Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU KMB

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

OLEH:

NAMA : LEDYA LOISA SLARMANAT


NIM : 120111821

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN STIK FAMIKA


MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2019 / 2020
SOP PEMBERIAN NEBULIZER

PENGERTIAN
Pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa obat menggunakan
Nebulator
TUJUAN
1. Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan
2. Melonggarkan jalan nafas

I.  Tahap Persiapan
A. Persiapan Pasien
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan
3. Menjelaskan langkah/prosedur yang akan dilakukan
4. Menanyakan persetujuan pasien untuk diberikan tindakan
5. Meminta pengunjung/keluarga meninggalkan ruangan
B. Persiapan Lingkungan
1. Menutup pintu dan memasang sampiran
C. Persiapan Alat
1. Set nebulizer
2. Obat bronkodilator
3. Bengkok 1 buah
4. Tissue
5. Spuit 5 cc
6. Aquades
7. Tissue
II. Tahap Pelaksanaan
1. Mencuci tangan dan memakai handscoon
2. Mengatur pasien dalam posisi duduk atau semifowler
3. Mendekatkan peralatan yang berisi set nebulizer ke bed pasien
4. Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
5. Memasukkan obat sesuai dosis
6. Memasang masker pada pasien
7. Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam
sampai obat habis
8. Matikan nebulizer
9. Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue
10. Bereskan alat
11. Buka handscoon dan mencuci tangan
III. Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan pasien
2. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
3.  Dokumentasi prosedur dan hasil observasi
Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemberian Oksigen Nasal dan Face
Mask

Tujuan

 Mencegah atau mengatasi hipoksia
Nasal kanul: pemberian oksigen dengan konsentrasi rendah 24-40%
dengan kecepatan aliran 2-6 liter/menit
 Face mask: memberikan oksigen dengan konsentrasi dan kecepatan aliran
lebih dari nasal kanul, yaitu 40-60% pada 5-8 liter/menit

Prinsip

 Nasal kanul untuk mengalirkan O2 dengan aliran ringan/rendah,


membutuhkan pernafasan hidung tidak bisa mengalirkan O2 dengan
konsentrasi >40%, biasanya 2-3 liter/menit
 Face mask untuk mengalirkan O2 tingkatan sedang dari hidung dan mulut,
konsentrasi 40-6-%

Persiapan Alat

Face Mask

1. Face mask, sesuai dengan kebutuhan ukuran klien


2. Selang oksigen
3. Humidifier
4. Cairan steril
5. Sumber oksigen dengan flowmeter
6. Pita/tali yang elastis
Nasal kanul

1. Nasal kanul

2. Selang oksigen

3. Humidifier

4. Cairan steril

5. Sumber oksigen dengan flowmeter

6. Plester

Dokumentasi

Dokumentasi dalam catatan perawatan meliputi: Metode terapi, oksigen,


kecepatan aliran, kecepatan oksigen, respon klien dan pengkajian pernafasan

Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemberian Oksigen Nasal dan Face


Mask

A. Tahap Pre Interaksi

1. Chek catatan medis dan perawatan

2. Cuci tangan

3. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan

B. Tahap Orientasi

1. Memberikan salam, panggil klien serta mengenalkan diri

2. Menerangkan prosedur dan tujuan tindakan "pemberian oksigen nasal


kanul dan face mask"

C. tahap Kerja

1. kesempatan pada klien untuk bertanya


2. Menjaga privasi
3. Mengkaji adanya tanda-tanda hipoksia dan sekret pada jalan napas
4. Menentukan kebutuhan oksigen, sesuai dengan program medis
5. Menyambungkan nasal kanul atau face mask ke selang oksigen yang
sudah dihumidifikasi
6. Memberikan oksigen dengan kecepatan aliran pada program medis dan
pastikan berfungsi dengan baik:
 Selang tidak tertekuk, sambungan paten
 Ada gelembung udara pada humidifier
 Terasa oksigen keluar dari nasal kanul/fask mask
7. Nasal kanul
 Meletakkan ujung kanul pada lubang hidung
 Mengatur pita elastis atau selang plastik ke kepala atau ke bawah
dagu sampai kanul pas dan nyaman
 Memberi plester pada kedua sisi wajah
8. Face mask
 Meletakkan face mask mulai dari hidung ke arah bawah
 Menyesuaikan masker dengan bentuk wajah
 Mengatur pita elastis di kepala sehingga posisi masker nyaman
9. Cek kanul/face mask setiap 8 jam
10. Mempertahankan level air pada botol humidifier setiap waktu
11. Mengecek jumlah kecepatan aliran oksigen dan program terapi setiap 8
jam
12. Mengkaji membran mukosa hidung dari iritasi (pada nasal kanul) dan
memberi jelly untuk melembabkan membran mukosa jika diperlukan
13. Pada face mask mengkaji kelembaban kulit wajh dari kekeringan
14. Mengevaluasi respon
15. Rapikan alat-alat

D. Tahap Terminasi

1. Mengevaluasi klien
2. Memberikan reinforcmen
3. Kontal untuk kegiatan selanjutnya
4. Cuci tangan
5. Pendokumentasian
   

SOP SUCTION

A. DEFENISI
Suction adalah tindakan penghisapan lendir di jalan napas.

B. TUJUAN
1. Mengeluarkan secret atau cairan pada jalan napas
2. Melancarkan jalan napas

C. INDIKASI
1. Pasien tidak sadar
2. Pasien yang tidak mampu mengeluarkan lendir sendiri

D. PERSIAPAN ALAT
1. Bak instrument berisi: pinset anatomis 2 buah, kasa secukupnya
2. NaCl atau air matang
3. Kanul suction
4. Mesin suction 
5. Tissue
6. Sarung tangan
7. Perlak dan pengalas

E. CARA KERJA
1. Cek program terapi pasien
2. Cuci tangan
3. Siapkan peralatan 
4. Berikan salam dan sapa nama pasien
5. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 
6. Berikan posisi kepala pasien sedikit ekstensi
7. Berikan oksigen 2 – 5 L/m
8. Letakan pengalas di bawah dagu pasien 
9. Gunakan sarung tangan
10. Hidupkan mesin suction, cek tekanan dan botol penampung
11. Masukan kanal suction dengan hati-hati (hidung sekitar 5 cm, mulut
sekitar 10 cm)
12. Hisap lendir dengan menutup lubang kanul, tarik keluar perlahan sambil
memutar (anak-anak sekutar 5 detik, dewasa sekitar 10 detik)
13. Bilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan pasien bernapas
14. Ulangi prisedur suction tersebut sebanyak 3-5 kali 
15. Observasi keadaan umum pasien dan status pernapasannya
16. Observasi secret tentang warna, bau, dan volumenya
17. Evaluasi tindakan yang dilakukan
18. Rapikan pasien dan lingkungan sekitar pasien 
19. Rapikan peralatan yang telah dilakukan
20. Cuci tangan
21. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai