Anda di halaman 1dari 12

PROSEDUR TINDAKAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR

“OKSIGENASI”

Nama Kelompok:

1. Chaerunisa Cahyani (21046)


2. Nada Amelia (21062)
3. Octavia Afnenda (21067)
4. Sahrani Yuliasari (21073)
5. Tiara Paulia (21079)

AKADEMI KEPERAWATAN KERIS HUSADA

Jalan Yos Sudarso, Komplek Marinir Cilandak Jakarta Selatan


Prosedur Tindakan Keperawatan Dalam Memenuhi Kebutuhan Dasar

Oksigenasi

A. MENGHITUNG PERNAPASAN
Definisi: Menghitung jumlah pernapasan (inspirasi dan ekspirasi) dalam satu menit.
Indikasi: Klien dengan gangguan pernafasan, semua klien yang dirawat.
a. Persiapan Lingkungan
 Memberitahu pasien lain atau keluarganya untuk tidak mengajak bicara pasien
selama dilakukan tindakan.
b. Persiapan Pasien
 Berikan penjelasan pada klien, bahwa akan dilakukan pemeriksaan secara umum.
c. Persiapan Alat
1. Jam tangan / stopwatch
d. Pelaksanaan Tindakan/ Prosedur
1. Perawat cuci tangan
2. Buka baju klien bila perlu
3. Lihat gerakan naik turunnya dada klien, hitung selama satu menit penuh.
4. Perhatikan irama dan kedalaman pernapasan, penarikan kembali sianosis, adanya
apnoe, apakah klien sedang mendapat oksigen atau tidak dan bila klien
menggunakan ventilator, perhatikan mode ventilator CPAP atau Lubang Angin.
5. Catat hasilnya pada formulir pengawasan khusus atau mengalir lembaran.
6. Atur posisi klien senyaman mungkin.
7. Bila ditemukan adanya penyimpangan berkolaborasi dengan dokter.
8. Alat-alat dibersihkan dan dirapihkan.
9. Cuci tangan setelah melakukan tindakan.
10. Dokumentasikan tindakan pada catatan perawat/ mengalir lembaran.
e. Hal-hal yang perlu diperhatikan
 Pada saat melakukan tindakan, kondisi klien diharapkan dalam keadaan
tenang/tidur/klien tidak sedang menangis.
B. MEMPOSISIKAN PASIEN SEMI FOWLER
Definisi: Memberikan posisi setengah duduk untuk meningkatkan kesehatan fisiologi
atau psikologis.
Indikasi:
- Pasien sesak
- Pasien pasca bedah, bila keadaan umum klien baik, atau bila klien sudah bener bener
sadar.
a. Persiapan Lingkungan & Pasien
1. Perkenalkan diri anda pada klien, termasuk nama dan jabatan atau peran dan
jelaskan apa yang anda lakukan
2. Pastikan identitas klien
3. Jelaskan prosedur dan alasan dilakukan tindakan tersebut yang dapat di pahami
oleh klien
4. Siapkan peralatan
5. Cuci tangan.
b. Persiapan Alat
1. Sandaran punggung atau kursi
2. Bantal atau balok penahan kaki tempat tidur bila perlu
3. Tempat tidur khusus (functional bed) jika perlu.
c. Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas nama lengkap tanggal
lahir atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
1) Sarung tangan bersih jika perlu
2) Bantal
4. Lakukan Kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Identifikasi toleransi fisik melalui pergerakan
7. Monitor frekuensi nadi dan tekanan darah sebelum memulai pengaturan posisi
8. Elevasikan bagian kepala tempat tidur dengan sudut 30-45°
9. Letakkan bantal di bawah kepala dan leher
10. Pastikan pasien dalam posisi nyaman
11. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
12. Lepaskan sarung tangan
13. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah.
d. Hal-hal yang diperlukan posisi Semi Fowler
1. Perhatikan keadaan umum pasien
2. Bila posisi pasien berubah, harus segera Di betul kan
3. Khusus pasien pasca bedah di larang meletakkan bantal di bawah perut
4. Ucapkan terimakasih atas kerjasama pasien
5. Dokumentasi hasil prosedur dan toleransi klien pada format yang tepat.
C. MEMPOSISIKAN PASIEN FOWLER
Definisi : Memberikan posisi duduk untuk menungkatkan kesehatan fisiologis dan
psikologis.
Indikasi:
- Pada pasien dengan gangguan pernafasan
- Pada pasien immobilisasi.
a. Persiapan Lingkungan & Pasien
1. Perkenalkan diri anda pada klien, termasuk nama dan jabatan atau peran dan
jelaskan apa yang anda lakukan
