DI RUANG UGD
RSUD BLAMBANGAN
Oleh :
Amir Hamzah
Laporan DOPS Oksigenasi pada Tn. H dengan diagnosa TB Paru telah disahkan dan disetujui
pada tanggal :
Mahasiswa
( )
Mengetahui,
( ) ( )
Kepala Ruangan
( )
LAPORAN DOPS
1. Pre round :
a. Preparation : Preceptor kontrak dengan mahasiswa untuk ujian DOPS
Preceptor menyampaikan kepada mahasiswa yang akan melakukan ujian
c. Briefing : 4P 1R
1) Problem : Masalah yang ada pada pasien
Tn. H umur 27 tahun dengan keluhan sesak nafas sejak 2 bulan yang lalu
dengan diagnosa medis TB paru
2) Practice : Tindakan yang akan dilakukan terkait masalah yang ditemukan
Mahasiswa : Amir Hamzah akan melakukan tindakan keperawatan
pemberian Oksigenasi
a) Persiapan alat :
KANUL :
Tabung oksigen dengan flowmeter
Humidifier dengan cairan steril, air distilasi atau air matang
sesuai dengan peraturan RS
Nasal kanul
MASKER WAJAH :
Tanung oksigen dengan flowmeter
Humidifier dengan cairan
Masker wajah dengan ukuran yang sesuai
Karet pengikat
TENDA WAJAH :
Tabung oksigen dan flowmeter
Humidifier dengan cairan
Tenda wajah sesuai ukuran
b) Persiapan Pasien
5S
Perkenalkan diri dan identifikasi pasien
Jelaskan tujuan tindakan
Jelaskan prosedur pelaksanaan
Inform consent
c) Persiapan lingkungan
Jaga privasi klien dan atur pencahayaan
3) Procedure :
a) Jaga privasi klien
b) Cuci tangan
c) Dekatkan alat
d) Pasang peralatan oksigen dan pelembab udara
Isi tabung pelembab udara dengan air steril sampai setinggi
tanda yang ada pada tabung
Pasang alat pengatur aliran oksigen (flowmeter) pada
sumber oksigen
Pasang tabung pelembab udara pada dasar alat pengatur
aliran oksigen
Pasang selang dan kanul nasal pada tabung pelembab udara
Apabila menggunakan masker, pasang selang dan sungkup
wajah pada tabung pelembab udara
Atur aliran oksigen sesuai instruksi
Pastikan alat bekerja dengan baik dengan adanya
gelembung – gelembung udara pada tabung pelembab
udara atau rasakan adanya aliran oksigen yang keluar dari
selang
e) Masukkan ujung kanul ke dalam lubang hidung pasien dan
selipkan tali pengikat disekitar telinga agar kanul tidak jatuh.
Dapat pula dipasang karet di belakang telinga atau dibawah dagu
f) Alasi selang dengan kain kasa pada bagian telinga dan amati kulit
dibelakang telinga secara berkala untuk mengetahui ada tidaknya
iritasi atau luka
g) Sering-seringlah mengamati pasien dan peralatan terkait aliran
oksigen, kondisi klinis, ketinghian air pada tabung pelembab
udara, dll
h) Anjurkan pasien untuk bernafas lewt hidungnya dengan mulut
tertutup
i) Rapikan alat
j) Evaluasi perasaan klien
k) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
l) Akhiri kegiatan
m) Cuci tangan
n) Dokumentasi :
Catat waktu
Aliran oksigen
Hasil observasi klien
4) Role : aturan yang harus disampaikan oleh preceptor terkait DOPS missal:
preceptor dan teman satu kelompok akan membantu selama proses
tindakan
2. Round : pelaksanaan tindakan oleh praktikan
a. Fase orientasi (persiapan alat pasien dan lingkungan)
1. BHSP (pasien kooperatif)
2. Persiapan alat
a. Nasal kanul
b. Tabung oksigen (di UGD oksigen berada di dinding)
c. Flowmeter
d. Tabung pelembab udara di isi air steril
3. Persiapan Lingkungn
a. Atur posisi pasien senyaman mungkin
b. Jaga privacy pasien
b. Fase kerja (pelaksanaan)
1. Jaga privasi klien
2. Cuci tangan
3. Dekatkan alat
4. Pasang peralatan oksigen dan pelembab udara
a. Isi tabung pelembab udara dengan air steril sampai setinggi tanda
yang ada pada tabung
b. Pasang alat pengatur aliran oksigen (flowmeter) pada sumber
oksigen
c. Pasang tabung pelembab udara pada dasar alat pengatur aliran
oksigen
d. Pasang selang dan kanul nasal pada tabung pelembab udara
e. Atur aliran oksigen sesuai instruksi (8 lpm)
f. Pastikan alat bekerja dengan baik dengan adanya gelembung –
gelembung udara pada tabung pelembab udara atau rasakan adanya
aliran oksigen yang keluar dari selang
5. Masukkan ujung kanul ke dalam lubang hidung pasien dan selipkan tali
pengikat disekitar telinga agar kanul tidak jatuh. Dapat pula dipasang karet
di belakang telinga atau dibawah dagu
6. Alasi selang dengan kain kasa pada bagian telinga dan amati kulit
dibelakang telinga secara berkala untuk mengetahui ada tidaknya iritasi
atau luka
7. Sering-seringlah mengamati pasien dan peralatan terkait aliran oksigen,
kondisi klinis, ketinghian air pada tabung pelembab udara, dll
8. Anjurkan pasien untuk bernafas lewat hidungnya dengan mulut tertutup
c. Fase terminasi (evaluasi)
1. Rapikan alat
2. Evaluasi perasaan klien
a. Pasien merasa nyaman
b. Sesak nafas sedikit berkurang
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Akhiri kegiatan
5. Cuci tangan
6. Dokumentasi :
a. 9 November 2017
b. Aliran oksigen lancar
c. Klien merasa nyaman
d. Sesak nafas sedikit berkurang
NB : mahasiswa melakukan tindakan real saat dengan pasien