DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
pasien hiperglikemi dan hipoglikemi. Kami berterima kasih kepada Ibu Ns. Kiki
sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................4
BAB II KONSEP DASAR PENYAKIT..........................................................................6
2.1 Definisi Hiperglikemi....................................................................................6
2.2 Klasifikasi Hiperglikemi...............................................................................6
2.3 Etiologi Hiperglikemi....................................................................................6
2.4 Patofisiologi Hiperglikemi...........................................................................7
2.5 Manifestasi Klinis..........................................................................................9
2.6 Komplikasi......................................................................................................9
2.7 Pemeriksaan Penunjang..............................................................................9
2.8 Penatalaksanaan.........................................................................................11
BAB III KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATANGAWAT DARURAT......14
BAB IV PENUTUP........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
secara medis maupun non medis, baik oleh pemerintah maupun masyarakat
sesuai dengan porsinya masing-masing. Perawat sebagai salah satu tim
kesehatan mempunyai peran yang sangat besar dalam mengatasi
hiperglikemi, diperlukan peran perawat sebagai pelaksana dan pendidik
dengan tidak mengabaikan kolaboratif. Pentingnya peran perawat sebagai
pendidik agar penderita hiperglikemi mau dan mampu untuk melakukan
latihan jasmani secara teratur dan mengatur pola makannya yang dapat
mencegah terjadinya komplikasi dari hiperglikemi.
1.3 Tujuan
1. Tujuan umum:
4
e. Untuk mengetahui manifestasi klinis hiperglikemi
f. Untuk mengetahui komplikasi hiperglikemi
g. Untuk mengetahui pemeriksaan medis hiperglikemi
h. Untuk mengetahui penatalaksanaan hiperglikemi
i. Untuk mengetahui asuhan keperawatan hiperglikemi
5
BAB II
1. Hiperglikemia sedang
Peningkatan kadar gula dalam darah pada fase awal dimana gula
darah dalam level >126 mg/dl untuk gula darah puasa.
2. Hiperglikemia berat
Peningkatan kadar gula dalam darah pada level 200mg/dl untuk gula
darah puasa setelah terjadi selama beberapa periodik tanpa adanya
hypoglikemic medication. Pada hiperglikemia kronis sudah harus
dilakukan tindakan dengan segera, karena dapat meningkatkan resiko
komplikasi pada kerusakan ginjal, kerusakan neurologi, jantung,
retina, ekstremitas dan diabetic neuropathy merupakan hasil dari
hiperglikemi jangka panjang. (Frier, BM et al,. 2004).
6
Faktor predisposisi: herediter, obesitas. Faktor imunologi, pada penderita
hiperglikemia khususnya DM terdapat bukti adanya suatu respon autoimun.
Respon ini mereupakan repon abnormal dimana antibody terarah pada
jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang
dianggap sebagai jaringan asing
7
8
Phatways
Defisiensi insulin
Fleksibilitas
darah merah Intake tidak adekuat MK : resiko nutrisi Lemak
kurang
Pelepasan O2 Ketogenesi
Poliuria
Hipoksia perifer Ketonemia
9
2.5 Manifestasi Klinis
Gejala awal umumnya yaitu ( akibat tingginya kadar glukosa darah) :
1. Polipagi
2. Polidipsi
3. Poliuri
4. Kelainan kulit, gatal-gatal, kulit kering
5. Rasa kesemutan, kram otot
6. Visus menurun
7. Penurunan berat badan
8. Kelemahan tubuh
9. Luka yang tidak sembuh-sembuh
2.6 Komplikasi
Dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
1. Komplikasi akut
a. Ketoasidosis diabetic
b. Koma hiperglikemik hiperosmoler non ketotik
c. Hipoglikemia
d. Asidosis lactate
e. Infeksi berat
2. Komplikasi kronik
a. Komplikasi vaskuler
Makrovaskuler : PJK, stroke , pembuluh darah perifer
Mikrovaskuler : retinopati, nefropati
b. Komplikasi neuropati
Neuropati sensorimotorik, neuropati otonomik gastroporesis, diare
diabetik, buli-buli neurogenik, impotensi, gangguan refleks
kardiovaskuler.
c. vascular neuropati
Ulkus kaki
d. Komplikasi pada kulit
10
Kriteria baru penentuan diagnostik DM menurut ADA menggunakan GDP >
126 mg/dL. Pemeriksaan lain yang perlu diperhatikan pada pasien
hiperglikemia adalah :
a. Glukosa darah : meningkat 200-100 mg/dl atau lebih
b. Aseton plasma : positif secara mencolok
c. Asam lemak bebas: kadar lipid dan kolesterol meningkat
d. Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari 330
mOsm/l
e. Elektrolit :
f. Natrium : mungkin normal, meningkat atau menurun
g. Kalium : normal atau peningkatan semu
(perpindahan seluller) selanjutnya akan menurun
h. fospor : lebih sering menurun
i. Hemoglobin Glikosilat : kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari
normal yang mencerminkan kontrol DM yang kurang selama 4 bulan
terakhir (lama hidup SDM) dan karenanya sangat bermanfaat dalam
membedakan DKA dengan kontrol tidak adekuat versus DKA yang
berhubungan dengan insiden
j. Glukosa darah arteri : biasanya menunjukkan pH rendah dan
penurunan pada HCO3 (asidosis metabolik dengan kompensasi
alkalosis respiratorik.
Trombosit darah : Ht mungkin meningkat (dehidrasi),
leukositosis
, hemokonsentrasi, merupakan respon terhadap stress atau infeksi
k. Ureum / kreatinin : mungkin meningkat atau normal
(dehidrasi/penurunan fungsi ginjal)
l. Amilase darah : mungkin meningkat yang mengindikasikan
adanya pankreatitis akut sebagai penyebab dari DKA
m. Insulin darah : mungkin menurun/ bahkan sampai tidak
ada (tipe I) atau normal sampai tinggi (tipe II) yang mengindikasikan
insufisiensi insulin./gangguan dalam pengunaanya (endogen/eksogen).
Resisiten insulin dapat berkembang sekunder terhadap pembentukan
antibodi (auto antibodi)
11
n. Pemeriksaan fungsi tiroid : peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat
meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan insulin
o. Urine : gula dan aseton positif, berat jenis dan
osmolalitas mungkin meningkat.
p. Kultur dan sensitivitas : kemungkinan adanya infeksi pada saluran
kemih, infeksi pernapasan dan infeksi pada luka
q. Ultrasonografi (USG)
2.8 Penatalaksanaan
1. Diet
Trilogi 3 J
a. J1 : Jumlah kalori harus sesuai
b. J2 : Jadwal harus ditentukan sesuai jam
c. J3 : Jenis makanan harus diperhatikan
Tujuan Diet
a. Memperbaiki kesehatan umum
b. Menjaga BB ideal
c. Mempertahankan glukosa darah normal
Rumus Diet dan Kebutuhan Kalorinya
RBW = BB x 100%
TB-106
12
c. Aktivitas fisik atau pekerjaan, dimana dalam keadaan istirahat
ditambah 10% dari kebutuhan basal, aktivitas ringan 20%,
aktivitas sedang 30%, dan aktivitas berat 50%
d. Berat badan gemuk dikurangi 20-30% dan kurus ditambah 20-
30%
2. Latihan Jasmani
Tujuan :
a. Menjaga kebugaran
b. Menurunkan BB
c. Meningkatkan kepekaan reseptor sel-sel terhadap insulin
d. Melancarkan peredaran darah sehingga pemanfaatan glukosa
menjadi lebih baik
Jenis-jenis :
a. Latihan Fisik Primer :
Untuk semua penderita DM
Latihan fisik ringan, teratur setiap hari (1-1,5 jam sesudah
makan
b. Latihan Fisik Sekunder
Untuk penderita DM dengan obesitas
Latihan fisik primer ditambah latihan fisik agak berat untuk
menurunkan berat badan
c. Latihan jasmani secara teratur : 3-4 kali seminggu selama kurang
lebih 30 menit
Latihan yg dianjurkan :
Aerobik (berjalan kaki, bersepeda santai, jogging,
berenang)
Tetap berjalan kaki ke pasar atau menggunakan tangga
3. Terapi Obat-obatan
Jenis:
a. OAD
Biguanide : Bekerja di hepar untuk menjaga pengeluaran
glukosa dari pemecahan glikogen
13
Sulfoniureas : Menstimulasi pankreas untuk
mengeluarkan insulin
Thiazolidinesiones : Meningkatkan sensitifitas sel-sel di
otot terhadap insulin
b. Insulin
Khasiat Jenis Insulin Pemberian
Kerja Cepat Reguler Insulin 3-4x/24 jam
- Actrapid ½ jam sebelum
- Humulin R makan
Kerja Sedang Neural Protein
Hagadoin (NPH) 1-2x/24 jam
- Humulin N
Kerja Panjang Protamin Zige Insulin 1x/24 jam
(PZI)
c. Indikasi pemberian insulin :
IDDM
DMTM
Koma diabetik
NIDDM pada keadaan tertentu :
- DM dengan kegagalan menggunakan obat oral
- DM saat hamil
- DM dengan disertai selulitis atau gangren
- DM dengan disertai penyakit hepar.
