Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN DOPS OKSIGENASI

DI RUANG UGD
RSUD BLAMBANGAN

Oleh :
Amir Hamzah

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan DOPS Oksigenasi pada Tn. H dengan diagnosa TB Paru telah disahkan dan disetujui
pada tanggal :

Mahasiswa

( )

Mengetahui,

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

( ) ( )

Kepala Ruangan

( )
LAPORAN DOPS

Preceptor : : H. Moh. Sanusi, S.Kep, Ns

Mahasiswa : Amir Hamzah

Pasien : Tn. H (No. RM 179156)

Tahapan dari DOPS

1. Pre round :
a. Preparation : Preceptor kontrak dengan mahasiswa untuk ujian DOPS
Preceptor menyampaikan kepada mahasiswa yang akan melakukan ujian

b. Planning : preceptor kontrak dengan pasien kelolaan


Preceptor menyampaikan kepada pasien kelolaan bahwa akan dilakukan
pemeriksaan oleh praktikan

c. Briefing : 4P 1R
1) Problem : Masalah yang ada pada pasien
Tn. H umur 27 tahun dengan keluhan sesak nafas sejak 2 bulan yang lalu
dengan diagnosa medis TB paru
2) Practice : Tindakan yang akan dilakukan terkait masalah yang ditemukan
Mahasiswa : Amir Hamzah akan melakukan tindakan keperawatan
pemberian Oksigenasi
a) Persiapan alat :
KANUL :
 Tabung oksigen dengan flowmeter
 Humidifier dengan cairan steril, air distilasi atau air matang
sesuai dengan peraturan RS
 Nasal kanul
MASKER WAJAH :
 Tanung oksigen dengan flowmeter
 Humidifier dengan cairan
 Masker wajah dengan ukuran yang sesuai
 Karet pengikat
TENDA WAJAH :
 Tabung oksigen dan flowmeter
 Humidifier dengan cairan
 Tenda wajah sesuai ukuran
b) Persiapan Pasien
 5S
 Perkenalkan diri dan identifikasi pasien
 Jelaskan tujuan tindakan
 Jelaskan prosedur pelaksanaan
 Inform consent
c) Persiapan lingkungan
 Jaga privasi klien dan atur pencahayaan

3) Procedure :
a) Jaga privasi klien
b) Cuci tangan
c) Dekatkan alat
d) Pasang peralatan oksigen dan pelembab udara
 Isi tabung pelembab udara dengan air steril sampai setinggi
tanda yang ada pada tabung
 Pasang alat pengatur aliran oksigen (flowmeter) pada
sumber oksigen
 Pasang tabung pelembab udara pada dasar alat pengatur
aliran oksigen
 Pasang selang dan kanul nasal pada tabung pelembab udara
 Apabila menggunakan masker, pasang selang dan sungkup
wajah pada tabung pelembab udara
 Atur aliran oksigen sesuai instruksi
 Pastikan alat bekerja dengan baik dengan adanya
gelembung – gelembung udara pada tabung pelembab
udara atau rasakan adanya aliran oksigen yang keluar dari
selang
e) Masukkan ujung kanul ke dalam lubang hidung pasien dan
selipkan tali pengikat disekitar telinga agar kanul tidak jatuh.
Dapat pula dipasang karet di belakang telinga atau dibawah dagu
f) Alasi selang dengan kain kasa pada bagian telinga dan amati kulit
dibelakang telinga secara berkala untuk mengetahui ada tidaknya
iritasi atau luka
g) Sering-seringlah mengamati pasien dan peralatan terkait aliran
oksigen, kondisi klinis, ketinghian air pada tabung pelembab
udara, dll
h) Anjurkan pasien untuk bernafas lewt hidungnya dengan mulut
tertutup
i) Rapikan alat
j) Evaluasi perasaan klien
k) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
l) Akhiri kegiatan
m) Cuci tangan
n) Dokumentasi :
 Catat waktu
 Aliran oksigen
 Hasil observasi klien
4) Role : aturan yang harus disampaikan oleh preceptor terkait DOPS missal:
preceptor dan teman satu kelompok akan membantu selama proses
tindakan
2. Round : pelaksanaan tindakan oleh praktikan
a. Fase orientasi (persiapan alat pasien dan lingkungan)
1. BHSP (pasien kooperatif)
2. Persiapan alat
a. Nasal kanul
b. Tabung oksigen (di UGD oksigen berada di dinding)
c. Flowmeter
d. Tabung pelembab udara di isi air steril
3. Persiapan Lingkungn
a. Atur posisi pasien senyaman mungkin
b. Jaga privacy pasien
b. Fase kerja (pelaksanaan)
1. Jaga privasi klien
2. Cuci tangan
3. Dekatkan alat
4. Pasang peralatan oksigen dan pelembab udara
a. Isi tabung pelembab udara dengan air steril sampai setinggi tanda
yang ada pada tabung
b. Pasang alat pengatur aliran oksigen (flowmeter) pada sumber
oksigen
c. Pasang tabung pelembab udara pada dasar alat pengatur aliran
oksigen
d. Pasang selang dan kanul nasal pada tabung pelembab udara
e. Atur aliran oksigen sesuai instruksi (8 lpm)
f. Pastikan alat bekerja dengan baik dengan adanya gelembung –
gelembung udara pada tabung pelembab udara atau rasakan adanya
aliran oksigen yang keluar dari selang
5. Masukkan ujung kanul ke dalam lubang hidung pasien dan selipkan tali
pengikat disekitar telinga agar kanul tidak jatuh. Dapat pula dipasang karet
di belakang telinga atau dibawah dagu
6. Alasi selang dengan kain kasa pada bagian telinga dan amati kulit
dibelakang telinga secara berkala untuk mengetahui ada tidaknya iritasi
atau luka
7. Sering-seringlah mengamati pasien dan peralatan terkait aliran oksigen,
kondisi klinis, ketinghian air pada tabung pelembab udara, dll
8. Anjurkan pasien untuk bernafas lewat hidungnya dengan mulut tertutup
c. Fase terminasi (evaluasi)
1. Rapikan alat
2. Evaluasi perasaan klien
a. Pasien merasa nyaman
b. Sesak nafas sedikit berkurang
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Akhiri kegiatan
5. Cuci tangan
6. Dokumentasi :
a. 9 November 2017
b. Aliran oksigen lancar
c. Klien merasa nyaman
d. Sesak nafas sedikit berkurang
NB : mahasiswa melakukan tindakan real saat dengan pasien

3. Post round : evaluasi dari DOPS


a. Preceptor mem – feedback mahasiswa diluar pasien
b. Memaparkan hasil evaluasi – sampai dengan nilai

Anda mungkin juga menyukai