2. Pastikan identitas klien
3. Jelaskan prosedur dan alasan dilakukan tindakan tersebut yang dapat di pahami
oleh klien
4. Siapkan peralatan
5. Cuci tangan
b. Persiapan Alat
1. Bantal 2-5 buah
2. Sandaran atau punggung (regestin) jika diperlukan
3. Masker
4. Sarung tangan bersih.
c. Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas ( nama lengkap,tanggal
lahir, dan /nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan :
a. Sarung tangan bersih, jika diperlukan
b. Bantal
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih, jika perlu
6. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
7. Monitor frekuensi nadi dan tekanan darah sebelum memulai pengaturan posisi
8. Elevesikan bagian kepala tempat tidur dengan sudut 60-90⁰
9. Letakkan bantal di bawah kepala dan leher
10. Pstikan pasien dalam posisi nyaman
11. Rapihkan pasien dan alat-alat yang di gunakan
12. Lepaskan sarung tangan
13. Lukakan kebersihan tangan 6 langkah
14. Dokumentasikan prosedur yang telah dikerjakan dan respons.
D. MEMBERIKAN OKSIGEN NASAL KANUL
Definisi : Memberikan tambahan oksigen dengan selang nasal untuk mencegah dan
mengatasi kondisi kekurangan oksigen jaringan.
Indikasi:
- Pasien hipoksia
- Pasien yang membutuhkan pemberian oksigen konsentrasi tinggi
- Pasien PaCO2 rendah
a. Persiapan Lingkungan & Pasien
1. Menyapa pasien (ucapkan salam )
2. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman (semi fowler)
4. Siapkan peralatan
5. Cuci tangan.
b. Persiapan Alat
1. Tabung oksigen (oksigen dinding) berisi oksigen lengkap dengan flowmeter dan
humidifier yang berisi aquades sampai batas pengisian
2. Nasal kanul (pemilihan aat sesuai kebutuhan )
3. Plester, jika di hutuhkan
4. Gunting plester, jika di butuhkan
5. Cotton budd.
c. Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas ( nama lengkap,tanggal
lahir, dan /nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Tuangkan cairan steril ke humidifier sesuai batas
6. Pasang fowmeter dan humidifier ke sumber oksigen
7. Sambungkan selang nasal kanul ke humidifier
8. Atur aliran oksigen 2-4 L/menit
9. Pastikan oksigen mengalir melalui selang selang nasal kanul
10. Tempatkan cabang kanul pada lubang hidung
11. Lingkarkan selang mengitari belakang telinga dn atur pengikatnya.
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan
 Senyum, sapa, dan salam terhadap pasien.
E. LATIHAN BATUK EFEKTIF
Definisi : Melatih kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan faring, trakea
dan bronkus dari secret atau benda asing di jalan nafas
Indikasi:
- Asma
- Pasien bedrest atau post operasi
- fibrosis
a. Persiapan Lingkungan & Pasien
1. Menyapa pasien (ucapkan salam )
2. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman (semi fowler)
4. Siapkan peralatan
5. Cuci tangan.
b. Persiapan Alat
1. Sarung tangan bersih, jika perlu
2. Tisu
3. Bengkok dengan cairan desinfektan
4. Suplai oskigen, jika perlu
5. Pengalas atau underpad
c. Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal
lahir, dan/nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih, jika perlu
6. Identifikasi kemampuan batuk
7. Atur posisi semi-Fowler dan Fowler
8. Anjurkan menarik nafas melalui hidung selama 4 detik, menahan nafas selama 2
detik, kemudian menghembuskan nafas dari mulut dengan bibir dibulatkan
(mencucu selama 3 detik)
9. Anjurkan mengulangi Tindakan menarik napas dan menghembuskan selama 3
kali
10. Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah Tarik nafas dalam yang ke-3
11. Kolaborasi pemberian mukolitik dan ekspetoran, jika perlu
12. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
13. Lepaskan sarung tangan
14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
15. Dokumentasi prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan
 Senyum, sapa, dan salam terhadap pasien.

