Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN/ LOGBOOK

TERAPI OKSIGEN

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Profesi Ners
Stase Keperawatan Medikal Bedah

OLEH :

AYU LESTARI, S.Kep


NIM : 21.300.0172

PROGRAM PROFESI NERS


UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA
TAHUN AKADEMIK 2021/2
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN/ LOGBOOK
TERAPI OKSIGEN

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Profesi Ners
Stase Keperawatan Medikal Bedah
OLEH :
AYU LESTARI, S.Kep
NIM : 21.300.0172

Banjarmasin, Desember 2021

MENGETAHUI :

Perseptor Akademik Perseptor Klinik

( ADYTIA SUPARNA, S.Kep.,Ns ) (MUSSAADAH,S.Kep.,Ns )

LOGBOOK
TERAPI PEMBERIAN OKSIGEN

Tindakan keperwatan yang dilakukan : Terapi Pemberian Oksigen nasal progs


1. Nama klien : Tn. H
2. Diagnosa Medis : Pneumonia
3. Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan pertukaran gas berhubungan gangguan
pertukaran gas di alveoli
4. Justifikasi tindakan :
a. Definisi
Terapi Oksigen adalah memasukan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran
pernafasan dengan menggunakan alat sesuai kebutuhan.
Terapi O2 merupakan salah satu terapi pernafasan dalam mempertahankan oksigenasi.
5. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :
Prinsip-prinsip tindakan Rasional

1. Tahap Pra Interaksi Agar tidak salah dalam


a. Melakukan verifikasi melakukan tindakan
program pengobatan
Agar tidak terjadi infeksi silang
klien.
atau nosokomial ke pasien
b. Mencuci tangan. ataupun sebaliknya.
c. Menempatkan alat di
dekat pasien dengan Tindakan steril
benar
2. Tahap Orientasi Agar terjalin komunikasi
a. Memberikan salam terapeutik
sebagai pendekatan
Agar pasien / keluarga
therapeutic
mengetahui dan mengerti tujuan
b. Menjelaskan tujuan dan tindakan.
prosedur tindakan pada
klien/keluarga Inform concent pemberian teknik
c. Menanyakan persetujuan relaksasi nafas dalam
dan kesiapan klien
sebelum kegiatan
dilakukan
3. Tahap Kerja memastikan keamanan dan
a. Berikan privasi kenyamanan pasien
b. Atur posisi klien yang
nyaman (semifowler).
c. Isi tabung humufider memastikan keamanan dan
dengan water for kenyamanan pasien
irigation batas yang
tertera.
d. Menghubungkan flow
meter dengan tabung mempersiapkan alat
oksigen/sentral oksigen.
e. Cek fungsi flow meter
dan humidifier dengan
memastikan flow meter dan
memutar pangatur humidifier berfungsi dengan baik
konsentrasi O2 dan
amati ada tidaknya
gelembung udara dalam
tabung flow meter. mengalirkan oksigen ke kateter
f. Menghubungkan nasal / kanul nasal
kateter nasal / kanul
nasal dengan flow
meter.
g. Cek aliran kateter memastikan oksigen telah
nasal / kanul nasal mengalir dengan lancar
dengan menggunakan
panggung tangan untuk
mengetahui ada
mengalirkan oksigen ke lubang
tidaknya aliran oksigen.
h. Atur peralatan oksigen hidung
dengan humidiflier
dengan aliran oksigen
yang rendah. agar selang oksigen tidak bergeser
i. Masukkan ujung kanula
ke lubang hidung. dan lepas
j. Fiksasi selang oksigen.
k. Tanyakan pada klien
apakah oksigen telah memastikan keamanan dan
mengalir sesuai yang
kenyamanan pasien
diinginkan.
l. Alirkan selang oksigen
sesuai yang diinginkan.
memberikan terapi oksigen sesuai
perencanaan

4. Tahap Terminasi Menanyakan bagaimana perasaan


a. Melakukan evaluasi pasien setelah dilakukan tindakan
tindakan yang
dilakukan
b. Berpamitan dengan
pasien dan Menjalin komunikasi terapeutik
mengucapkan salam
c. Membereskan alat-alat
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan bereskan alat
dalam lembar catatan
Mencegah transmisi
keperawatan
(dokumentasi) mikroorganisme
untuk perencanaan tindakan
selanjutnya.

6. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencega-
hanya :
 Pemberian oksigen yang berlebihan dan secara terus menerus pada klien dapat
menyebabkan keracunan O2 dan akan semakin sesak nafas. Pencegahan : Selalu
memonitor pemberian O2 setiap 2 jam sekali dan selalu memantau reaksi alergi yang
muncul secara periodik setelah pemajanan terhadap alergen spesifik, obat-obat ter-
tentu, dan latihan fisik.
 Bahaya yang dapat terjadi untuk pemberian O2 yang berlebihan adalah timbulnya
kondisi Hipokapneu karena konsentrasi O2 dalam darah yang terlalu tinggi. Pencega-
han : selalu memonitor pemberian O2 dan selalu memantau kondisi pasien.
 Tindakan tidak mencuci tangan dapat memperbesar penularan penyakit, penggunaan
nasal kanul yang tidak steril juga memperbesar penularan penyakit melalui secret dari
satu pasien ke pasien lain. Pencegahan : Perawat harus mencuci tangan sebelum
melakukan tindakan serta menjaga kebersihan dan kesterilan alat – alat yang akan di-
gunakan
 Penggunaan cairan humidifier yang tidak steril meningkatkan kemungkinan kuman
kuman yang terkandung dalam air akan terhirup oleh klien. Pencegahan : harus selalu
menjaga kebersihan dan kesterilan cairan humidifier dengan meletakkannya pada
tempat yang bersih.

7. Tujuan tindakan :
a. Mengatasi keadaan hipoksemia
b. Menurunkan kerja pernafasan
c. Menurunkan beban kerja otot Jantung (miokard)
8. Hasil yang didapat dan maknanya :
a. Pasien mengatakan sesak berkurang
b. Pasien merasa nyaman
9. Identifikasi tindakan keperawatan lainya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/diagnosa tersebut. (kolaborasi/mandiri) :
a. Monitor TTV
b. Mengatur posisi yang nyaman
c. Pemberian terapi nebulizer dengan atrovent 1 cc, diencerkan dengan Nacl 9% 1cc
d. Menciptakan lingkungan yang nyaman
e. Kolaborasi pemberian obat

Anda mungkin juga menyukai