Anda di halaman 1dari 12

RESUME

KEPERAWATAN DASAR

Tentang

KONSEP KEBUTUHAN OKSIGENASI

Dosen Pengampuh : Leni Landundajama, Skep. Ns, Mkep

DISUSUN OLEH:

Nama : Apliana Rambu Kareri Hara

Tingkat :1A

NIM : PO5303203203200658

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PRODI KEPERAWATAN WAINGAPU

TAHUN AJARAN 2020/2021


SOP KONSEP KEBUTUHAN OKSIGENASI

1. MenghitungPernapasan

Pengertian

Menghitung pernapasan merupakan suatu tindakan menghitung jumlah pernapasan


(inspirasi yang diikutiekspirasi) kekuatan dan keteraturan pernapasan dalam satu
menit.

Tujuan

a) Mengetahui keadaan umum pasien


b) Mengetahui jumlah dan sifat pernapasan dalam 1 menit
c) Mengikuti perkembangan penyakit
d) Membantu menegakkan diagnose
e) Mendeteksi dinikelainan penyimpangan yang mungkin muncul

Prosedur

a) Persiapan Alat: Jam dengan jarum detik / stopwatch


b) Persiapan pasien:Berikan penjelasan padaklien,bahwa akan dilakuka
npemeriksaan secara umum.
c) Pelaksanaan Tindakan:
1) Perawat cuci tangan
2) Buka baju / klien bila perlu.
3) Lihat gerakan naik turunnya dada klien, hitung selama satu menit penuh.
4) Perhatikan irama dan kedalaman pernapasan, retraksisianosis, adany aapnoe,
cutis mermorata, apakah klien sedang mendapat oksigen atau tidak dan bila
klien menggunakan ventilator, perhatikan mode ventilator CPAP atau VENT.
5) Catat hasilnya pada formulir pengawasan khusus atau flow sheet.
6) Atur posisi klien senyaman mungkin.
7) Bila ditemukan adanya penyimpangan kolaborasikan dengan dokter.
8) Alat-alat dibersihkan dan dirapihkan.
9) Cuci tangan setelah melakukan tindaka.
10) Dokumentasikan tindakan pada catatan perawat / flow sheet.
2. Memposisikan fowler dan semi fowler
a. fowler
Pengertian
Suatu kegiatan untuk memposisikan pasien setengah duduk atau kepala dinaikkan
Tujuan
a) Membantu mengatasi masalah kardiovaskular atauper nafasan
b) Membantu pasien beraktivitas( makan, minum, membacadll)
c) Menurunkan tekanan intra abdomen
d) Memperlancar uterine drainage pada wanita postpartum

Indikasi

a) Pasiendenganmasalahkardiovaskuler
b) Pasienwanita postpartum untukmemperlancar uterine drainage

PersiapanPasien

Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan tindakan

PesiapanAlat

a) Tempattidur
b) Bantalkecil 2 buah
c) Bantalbiasa 3 buah
d) Handukgulung
e) Footboard / bantalan kaki
f) Sarungtanga

Cara Kerja

a) Memperkenalkan diri
b) Beritahu dan jelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan dilakukan
dan lihat respon klien
c) Dekatkan alat klien
d) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
e) Minta klien untuk memfleksika Nlutut sebelum kepala dinaikkan
f) Naikkan kepala tempa ttidur 150-450 untuk fowler rendah dan 450-900
untuk fowler tinggi
g) Letakan bantal kecil dibawah punggung pada kurva l baljikaadacelah di sana
h) Letakan bantal kecil dibawah kepala klien
i) Letakkan bantal kecil di bawah kaki mulai daril utut sampai tumit
j) Pastikan tidak ada tekanan pada area popletia dan lutu tdalam keaadan fleksi
k) Letakkan gulungan handuk di samping masing-masing paha
l) Topang kaki dengan bantalan kaki
m) Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan jika ada
kelemahan pada klien
n) Dokumentasikan tindakan
b. Semi Fowler

Pengertian

Cara berbaring pasien dengan posisi setengah duduk

Tujuan:

a) Mengurangi sesa knapas


b) Memberikan rasa nyaman
c) Membantu memperlancar keluarny aciran
d) Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan

Di lakukan pada:

1) Pasien sesak napas


2) Pasien pasca bedah, bila keadaan umum pasien baik, atau bila pasien
suahbenar – benar sadar

Persiapan:

