Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN DAN RESUME

KEPERAWATAN PADA TN. P DENGAN HIPERGLIKEMIA DI IGD


RUMAH SAKIT TENTARA WIRA BHAKTI TAMTAMA SEMARANG

Disusun Oleh :
Evlin Nurul Aeni (1901009)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES KARYA HUSADA SEMARANG


TAHUN AJARAN 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2016, Diabetes mellitus adalah suatu
penyakit kronis dimana organ pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau ketika tubuh
tidak efektif dalam menggunakannya.
Hiperglikemia adalah kadar gula darah yang tinggi dengan nilai lebih dari normal
dikarenakan tubuh tidak memproduksi insulin atau insulin tidak bekerja dengan baik (Hess-
Fischl, 2016).
Diabetes Melitus adalah penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah
akibat gangguan sekresi insulin dan penyakit kronis yang kompleks yang ditandai oleh
hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Keadaan
hiperglikemia kronis dari diabetes melitus berhubungan dengan kerusakan jangka panjang,
gangguan fungsi dan kegagalan berbagai organ, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan
pembuluh darah (American Diabetes Association, 2017).

B. ETIOLOGI
Penyebab dari hiperglikemia tidak diketahui dengan pasti tapi umumnya diketahui
kekurangan insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter yang memegang peranan
penting yang lain akibat pengangkatan pankreas, pengrusakan secara kimiawi sel beta pulau
langerhans.
Faktor predisposisi herediter, obesitas,faktor imunologi pada penderita hiperglikemia
khususnya DM terdapat bukti adanya suatu respon auto imun. Respon ini merupakan
respon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing.
Penyebab hiperglikemia umumnya mencakup:
1. Menggunakan terlalu sedikit insulin
2. Tidak menggunakan insulin sama sekali
3. Kegagalan untuk memenuhi kebutuhan insulin yang meningkat akibat operasi,
trauma,
4. kehamilan, stress, pubertas, atau infeksi
5. Kurang aktivitas fisik
6. Membentuk resisten insulin sebagai akibat adanya antibodi insulin
C. MANIFESTASI KLINIK
Gejala awal umunya yaitu (akibat tingginya kadar glukosa darah):
1. Polifagia
2. Polidipsi
3. Poliuria
4. Kelainan kulit, gatal - gatal, kulit kering
5. Rasa kesemutan, kram otot
6. Visus menurun
7. Penurunan berat badan
8. Kelemahan tubuh

D. PATOFISIOLOGI
Pada mulanya sel beta pankreas gagal atau terhambat oleh beberapa keadaan stres yang
menyebabkan sekresi insulin menjadi tidak adekuat. Pada keadaan stres tersebut terjadi
peningkatan hormon glukagon sehingga pembentukan glukosa akan meningkat dan
menghambat pemakaian glukosa perifer, yang akhirnya menimbulkan hiperglikemia.
Selanjutnya terjadi diuresis osmotik yang menyebabkan cairan dan elektrolit tubuh
berkurang. Perfusi ginjal menurun dan sebagai akibat sekresi hormon lebih meningkat
lagi.
E. PATHWAY

