1. Identitas klien
Nama : Tn.J
Umur : 71 Tahun
Tanggal masuk : 29 November 2021
2. Diagnosa medis : SNH CHF
3. Tindakan keperawatan
Pemasangan oksigenasi dengan nasal kanul
4. Diagnosa keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan nafas
5. Indikasi tindakan keperawatan
Data yang di dapat : Klien mengatakan sesak nafas sudah 4 hari ini, dan batuk..
Indikasinya : kolaborasi dengan dokter unutk pemberian oksigensi nasal kanul.
6. Rasionalisai tindakan keperawatan
Rasional : Suatu tindakan Memberikan oksigen melalui hidung dengan
kanula ganda yang bertujuan membantu oksigenasi maksinal kepada paisen.
7. Anatomi fisiologi dari organ yang dilakukan tindakan keperawatan :
a. Anatomi system pernafasan
b. Fisiologi saluran pernafasan
8. Sambung selang oksigenasi dengan humidifier. Pemasangan antara nasal kanul dan oksigen
9. Buka aliran flowmeter untuk mengecekan Mengecek aliran oksigen tetap lancer atau
aliran oksigen tersumbat
10. Atur aliran oksigen sesuai indikasi pemberian nasal kanul 2-6 liter
11. Pasang alat terapi oksigen (nasal kanul) pada Memasang di area hidung
pasien
13. Pasang plester untuk fiksasi Mencegah agar nasal kanul tidak mudah lepas
14. Rapikan pasien dan alat-alat Menjaga kebersihan tempat tidur klien
15. Dokumentasikan prosedur dan respon pasien Mencatat tanggal, hari, jam, dan tindakan
yang telah dilakukan kepada pasien.
Ners muda,
Ners Muda
Preseptor klinik,
( )
ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMASANGAN KATETER URINE
b. Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis dan kasa (jika diperlukan)
klem.
c. Kom tertutup berisi kapas sublimat
d. Kateter sesuai ukuran
e. Sarung tangan biasa
f. Sarung tangan steril
g. Cairan antiseptic
b Spuit 10 cc atau 20 cc berisi aquadest/NaCl steril
a. KY jelly
b. Urine bag
c. Plaster
d. Gunting verban
e. Selimut mandi
f. Tirai/sampiran
g. Perlak dan pengalas
h. Bengkok/nierbekken 2 buah
i. Tempat specimen (jika perlu)
j. Duk bolong
22. Prinsip-prinsip tindakan
a. Teknik steril
Rasional : untuk menghindari terjadinya infeksi nosokomial
b. Pastikan balin fiksasi sudah berada pada kandung kemih.
Rasional : untuk menghindari atau mencegah terjadinya rupture uretra.
c. Jangan memaksakan masuknya kateter jka ada tahanan saat akan
memasukkannya.
Rasional : untuk menghindari terjadinya truma atau kerusakan pada uretra
23. Prosedur tindakan keperawatan
2 Tahap Orientasi
3 Tahap Kerja
Ners muda,
Ners Muda
Preseptor klinik,
(Primanita Ulfah,S.kep.Ns)
ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH
1 Pemakaian APD serta menggunakan prinsip streril, tidak Mencegah terjadinya infeksi
menggunakan barang bekas pakai, dan cuci tangan silang
5 Komunikasi terapeutik, bertanya mengenai bagian mana Mencegah cedera pada pasien
yang mau ditusuk, pengalaman pengambilan darah vena saat proses pengambilan darah
(sudah berapa kali), memperhatikan bagian yang ditusuk vena
(jangan sampai ada luka dll)
18 Gunakan teknik one hand saat menutup jarum Menghindari tertusuk jarum
Ners muda,
Ners Muda
Preseptor klinik,
( )
ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN
TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM
10 Minta klien nuntuk memusatkan perhatian Klien dapat merasakan aliran udara
pada kaki dan tangan, udara yang mengalir yang di hirup sehingga menambah
dan merasakan keluar dariujung-ujung jari rasa tenang
tangan dan kaki dan rasakan
kehangatannya
11 Instruksikan klien untuk mengulangi Klien dapat terlatih untuk melakukan
teknik-teknik ini apabila rasa nyeri tindakan relaksasi nafas dalam
kembali lagi
12 Setelah klien mulai merasakan ketenangan, Klien dapat melakukan latihan ini
minta klien untuk melakukan secara secara mandiri bila mengalami nyeri
mandiri
13 Berpamitan dengan klien Menerapkan etika keperawatan.
14 Cuci tangan Mencegah transmisi mikroorganisme
Ners muda,
Ners Muda
Preseptor klinik,
( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN( S A P )
Tema : STROKE
Waktu : 30 menit
A. Analisa Situasi
C. Pokok Bahasan
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. Media / Alat Bantu
1. Leaflet tentang Pengertian penyakit stoke, gejala stroke,
penyebab stroke, bahayastroke, pencegahan stroke, cara
perawatan keluarga dengan stroke
2. Tensimeter dan Stetoskop
F. Kegiatan Penyuluhan
K e g i a t an
Waktu Tahap kegiatan
Penyuluh Sasaran
Pendahuluan a. .Membuka acara dengan Menjawab salam
mengucapkan salam kepada keluarga
Memperkenalkan diri kepada
keluarga
Memperhatikan penyuluh
b. .Menyampaikan topik, maksud dan
- Materi
- Leaflet
MATERI PENYULUHAN
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu
bagian otak tiba-tiba terganggu, karena sebagian selsel otak mengalami
kematian akibat gangguan aliran darah karena sumbatan atau pecahnya
pembuluh darah otak. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah
menyebabkan serangkaian reaksi biokimia yang dapat merusakan atau
mematikan sel-sel saraf otak (Kemenkes, 2018 dalam Siswanti, 2021).
B. GEJALA STROKE
- Kelumpuhan pada wajah atau perot
- Kelemahan angota badan secara mendadak
- Kesulitan menelan
- Kesemutan
- Tiba-tiba tidak sadarkan diri
- Gangguan dalam bicara
- Pusing, mual muntah nyeri kepala
- Ganguan penglihatan
- Penurunan konsentrasi
- Rasa takut, marah
C. PENYEBAB STROKE
a. Faktor yang tidak bisa diubah
1. Usia tua
2. Jenis kelamin laki-kali
3. Ras
4. Riwayat keluarga
5. Riwayat stroke sebelumnya
b. Faktor yang bisa diubah
1. Hipertensi
2. Diabetes melitus
3. Dislipidemia (kadar kolesterol tinggi)
4. Merokok
5. Konsumsi alkohol
6. Obesitas (Susilawati & SK, 2018)
D. PENCEGAHAN STROKE
2. Gangguan irama jantung sering diderita usia lanjut diatas 60 th, juga pada
penderita hipertensi. Pada gangguan irama jantung ini, penting bagi pasien
mendapatkan pengobatan bertujuan mencegah timbulnya bekuan darah.
3. Kadar kolesterol yang tinggi dapat diatur dengan obat kolesterol, diet
yang baik dan benar.
4. Penderita diabetes mellitus diharapkan dapat menjaga kadar gulanya
senormal mungkin. Nutrisi dan diet dianjurkan agar membatasi asupan
kalori dari lemak jenuh. Karbohidrat yang digunakan sebaiknya dari
jenis yang mengandungbanyak serat makanan.
5. Obesitas dapat diatasi dgn diet sehat dan olah raga.
dihilangkan.
Keterangan 1: pegang kaki pasien seperti gambar, tekuk kaki ke arah dada,
kemudian kembalikan seperti posisi semula.
2. Rotasi (perputaran) pangkal paha.
(fleksi danekstensi):
6. Tarikan tumit:
Keterangan 6: Tarik tumit ke arah luar, dan bagian atas ke arah dalam.
Kemudian ulangi ke arah yang berlawanan seperti gambar di bawah
ini
7. Perputaran daerah lumbar:
Atau
8. Tarikan lutut:
Dilanjutkan gerakan:
5. Rotasi (perputaran leher).
DAFTAR PUSTAKA
Mutiarasari, D. (2019). Ischemic Stroke: Symptoms, Risk Factors, and Prevention.
Jurnal Ilmiah Kedokteran Medika Tandulako, 1(1), 60–73.
Sholihani, R. F., Waluyo, A., & Irawati, D. (2021). Latihan ROM Pasif Unilateral
dan Bilateral Terhadap peningkatan Kekuatan Otot Akibat Stroke Iskemik.
Jurnal Keperawatan Silampari, 4, 706–717.
https://emea.mitsubishielectric.com/ar/products-solutions/factory-
automation/index.html
Siswanti, H. (2021). Kenali Tanda Dan Bahaya Stroke (I. Puspita (ed.); Pertama).
MU Press.
Susilawati, F., & SK, N. (2018). Faktor Resiko Kejadian Stroke. Jurnal Ilmiah
Keperawatan Sai Betik, 14(1), 41. https://doi.org/10.26630/jkep.v14i1.1006
44
45
46
ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN
47
59. Anatomi fisiologi dari organ yang dilakukan tindakan keperawatan :
i. Anatomi system pembulud darah vena
49
Melakukan verifikasi data Memastikan kembali identitas pasien
sebelumnya bila ada dan tindakan yang akan dilakukan
untuk menghindari kesalahan
Mencuci tangan Meminimalkan transmini patogen
2 Tahap Orientasi
3 Tahap Kerja
50
Merapikan pasien Mengembalikan pasien ke posisi
semula
Membereskan alat Mengembalikan alat ketempatnya
51
p. Refleksi selama fase setelah interaksi : di jalani dengan baik
Ners muda,
Ners Muda
Preseptor klinik,
(Primanita Ulfah,S.kep.Ns)
52