurangan kadar
oksigen
Bersihkan sekresi lubang hidung dengan Memberikan kenyamanan pada hidung klien
bola kapas lembab. yang akan di pasangkan nasal kanul. Dan tidak
Pasang kanula hidung yang bercabang ke Sebagai bagian dari prosedur pemasangan
Selipkan selang mengitari telinga klien dan Agar selang tidak mengganggu pasien dan nasal
menambah kenyamanan.
Kencangkan selang untuk mengamankan agar selang tidak mengganggu pasien, dan nasal
mearasa nyaman.
Mengkaji kondisi klien secara teratur. Untuk mengetahui perubahan kondisi pasien
bersihkan sekret.
Posisikan klien agar nyaman dengan Agar pasien tetap merasa nyaman dan lebih
tindakan
Catat hasil dan respon klien pada proses Sebagai pertanggung jawaban atau bukti perawat
tindakan.
(KD,2018)
6. Link Video
a. Dalam pemasangan oksigen dengan nasal kanul, perawat tidak membersihkan terlebih
dahulu sekresi hidung pasien untuk memberikan kenyamanan pada hidung klien yang
b. Dalam video tersebut, perawat tidak mencuci tangan setelah melakukan tindakan
c. Perawat juga tidak melakukan pendokumentasian hasil tindakan yang telah dilakukan
pasien.
kenyamanan ketika bernapas dan agar tidak merasakan sumbatan pada hidung.
saat sesorang menghirup udara dari hidung (Hany et al., n.d.). sumbatan
hidung merupakan salah satu gejala dari berbagai kelainan di rongga hidung
yang paling sering muncul. Untuk itu pentingnya memberisihkan sekret pada
keperawatan, mencuci tangan adalah salah satu upaya efektif dalam mencegah
infeksi nosokomial (Dewi & Purwaningsih, 2013). Hal sederhana ini jika
usus dan saluran percernaan (diare, muntah), infeksi cacing dan penyakit yang
2013). Kualitas pelayanan di suatu rumah sakit salah satunya dapat dilihat dari
Tokan, 2020).
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, R., & Purwaningsih, E. (2013). Pelaksanaan cuci tangan oleh sebelum dan sesudah
tjk.ac.id/index.php/JKEP/article/view/284
Ginting, H. B., Margata, L., & Arianto, A. (2021). Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Masa
Kerja pada Perawat Terhadap Perilaku Mencuci Tangan di Ruang Rawat Inap RSUD Tuan
Hany, A., Ariningpraja, R. T., Dewi, D., Lestari, S., Lukitasari, M., & Sari, D. P. (n.d.).
Sekunda, M. S. S., & Tokan, P. K. (2020). Penerapan Format Baru Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan Di Poli Rawat Jalan Puskesmas. Jurnal Kesehatan Primer, 5(1), 61–69.
http://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/jkp/article/view/459