Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY. M DENGAN


HYPERBILIRUBIN
DI RUANG NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT (NICU)
RSUD TEMANGGUNG

Disusun Oleh :
MITA PRATIWI
P1337420921078

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA By. Ny. M DENGAN
HYPERBILIRUBIN DI RUANG NICU
RSUD TEMANGGUNG

Nama Mahasiswa : Mita Pratiwi


NIM : P1337420921078
Tanggal Pengkajian : 3 Februari 2022 Jam 10.00 WIB
Ruang/RS : NICU/RSUD Temanggung

I. PENGKAJIAN
A. Data Demografi
1. Klien/Pasien
a. Identitas
1) Nama : By. Ny. M
2) TTL : Temanggung, 27 Januari 2022
3) Jenis kelamin : Laki-laki
4) Suku : Jawa
5) Diagnosa Medis : Hyperbilirubin, BBLR
6) Tanggal masuk RS : 27 Januari 2022
2. Orang tua/Penanggung jawab
Ibu
a. Nama : Ny. M
b. Umur : 27 thn
c. Hubungan dengan klien : Ibu kandung
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : IRT
f. Suku : Jawa
g. Agama : Islam
h. Alamat : Dusun Mudal 002/006, Mudal,
Temanggung
i. No. Telepon :-
Ayah
a. Nama : Tn. A
b. Umur : 30 thn
c. Hubungan dg pasien : Ayah kandung
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Karyawan Swasta
f. Suku : Jawa
g. Agama : Islam
j. Alamat : Dusun Mudal 002/006, Mudal, Temanggung
h. No. Telepon :-

B. Riwayat Klien
1. Keluhan utama
Bayi Ny. M badannya kuning (ikterik) dari kepala sampai kaki tetapi sudah
berkurang, berat badan kurang dari batas normal.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Bayi Ny. M lahir pada tanggal 27 Januari 2022 jam 04.20 WIB dengan berat
lahir 1400 gram, APGAR Score 8-9-10 dan dilakukan perawatan di RSUD
Temanggung dengan diagnosis Hyperbilirubin dan BBLSR. Kemudian Bayi
M mengalami perburukan kondisi sehingga menjalani perawatan di ruang
NICU. Bayi M terakhir mendapatkan fototerapi terakhir pada tanggal 31
Januari 2022, pada tanggal 2 Februari 2022 bayi M dilakukan pengecekan
kadar bilirubin pada bayi M dan didapatkan hasil bilirubin total masih diatas
batas normal. Dan bayi M sekarang masih terlihat pucat dikarenakan tidak
dapat menyusu dengan adekuat. Bayi M harus dibantu dengan alat OGT
untuk memasukkan minuman.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
a. Riwayat Ibu
Riwayat kehamilan G1P0A0.Usia kehamilan 35 minggu. Ibu
mempunyai riwayat penyakit hipertensi. Ibu tidak memiliki riwayat
alergi apapun.
a) Ketuban pecah dini : -
b) Pre eklamsi : Berat.
c) Ibu dengan infeksi : -
d) Lain – lain :-
b. Riwayat bayi
Tempat lahir di Temanggung, lahir tanggal 27 Januari 2022. Berat lahir
1400 gram, panjang badan 45 cm, lingkar kepala 29 cm, lingkar dada 24
cm. APGAR skor 8-9-10.

C. Riwayat Kesehatan Keluarga


1. Riwayat penyakit dalam keluarga :
Ibu bayi M memiliki riwayat penyakit hipertensi.
2. Genogram

Keterangan genogram :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien By. Ny. M
D. Pengkajian Primer
Airway
Jalan napas paten, tidak terdapat sekret dan napas spontan.
Breathing
Frekuensi pernapasan 40x/menit, tidak terdapat retraksi dinding dada atau
penggunaan otot bantu pernapasan.
Circulation
HR 141x/menit, suhu 36,6oC, akral teraba hangat, CRT Kembali > 3 detik,
mukosa bibir kering, tampak pucat, turgor kulit kering dan kurang elastis
Disability
Kesadaran: Composmentis (GCS 4,6,5)
E. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Penampilan umum
a. Keadaan umum :
Klien dimana saat datang menangis dengan kuat,tidak ada retraksi
dada, tidak ada nafas cuping hidung, ikterik, daun telinga mudah
dilipat, papilla mamae berupa titik, bayi dengan berat badan 1400 gram
dirawat di incubator dengan suhu setting 33,3oC dengan suhu pasien
adalah 36,6oC.
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital
1) Pernafasan (RR) : 40x/menit
2) Suhu (T) : 36,60 C
3) Nadi (HR) : 141x/menit
4) Tekanan darah : Tidak diukur
2. Oksigenasi :
a) Irama napas : reguler
b) Kedalaman nafas : normal
c) Penggunaan alat bantu pernafasan : -
d) Penggunaan otot bantu napas : -
e) Sianosis : ada, yaitu pada kuku berwarna biru dan tubuh berwarna
pucat tetapi sudah berkurang.
3. Nutrisi dan cairan
1) Nutrisi :
a) Berat Badan Lahir : 1400gram
b) Berat badan sekarang : 1630 gram
c) Kebutuhan kalori : 120 kkal x BB (kg) = 120 x 1,63 =
195,6 kkal
d) Jenis nutrisi : Saat ini bayi sudah mendapatkan susu
formula/ASI yang diberikan secara oral via OGT sebanyak 30 cc.
e) Terpasang OGT : terpasang.
f) Residu OGT :-
g) Balance cairan : -15,2 cc
Antropometri
BB Sekarang : 1630 gram
Panjang badan : 45 cm
Lingkar kepala : 29 cm
Lingkar dada : 25 cm
Lingkar lengan : 7 cm
Biochemical
Hb : 17.1 g/dL (L)
Ht: 49% (normal)
Clinical sign
Reflek menghisap lemah, warna kulit pucat.
Dietary
Saat ini bayi sudah mendapatkan ASI/susu formula BBLR yang
diberikan secara oral via OGT sebanyak 30 cc.
2) Cairan
a) Kebutuhan cairan : 100ccx kg BB/ hari= 100x1,63= 163 cc/hari
b) Jenis minuman : ASI dan Susu formula BBLR
c) Turgor kulit : kering, kembali >2 detik
d) Bibir : kering
e) Ubun – ubun : normal
f) Mata : normal
g) Capilary refill : > 3 detik
h) IWL : 26 x 1,63 kg : 24 = 1,76
i) Balance cairan (pada saat pengkajian)
: cc/hari
- Intake :
Susu Formula 30 cc
- Output :
BAK + BAB : 26 cc
BAB/Darah :+/-
- IWL : 26 x 2,5 : 24 = 2,7
Balance cairan : intake – output = 30 cc – 26 cc
= 4 cc
4. Istirahat tidur :
a) Status tidur-terjaga : klien tertidur pulas diletakkan dalam inkubator
dengan suhu 33,20C
b) Kualitas tidur: baik
5. Aktifitas
a) Gerakan : kurang aktif
b) Tangisan : terdengar kuat
c) Sistem muskuloskeletal
1) Postur : fleksi
2) Tonus otot: : lemah
F. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
1. Integumen
a. Suhu : Ekstremitas teraba hangat
b. Warna kulit : Pucat kuning
c. Integritas kulit : Terjadi pengelupasan kulit di bagian leher, tangan, dan
kaki.
2. Kepala dan leher
a. Tengkorak : simetris
b. Kelainan : tidak ada
c. Tulang tengkorak / sutura : belum menutup
d. Distribusi rambut merata warna hitam
e. Kelopak mata (bentuk dan gerak)
Bentuk : simetris
Gerak : simetris
f. Warna konjungtiva : merah muda
g. Sklera : kuning
h. Pupil (reflek cahaya): positif
i. Telinga
Bentuk dan ukuran telinga simetris kanan dan kiri
Kebersihan : bersih
j. Hidung : Bentuk dan ukuran simetris lubang hidung kanan dan kiri
sama, tidak terdapat sekret karena tidak ada batuk dan pilek, tidak ada
polip hidung dan tidak terdapat septum deviasi
k. Mulut : mukosa bibir kering, lidah pucat.
l. Leher : Bentuk normal, tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe
sebelah kanan.
3. Dada, paru-paru dan jantung
a. Paru-paru
I : pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada
P : Taktil fremitus teraba simetris kanan kiri
P : Vesikuler
A :Tidak terdengar suara nafas tambahan.
b. jantung
I : ictus kordis terlihat di ic 5
P : ictus kordis teraba di ic ke 4 -5 mid klavikula
P : redup
A : S1 dan S2 reguler tidak terdengar suara jantung tambahan.
4. Abdomen
a) Bentuk : simetris, supel
b) Lambung : timpani
c) Hati : pekak
d) Usus : timpani
e) Hepar : tidak teraba
f) Limpa : tidak teraba
g) Buang air kecil
Klien sudah BAK.
h) Buang air besar
Anus tidak ada kelainan, klien sudah BAB.
5. Alat kelamin
a) jenis kelamin : laki-laki.
b) Kelainan : tidak ada
c) Kebersihan : bersih
d) Iritasi : tidak
6. Ekstermitas
a. Ekstremitas atas : Akral hangat, tidak ada lesi dan edema, kulit
tampak kuning, tangan bergerak kurang aktif, tangan kanan terpasang
infuse.
b. Ekstremitas bawah : Akral hangat, tidak terdapat edema maupun
lesi,kaki bergerak kurang aktif.
7. Perkembangan (refleks)
a. Moro : terdapat reflek terkejut saat bayi mendengar suara
yang berisik
b. Menghisap : reflek menghisap pada By. M kurang baik, dilihat
dari respon bayi pada saat diberikan minum.
c. Rooting : reflek rooting pada pasien tampak dibuktikan dengan
cara menempelkan tangan penguji di pipi pasien, lalu mulut pasien
mengarah ke tangan penguji.
d. Reflek babynsky : reflek bayi sangat bagus dibuktikan dengan gerakan
ibu jari kaki seketika mengarah ketas menjauhi rangsangan berupa
gesekan halus ditelapak kaki.
e. Reflek menggeggam : By. M tampak menggenggang erat walau tidak
memegang apapun.

G. Pemeriksaan Penunjang
a) Laboratorium
Tanggal : 27 Januari 2022
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN METODE
RUJUKAN

DARAH RUTIN
Hemoglobin L 17.1 g/dL 10.0 – 18.0 Cyanide Free Hemoglobin
Hematokrit 49 % 31 - 55 Pulse Height Detect M
Leukosit L 8.9 10^3/uL 5.0 – 20.0 Elektronic Impedan
Eritrosit 4.84 10^6/uL 3.00 – 6.00 Elektronic Impedan
Trombosit 203 10^3/uL 150 – 300 Elektronic Impedan

MCV 101.7 fL 85.0 – 108.0 Perhitungan


MCH 35.3 Pg 28.0 – 40.0 Perhitungan
MCHC 34.8 g/dL 29.0 – 37.0 Perhitungan
RDW – SD H 57.0 fL 36.4 – 46.3
MPV 11.5 fL 8.5 –12.4
PCT 0.2 % 0.2 – 0.6
ELEKTROLIT
DARAH
L 7.18 mmol/L 7.35-7.45 ISE
pH
138.2 mmol/L 135.0-145.0 ISE
Natrium
3.95 mmol/L 3.50-5.50 ISE
Kalium
101 mmol/L 96.0-106.0 ISE
Chlorida
H 7.2 mmol/L 1.1-1.35 ISE
Ion Calcium
Pemeriksaan laboratorium tanggal 2 Februari 2022
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI METODE
RUJUKAN
Bilirubin Total H 3.29 mg/dL 0.10 – 1.00 Diazo Sulfanila
Bilirubin Direk H 0.52 mg/dL < 0.2
H 2.77 mg/dL
Bilirubin Indirek 0.1 – 1.1

b) Pengkajian Resiko Jatuh (Humpty Dumpty)

Parameter Kriteria Nilai Skor


Usia < 3 Tahun 4 4
3 – 7 tahun 3
7 – 13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Jenis Kelamin Laki – laki 2
Perempuan 1 1
Diagnosis Diagnosis neurologi 4
Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, 3
dihaidrasi, anemia, anoreksia, sinkop, Pusing,
dll
Gangguan prilaku / psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1 1
Gangguan Kognitif Tidak menyadari keterbatasan lainnya 3 3
Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1
Faktor Lingkungan Riwayat jatuh / bayi diletakkan ditempat tidur 4
dewasa
Pasien menggunakan alat bantu / bayi 3 3
diletakkan dalam tempat tidur bayi / perabot
rumah.
Pasien diletakkan pada tempat tidur 2
Area diluar rumah sakit 1
Pembedahan / Dalam 24 jam 3
sedasi/ anestesi
Dalam 48 jam 2
>48 jam dan tidak menjalani pembedahan / 1 1
sedasi / anastesi.
Penggunaan medika Penggunaan multiple sedative, obat hypnosis, 3
mentosa barbiturate, fenotiazi, antidepresan, pencahar,
diuretic, narkose.
Penggunaan obat salah satu diatas 2
Penggunaan medikasi lainnya / atau tidak ada 1 1
medikasi.
Jumlah Skor Humpty Dumpty
Keterangan : Skor 14 (Resiko jatuh sedang).
H. Terapi
No Terapi Aturan Pakai Cara Pemberian
1 Domperidone 3 x 0,2 ml Oral
2 Liprolac 1 x 5 mL Oral
3 Ampicilin 2 x 80 mg Injeksi
4 Gentamicin 1 x 7 mg Injeksi

II. ANALISA DATA


No Tgl/jam Data Fokus Etiologi Daftar TTD
Masalah
1 03/01/2022 Data subjektif: - Usia < 7 hari Ikterik Mita
Pukul Neonatus Pratiwi
Data objektif:
11.00 WIB (D.0024)
 Adanya ikterus
 Bayi Ny. M
berusia 7 hari
 BB bayi sekarang
: 2500 gram
 Diit ASI sudah
masuk
 Bilirubin total :
3.29 mg/dL
 Bilirubin
direk :0.52 mg/dL
 Bilirubin indirek :
2.77 mg/dL
- TTV
RR: 40 x/menit
Nadi: 141 x/menit
Suhu: 36,6 ºc
- akral hangat
2 03/02/2022 Data subjektif: - Ketidakmampuan Defisit Mita
Pukul mencerna Nutrisi Pratiwi
Data objektif:
11.10 WIB makanan (D.0019)
Reflek hisap bayi
kurang, reflek
genggam bayi bagus,
tidak ada retraksi
dinding dada, BB:
1630 gram, BC:-20 cc

- TTV
RR: 40 x/menit
Nadi: 141 x/menit
Suhu: 36,6 ºc
akral hangat
3 24/01/2022 Data subjektif: - Efek prosedur Risiko Mita
invasifditandai Infeksi Pratiwi
Pukul dengan terpasang (D.0142)
Data objektif:
11.15 OGT dan infuse.
- Bayi terpasang
OGT.
- Bayi terpasang
infuse di tangan
sebelah kanan.
- TTV
RR: 40 x/menit
Nadi: 141 x/menit
Suhu: 36,6 ºc
akral hangat

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ikterik Neonatus b.d Usia kurang dari 7 hari ditandai dengan Usia Bayi 6 hari
(D. 0024)
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
ditandai dengan reflek mengisap kurang.(D.0019)
3. Risiko infeksi b.d efek prosedur invasif ditandai dengan terpasang OGT dan
infus (D.0142)

IV. INTERVENSI KEPERAWATAN


No Waktu Dx. Kep Tujuan Intervensi TTD
1 Senin, 3 Ikterik Neonatus Setelah dilakukan Perawatan Bayi (I.10338) Mita
Februari b.d Usia kurang tindakan asuhan Pratiwi
Observasi :
Pukul 11 : dari 7 hari (D. keperawatan selama
20 0024) 3x24 jam diharapkan - Monitor tanda – tanda vital

adaptasi neonates bayi (terutama suhu)

membaik (L.10098)
dengan kriteria hasil : Terapeutik :

1. Membran mukosa - Ganti popok bayi jika basah


kuning : menurun
Edukasi :
2. Kulit kuning :
menurun - Anjurkan ibu menyusui
3. Aktivitas sesuai kebutuhan
ekstremitas : Fototerapi Nenonatus (I.03091)
membaik
Observasi :

- Monitor ikterik pada sklera


dan kulit bayi
- Monitor efek samping
fototerapi

Terapeutik :

- Siapkan lampu fototerapi


dan incubator atau kotak
bayi
- Lepaskan pakaian bayi
kecuali popok
- Berikan penutup mata (eye
protector/biliband) pada
bayi
- Ukur jarak antara lampu dan
permukaan kulit bayi (30 cm
atau tergantung spesifikasi
lampu fototerapi
- Ganti segera alas dan popok
bayi jika BAB/BAK

2 Senin, 3 Defisit nutrisi Setelah dilakukan 1. Identifikasi status nutrisi Mita


Februari berhubungan tindakan asuhan Pratiwi
Pukul 11 : dengan keperawatan selama 1x7 2. Identifikasi kebutuhan kalori
25 WIB ketidakmampua jam diharapkan masalah dan jenis nutrient.
n mencerna deficit nutrisi berkurang, 3. Monitor Orogastriktube
makanan dengan kriteria hasil : (OGT).
ditandai dengan 4. Berikan makanan melalui
4. Kekuatan otot
reflek mengisap selang Orogastriktube
menelan meningkat.
kurang.(D.0019) (OGT).
5. Berat badan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi
meningkat.
untuk menentukan jumlah
6. Indeks Masa Tubuh
kalori dan jenis nutrient yang
(IMT) membaik.
dibutuhkan (jika perlu).

3 Senin, 3 Risiko infeksi Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi (I.14539) Mita


Februari b.d efek prosedur tindakan asuhan Pratiwi
Observasi
2022 invasif ditandai keperawatan selama
- Monitor tanda dan gejala
Pukul 11 : dengan terpasang 3x24 jam
infeksi local dan sistemik.
30 WIB OGT dan infus diharapkantermoregulasi
(D.0142) neonatus membaik (L. Terapeutik
14135)dengan kriteria - Batasi jumlah pengunjung.
hasil : - Berikan perawatan kulit.
1. Kebersihan tangan - Cuci tangan sebelum dan
meningkat. sesudah kontak dengan pasien
2. Kebersihan badan dan lingkungan pasien.
meningkat. - Pertahankan teknik aseptic
3. Tidak ada tanda- pada pasien berisiko tinggi.
tanda infeksi.
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi.
- Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi.
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan.

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian terapi
obat (jika perlu)

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Tanggal/jam Dx. Implementasi Evaluasi TTD
4 Februari 1 - Memonitor tanda – tanda S : - Mita
2022 vital bayi (terutama suhu) O: Pratiwi
11.0 IB - Mengganti popok bayi jika TTV
basah. RR: 45 x/menit
- Menganjurkan ibu menyusui Nadi : 130 x/menit
sesuai kebutuhan Suhu : 37,3 ºc
- Popok bayi di ganti.
- Bayi diberikan susu formula
BBLR, asupan nutrisi secara via
sonde masuk total 30cc
- Bayi Ny.M sudah tidak dilakukan
fototerapi dari tanggal 31/1/2022.
- Kulit dan sclera ikterik
berkurang.
- Bilirubin total 3.29 mg/dl
- BB hari ini 1595 gram
- Terapi obat sudah masuk
(liprolac 1 x 5 ml)
A :Ikterik Neonatus b.d Usia kurang dari
7 hari (D. 0024)

P : Lanjutkan intervensi
- Monitor ikterik pada sclera dan
kulit bayi
- Monitor Vital Sign
- Anjurkan berikan nutrisi
- Kolaborasi pemberian terapi obat
2 1. Mengidentifikasi status S: - Mita
nutrisi O: KU CM, gerak aktif, makan minum Pratiwi
2. Mengidentifikasi kebutuhan masuk melalui sonde 30 cc/3 jam, bayi
kalori dan jenis nutrient. menangis, tidak muntah, berat badan
3. Memonitor Orogastriktube masih kurang dari batas normal.
(OGT). BC= +31,2 cc
4. Memberikan makanan UO= 7,14 cc
melalui selang RR: 45 x/menit
Orogastriktube (OGT). Nadi : 130 x/menit
5. Berkolaborasi dengan ahli Suhu : 37,3 ºc
gizi untuk menentukan Tekanan darah: Tidak diukur
jumlah kalori dan jenis A: Maslah defisit nutrisi belum teratasi.
nutrient yang dibutuhkan P: Lanjutkan Intervensi.
(jika perlu). - Identifikasi status nutrisi.
- Identifikasi kebutuhan kalori dan
jenis nutrient.
- Berikan makanan melalui selang
Orogastriktube (OGT).
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang
dibutuhkan (jika perlu).
3 - Memonitor tanda dan S: - Mita
gejala infeksi local dan O: OGT bayi bersih dan diganti jika Pratiwi
sistemik. sudah 7 hari, tidak terdapat tanda infeksi,
- Membatasi jumlah popok rutin diganti untuk mencegah
pengunjung. terjadinya infeksi, bayi tidak boleh
- Memberikan perawatan dijenguk orang lain selain ibunya ketika
kulit. memberikan ASI.
- Mencuci tangan sebelum A: Masalah risiko infeksi belum teratasi.
dan sesudah kontak dengan P: Lanjutkan intervensi.
pasien dan lingkungan - Monitor tanda dan gejala infeksi
pasien. local dan sistemik.
- Mempertahankan teknik - Batasi jumlah pengunjung.
aseptic pada pasien berisiko - Berikan perawatan kulit.
tinggi. - Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien.
- Pertahankan teknik aseptic pada
pasien berisiko tinggi.

5 Februari 1 - Memonitor tanda – tanda S : - Mita


2022 vital bayi (terutama suhu) O: Pratiwi
11.00 WIB - Mengganti popok bayi jika TTV
basah. RR: 40 x/menit
- Menganjurkan ibu menyusui Nadi : 135 x/menit
sesuai kebutuhan Suhu : 36,6 ºc
- Popok bayi di ganti rutin.
- Bayi diberikan susu formula
BBLR, asupan nutrisi secara via
sonde masuk total 30cc
- BC=+7,2cc
- UO=8cc
- Bayi Ny.M sudah tidak dilakukan
fototerapi dari tanggal 31/1/2022.
- Kulit dan sclera ikterik
berkurang.
- Bilirubin total 3.29 mg/dl
- BB hari ini 1630 gram
- Terapi obat sudah masuk
(liprolac 1 x 5 ml, inj. Ampicilin
2 x 80mg, inj.gentamicin 1 x
7mg)
A :Ikterik Neonatus b.d Usia kurang dari
7 hari (D. 0024)

P : Lanjutkan intervensi
- Monitor ikterik pada sclera dan
kulit bayi
- Monitor Vital Sign
- Anjurkan berikan nutrisi
- Kolaborasi pemberian terapi obat
2 1. Mengidentifikasi status S: - Mita
nutrisi O: KU CM, gerak aktif, makan minum Pratiwi
2. Mengidentifikasi kebutuhan masuk melalui sonde 30 cc/3 jam, bayi
kalori dan jenis nutrient. menangis, tidak muntah, berat badan
3. Memonitor Orogastriktube masih kurang dari batas normal.
(OGT). BC= +7,2 cc
4. Memberikan makanan UO= 8 cc
melalui selang RR: 45 x/menit
Orogastriktube (OGT). Nadi : 130 x/menit
5. Berkolaborasi dengan ahli Suhu : 37,3 ºc
gizi untuk menentukan Tekanan darah: Tidak diukur
jumlah kalori dan jenis A: Maslah defisit nutrisi belum teratasi.
nutrient yang dibutuhkan P: Lanjutkan Intervensi.
(jika perlu). - Identifikasi status nutrisi.
- Identifikasi kebutuhan kalori dan
jenis nutrient.
- Berikan makanan melalui selang
Orogastriktube (OGT).
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang
dibutuhkan (jika perlu).
3 - Memonitor tanda dan S: - Mita
gejala infeksi local dan O: OGT bayi bersih dan diganti jika Pratiwi
sistemik. sudah 7 hari, mulut bayi kotor dan
- Membatasi jumlah dilakukan oral hygiene, bayi terpasang
pengunjung. infuse dan infuse dalam kondisi bersih,
- Memberikan perawatan tidak terdapat tanda infeksi, popok rutin
kulit. diganti untuk mencegah terjadinya
- Mencuci tangan sebelum infeksi, bayi tidak boleh dijenguk orang
dan sesudah kontak dengan lain selain ibunya ketika memberikan
pasien dan lingkungan ASI.
pasien. A: Masalah risiko infeksi belum teratasi.

- Mempertahankan teknik P: Lanjutkan intervensi.


aseptic pada pasien berisiko - Monitor tanda dan gejala infeksi
tinggi. local dan sistemik.
- Batasi jumlah pengunjung.
- Berikan perawatan kulit.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien.
- Pertahankan teknik aseptic pada
pasien berisiko tinggi.
6 Februari 1 - Memonitor tanda – tanda S : - Mita
2022 vital bayi (terutama suhu) O: Pratiwi
11.00 WIB - Mengganti popok bayi jika TTV
basah. RR: 40 x/menit
- Menganjurkan ibu menyusui Nadi : 135 x/menit
sesuai kebutuhan Suhu : 37 ºc
- Popok bayi di ganti rutin.
- Bayi diberikan susu formula
BBLR, asupan nutrisi secara via
sonde masuk total 30cc
- BC=+7,2cc
- UO=7,14cc
- Bayi Ny.M sudah tidak dilakukan
fototerapi dari tanggal 31/1/2022.
- Kulit dan sclera ikterik
berkurang.
- Bilirubin total 3.29 mg/dl
- BB hari ini 1630 gram
- Terapi obat sudah masuk
(liprolac 1 x 5 ml, inj. Ampicilin
2 x 80mg, inj.gentamicin 1 x
7mg)
A :Ikterik Neonatus b.d Usia kurang dari
7 hari (D. 0024)

P : Lanjutkan intervensi
- Monitor ikterik pada sclera dan
kulit bayi
- Monitor Vital Sign
- Anjurkan berikan nutrisi
- Kolaborasi pemberian terapi obat
2 1. Mengidentifikasi status S: - Mita
nutrisi O: KU CM, gerak aktif, makan minum Pratiwi
2. Mengidentifikasi kebutuhan masuk melalui sonde 30 cc/3 jam, bayi
kalori dan jenis nutrient. menangis, tidak muntah, berat badan
3. Memonitor Orogastriktube masih kurang dari batas normal.
(OGT). BC= +19,1 cc
4. Memberikan makanan UO= 6,8 cc
melalui selang Pernafasan(RR): 40x/menit
Orogastriktube (OGT). Suhu (T) : 370 C
5. Berkolaborasi dengan ahli Nadi (HR) : 131x/menit
gizi untuk menentukan Tekanan darah: Tidak diukur
jumlah kalori dan jenis A: Maslah defisit nutrisi belum teratasi.
nutrient yang dibutuhkan P: Lanjutkan Intervensi.
(jika perlu). - Identifikasi status nutrisi.
- Identifikasi kebutuhan kalori dan
jenis nutrient.
- Berikan makanan melalui selang
Orogastriktube (OGT).
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang
dibutuhkan (jika perlu).
3 - Memonitor tanda dan S: - Mita
gejala infeksi local dan O: OGT bayi bersih dan diganti jika Pratiwi
sistemik. sudah 7 hari, mulut bayi kotor dan
- Membatasi jumlah dilakukan oral hygiene, bayi terpasang
pengunjung. infuse dan infuse dalam kondisi bersih,
- Memberikan perawatan tidak terdapat tanda infeksi, popok rutin
kulit. diganti untuk mencegah terjadinya
infeksi, bayi tidak boleh dijenguk orang
- Mencuci tangan sebelum lain selain ibunya ketika memberikan
dan sesudah kontak dengan ASI.
pasien dan lingkungan A: Masalah risiko infeksi belum teratasi.
pasien. P: Lanjutkan intervensi.
- Mempertahankan teknik - Monitor tanda dan gejala infeksi
aseptic pada pasien berisiko local dan sistemik.
tinggi. - Batasi jumlah pengunjung.
- Berikan perawatan kulit.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien.
- Pertahankan teknik aseptic pada
pasien berisiko tinggi.

Anda mungkin juga menyukai