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Glukosa darah; meningkat 200 -100 mg/dl, atau lebih
2. Aseton plasma ; positif secara mencolok
3. Asam lemak bebas; kadar lipid dan kolesterol meningkat.
4. Osmolitas serum; Meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mOsm/l.
5. Elektrolit
a. Natrium; mungkin normal, meningkat atau menurun.
b. Kalium; normal atau peningkatan semu (perpindahan selular), selanjutnya
akan menurun.
c. Fosfor; lebih sering menurun.
d. Hemoglobin glikosilat; kadarnya meningkat 2 - 4 kali lipat dari normal
yang mencerminkan kontrol DM yang kurang selama 4 bulan terakhir (lama
hidup SDM) dan karenanya sangat bermanfaat dalam membedakan DKA
dengan kontrol tidak adekuat versus DKA yang berhubungan dengan insiden.
e. Glukosa darah arteri; Biasanya menunjukkan pH rendah dan penurunan pada
HCO3(asidosis metabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik.
f. Trombosit darah; Ht mungkin meningkat (dehidrasi), leukositiosis,
hemokonsentrasi, merupakan respon terhadap stress atau infeksi.
g. Ureum kreatinin; mungkin meningkat atau normal (dehidrasi/penurunan
fungsi ginjal
h. Amilase darah; mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya
pankretitis akut sebagai penyebab dari DKA.
i. Insulin darah; Mungkin menurun/bahkan sampai tidak ada (pada tipe 1) atau
normal sampai tinggi (tipe II) yang mengindikasikan insufiensi
insulin/gangguan dalam penggunaannya (endogen/eksogen). Resisten
insulin dapat berkembang sekunder terhadap pembentukan antibodi
(autoantibodi).
j. Pemeriksaan fungsi tiroid; peningkatan aktifitas hormon tiroid dapat
meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan insulin.
k. Urine; Gula dan aseton positif, berat jenis dan osmolalitas mungkin
meningkat.
l. Kultur dan sensifivitas; Kemungkinan adanya infeksi pada saluran
kemih,infeksi pernafasan dan infeksi pada luka.

G. PENATALAKSANAAN
Tujuan utama terapi hiperglikemia adalah mencoba menormalkan aktifitas insulin
dan kadar glukosa darah dan upaya mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta
neuropati. Ada 4 komponen penatalaksanaan hiperglikemia:
1. Komposisi makanan:
• Karbohidrat = 60% s/d 70%
• Protein = 10% s/d 15%
• Lemak = 20% s/d 25%
Jumlah kalori perhari: antara 1100 s/d 2300 Kkal
Kebutuhan kalori basal:
• Laki - laki = 30 Kkal/kg BB
• Perempuan = 25 Kkal/kg BB
Penilaian status gizi : BBR = TB - 100 X 100%
Jumlah kalori yang diperlukan sehari untuk penderita DM yang bekerja biasa adalah:
• Kurus = BB X 40 s/d 60 Kal/hari
• Normal atau ideal = BB X 30 Kal/hari
• Gemuk = BB X 20 Kal/hari
• Obesitas = BB X 10 s/d 15 Kal/hari
2. Latihan Jasmani.
3. Penyuluhan
• Dilakukan pada kelompok resiko tinggi:
• Umur diatas 45 tahun
• Kegemukan lebih dari 120% BB idaman atau IMT > 27 kg/m
• Hipertensi > 140/90 mmHg
• Riwayat keluarga DM
• Dislipidemia, HDL 250 mg/dl
• TGT atau GPPT (TGT > 140 mg/dl s/d 2200 mg/dl), glukosa plasma
derange/G PPT >100 mg/dl dan < 126 mg/dl)
4. Obat berkaitan hiperglikemia
a) Obat hiperglikemia oral:
• Sulfoniluria: glibenglamida, glikosit, gliguidon, glimiperide, glipizid.
• Biguanit (Metformin)
• Inhibitor glucosidase
• Tiosolidinedlones
b) Insulin

H. KOMPLIKASI
Faktor-faktor yang mempengaruhi angka kematian akibat KAD adalah:
1) Terlambat di diagnosis karena biasanya penyandang DM dibawa setelah koma.
2) Pasien belum tahu bahwa ia menyandang DM.
3) Sering ditemukan bersama-sama dengan komplikasi lain yang berat, seperti: renjatan
(syok), stroke, dll.
4) Kurangnya fasilitas laboratorium yang menunjang suksesnya penatalaksanaan KAD
Komplikasi yang dapat terjadi akibat Keto Asidosis Diabetik (KAD) yaitu:
a. Oedema paru
b. Hipertrigliserida
c. Infark miokard akut
d. Hipoglikemia
e. Hipokalsemia
f. Hiperkloremia
g. Oedema otak
h. Hipokalemia

