BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Sembilan puluh persen dari kasus
atau gangguan sekresi insulin. DMT2 secara klinis muncul ketika tubuh tidak
dan insiden penyakit ini terus meningkat, baik di negara industri maupun
1
2
penderitaan individu dan kerugian ekonomi yang luar biasa. Diabetes melitus
tipe 2 (DMT2) meliputi lebih 90% dari semua populasi diabetes. Prevalensi
DMT2 pada bangsa kulit putih berkisar antara 3-6% pada populasi dewasa.
336 juta orang di seluruh dunia mengidap DMT2 dan penyakit ini terkait
dengan 4,6 juta kematian tiap tahunnya, atau satu kematian setiap tujuh detik.
M
U
Penyakit ini mengenai 12% populasi dewasa di Amerika Serikat dan lebih
K
K
A
dari 25% pada penduduk usia lebih dari 65 tahun.
Y
A
World Health Organization (WHO) D memprediksi kenaikan jumlah
S
penyandang DM di Indonesia dariE8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar
H
T International Diabetes Federation (IDF)
21,3 juta pada tahun 2030.
E
B
memprediksi adanya kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 9,1
S
E
IK
juta pada tahun 2014 menjadi 14,1 juta pada tahun 2035. Berdasarkan data
T
S 2014, Indonesia menempati peringkat ke-5 di dunia, atau naik dua
dari IDF
provinsi DKI Jakarta 3,4% dan terendah pada provinsi Nusa Tenggara Timur
dengan diabetes nelitus sebesar 2,6% meningkat pada tahun 2018 menjadi
3,1% (Kemekes RI, 2018). Menurut Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Hasil
3
adalah penyakit terbanyak nomer 4 di DIY pada tahun 2017 dengan jumlah
8.321 kasus.
yang mahal karena penderita harus selalu bergantung pada obat sepanjang
menimbulkan efek samping yang cukup besar. Oleh karena itu, penderita
M
diabetes melitus harus memilih suatu pengobatan alternatif dengan biaya yang
U
K
lebih murah dengan khasiat yang tidak berbeda jauhK
dengan obat sintetis yang
A
diharapkan bisa membantu untuk mengontrol Y gula darah. Salah satu alternatif
A
D obat tradisional dari tanaman alam,
pengobatan tersebut adalah penggunaan
S
selain karena lebih murah dan Emudah didapatkan. Beberapa tanaman yang
H
T
E
dapat dimanfaatkan diantaranya buah naga merah dan buah apel Romebeauty.
B
S
E dan buah apel Romebeauty sangat mudah didapatkan di
Buah naga merah
IKmaupun di toko-toko buah. Selain itu untuk harganya masih bisa
T
supermarket
S
dijangkau masyarakat kelas bawah. Kandungan gula dalam buah naga
sangatlah sedikit, sehingga buah ini masih sangat aman bagi penderita DM.
yaitu kaya serat dan antioksidan. Buah naga dapat menjadi penyeimbang
kadar gula darah karena buah ini mengandung berbagai macam antioksidan
Serat adalah karbohidrat kompleks yang banyak terdapat pada dinding sel
tanaman, yang terdiri dari ligin, selulosa, hemiselulosa yang tidak dapat
dicerna oleh enzim-enzim pencernaan dan tidak dapat diserap oleh saluran
untuk memilih makanan yang tepat agar kadar glukosa darahnya tetap
Buah apel Romebeauty yang dapat digunakan sebagai terapi non farmakologi
untuk menurunkan kadar gula darah telah dibuktikan melalui penelitian yang
pucat serta pusing. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra
bagi sebagian masyarakat dengan ekonomi pas-pasan. Oleh karena itu, perlu
6
adanya suatu pengobatan alternatif dengan biaya yang lebih murah dengan
khasiat yang tidak berbeda jauh dengan obat sintetis yang bisa membantu
Sleman, data penderita diabetes pada tahun 2019 terdapat 1436 orang dan
pada bulan Agustus tahun 2020 terdapat 631 orang yang memeriksakan
B. Rumusan Masalah
Jus Buah Naga Merah dan Jus apel Romebeauty Terhadap Kadar Glukosa
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui adakah perbedaan efektivitas jus buah naga merah dan jus
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
dan jus apel Romebeauty untuk mengurangi kadar glukosa darah dan
dapat digunakan sebagai terapi pengobatan agar lebih efektif dan efisien.