 Persiapanalat
1) Sandaran punggung atau kursi
2) Bantal atau balok penahan kaki tempat tidur bila perlu
3) Tempat tidur khusus
 Persiapan pasien, perawat, dan lingkungan
a. Perkenalkan diri anda pada klien, termasuk nama dan jabatan atau peran
dan jelaskan apa yang akan dilakukan.
b. Pastikan identitas klien
c. Jelaskan prosedur dan alas an dilakukan tindakan tersebut yang dapat
dipahami oleh klien
d. Siapkan peralatan
e. Cuci tangan
f. Yakinkan klien nyaman dan memiliki ruangan yang cukup dan
pencahayaan yang cukup untuk melaksanakan tugas
g. Berikan privasi klien

Prosedur

1) Pasien di dudukkan, sandaran punggung atau kursi di letakkan di bawah


atau di ata skasur di bagian kepala, di atur sampai setengah duduk dan di
rapikan. Bantal di susun menurut kebutuhan. Pasien di baringkan kembali
dan pada ujung kakinya di pasang penahan.
2) Pada tempat tidur khusus (functional bed) pasien dan tempa ttidurnya
langsung di atur setengah duduk, di bawah lutut di tinggikan sesuai
3) kebutuhan. Kedua lengan di topang dengan bantal.
4) Pasien di rapikan.

Hal-hal yang harus di perhatikan:

1) Perhatikan keadaan umum pasien


2) Bila posisi pasien berubah, harus segera di betulkan
3) Khusus untuk pasien pasca bedah di larang meletakkan bantak di bawah
perut.
4) Ucapkan terimakasih atas kerjasama klien
5) Dokumentasikan hasil prosedur dan toleransi klien pada format yang tepat

3. Mengumpulkan Sputum Untuk Pe meriksaan


Pengertian
Merupakan pemeriksaan dahak yang dikumpulkan dalam 2 hari kunjungan yang
berurutan berupa Sewaktu Pagi waktu Sputum dikumpulkan untuk pemeriksaan
dalam mengidentifikasi organisme patogenik dan menentukan apakah terdapa tsel-sel
malign aatau tidak.).

Tujuan
Sebagai acuan dalam menentukan langkah – langkah untuk menunjang suatu
diagnosis TB Paru pada pasien suspek TB Paru dan menentukan potensi penularan TB
serta Sebagai follow up pengobatan pasien TB

Alat dan bahan


Alat yang diperlukan
a) Pot dahak sesuai standard laboratorium
b) Stiker/spidol
c) Form TB 05/TB 05 MDR

Langkah-langkah

1) Petugas mencuci tangan pertama kali saat kontak dengan pasien


2) Petugas menyiapkan alat yang diperlukan
a. Siapkan pot dahak steril
b. Beri identitas pada badan pot dahak: tulisiden+taspasien dan tambah
kantulisanse waktu pada pot dahak yang diambil sewaktu dan tambah
kantulisan pagi pada pot yang diambil dahaknya pada waktu pagi
hari.Stiker/tulisanditempelkan pada badan pot jangan pada tutup pot
c. Tulis identitas pasien dan tanggal pengambilan dahak pada form TB
05/TB05 MDR
3) PersiapanPasien
a. Beritahu pasien tentangpen+ngnyamendapa tkandahak yang berkualitas
untuk menentuka npenyakitnya
b. Anjurkan pasien untuk berdahak dalam keadaan perut kosong dan
membersihkan rongga mulut dengan berkumur air bersih
c. Dahak merupakan bahan infeksius maka anjurkan pasien untuk berhadak
saat berdahak dan mencuci tangan dengan sabun
4) Pengambilan dahak untuk diagnosis TB adalah 3 kali (S-P-S) yaitu Sewaktu-
Pagi
5) Cara pengumpulan dahak yang baik:
a. Kumur- kumur dengan air bersih sebelum mengeluarkan dahak
b. Bila menggunakan gigi palsu dilepaskan terlebih dahulu
c. Tarik napas dalam 2-3 kali
d. Buka tutup pot dekatkan kemulut,berdahak dengan kuat dan ludahkan
kedalam pot
e. Setelah selesai berdahak tutup rapat pot dahak tersebut
f. Segera cuci tangan dengan air dan sabun
6) Pasien melakukan pengumpulan dahak di ruangan pengumpulan dahak
7) Apabila ternyata dahak memenuhi syarat pemeriksaan seperti air liur atau
volume kurang,pasien diminta berdahak lagi
8) Apabila pasien kesulitan mengeluarkan dahak pasien dapat diberikan
ekspektoran OBH atau Gliserol Guayacolas sehari sebelum pengeluaran dahak
dan anjurka nminum banyak
9) Pasien dianjurkan olahrag aringan seperti lari kecil/petugas melakukan
tepukan ringan dengan kedua telapak tangan pada punggung pasien selama 3-5
menit
10) Selanjutnya pasien berdahak seperti butir 4 diatas
11) Cara menilai dahak secara makroskopik
12) Lakukan penilaian terhadap dahak pasien tanpa membuka tutup pot melalui
dinding pot yang transpar
13) Hal yang harus diama adalah volume 3-5 ml
14) Setelah menilai kualitas dahak air dan sabun
15) Dahak dibawa untuk diperiksa di laboratorium disertai dengan TB 05/TB 05
MDR
16) Petugas mencatat dahak dalam rekam medis
17) Petugas merapikan alat
18) Setelah selesaikan dalam petugas harus mencuci tangan dengan air dan sabun.

4. Memberi kanoksigen nasalkanul


a. Pengertian
Menurut Suparmidalam Liberty (2018), nasal kanul adalah alat sederhana yang
sering digunakan untuk menghantarkan oksigen. Pemberian O2 sistem aliran
rendah ini ditujukan untuk klien yang memerlukan O2 tetapi masih mampu
bernafas dengan pola pernafasan normal, misalnya klien dengan Volume Tidal
500 ml dengan kecepatan pernafasan 16– 20 kali permenit dengan kecepatan
aliran 1–6 liter/menit serta konsentrasi 22–44%, dengan cara memasukkan selang
yang terbuat darip lastik kedalam hidung hany aberkisar 0,6–1,3 cm dan
mengaitkannya di belakang telinga (Kusnanto,2016).
b. Tujuan Pemberian Oksigenasi Dengan Nasal Kanul
Tujuan pemberian oksigenasi dalam untuk mempertahankan dan memenuhi
kebutuhan oksigen (Rahayu&Harnanto, 2016)
c. Manfaat Pemberian Oksigenasi Nasal Kanul
Pemberian O2 stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur, mudah
memasukkan kanul disbanding kateter, klien bebas makan, bergerak, berbicara,
lebih mudah ditolerir k lien dan nyaman.
d. Alat Dan Bahan Pemberian Oksigen Nasal Kanul
1) Tabung oksigen (O2) lengkap dengan manometer
2) Pengukur aliran flow meter dan humidifier.
3) Kanul nasal.
4) Selang oksigen.
5) Plester / pita.
e. Prosedur Pelaksanaan Pemberian Oksigen Nasal Kanul
Langkah-langkah:
a) Tahap prainteraksi:
1) Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien.
2) Cuci tangan.
3) Siap kanalat.
b) Tahap orientasi:
1) Beri salam, panggil klien dengan Namanya
2) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
3) Beri kesempatan pada klien untuk bertanya.
c) Tahapkerja:
1) Bantu klien pada posisi semi fowler jika memungkinkan, untuk
memberikan kemudahan ekspansi dada dan pernafasan lebih mudah.
2) Pasang peralata noksigen dan humidifier.
3) Nyalaka noksigenasi dengan aliran sesuaia dvis.
4) Periksa aliran oksigen pada selang.
5) Sambung nasal kanul dengan selang oksigen.
6) Pasang nasal kanul pada hidung.
7) Letakkan ujung kanul kedalam lubang hidung dan selang sertakaitkan
dibelakang telinga atau mengelilingi kepala. Yakinkan kanul masuk
lubang hidung dan tidak kejaringan hidung.
8) Plester kanul pada sisi wajah, selipkan kasa di bawah selang pada tulang
pipi untuk mencega hiritasi.
9) Kaji respon klien terhadap oksigen dalam 15-30 menit, seperti warna,
pernafasan, gerakan dada, ketidak nyamanan dan sebagainya.
10) Periksa aliran dan air dalam humidifier dalam 30 menit.
11) Kaji klien secara berkala untuk mengetahui tandak linik hypoxia, takhik
ardi, cemas, gelisah, dyspnoe dan sianosis.
12) Kaji iritasi hidung klien. Beri air / cairan pelumas sesuai kebutuhan
untuk melemaskan mukosa membran.
13) Catat permulaan terapi dan pengkajian data.
d. Tahap terminasi:
1) Evaluasi hasil / respon klien.
2) Dokumentasikan hasilnya.
3) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya.
4) Akhiri kegiatan, membereskan alat-alat.
5) Cuci tangan
.
5. Melatih Nafas Dalam

Pengertian

Merupakan latihan pernapasan dengan tehnik bernapas secara perlahan dan dalam,
menggunakan otot diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan
dan dada mengembang penuh.
Tujuan
a) Untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien serta mengurangi
kerja pernapasan
b) Meningkatkan inflasi alveolar maksimal, relaksasi otot dan menghilangkan
anietas
c) Mencega hpolaaktifitasotot pernapasan yang tidak berguna, melambatkan
frekuensif pernafasan, mengurangi udara yang terperangkap serta mengurangi
kerja bernafas Indikasi dan Kontra indikasi

Prosedur

a) Persiapan alat: Bantal sesuai kebutuhan dan kenyamanan klien, Tempa ttidur
IGD
Dengan pengaturan sesuai, kenyamanan klien, Tissue, Bengkok
b) Persiapan klien: kontrak topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan latihan
nafas/ deep breathing exercise
c) Persiapan lingkungan: ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, jaga
privacy klien

Pelaksanaan

a) Mencuci tangan sesuai dengan prosedur.


b) Mengidentifikasi status pasien yang hemodinamik stabil, pasien CHF NYHA II
dan III
c) Melakukan pemeriksaan terhadap status pernapasan.
d) Mengidentifikasi klien tidak dalam kondisi nyeri berat, sesak nafas berat dan
emergency.
e) Memastikan klien dalam kondisi sadar dan dapat mengikuti perintah dengan
baik.
f) Mengatur posisi klien berbaring di atas tempat tidur kepala lebih tinggi, bila
memungkinkan dengan posisi semi fowler atau fowler/duduk.
g) Mengatur posisi bantal sesuai kebutuhan untuk kenyamanan klien.
h) Apabila terdapat akumulasi sekret. Mengajarkan batuk efektif (dengan menarik
nafas dalam dan secara perlahan melalui hidung dan mulut, tahan 1-5 hitungan,
kemudian mulai batuk dengan hentakan lembut, tamping dahak pada bengkok).
Bila perlu suction sesuai indikasi untuk membantu mengeluarkan secret dari
jalan nafas bawah.
i) Mengajarkan klien menghirup nafas secara perlahan dan dalam melalui mulut
dan hidung, sampai perut terdorong maksimal/mengembang. Menahan nafas 1-6
hitungan, selanjutnya menghembuskan udara secarah melalui mulut dengan bibir
terkatup secara perlahan.
j) Meminta klien untuk melakukan latihan secara mandiri dengan 30 kali latihan
nafas dalam selama 30 menit dengan diselingi istirahat 30 menit. Latihan
dilaksanakan sebanyak 6 kali sehari pada siang hari selama 4 hari. Setiap latihan
dibagi dalam 3 fase masing-masing selama 10 menit sesuai toleransi klien
dengan jeda batuk efektif.
k) Melakukan pengawasan keteraturan kemampuan latihan serta antisipasi terhadap
toleransi kemampuan dan perkembangan kondisi klien.
l) Melakukan pemeriksaan status pernapasan.
m) Membereskan alat dan mencuci tangan sesuai prosedur. Melaksanakan
dokumentasi tindakan

6. Melatih Batuk Efektif


Pengertian
Latihan mengeluarkan secret yang terakumulasikan dan mengganggu di saluran nafas
dengan cara dibatukkan
Tujuan
a) Membebaskan jalan nafas dari akumulasi secret
b) mengeluarkan sputum untukpemeriksaan diagnostic laboraturium
c) mengurangi sesak nafas akiba takumulasisecret.

Kebijakan

a) klien dengan gangguan saluran nafas akibat akumulasi secret


b) pemeriksaan diagnostic sputum di laboraturium PETUGAS Perawat

Peralatan

a) tempat sputum
b) Tissu
c) Stestoskop
d) Hanscoon
e) Masker
f) Air putihhangatdalamgelas
Prosedur peralatan

 Tahap prainteraksi
a) Mengecek program terapi
b) Mencucitangan
c) Menyiapkanalat
 Tahap orientasi
a) Memberikan salam dan nama klien
b) Menjelaskan tujuan dan sapa nama klienTahap kerja
 Tahap Kerja
a) Menjaga privasi klien
b) Mempersiapkan klien
c) Meminta klien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di perut
d) Melatih klien tuberculosis melakukan napas perut (menarik napas dalam melalui
hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
e) Meminta klien tuberculosis merasakan mengembangnya perut
f) Meminta klien tuberculosis menahan napas hingga 3 hitungan
g) Meminta klien tuberculosis menghembuskan napas perlahan dalam 3 hitungan
(lewatmulut, bibir seperti meniup)
h) Meminta klien tuberculosis merasakan mengempisnya perut
i) Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan penderita tuberculosis bila
duduk atau di dekat mulut bila tidur miring)
j) Meminta penderita tuberculosis untuk melakukan napas dalam 2 kali, pada
inspirasi yang ketigatahan napas dan batukkan dengan kuat
k) Menampung lender ditempat pot yang telah disediakan tadi

Anda mungkin juga menyukai