Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR RELAKSASI NAFAS DALAM dan BATUK EFEKTIF

RELAKSASI NAFAS DALAM


Pengertian
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini
perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat
(menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan.
Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan
ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer & Bare, 2002).

Tujuan
tujuan teknik relaksasi napas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara
pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stress baik
stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan.
Prosedur teknik relaksasi napas dalam menurut Priharjo (2003)
Bentuk pernapasan yang digunakan pada prosedur ini adalah pernapasan diafragma yang
mengacu pada pendataran kubah diagfragma selama inspirasi yang mengakibatkan pembesaran
abdomen bagian atas sejalan dengan desakan udara masuk selama inspirasi. Adapun langkah-
langkah teknik relaksasi napas dalam adalah sebagai berikut :
1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Usahakan tetap rileks dan tenang
3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan
1,2,3.
4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan
bawah rileks
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-
lahan
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8. Usahakan agar tetap konsentrasi atau mata sambil terpejam
9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
11. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
12. Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal dan cepat.

Prosedur pelaksanaan
1) Tahap pra interaksi
a. Verifikasi datasebelumnya
b. Mengidentifikasi pasien dengan tepat (nama, nomor kamar)
c. Mencuci tangan
d. Mendekatkan alat ke dekat pasien

2) Tahap orientasi
a. Mengucapkan salam, menyapa nama pasien dan memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien

3) Tahap kerja
a. Menjaga privacy.
b. Mengajak pasien berdo`a (membaca basmalah).
c. Mengatur posisi yang nyaman bagi pasien dengan posisi setengah duduk di tempat tidur, di
kursi atau dengan lying position (posisi berbaring) di tempat tidur dengan satu bantal.
d. Memfleksikan lutut pasien untuk merilekskan otot abdomen.
e. Tempatkan satu atau dua tangan pada abdomen, tepat di bawah tulang iga.
f. Tarik nafas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap tertutup, hitung sampai 3 selama
inspirasi.
g. Konsentrasi dan rasakan gerakan naiknya abdomen sejauh mungkin, tetap dalam kondisi
rileks dan cegah lengkung pada punggung. Jika ada kesulitan menaikkan abdomen, ambil
nafas secara cepat, nafas kuat lewat hidung.
h. Kemudian hembuskan lewat bibir seperti meniup dan ekspirasi secara perlahan dan kuat,
sehingga terbentuk suara hembusan tanpa menggembungkan pipi.
i. Konsentrasi dan rasakan turunnya abdomen dan kontraksi dari otot abdomen ketika ekspirasi.
Hitung sampai 7 selama ekspirasi.
j. Gunakan latihan ini setiap kali merasakan nafas pendek dan tingkatkan secara bertahap
selama 5-10 menit, 4 kali dalam sehari. Latihan teratur akan membantu pernafasan tanpa
usaha. Latihan ini dapat di lakukan dalam posisi duduk tegap, berdiri maupun berjalan.

4) Tahap terminasi
a. Mengevaluasi tindakan yang di lakukan
b. Merapikan pasien dan lingkungan
c. Mengajak pasien berdo`a
d. Berpamitan dengan pasien
e. Mencuci tangan
f. Mencatat kegiatan kedalam lembar catatan keperawatan

BATUK EFEKTIF

Pengertian
Mengeluarkan secret yang terakumulasi dan mengganggu di saluran nafas dengan cara di
batukkan.
Tujuan :
a. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi secret
b. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laborat
c. Mengurangi sesak nafas karena akumulasi secret
Di lakukan pada :
a. Pasien dengan gangguan saluran nafas akibat akumulasi secret
b. Pasien yang akan di lakukan pemeriksaan diagnostik sputum
c. Pasien setelah menggunakan bronkodilator
Persiapan alat :
a. Kertas tissue
b. Bengkok
c. Perlak dan pengalas
d. Handuk
e. Sputum pot berisi desinfektan / lisol 2-3%
f. Cepuk sputum untuk pemeriksaan diagnostik (jika di perlukan)

Prosedur pelaksanaan
1) Tahap pra interaksi
a. Verifikasi datasebelumnya
b. Mengidentifikasi pasien dengan tepat (nama, nomor kamar)
c. Mencuci tangan
d. Mendekatkan alat ke dekat pasien
2) Tahap orientasi
a. Mengucapkan salam, menyapa nama pasien dan memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
3) Tahap kerja
a. Menjaga privacy.
b. Mengajak pasien berdo`a (membaca basmalah).
c. Memasang perlak, pengalas di pangkuan pasien dan handuk pada dada.
d. Memberikan obat bronkodilator (bila di programkan).
e. Meminta pasien menarik nafas dalam lewat hidung dan menelan nafas untuk
beberapa detik.
f. Meminta pasien batuk 2 kali, batuk pertama untuk melepaskan mucus dan batuk
kedua untuk mengeluarkan secret. Bila pasien merasa nyeri dada, pada saat batuk
tekan dada dengan bantal.
g. Menampung secret pada sputum pot yang berisi lisol.
h. Membersihkan sekitar mulut dengan tissue.
4) Tahap terminasi
a. Mengevaluasi tindakan yang di lakukan
b. Merapikan pasien dan lingkungan
c. Mengajak pasien berdo`a kepada Allah dan membaca Hamdallah
d. Berpamitan dengan pasien
e. Membereskan alat dan mengembalikan ke tempat semula
f. Mencuci tangan
g. Mencatat kegiatan kedalam lembar catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai