Anda di halaman 1dari 1

WOC TB PARU OLEH:

ARDI ARYANTO
214120099
Mycobaterium tuberculosis
Yang mengontaminasi/ditularkan melalui udara atau melalui droplet  PROGRAM STUDI PROFESI NERS
penderita STIKES JENDERAL ACHMAD
Dipengaruhi oleh faktor: YANI
CIMAHI

Lingkungan dengan sanitasi buruk Sosial ekonomi rendah Status gizi kurang/malnutrisi Imunitas menurun Jenis kelamin (lebih banyak pada laki-laki)

PENATALAKSANAAN PEMERIKSAAN TB Paru adalah penyakit infeksi menular yang TANDA DAN GEJALA KOMPLIKASI
1. Farmakologi PENUNJANG disebabkan oleh kuman Mycobaterium 1. Batuk produktif >3 minggu dan batuk 1. Hemoptisis berat
a. OAT: Isoniazid, 1. Kultur sputum tuberculosis yang menyerang paru-paru (Muttaqin, berdahak/ berdarah (hemoptoe) 2. Efusi pleura
Rifampisin, 2. Tes tuberculin 2014). 2. Sesak nafas 3. Malnutrisi
Pirazinamid, 3. Foto thorax 3. Nyeri dada 4. Kolaps paru
Etambutol, 4. Bronchografi 4. Demam meriang >1 bulan 5. Bronkiektasis
Streptomisin 5. Pemeriksaan darah, ABGs 5. Malaise 6. Fibrosis paru
Proses peradangan di alveoli oleh
2. Non farmakologi 6. Spirometry 6. Anoreksia 7. Pneumotoraks
Promotif invasi M. tuberculosis 7. Penurunan BB
Preventif 8. Nyeri otot

Produksi mukosa goblet meningkat Tuberkel Reaksi immunologi

Merangsang termoregulator
Produksi sekret meningkat Infeksi primer (Ghon)
Meluas Hematogen di hipotalamus
pada alveoli

Sekret kental Panas


Bakterimia
Mengalami perubahan sel

Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d. Peritonium Hipertermia b.d. proses penyakit
hipersekresi jalan nafas dan sekresi yang Kalsifikasi
(Inflamasi)
Luaran: 1. Identifikasi kemampuan
Bersihan jalan batuk dan retensi sputum Mengganggu perfusi Asam lambung meningkat Luaran: 1. Monitor suhu,
nafas 2. Kaji frekuensi nafas & difusi O2 Hipertermia haluaran urine,
meningkat,dibukti 3. Auskultasi suara nafas menurun, kadar elektrolit
kan dengan Mual, muntah,
tambahan dibuktikan dengan 2. Longgarkan
kriteria: anoreksia kriteria:
4. Atur psosisi semi fowler atau Gangguan pertukaran gas b.d. pakaian
a. Batuk efektif a. Suhu tubuh
meningkat fowler ketidakseimbangan perfusi dan 3. Beri cairan oral
menurun
b. Dispnea 5. Ajarkan teknik nafas dalam Defisit nutrisi b.d. faktor psikologis mencapai 4. Ganti linen bila
dan batuk efektif Luaran: 1. Monitor frekuensi,
mnurun normal terjadi
Pertukaran gas kedalaman, pola nafas
c. Mengi 6. Berikan nebulizer Luaran: 1. Identifikasi status nutrisi b. TTV dalam hiperhidrasi
meningkat,di 2. Monitor saturasi, nilai
menurun 7. Kolaborasi dengan tim medis Status nutrisi 2. Monitor asupan makanan batas normal 5. Anjurkan tirah
buktikan AGD, hasil foto
d. Sianosis untuk pemberian terapi obat dengan kriteria: toraks membaik,dibuktikan 3. Monitor berat badan c. Tidak ada baring
menurun a. Respirasi 3. Berikan oksigen dengan kriteria: 4. Lakukan oral hygiene sebelum makan peruba han 6. Kolaborasi
dan TTV tambahan a. Asupan makanan bila perlu warna kulit pemberian
DAFTAR PUSTAKA: normal 4. Jelaskan tujuan meningkat 5. Jelaskan peningkatan asupan kalori yang elektrolit atau
Muttaqin, A. (2014). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
b. Saturasi pemantauan respirasi b. Porsi makan dibutuhkan
Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika. cairan IV bila
dan AGD 5. Kolaborasi penentuan dihabiskan 6. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
c. BB meningkat makan (anti nyeri, anti emetik) bila perlu
perlu
(SDKI), Edisi 1. Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia. normal dosis oksigen
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)  c. Tidak ada mencapai normal 7. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Edisi 1. Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia.
sianosis d. Kelemahan penentuan jumlah kalori dan nutrisi yang
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menurun dibutuhkan
Edisi 1. Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai