Anda di halaman 1dari 1

Komplikasi:

Komplikasi metabolik: ketoasidosis SLKI: Intergritas Kulit/Jaringan L.14125


diabetik, HHNK Kriteria hasil:
Komplikasi mikrovaskuler kronik Kerusakan lapiran kulit menurun
(penyakit ginjal, mata), dan Etiologi Nyeri menurun
neuropati Faktor genetik Area luka operasi membaik
Infeksi virus SIKI: PerawatanLuka
Komplikasi makrovaskuler: MCI, Kerusakan antibodi Observasi:
stroke, penyakit vaskuler perifer Pengrusakan imunologik
Monitor karakteristik luka
Monitor tanda-tanda infeksi
Kekebalan tubuh menurun Terapeutik :
Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
Kerusakan sel beta Bersihkan dengan cairan NacL atau pembersih nontoksik
Diabetes mellitus merupakan suatu Bersihkan jaringan nekrotik
kumpulam gejala yang timbul Berikan salep yang sesuai ke kulit /lesi
akibat adanya peningkatan kadar Ketidakseimbangan produksi insulin Pasang balutan sesua i jenis luka
glukosa darah karena kekurangan pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
Neuropati sensori perifer
insulin baik absolut maupun relatif. Ganti balut sesuai dengan jumlah eksudat dan drainase
Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien
Gula dalam darah tidak dapat Berikan vitamin dan mineral
dibawa masuk dalam sel Klien tidak merasa sakit Edukasi:
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
DIABETES Nekrosis ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
Hiperglikemia Anabolisme protein menurun
MELLITUS luka Kolaborasi:
Kolaborasi prosedur debridement
Ganggren Kolaborasi pemberian antibiotic
Ketidakstabilan Batas Viskositas darah Syok
kadar glukosa darah melebihi meningkat hiperglikemik
ambang Gangguan integritas kulit/jaringan
ginjal
Aliran darah lambat Koma
SLKI: Kestabilan Kadar Glukosa Darah L.03022 diabetik
Kriteria hasil: Ulkus DM Debridement Nyeri Akut
Kadar glukosa dalam darah embaik Glukosuria
Lelah/lsu menurun
SIKI: Manajemen Hiperglikemi Iskemik
Observasi:
Kehilangan kalori SLKI: Tingkat Nyeri L.08066
Dieresis osmotik jaringan Kriteria hasil:
Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemi
Monitor kadar glukosa darah Keluhan nyeri menurun
Monitor tanda dan gejala hiperglikemia Sel kekurangan bahan Ketidakefektifan perfusi Klien mampu menggunakan teknik non-farmakologis
Terapeutik: Poliuri retensi urin untuk metabolisme jaringan perifer SIKI: Manajemen Nyeri
Konsultasikan dengan medis jika tanda dan gejala
Observasi :
hiperglikemia tetap ada atau memburuk
Edukasi: Kehilangan elektrolit dalam sel Merangsang hipotalamus Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara
mandiri Identifikasi skala nyeri
Ajarkan pengelolaan diabetes Dehidrasi Pusat lapar dan haus Polidipsi Ketidakseimbanga Identifikasi respon nyeri non verbal
Kolaborasi: Polifagi nutrisi kurang dari
Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
kebutuhan
Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Risiko Syok
Monitor efek samping penggunaan analgetik
SUMBER Analgetik :
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil, Edisi Edukasi :
1. Jakarta: DPP PPNI.
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Wijaya, A.S & Putri, Y.M. (2013). Keperawatan Medical Bedah 2, Keperawatan dewasa
teori dan contoh askep. Yogyakarta: Nuha Medika. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai