Anda di halaman 1dari 8

SOP PENGUMPULAN SPUTUM UNTUK PEMERIKSAAN

Nama : Yulinda Liha Loni


Nim : PO5303203200747

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGUMPULAN SPUTUM


UNTUK PEMERIKSAAN

Pengertian Sekret yang di keluarkan dari paru,bronchus, dan trachea melalui mulut
Tujuan Untuk pemeriksaan diagnostic dalam menganalisis masalah kesehatan pasien
Prosedur A. Tahap prainteraksi
1. Mahasiswa menyiapkan diri
2. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
3. Cuci tangan
4. Menyiapkan alat dan bahan:
 Sputum pot ( tempat pot ) yang tertutup
 Botol bersih dengan botol
 Hand scoon d. Formulir dan etiket
 Perlak
 Pengalas Bengkok
 Tissue
B. Tahap Orientasi
1. Beri salam, panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan: tujuan, cara, waktu
3. Tanyakan keluhan klien sebelum melakukan tindakan
4. Beri kesempatan klien untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai
5. Menanyakan persetujuan klien
6. Menutup sampiran/jaga privacy pasien
C. Tahap Kerja
Tempatkan pasien di tempat yang tenang dan
nyaman
2) Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa
gangguan dengan pencahayaan dan suhu
ruang nyaman
3) Berikan posisi nyaman (misal dengan duduk
bersandar atau tidur)
4) Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
relaksasi
5) Latih melakukan teknik napas dalam :
a. Anjurkan tutup mata dan konsentrasi
penuh
b. Ajarkan melakukan inspirasi dengan
menghirup udara melalui hidung secara
perlahan
c. Ajarkan melakukan ekspirasi dengan
menghembuskan udara dengan cara mulut
mencucu secara perlahan
d. Demonstrasikan menarik napas selama 4
detik, menahan napas selama 2 detik dan
menghembuskan napas selama 8 detik
e. Monitor respons pasien selama dilakukan
prosedur
1. Memulai tindakan dengan cara yang baik:
a) Mengatur posisi klien semi fowler
b) Memasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien bila duduk atau dekat
mulut pasien bila tidur miring.
c) Meminta pasien untuk meletakan satu tangan di dada satu tangan di
abdomen
d) Meminta pasien untuk napas dalam lewat hidung, jaga mulut tetap
tertutup. Hitung sampai selama inspirasi
e) Meminta pasien untuk merasakan mengembangnyabdo men (cegah
lengkung pada punggung)
f) Hembuskan udara perlahan dlm 3 hitungan lewat bibir, seperti meniup
g) Meminta pasien untuk merasakan mengempisnya abdomen
h) Meminta pasien untuk tarik napas dalam 2x yang ketiga: inspirasi, tahan
napas dan batukkan dengan kuat
i) Keluarkan lendir dan tampung dalam sputum pot
 Rapihkan pasien
 Buka sampiran
D. Tahap Terminasi
1. Rapikan klien dan alat, cuci tangan
2. Beritahu klien bahwa prosedur tindakan telah selesai dilkakukan
3. Beri reinforcement positif kepada klien
4. Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
5. Dokumentasikan hasil pemeriksaan dengan tepat:
 Respon klien selama tindakan
 Tanggal dan waktu pelaksanaan
 Catat tujuan pemeriksaan sputum
Dokumentasi
6. Respon pasien
7. Tindakan yang dilakukan
8. Keadaan umum pasien
SOP PEMBERIAN OKSIGEN NASAL KANUL

Nama : Yulinda Liha Loni


Nim : PO5303203200747

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI OKSIGEN MELALUI


NASAL KANUL

Pengertian Pemberian oksigen melalui alat nasal kanul. Nasal kanul digunakan untuk
memberikan oksigen konsentrasi O2 rendah (bila 24% berikan 1 liter/menit, bila
28% berikan 2 liter/menit, dan bila 35-40% mendapat 4-6 liter/menit
Tujuan 1. Mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen .
2. Mencegah atau mengatasi hipoksia.
Prosedur Alat dan bahan
1. Nasal kanul/ masker oksigen
2. Selang oksigen .
3. Sumber oksigen dengan flowmeter
4. Cairan steril
5. Humidifier
6. Bengkok, plester, kassa pembersih
Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan prosedur tindakan yang akan di lakukan: tujuan, cara, waktu, dll
3. Berikan kesempatan klien untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai
4. Dekatkan alat-alat yang akan digunakan
5. Pastikan privacy klien terjaga
Tahap Kerja
1. Cuci tangan
2. Tuangkan cairan steril ke humidifier sesuai batas
3. Pasang flowmeter dan humidifier ke tabung oksigen
4. Sambungkan selang nasal kanul ke humidifier
5. Atur aliran oksigen 2-4 L/menit, sesuai kebutuhan
6. Pastikan oksigen mengalir melalui selang nasal kanul
7. Tempatkan cabang kanul pada lubang hidung
8. Lingkarkan selang mengitari belakang telinga dan atur pengikatnya
9. Monitor cuping, septum dan hidung luar terhadap adanya gangguan integritas
mukosa/kulit hidungsetaip 8 jam
10. Monitor kecepatan oksigen dan status pernafasan (frekuensi napas, upaya
napas, bunyi paru,saturasi oksigen) setiap 8 jam atau sesuai indikasi
11. Pasang tanda oksigen sedang digunakan di dinding di belakang tempat
tidur dan pintu kamar,jika perlu
12. Rapihkan pasien dan alat – alat yang digunakan
13. Lakukan cuci tangan 6 langkah
Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
2. Simpulkan hasil kegiatan
3. Beri salam reinforcement positif kepada klien
4. Kontrak pertemuan selanjutnya
5. Akhiri kegiatan dengan baik
Dokumentasi
1. Respon pasien
2. Tindakan yang dilakukan
3. Keadaan umum pasien
SOP MELATIH NAFAS DALAM

Nama : Yulinda Liha Loni


Nim : PO5303203200747

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI RELAKSASI


NAPAS DALAM

Pengertian Menggunakan teknik napas dalam untuk mengurangi tanda dan


gejala ketidaknyamanan seperti nyeri, ketegangan otot atau kecemasan.
Tujuan Untuk mengurangi nyeri, ketegangan otot ataukecemasan
Prosedur Alat dan bahan
1. Sarung tangan bersih, jika perlu
2. Kursi dengan sandaran, jika perlu
3. Bantal
Tahap Orientasi
Berikan salam, panggil klien dengan namanya
1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan di lakukan: tujuan, cara, waktu,
dll
2. Berikan kesempatan klien untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai
3. Dekatkan alat-alat yang akan digunakan
4. Pastikan privacy klien terjaga
Tahap Kerja

Tempatkan pasien di
tempat yang tenang dan
nyaman
2) Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan suhu
ruang nyaman
3) Berikan posisi
nyaman (misal dengan
duduk
bersandar atau tidur)
4) Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
5) Latih melakukan
teknik napas dalam :
a. Anjurkan tutup
mata dan konsentrasi
penuh
b. Ajarkan melakukan
inspirasi dengan
menghirup udara
melalui hidung secara
perlahan
c. Ajarkan melakukan
ekspirasi dengan
menghembuskan udara
dengan cara mulut
mencucu secara perlahan
d. Demonstrasikan
menarik napas selama 4
detik, menahan napas
selama 2 detik dan
menghembuskan napas
selama 8 detik
e. Monitor respons
pasien selama dilakukan
prosedur
1. Tempatkan pasien di tempat yang tenang dan nyaman
2. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan
dan suhu ruang nyaman
3. Berikan posisi nyaman (misal dengan duduk bersandar atau tidur)
4. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
5. Latih melakukan teknik napas dalam :
a) Anjurkan tutup mata dan konsentrasi penuh
b) Ajarkan melakukan inspirasi dengan menghirup udara melalui
hidung secara perlahan
c) Ajarkan melakukan ekspirasi dengan menghembuskan udara
dengan cara mulut mencucu secara perlahan
d) Demonstrasikan menarik napas selama 4 detik, menahan napas
selama 2 detik dan menghembuskan napas selama 8 detik
e) Monitor respons pasien selama dilakukan prosedur

Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
2. Merapikan alat yang di gunakan
3. Simpulkan hasil kegiatan
4. Beri salam reinforcement positif kepada klien
5. Kontrak pertemuan selanjutnya
6. Akhiri kegiatan dengan baik

Dokumentasi
1. Respon pasien
2. Tindakan yang dilakukan
3. Keadaan umum pasien

Anda mungkin juga menyukai