I. PENGKAJIAN

A. Fokus utama pengkajian pada klien Diabetes Mellitus adalah melakukan pengkajian
dengan ketat terhadap tingkat pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan
perawatan diri. Pengkajian secara rinci adalah sebagai berikut

1. PENGKAJIAN PRIMER
Pengkajian dilakukan secara cepat dan sistemik,antara lain :
a. Airway + cervical control
Airway
Lidah jatuh kebelakang (coma hipoglikemik), Benda asing/ darah pada
rongga mulut
Cervical Control : -
b. Breathing + Oxygenation
Breathing   : Ekspos dada, Evaluasi pernafasan
-     KAD    : Pernafasan kussmaul
-     HONK : Tidak ada pernafasan Kussmaul (cepat dan dalam)
Oxygenation : Kanula, tube, mask
c. Circulation + Hemorrhage control
Circulation  :
-    Tanda dan gejala schok
-    Resusitasi: kristaloid, koloid, akses vena.
Hemorrhage control : -
d. Disability : pemeriksaan neurologis è GCS
A : Allert  : sadar penuh, respon bagus
V : Voice Respon   : kesadaran menurun, berespon thd suara
P : Pain Respons  : kesadaran menurun, tdk berespon thd suara,
berespon thd rangsangan nyeri
U : Unresponsive : kesadaran menurun, tdk berespon thd suara, tdk
bersespon thd nyeri
2. PENGKAJIAN SEKUNDER
Pemeriksaan sekunder dilakukan setelah memberikan pertolongan atau
penenganan pada pemeriksaan primer.
Pemeriksaan sekunder meliputi :
a. AMPLE : alergi, medication, past illness, last meal, event
b. Pemeriksaan seluruh tubuh : Head to toe
c. Pemeriksaan penunjang : lebih detail, evaluasi ulang

Pemeriksaan Diagnostik

a. Tes toleransi Glukosa (TTG) memanjang (lebih besar dari 200mg/dl).


Biasanya, tes ini dianjurkan untuk pasien yang menunjukkan kadar
glukosa meningkat dibawah kondisi stress.
b. Gula darah puasa normal atau diatas normal.
c. Essei hemoglobin glikolisat diatas rentang normal.
d. Urinalisis positif terhadap glukosa dan keton.
e. Kolesterol dan kadar trigliserida serum dapat meningkat menandakan
ketidakadekuatan kontrol glikemik dan peningkatan propensitas pada
terjadinya aterosklerosis.

Anamnese

a. Keluhan Utama
Cemas, lemah, anoreksia, mual, muntah, nyeri abdomen, nafas pasien
mungkin berbau aseton pernapasan kussmaul, poliuri, polidipsi,
penglihatan yang kabur, kelemahan dan sakit kepala
b. Riwayat kesehatan sekarang
Berisi tentang kapan terjadinya penyakit (Coma Hipoglikemik, KAD/
HONK), penyebab terjadinya penyakit (Coma Hipoglikemik, KAD/
HONK) serta upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk
mengatasinya.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit – penyakit  lain yang ada
kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas. 
Adanya riwayat penyakit jantung, obesitas, maupun arterosklerosis,
tindakan medis yang pernah di dapat maupun obat-obatan yang biasa
digunakan oleh penderita.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat atau adanya faktor resiko, riwayat keluarga tentang penyakit,
obesitas, riwayat pankreatitis kronik, riwayat melahirkan anak lebih
dari 4 kg, riwayat glukosuria selama stress (kehamilan, pembedahan,
trauma, infeksi, penyakit) atau terapi obat (glukokortikosteroid,
diuretik tiasid, kontrasepsi oral).
e. Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang dialami
penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga
terhadap penyakit penderita.
f. Kaji terhadap manifestasi Diabetes Mellitus: poliuria, polidipsia,
polifagia, penurunan berat badan, pruritus vulvular, kelelahan,
gangguan penglihatan, peka rangsang, dan kram otot. Temuan ini
menunjukkan gangguan elektrolit dan terjadinya komplikasi
aterosklerosis.
g. Kaji pemahaman pasien tentang kondisi, tindakan, pemeriksaan
diagnostik dan tindakan perawatan diri untuk mencegah komplikasi.

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen injuri biologis (penurunan perfusi jaringan perifer)
2. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan lemas dan lesu dibuktikan
dengan hasil pemeriksaan laboratorium
3. Tingkat kepatuhan berhubungan dengan ketidakpatuhan terhadap pengobatan
dibuktikan dengan tanda gejala penyakit meningkat
4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kadar glukosa darah meningkat
dibuktikan dengan ketidakmampuan beraktivitas mandiri
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakmampuan
menggunakan glukose (tipe 1)
6. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d. kelebihan intake nutrisi
(tipe 2)
7. Defisit Volume Cairan b.d Kehilangan volume cairan secara aktif, Kegagalan
mekanisme pengaturan
8. PK: Hipoglikemia
PK: Hiperglikemi
9. Perfusi jaringan tidak efektif b.d hipoksemia jaringan.

K. INTERVENSI KEPERAWATAN

Tujuan Keperawatan Rencana Tindakan


(SLKI) (SIKI)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Hiperglikemia:
selama 1 x 2 jam, kestabilan kadar glukosa a. Identifikasi kemungkinan penyebab
darah meningkat dengan kriteria hasil : hiperglikemia
a. Kesadaran meningkat/5 b. Monitor kadar glukosa darah
b. Mengantuk menurun/5 c. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
c. Pusing menurun/5 d. Beri asupan, cairan oral
d. Lelah/lesu menurun/5 e. Ajarkan pengelolaan diabetes
e. Mulut kering menurun/5 f. kolaborasikan pemberian terapi
f. Kadar glukosa dalam darah membaik/5
g. Perilaku membaik/5
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Mobilisasi:
selama 1 x 4 jam, mobilitas fisik meningkat a. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
dengan kriteria hasil : fisik lainnya
a. Pergerakan ekstremitas meningkat/5 b. Monitor kondisi umum selama
b. Rentang gerak (ROM) meningkat/5 melakukan mobilisasi
c. Gerakan terbatas menurun/5 c. Libatkan keluarga untuk membantu
d. Kelemahan fisik menurun/5 pasien dalam meningkatkan pergerakan
d. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

WHO. Global Report On Diabetes. France : World Health Organization ; 2016

ADA (Ameerican Diabetes Association) 2016

Andi, Susilowati, 2016. Faktor Risiko Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makasar, Makasar. (Skripsi). (02 Juli 2016). Tidak Dipublikasikan

Dyah (2016). Hubungan Pengetahuan terhadap kadar gula darah penderita Diabetes Mellitus
Tipe II. Skripsi. Tidak dipublikasikan.

Joslin. 2016. Diabetes Mellitus. Edisi 12. Philadelpia

RESUME KEPERAWATAN
I. IDENTITAS
A. Identitas Pasien

Nama : Tn. P

Alamat : Jl. Dr. Ismangil RT 10 RW 05 Gisikdrono Semarang Barat

Umur : 38 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan :-

Suku / bangsa : Jawa

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tanggal Masuk : 22-6-2021

Diagnosa Medis : Hiperglikemia

No. CM : 0155905

B. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. S

Umur : 35 Tahun

Alamat : Jl. Dr. Ismangil RT 10 RW 05 Gisikdrono Semarang Barat

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Hubungan dengan Klien : Istri

II. DATA FOKUS


 Airway
Jalan Nafas : Paten Tidak Paten
Obstruksi : Lidah Cairan Benda Asing N/A
Suara Nafas : Snoring Gurgling Stridor Wheezing
Keluhan Lain : -
 Breathing

Gerakan Dada : Simetris Asimetris

Irama Nafas : Cepat Dangkal Normal

Pola Nafas : Teratur Tidak Teratur

Retraksi Otot Dada : Ada Tidak Ada

Sesak Nafas : Ada Tidak Ada RR : - x/mnt

SPO2 : 96 %

Keluhan Lain :

 Circulation

Nadi : Teraba Tidak Teraba

Irama : Reguler

Kekuatan : Normal

Sianosis : Ya Tidak

CRT : <2 detik >2 detik

Pendarahan : Ya Tidak ada Jumlah : - CC

JVP : 6 cmH2O

Keluhan Lain : -

 Disability

Respon : Alert Verbal Pain Unrespon

Kesadaran : CM Delirium Somnolen

GCS : Eye 3 Verbal 3 Motorik 3

Pupil : Isokor Unisokor Pinpoint Medriasis

Reflek Cahaya : Ada Tidak Ada

Keluhan Lain : -
III. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama : Lemas
2. Riwayat Kesehatan Sekarang : Pukul 08.00 Tn.P datang ke IGD dengan
keluhan lemas, pusing dan linglung. Terdapat riwayat penyakit Diabetes Melitus,
keluarga pasien mengatakan pasien tidak rutin minum obat.
3. Riwayat Kesehatan Dulu : riwayat Diabetes Melitus
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :-
IV. Pemeriksaan FISIK

Keadaan Umum : Cukup

Kesadaran : CM

TTV : TD = 126/73 mmhg, N = 150x/mnt

S = 36,5ºC RR = 22x/mnt

Kepala : Rambut bersih, simetris tidak ada keluhan

Mata : Tidak ada masalah

Hidung : Simetris

Telinga : Tidak ada keluhan

Bibir dan Mulut : Kering

Leher : Tidak ada keluhan

Payudara : Tidak ada keluhan

Genetalia dan Anus : Tidak ada keluhan

Extremitas

Atas : Normal, simetris kurang mampu menggerakan dengan sempurna

Bawah : Normal, simetris kurang mampu menggerakan dengan sempurna

Kulit : Turgor kulit baik

V.Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium : GDS = 526 mg/dl


2. Rontgen :-

3. Therapi : Infuse NaCl 30 tpm

V. ANALISA DATA

No DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


.
1 DS : Pasien mengatakan Produksi hormon Ketidakstabilan kadar
merasakan lemas, pusing, insulin yang tidak glukosa darah
mengantuk normal
DO : Pasien terlihat pucat
dengan bibir kering dan
terlihat lesu
GDS : 526 mg/dl
2 DS : Pasien mengatakan Gangguan mobilitas Gangguan mobilitas
merasa lemah dan bingung fisik fisik
DO : Pasien terlihat
kesulitan untuk berpindah
tempat secara mandiri
Skala kekuatan otot 3 (Bisa
melawan gravitasi tetapi
tidak dapat menahan atau
melawan tahanan
pemeriksa)

VI. PRIORITAS DIAGNOSA


1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan lemas dan lesu dibuktikan
dengan hasil pemeriksaan laboratorium
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kadar glukosa darah meningkat
dibuktikan dengan ketidakmampuan beraktivitas mandiri
VII. RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tujuan Intervensi TTD


DP
1 Ketidakstabilan Setelah dilakukan Manajemen
kadar glukosa tindakan keperawatan Hiperglikemia:
darah selama 1 x 2 jam, a. Identifikasi
berhubungan kestabilan kadar kemungkinan
dengan lemas dan glukosa darah penyebab
lesu dibuktikan meningkat dengan hiperglikemia
dengan hasil kriteria hasil : b. Monitor kadar
pemeriksaan a. Kesadaran glukosa darah
laboratorium meningkat/5 c. Monitor tanda dan
b. Mengantuk gejala hiperglikemia
menurun/5 d. Beri asupan,
c. Pusing menurun/5 cairan oral
d. Lelah/lesu e. Ajarkan
menurun/5 pengelolaan diabetes
e. Mulut kering f. kolaborasikan
menurun/5 pemberian terapi
f. Kadar glukosa
dalam darah
membaik/5
g. Perilaku
membaik/5
2 Gangguan Setelah dilakukan Dukungan
mobilitas fisik tindakan keperawatan Mobilisasi:
berhubungan selama 1 x 2 jam, a. Identifikasi
dengan kadar mobilitas fisik adanya nyeri atau
glukosa darah meningkat dengan keluhan fisik lainnya
meningkat kriteria hasil : b. Monitor kondisi
dibuktikan a. Pergerakan umum selama
dengan ekstremitas melakukan
ketidakmampuan meningkat/5 mobilisasi
beraktivitas b. Rentang gerak c. Libatkan keluarga
mandiri (ROM) meningkat/5 untuk membantu
c. Gerakan terbatas pasien dalam
menurun/5 meningkatkan
d. Kelemahan fisik pergerakan
menurun/5 d. Ajarkan
mobilisasi sederhana
yang harus
dilakukan

VIII. IMPLEMENTASI / CATATAN PERKEMBANGAN

No Hari/Tanggal Implementasi Respon TTD


1 Selasa, a. Memonitor TTV DS : Pasien
22/6/2021 b. Mengidentifikasi mengatakan
kemungkinan merasakan lemas,
penyebab pusing,
hiperglikemia mengantuk
c. Memonitor kadar DO : Pasien
glukosa darah terlihat pucat
d. Memonitor tanda dengan bibir
dan gejala kering dan
hiperglikemia terlihat lesu
e. Memberi asupan,
cairan oral
f. Mengajarkan
pengelolaan
diabetes
g. Memberikan Infuse
NaCl 30 tpm
2 Selasa, a. Mengidentifikasi adanya DS : Pasien
22/6/2021 nyeri atau keluhan fisik mengatakan
lainnya merasa lemah dan
b. Memonitor kondisi sulit mobilisasi
umum selama melakukan DO : Pasien
mobilisasi terlihat kesulitan
c. Melibatkan keluarga untuk berpindah
untuk membantu pasien tempat secara
dalam meningkatkan mandiri
pergerakan
d. Mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan

IX. EVALUASI

Tgl/Jam DP Evaluasi TTD


22/6/202 Ketidakstabilan kadar S : Pasien mengatakan
1 glukosa darah merasakan lemas, pusing,
08.00 berhubungan dengan mengantuk
lemas dan lesu O : keadaan umum = baik,
dibuktikan dengan hasil TD = 126/73, S = 36,5, N =
pemeriksaan 150, RR = 22, GDS = 526
laboratorium A : Hiperglikemia
P : - Monitor keadaan
umum, TTV
Berikan terapi Infuse NaCl
30 tpm
22/6/202 Gangguan mobilitas S : Pasien mengatakan
1 fisik berhubungan merasa lemah dan sulit
09.00 dengan kadar glukosa mobilisasi
darah meningkat O : keadaan umum =
dibuktikan dengan cukup, TD = 126/73, S =
ketidakmampuan 36,5, N = 150, RR = 22
beraktivitas mandiri A : Gangguan mobilitas
fisik
P : - Monitor TTV
Monitor keadaan umum
Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan
22/6/202 Ketidakstabilan kadar S : Pasien mengatakan
1 glukosa darah masih merasa lemas dan
09.30 berhubungan dengan lesu
lemas dan lesu O : Keadaan umum =
dibuktikan dengan hasil cukup, TD = 126/73, S =
pemeriksaan 36,5, N = 150, RR = 22
laboratorium A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan di
ruang rawat inap

Anda mungkin juga menyukai