8
M efektifitas
menambah wacana kepustakaan mengenai perbandingan
U
K pada pasien DM
pemberian jus buah naga dan jus buah apel rome beauty
K
type 2. A
Y
4. Bagi Peneliti Selanjutnya A
D
Sebagai dasar refrensi bagiE
S
penelitian lain untuk melakukan penelitian
H
selanjutnya mengenaiTjenis buah yang lain yang dapat menurunkan
E
diabetes melitus B
tipe 2
S
5. E
Bagi Responden
IK
T tambahan informasi bahwa jus buah naga merah dan jus buah
Sebagai
S
Romebeauty dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan tradisional
Tebel 1.
Keaslian Penelitian
M
U
K
K
No Peneliti Judul Metode A
YHasil Persamaan Perbedaan
1. Linda Dewi Pengaruh Pemberian Jus Jenis penelitian A
Pemberian jus buah 1. Variabel bebas 1. Jenis penelitian
Lestari Buah Naga Merah adalah Quasi- Dnaga merah adalah Jus adalah “Quasi-
S
(2018) (Hylocereus Polyhrizus) eksperimental E didapatkan Buah Naga Experimental
H
Terhadap Kadar Gula T
dengan rancangan penurunan gula Merah Design” dengan
E
Darah Pasien Diabetes BGroup
One darah yang 2. Variabel rancangan “One-
Melitus Tipe II DI Wilayah Sprettest-Posttest signifikan dengan terikat adalah Group Pretest-
E
IK
Kerja Puskesmas S.Parman Time Series nilai p (0,000) ada kadar glukosa posttest Time Series
Banjarmasin T Design. pengaruh nilai kadar darah Design”.
S
gula darah pretest 2. Jumlah responden
dan postest pada 15 orang
pasien diabetes
melitus tipe II di
9
No Peneliti Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan
wilayah kerja
Puskesmas
S.Parman
Banjarmasin
2. Sri Hananto Perbedaan Efektivitas Jenis penelitian Hasil uji statistik 1. Variabel bebas 1. Jenis penelitian
Ponco Pemberian Jus Tomat adalah Quasi- sesudah intervensi
Madalah jus adalah “Quasi
U
Nugroho, (Solanium lycopersicium) eksperiment menggunakan K
t-test buah naga Eksperimen”
K
Yunita Dwi dan Jus Buah Naga dengan rancangan A
independent merah dengan Pendekatan
Puji (2019) (Hylocereus polyrhizius) Two Group
Y
menunjukkan 2. Variabel “One-Group
A
Terhadap Penurunan Kadar Pretest-Postest Dnilai p=0,034 terikat adalah Pretest-posttest
Gula Darah Pada Pasien Design denganE
S (p<0,05). Hal ini kadar gula Design”.
Penderita Diabetes Melitus H 30
jumlah sampel dapat disimpulkan darah 2. Teknik
T
Di Puskesmas Babat orang.EData di ada perbedaaan pengambilan
B
Kabupaten Lamongan
Skumpulkan dengan efektifitas diantara sampel
E kuesioner dan keduanya, menggunakan
IK
T observasi, di uji pemberian jus buah Random Sampling
S dengan uji t-test naga lebih efektif dan di peroleh 30
independent dan dibandingkan orang
uji paired t-test dengan jus tomat
dengan masing-
10
No Peneliti Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan
masing rerata 63,47
dan 48,14 poin.
