Anda di halaman 1dari 7

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR INHALASI OKSIGEN

MELALUI KANUL, MASKER WAJAH & TENDA WAJAH

1. Definisi :
Inhalasi oksigen adalah memasukkan oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran
pernapasan dengan menggunakan alat-alat khusus.( Aryani,R .2009 )

2. Tujuan :
a. Kanul
1) Memberikan oksigen dengan konsentrasi relatif rendah saat kebutuhan oksigen
minimal.
2) Memberikan oksigen yang tak terputus saat klien makan atau minum.
b. Masker wajah
1) Memberikan tambahan oksigen dengan kadar sedang dengan konsentrasi dan
kelembapan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kanul.
c. Tenda wajah
1) Memberikan kelembapan yang tinggi
2) Memberikan oksigen bila masker tidak bertoleransi.
3) Memberikan oksigen aliran tinggi saat dihubungkan dengan system venture.

3. Prosedur dan penilaian :


NO. ASPEK YANG DINILAI NILAI
A TAHAP PRA INTERAKSI 0 1 2
1. Memvalidasi perlunya prosedur pada status medis atau rencana
keperawatan
2. Mempersiapkan diri perawat/mahasiswa : penguasaan konsep dan
precaution
3. Mencuci tangan
4. Menyiapkan alat :
A. KANUL
1. Tabung oksigen dengan flowmeter
2. Humidifier dengan cairan steril/air destilasi/air matang
sesuai dengan peraturan RS
3. Nasa kanul dan selang
4. Kasa jika perlu
B. MASKER WAJAH
1. Tabung oksigen dengan flowmeter
2. Humidifier dengan cairan steril/air destilasi/air matang
3. Masker wajah dengan ukuran yang sesuai
4. Karet pengikat
C. TENDA WAJAH
1. Tabung oksigen dengan flowmeter
2. Humidifier dengan cairan steril/air destilasi/air matang
3. Tenda wajah dengan ukuran sesuai
B TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam, memastikan identitas pasien (ex : nama,
tanggal lahir), mengenalkan diri perawat/mahasiswa
2. Menerangkan tujuan dan prosedur tindakan
3. Menyampaikan kontrak waktu
4. Memberikan kesempatan klien/keluarga untuk bertanya
5. Memastikan klien/keluarga telah menyetujui tindakan yang akan
diberikan (menanyakan kesediaan)
C TAHAP KERJA
1. Mendekatkan alat di samping pasien
2. Atur lingkungan sekitar tempat tidur/menjaga privasi klien (ex :
menutup tirai)
3. Mengatur posisi klien semi-fowler jika memungkinkan. Posisi ini
memungkinkan ekspansi dada lebih mudah sehingga
memudahkan klien untuk bernafas
4. Kaji kondisi mulut dan hidung klien. Bila kotor bersihkan
5. Pastikan tabung humidifier terisi cairan secara adekuat
6. Sambungkan nasal kanul/masker/tenda oksigen ke selang oksigen
dan sumber oksigen, yang sudah di humidifikasi
7. Atur peralatan oksigen dan humidifier
8. Putar oksigen sesuai terapi, Pastikan oksigen mengalir dengan
baik ke klien
- Cek apakah oksigen dapat mengalir bebas lewat selang,
seharusnya tidak ada suara pada selang dan sambungan tidak
bocor
- Atur oksigen dengan flowmeter sesuai dengan perintah
Pasang alat pemberian oksigen yang sesuai
A. KANUL
1. Letakkan kanul pada wajah klien, dengan lubang kanul
masuk ke hidung dan karet pengikat melingkar di kepala
2. Jika kanul ingin tetap pada tempatnya, Plesterkan pada
wajah dan alasi selanya dengan kassa
B. MASKER WAJAH
1. Tempatkan masker ke wajah klien dan letakkan dari
hidung ke bawah
2. Atur masker sesuai bentuk wajah klien, sehingga
meminimalkan oksigen yang keluar melalui sekitar pipi
dan dagu klien
3. Ikatkan karet pengikat melingkar kepala, alasi karet
dengan kassa
C. TENDA WAJAH
1. Tempatkan pada tenda wajah klien dan ikatkan melingkar
pada kepala
9. Kaji klien secara teratur. Cek kanul/masker wajah/tenda wajah,
humidifier, dan sumber oksigen tiap 8 jam sekali
10. Pertahankan level air pada botol humidifier setiap waktu
D TAHAP TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien (subjektif dan objektif)
2. Memberikan reinforcement positif pada klien/keluarga
3. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Merapikan alat
5. Mencuci tangan
6. Mendokumentasikan

Sumber Putaka :
Aryani,R .dkk.(2009).Prosedur Klinik Keperawatan pada Mata Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta: TIM
Hidayat Aziz Alimul.A.dkk.(2006).Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta: EGC
Boyd,Claire.(2015).Panduan Praktik Klinis untuk Perawat. Jakarta: Erlangga

Keterangan : Kendal, ..........................


0 : tidak dilakukan Evaluator
1 : dilakukan tetapi kurang sempurna
2 : dilakukan sempurna
( )
NILAI = Jumlah nilai yang didapat x 100%
Jumlah aspek yang dinilai
LAMPIRAN
Gambar Alat Pemberian Oksigen
Nasa Kanul Masker Wajah

Partial rebreather mask Nonrebreather mask

Tabung Oksigen Flowmeter

Humidifier
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR INHALASI UAP

1. Definisi :
Inhalasi uap dengan obat/tanpa obat adalah menghirup uap dengan/tanpa obat melalui
saluran pernafasan bagian atas. ( Aryani,R .2009 )

2. Tujuan :
a. Mengencerkan sekret agar mudah keluar
b. Pernapasan menjadi lebih lega
c. Selaput lendir pada saluran nafas menjadi tetap lembab
d. Mengobati peradangan pada saluran pernafasan bagian atas

3. Prosedur dan penilaian :


NO. ASPEK YANG DINILAI NILAI
A TAHAP PRA INTERAKSI 0 1 2
1. Memvalidasi perlunya prosedur pada status medis atau rencana
keperawatan
2. Mempersiapkan diri perawat/mahasiswa : penguasaan konsep dan
precaution
3. Mencuci tangan
4. Menyiapkan alat :
a. Waskom berisi air mendidih
b. Obat : Menthol, Vicks bila diperlukan
c. Handuk 1 buah
d. Bengkok 1 buah
e. Peniti 2 buah
f. Tissue
g. Kain pengalas untuk waskom air panas
h. Kassa
i. Vaselin
B TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam, memastikan identitas pasien (ex : nama,
tanggal lahir), mengenalkan diri perawat/mahasiswa
2. Menerangkan tujuan dan prosedur tindakan
3. Menyampaikan kontrak waktu
4. Memberikan kesempatan klien/keluarga untuk bertanya
5. Memastikan klien/keluarga telah menyetujui tindakan yang akan
diberikan (menanyakan kesediaan)
C TAHAP KERJA
1. Mendekatkan alat di samping pasien
2. Atur lingkungan sekitar tempat tidur/menjaga privasi klien (ex :
menutup tirai)
3. Atur posisi klien duduk dengan kaki menjuntai disisi tempat
tidur/meminta
4. Tempatkan meja di depan klien
5. Oleskan vaselin di sekitar mulut dan hidung

6. Pasang handuk pada dada klien, kemudian penitikan ke punggung


7. Letakkan waskom berisi air panas diatas meja klien yang sudah di
beri penghalas
8. Masukkan obat ke dalam waskom (jika diperlukan)
9. Tutup waskom dengan handuk dengan bentuk menyerupai corong,
kemudian mulut dan hidung klien dihadapkan ke waskom dan
minta klien untuk menghirup uap air dari waskom tersebut selama
kurang lebih 10-15 menit
10. Setelah selesai bersihkan sekitar mulut dan hidung dengan kertas
tissu
11. Merapikan klien
12. Rapikan alat
D TAHAP TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien (subjektif dan objektif)
2. Memberikan reinforcement positif pada klien/keluarga
3. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Merapikan alat
5. Mencuci tangan
6. Mendokumentasikan

Sumber Putaka :
Aryani,R .dkk.(2009).Prosedur Klinik Keperawatan pada Mata Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta: TIM
Hidayat Aziz Alimul. A.dkk.(2006).Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta: EGC
Boyd,Claire.(2015).Panduan Praktik Klinis untuk Perawat. Jakarta: Erlangga

Keterangan : Kendal, ..........................


0 : tidak dilakukan Evaluator
1 : dilakukan tetapi kurang sempurna
2 : dilakukan sempurna
( )
NILAI = Jumlah nilai yang didapat x 100%
Jumlah aspek yang dinilai
LAMPIRAN

Cara melakukan Inhalasi Uap

Alat Inhalasi Uap

Waskom berisi air mendidih Bengkok

Tissu Handuk

Peniti Kassa

Anda mungkin juga menyukai