F. LATIHAN NAFAS DALAM


Definisi : Latihan jalan nafas dalam yaitu bentuk Latihan napas yang terdiri dari
pernapasan abdominal ( Diafragma ) dan pursed lip breathing (lusianah,indaryani &
Suratun, 2012).
Indikasi:
- Klien dangan gangguan COPD/PPOK.
- Klien dengan gangguan saluran nafas akibat akumulasi secret
- Klien setelah menggunakan bronkodiator
a. Persiapan Lingkungan & Pasien
 Menyediakan alat
 Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
b. Persiapan Alat
1. Kertas tissue
2. Bengkok
3. Perlak/pengalas
4. Sputum pot
5. Air minum hangat
6. Sarung tangan
c. Prosedur
Fase Prainteraksi
1. Mengidentifikasi kebutuhan/ indikasi pasien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan prosedur tindakan
Fase Kerja
1. Menjaga privasi pasien dengan menutup sampiran
2. Mengatur posisi yang nyaman (semi fowler atau fowler)
3. Memakai sarung tangan
4. Meminta klien meletakkan satu tangan di dada dan satu
tangan di perut
5. Anjurkan pasien melakukan napas dalam melalui hidung
selama 4 detik, jaga mulut tetap tertutup, tetap rileks, jangan melengkungkan
punggung dan minta pasien konsentrasi pada pengembangan perut.
6. Meminta pasien menahan napas selama 2 detik
7. Anjurkan pasien menghembuskan napas perlahan melalui
mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik
8. Memasang perlak/ alas dan bengkok di pangkuan klien
bila duduk.
9. Anjurkan pasien mengulangi Tarik napas dalam hingga 3
Kali
10. Minta pasien batuk dengan kuat langsung setelah Tarik napas dalam yang ke 3
pada bengkok yang sudah di sediakan.
11. Membuang dahak pada tempat yang sudah disediakan
Fase Terminasi
1. Merapikan alat
2. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan
3. Mengevaluasi respon pasien dan keluhan pasien
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan
 Senyum, sapa, dan salam terhadap pasien.

G. MENGUMPULKAN SPUTUM UNTUK PEMERIKSAAN


Definisi : sputum (dahak) adalah bahan yang di keluarkan dari paru dan trakea melalui
mulut biasanya juga di sebut dengan ecpectoratorian (Dorland,1992)
a. Persiapan Lingkungan & Pasien
 Menyediakan alat
 Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
b. Persiapan Alat
a. wardah specimen steril dengan penutup
b. sarung tangan disposable (bila membantu klien)
c. disinfektan da alat pengusap atau sabun cair dan air
d. handuk kertas
e. Label yang berisi lengkap
f. Slip permintaan laboratorium yang terisi lengkap
g. Obat kumur
Prosedur
Fase pra interaksi
1. Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi klien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat

Fase orientasi

1. Mengucapkan salam & memperkenalkan diri


2. Menjelaskan tujun prosedur Tindakan
3. Menanyakan persetujuan klien untuk dilakukan Tindakan
Fase kerja

1. Berikan privasi
2. Berikan bantun yang diperlukan untuk mengumpulkan specimen
3. Bantuan klien mengambil posisi berdiri atau duduk (posisi flower atau semi
flower atau pada tepi tempat tidur atau kursi ). Posisi ini memungkinkan
ventilasi dan ekspansi paru yang maksium
4. Minta klien untuk memegang bagian luar wadah sputum atau untuk klien yang
tidak dapat melakukannya, pasang sarung tangan dan pegang bagian luar
wadah tersebut untuk klien.
5. Minta klien untuk bernafas dalam dan kemudian membatukan sekresi
6. Pegang wardah sputum sehingga klien dapat mengeluarkan sputum ke
dalamnya, pastikan sputum tida kontak dengan bagian luar wadah.
Memasukan sputum ke dalam wardah akan mencegah penyebaran
mikroorganisme ke tempat lain.
7. Bantu klien untuk mengulanh batuk sampai terkumpul jumlah sputum yang
cukup
8. Tutup wadah segera setelah sputum berada di dalam wadah untuk mencegah
perpidahan mikroorganisme ke tempat lain.
9. Bila sputum mengenai bagian luar wadah, bersihkan bagian luar dengan
disinfektan
10. Lepas dan buang sarung tangan

Fase terminasi

1. Merapihkan klien dan alat ( bantu klien untuk membersihkan mulutnya


dengan obat kumur dan berikan posisi yang nyaman, bila di butuhkan )
2. Mencuci tangan
3. Mengevaluasi respon klien
4. Mengucapkan salam
5. Beri label dan bawa specimen ke laboratorium. Pastikan informasi yang benar
tertulis pada label dan slip permintaan laboratorium, tempel label dan
lampirkan permintaan laboratorium pada wadah spesimen atur agar specimen
dikirim segera ke laboratorium atau diinginkan
6. Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Jangan menyentuh bagian dalam wadah specimen

Anda mungkin juga menyukai