3. Eko Winarno Efektifitas Jus Buah Naga Jenis penelitian Terdapat perbedaan 1. Variabel bebas 1. Jenis penelitian
(2018) dan Jus Buah Alpukat adalah Quasi- yang bermakna adalah Jus adalah “Quasi-
Terhadap Penurunan Gula eksperimental antara kadar glukosa buah Naga Experimental
Darah Pada Penderita Design dengan darah sebelum dan
M
2. Variabel Design” dengan
U
Diabetes Melitus Di rancangan Pretest- K
sesudah pemberian terikat adalah rancangan “
K
Puskesmas Krompol Posttest. Sample AUntuk
intervensi. kadar gula Pretest-posttest”.
Kecamatan Bringin berjumlah 32
Y
rerata di kelomok darah 2. Teknik
A
Kabupaten Ngawi. responden ang Djus buah naga 24,19 3. Sampel pengambilan
dibagi menjadiE
S mmHg, sedangan
16 berjumlah 32 sampel
Hbuah jus buah alpukat
kelompok jus orang menggunakan
T
naga E
dan 16 adalah 8,81 mmHg. Simple Random
B
Skelompok jus Berdasarkan hasil Sampling
E alpukat penelitian terdapat
IK
T perbedaan pada
S kedua kelompok
sangat banyak yang
artinya pemberian
jus buah naga sangat
11
No Peneliti Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan
mempengaruhi
terhadap penurunan
gula darah pada
penderita diabetes.
4. Sulis Stiyani, Penerapan Buah Apel Penelitian setelah dilakukan 1. Variabel bebas 1. Jenis penelitian
(2019) Romebeauty Terhadap menggunakan penerapan konsumsi
Madalah Buah adalah “Pre-
U
Penurunan Kadar Gula moetode deskriptif buah apel K Apel Experimental
K
Darah Pada Penderita dengan A 3 kali
Romebeauty Romebeauty Design” dengan
Diabetes Melitus pengukuran kadar
Y
sehari selama 7 hari 2. Variabel rancangan “One-
A
gula sewaktu dan Dberturut-turut terjadi terikat kadar Group Pretest-
S penurunan kadar
E
lembar observasi gula darah posttest Design”.
H gula darah sewaktu 2. Teknik
T
E pada kedua pengambilan
B
S responden. sampel
E Penurunan terjadi menggunakan
IK
T dari kadar buruk Random Sampling
S menjadi kadar 3. Jumlah responden
sedang. Kadar gula 30 orang
darah sewaktu Ny. J
teradi penurunan
12
No Peneliti Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan
dari kadar 249 mg/dl
menjadi 149 mg/dl,
sedangkan Tn. I dari
kadar 210 mg/dl
menjadi 177 mg/dl.
Rata- rata penurunan
M
U
pada kedua K
K
Aadalah
responden
66,5.
Y
A
5. Harmayetty, Buah Apel (Romebeauty) Jenis penelitian DAda efek apel 1. Variabel bebas 1. Jenis penelitian
Yulis Setya Menurunkan Kadar Gula adalah Quasi- E
S konsumsi kadar gula adalah Buah adalah “Quasi-
Dewi, Dwi Darah Pada Pasien H
eksperimental darah dengan Paired Apel Rome Experimental Non-
T
Astutik Diabetes Melitus E t-Test (p = 0,000) Beauty randomized
B
(2006)
S untuk kadar glukosa 2. Teknik Control Group
E darah sebelum dan pengambilan Pre–Post test
IK
T sesudah intervensi sampel Design”
S pada kelompok menggunakan 2. Sampel berjumlah
perlakuan, dan (p = Puspossive 14 responden
0,100) untuk kadar sampling
glukosa darah
13
No Peneliti Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan
sebelum dan 3. Variabel
sesudah intervensi terikat kadar
pada kelompok gula darah
kontrol.
M
U
K
K
A
Y
A
D
S
E
H
T
E
B
S
E
IK
T
S
14
M
U
K
K
A
Y
A
D
S
E
H
T
E
B
S
E
IK
T
S