14
BAB III
1. Pengkajian Primer
a. Airway
Kaji kepatenan jalan nafas pasien, ada tidaknya sputum atau benda
asing yang menghalangi jalan nafas
b. Berathing
Kaji pernafasan klien, berupa pola nafas, ritme, kedalaman dan
berapa frekuensi pernafasan klien. merasa kekurangan oksigen,
batuk dengan atau tanpa sputum. Biasanya pasien yang hiperglikemi
terdapat hiperventilasi, nafas bau aseton
c. Circulation
Nilai sirkulasi dan peredaran darah, kaji pengisian kapiler, kaji
keseimbangan cairan dan elektrolit klien, lebih lanjut kaji output dan
intake klien . klien hiperglikemi sirkulasinya lemah, tampak pucat
(disebabkan karena glukosa intra sel menurun sehingga proses
pembentukkan ATP/energi terganggu)
d. Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien, kaji kemampuan klien dalam
menggerakan ekstremitas. Kaji apakah kliren mengeluhkan nyeri.
Pada klien hiperglikemi perubahan kesadaran klien menurun (jika
sudah terjadi ketoasidosisi metabolik)
e. Exposure.
Pada exposure kita melakukan pengkajian secara menyeluruh.
Karena hiperglikemi adalah komplikasi dari penyakit DM kemungkinan
kita menemukan adanya luka/infeksi pada bagian tubuh klien / pasien.
2. Pengkajian Sekunder
1. Biodata
Nama, umur, alamat, agama, pendidikan, dll
2. Riwayat kesehatan
15
a. Kaji keluhan utama
Biasanya adanya rasa kesemutan pada kaki tungkai bawah, rasa
raba yang menurun, adanya luka yang tidak sembuh-sembuh.,
adanya nyeri pada luka atau luka tidak terasa nyeri.
b. Riwayat kesehatan masa lalu
Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit-penyakit lain yang ada
kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas.
Adanya riwayat penyakit jantung. Obesitas,, maupun
arterosklerosis, tindakan medis yang pernah didapat maupun
obat-obtan yang biasa digunakan oleh penderita.
c. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya klien sakit kepala, mual muntah bahkan kejang sampai
tak sadarkan diri, kelumpuhan separoh badan dan gangguan
fungsi otak
d. Riwayat kesehatan keluarga
Terdapat anggota keluarga yang juga menderita DM atau penyakit
ketururnan yang dapat menyebabkan terjadinya defisiensi insulin
misalnya hipertensi atau penyakit jantung.
- SAMPLE
S : tanda dan gejala yang dirasakan klien
A: alergi yang dipunyai klien
M : tanyakan obat yang dikonsumsi untuk mengatasi masalah
P : riwayat penyakit yang diderita klien
L : makan minum terakhir, jenis yang dikonsumsi, penurunan dan
peningkatan napsu makan
E : pencetus atau kejadian penyebab keluhan
- Pengkajian nyeri
P : pencetus nyeri
Q: kualitas nyeri
R: arah perjalanan nyeri
S: skala nyeri
T: lamanya nyeri sudah dialami klien
3. Pemeriksaan fisik
16
a. Tanda –tanda vital
Kenaikan TD, Nadi, suhu dan respirasi
b. Inspeksi
Kepala : keadaan rambut, mata, wajah, hidung, mulut, leher dan
telinga
c. Dada
Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,
takikardi atau bradikardi ,artimia, dapat menyebabkan
pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik)
d. Abdomen
I : perut acites. P: hepart dan lien tidak teraba. P: thympani. A:
bising usus (+)
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
1 DS: Hiperglikemia Intoleransi aktifitas
1. Mengeluh
lemah
2. Dispnea Protein negatif tidak
saat/setelah seimbang
aktivitas
3. Merasa tidak
nyaman setelah BB turun namun polifagia
beraktivitas
DO:
17
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
4. Frekuensi <energi
jantung
meningkat fatigue
>20% dari kodisi
sehat intoleransi aktivitas
5. TD berubah
>20% dari
kondisi istirahat
6. Gambaran EKG
menunjukkan
aritmia
saat/setelah
aktivitas
7. Gambaran EKG
menunjukkan
iskemia
8. Sianosis
2 DS: Hiperglikemia Perfusi perifer
tidak efektif
1. Parastesia
DO: Epineprin meningkat
1. Pengisian kapiler
Glikogenolisis
>3 detik
2. Nadi perifer
defisit glikogen pada hepar
menurun atau
tidak teraba gula darah menurun
>200mg/dl
3. Akral teraba
dingin penurunan nutrisi jaringan
otak
4. Warna kulit pucat
5. Turgor kulit respon sistem saraf pusat
a. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan nutrisi jaringan otak ditandai
dengan Parastesia, Pengisian kapiler >3 detik , Nadi perifer menurun atau
tidak teraba , Akral teraba dingin , Warna kulit pucat , Turgor kulit
menurun, Edema
18
b. Intoleransi aktivitas b.d kelelahan ditandai dengan Mengeluh lemah,
Dispnea saat/setelah aktivitas , Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas
19
3.5 Perencanaan Tindakan Keperawatan (Nursing Care Planning)
20
Diagnosa Perencanaan Tindakan Keperawatan (Nursing Care Planning)
No
Keperawatan Tujuan Intervensi
dengan hasil: b. monitor kelelahan fisik dan
Mengeluh 1. Kemudahan dalam emosional
lemah, melakukan aktivitas 2. Terapeutik
Dispnea sehari-hari meningkat a. Sediakan lingkungan nyaman
saat/setelah 2. Kekuatan tubuh bagian dan rendah stimulus
aktivitas , atas bawah meningkat b. Lakukan latihan rentan gerak
Merasa tidak 3. Keluhan lelah menurun pasif dan atau aktif
nyaman 4. Diaspnea aktivitas c. Berikan aktivitas distraksi yang
setelah menurun menengkan
beraktivitas d. Fasilitasi duduk di sisi tempat
tidur, jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
21
3.5 Implementasi
Pelaksanaan adalah tahap pelaksanaan terhadap rencana tindakan
keperawatan yang telah ditetapkan untuk tindakan perawatan klien.
Implementasi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan
validasi, disamping itu juga dibutuhkan keterampilan interpersonal,
intelektual. Tekhnikal yang dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi
yang tepat dengan selalu memperhatikan keamanan fisik dan psikologis.
Setelah selesai implementasi dilakukan evaluasi kemudian didokumntasikan
yang meliputi intervensi yang sudah dilakukan serta bagaimana respon klien.
3.6 Evaluasi
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah
daripoada rentang kadar puasa normal 80 – 90 mg / dl darah, atau
rentang non puasa sekitar 140 – 160 mg /100 ml darah . ( Elizabeth J.
Corwin, 2001 )
Penyebab tidak diketahui dengan pasti tapi umumnya diketahui
kekurangan insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter yang
memegang peranan penting.Yang lain akibat pengangkatan pancreas,
pengrusakan secara kimiawi sel beta pulau langerhans.
Faktor predisposisi herediter, obesitas. Faktor imunologi; pada
penderita hiperglikemia khususnya DM terdapat bukti adanya suatu
respon autoimun. Respon ini mereupakan repon abnormal dimana
antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing
4.2 Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SIKI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
24