s DM, PENUNJANG NAAN Stroke Non Hemoragik adalah jenis stroke 1. Kelumpuhan dan Adanya penyumbatan aliran Penyakit 1. CT Scan kelemahan 1. Terapi yang terjadi ketika pembuluh darah di leher Embolisme atau otak mengalami penyumbatan. darah ke otak oleh jantung, 2. Angiografi 2. Penurunan trombolitik (Tpa, Penyumbatan dapat disebabkan oleh thrombus obesitas Serebral penglihatan alteplase dalam 3 “pembentukan gumpalan di dalam pembuluh merokok 3. EEG 3. Deficit kognitif dan jam pertama Berkembang menjadi Embolus berjalan darah otak atau leher, yang disebut 4. Fungsi Lumbal Bahasa sesudah awitan aterosklerosis pada dinding menuju arteri serebral trombosis pergerakan bekuan darah dari 5. MRI (Pricilla, 4. Pelo/disastri gejala) pembuluh darah melalui arteri karotis 2016) 5. Kerusakan nervous 2. Terapi bagian lain tubuh seperti jantung ke otak Penimbunan yang disebut emboli, atau penyempitan kranialis antikoagulan lemak/kolestrol arteri yang parah di atau mengarah ke otak, 6. Inkontinensia urin (Heparin, Arteri Terjadi bekuan darah yang meningkat warfarin) yang disebut stenosis (Susan, 2016). (Mubarak, 2015) tersumbat pada arteri dalam darah (Kowalak, 2013) KOMPLIKASI 1. Berhubungan Berkurangnya dengan darahimmobilisasi ke Terjadi iskemik dan Pembuluh darah a. Infeksi pernafasan area thrombus infark pada jaringan otak menjadi kaku b. Nyeri pada daerah tekan c. Konstipasi d. Tromboflebitis STROKE NON HEMORAGIK 2. Berhubungan dengan mobilisasi a. Nyeri pada daerah punggung SIKI: Dukungan Perawatan Diri (1.11348) b. Dislokasi sendi Observasi 3. Proses metabolisme Berhubungan di dengan kerusakan otak Kelemahan nervus V, Penurunan kekuatan - Monitor tingkat kemandirian otak terganggu a. Epilepsy VII, IX, XII otot - Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, b. Sakit kepala berpakaian, berhias, dan makan Penurunan suplai(Wijaya c. Kraniotomi darah & Putri, Penurunan otot Kelemahan fisik Terapeutik dan O2 ke otak 2013) mengunyah - Sediakan lingkungan yang terapeutikk - Siapkan keperluan pribadi MK: Pemantauan Tekanan Intrakranial MK: Resiko Perfusi (1.06198) MK: Gangguan MK: Gangguan MK: Defisit SLKI: Perawatan Diri (L.11102) Serebral Tidak Efektif (D.0017) Menelan Mobilitas Fisik Perawatan Diri 1. Kemampuan mandi cukup Observasi (D.0063) (D.0054) (D.0063) 2. Kemampuan mengenakan pakaian cukup - Monitor peningkatan TD - Monitor penurunan kesadaran SIKI: Dukungan Perawatan Diri 3. Kemampuan ke toilet cukup makan/minum (I.11351) MK: Dukungan 4. Minat melakukan perawatan diri cukup Terapeutik MK: Mobilitas Fisik Observasi - Pertahankan posisi kepala dan leher Mobilitas (D.05173) (L.05042) - Identifikasi diet yang dianjurkan netral SUMBER - Monitor kemampuan menelan Observasi 1. Pergerakan - Atur intervensi pemantauan sesuai Kowalak, J. P., Welsh, W., & Mayer, B. (2013). Buku ajar patofisiologi. Jakarta: EGC. Terapeutik - Identifikasi adanya ektermitas cukup kondisi Mubarak, I.W., et al. (2015). Buku ajar ilmu keperawatan dasar (Buku 1). Salemba - Atur posisi yang nyaman nyeri atau keluhan fisik meningkat Medika: Jakarta. - Lakukan oral hygiene - Identifikasi toleransi 2. Rentang gerak ROM PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator - Berikan MK: bantuan makan dan(L.02014) Perfusi Serebral minum sesuai fisik melakukan cukup meningkat Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI. tingkat kemandirian pergerakan 3. Nyeri cukup menurun PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan 1. Kognitif cukup Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI Teraputik 4. Kecemasan cukup 2.SLKI: Status Gelisah Menelan cukup (L.06052) menurun PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil, Edisi - Fasilitasi aktivitas menurun 1. Nilai 3. Reflek menelan rata-rata cukupdarah tekanan meningkat membaik 1. Jakarta: DPP PPNI. mobilisasi dengan alat 5. Kelemahan fisik 2. Usaha menelan cukup meningkat 4. Tekanan darah membaik cukup menurun Wijaya, A.S & putri, Y.M. (2013). Keperawatan Medical Bedah 2, Keperawatan dewasa bantu (pagar tempat 3. Produksi saliva cukup membaik tidur) teori dan contoh askep. Yogyakarta: Nuha Medika.