Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN PDP COVID 19


Diajukan untuk memenuhi tugas Keperawatan Dasar Profesi

Oleh:

KELOMPOK 8

Ardi Aryanto

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
2020
Studi Kasus 4
Kasus 4

Seorang klien laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang isolasi sebuah RS


dengan kondisi demam sejak 2 hari yang lalu dan batuk tanpa sputum. Hasil
pemeriksaan tanggal 17 Juli 2020 didapatkan TD: 150/100 mmHg, HR: 105x/menit,
RR: 32 x/menit, saturasi oksigen 90%, BB 45 kg TB: 165 cm retraksi otot bantu
pernapasan di leher, dyspnea, tampak kotor, bau belum mandi dari kemarin. Klien
baru mudik 2 minggu yang lalu dari daerah zona merah. Pihak rumah sakit sudah
menerapkan protokol kesehatan ketat covid 19 dengan mewajibkan penggunaan alat
pelindung diri lengkap saat melakukan perawatan pada klien PDP. Perawat akan
memberikan terapi oksigen binasal canul 5 ml/menit kepada klien, memberikan
azitromycin 1 x 500 mg, membantu memandikan klien di tempat tidur. Keesokan
harinya perawat mengecek kembali kondisi klien didapatkan RR: 28x/menit, saturasi
oksigen 94%, hasil swab PCR negatif, klien dapat ke kamar mandi untuk melakukan
mandi.
Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian

1. Biodata

a. Identitas klien

Nama : Tn. X

Usia : 56 tahun

Jenis Kelamin :L

Tgl masuk dirawat : 17 Juli 2020

Tanggal Pengkajian : 17 Juli 2020

Diagnosa Medis : Pdp Covid 19

b. Identitas penanggung jawab: -

2. Riwayat kesehatan

a. Keluhan utama

Sesak nafas

b. Riwayat kesehatan sekarang

Saat masuk ke rumah sakit pada tanggal 17 Juli 2020, Klien mengeluh

demam sejak 2 hari yang lalu dan batuk tanpa sputum. Retraksi otot bantu

pernapasan di leher, dyspnea, tampak kotor, bau belum mandi dari hari

sebelumnya.

c. Riwayat penyakit dahulu :-


d. Riwayat alergi :-

e. Riwayat keluarga :-

f. Riwayat psikososial dan spiritual : -

g. Pola aktivitas sehari-hari :-

h. Terapi dan obat-obatan

No Nama Obat Dosis Tujuan Pemberian


.
1 Azitromycin 1 1 x 500 mg Antibiotik yang digunakan
x 500 mg untuk pengobatan sejumlah
infeksi.
2. Oksigen 5 ml/menit Pemenuhan kebutuhan
binasal canul oksigen
3. Pemeriksaan fisik head to toe

a. Pengukuran antropometri

BB : 45 kg

TB : 165 cm

b. Kesadaran umum

Kesadaran : Composmentis

c. Tanda- tanda vital

TD : 150/100 mmHg RR : 32x/menit

HR : 105 x/menit Saturasi oksigen : 90%

4. Pemeriksaan fisik

a. Dada/Thorax : Retraksi otot bantu pernapasan di leher (karena dyspnea)

5. Pemeriksaan penunjang/laboratorium/diagnostic

Swab test – PCR dengan hasil negatif


B. Diagnosa keperawatan

1. Analisa Data

Masalah
Data Pathway
Keperawatan
Ds: Sesak nafas Destruktif kapiler paru Pola nafas tidak
Do:
efektif
- Retraksi otot bantu Penurunan perfusi O2
pernapasan di leher
- Dyspnea Penurunan perfusi
- TTV jaringan perifer
TD: 150/100 mmHg,
HR: 105x/menit, Penurunan ventilisasi
RR: 32 x/menit,
Saturasi oksigen 90% Peningkatan upaya
menangkap O2

Peningkatan Respirasi

Retraksi bantu nafas

Pola nafas tidak efektif


Ds: Belum mandi dari Kondisi kesehatan Defisit perawatan
kemarin menurun
diri
Do:
- Bau Badan Demam dan sesak.
- Tampak kotor
Menurunkan kemampuan
individu beraktifitas dan
merawat diri.

Badan kotor dan bau.

Defisit perawatan diri.

2. Diagnosa Keperawatan

a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hyperventilasi:

DS : Sesak nafas

DO : Retraksi otot bantu pernapasan di leher, dyspnea

TTV

TD: 150/100 mmHg,

HR: 105x/menit,

RR: 32 x/menit, Saturasi oksigen 90%

b. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan dan keletihan

Ds: Belum mandi dari kemarin

Do: Bau badan dan tampak kotor

C. Planning
Diagnosa Keperawatan Nursing Outcome Nursing Intervention
Classification Classification
a. Pola nafas tidak efektif Outcome: Intervensi:
Setelah dilakukan asuhan Airway Management
berhubungan dengan
keperawatan 3x24 jam, Oxygen therapy
hyperventilasi
diharapkan respiratory status : Vital sign monitoring
ventilation, airway patency
efektif, vital sign status. Aktivitas :
Indikator: 1. Posisikan pasien untuk
1. Tidak tampak retraksi otot memeksimalkan ventilasi
bantu pernapasan di leher. 2. Monitor saturasi o2 dan
2. Respirasi kembali normal. TTV
3. Tidak adanya dyspnea 3. Pemberian terapi oksigen
4. Tanda-tanda vital dalam binasal canul 5 ml/menit
rentang normal kepada klien.
5. Menunjukan jalan nafas 4. kolaborasi dengan dokter
yang paten pemberian azitromycin 1 x
500 mg.
b. Defisit perawatan diri Outcome: Intervensi:
Setelah dilakukan asuhan Selfcare assistane
berhubungan dengan
keperawatan 1x24 jam,
kelemahan dan keletihan
diharapkan defisit perawatan Aktivitas:
diri pasien teratasi 1. Kaji kebersihan tubuh
Indikator: pasien
1. Klien tampak bersih dan 2. Monitor kemampuan
klien untukperawatan
terbebas dari bau badan
diri mandiri
2. Mampu untuk
3. Mandikan pasien
membersihkan tubuh
ditempat tidur atau bed
sendiri. bathing
3. Mampu mempertahankan 4. Sediakan bantuan sampai
kebersihan diri. klien mampu secara utuh
untuk melakukan
selfcare

D. Implementasi & Evaluasi

No Hari, Diagnosa Implementasi dan Respon Evaluasi TTD


. Tanggal, Keperawatan
jam
1 Jumat, Pola nafas tidak Mandiri: Jam : 14.00
18 Maret efektif 1. Memposisikan pasien S: Klien mengatakan
2020 berhubungan untuk memaksimalkan nyaman saat
08.00 dengan ventilasi bernafas
WIB hyperventilasi R/ : Memposisikan O:
semi fowler - Tidak Dyspnea.
2. Memberian terapi - RR : 28x/menit,
oksigen saturasi oksigen
R/ : binasal canul 5 94%
ml/menit kepada A: Masalah teratasi
klien. sebagian
Kolaborasi: P: Intervensi
1. kolaborasi dengan dilanjutkan:
dokter pemberian obat Okygen therapy
R/ : azitromycin 1 x Vital sign
500 mg. monitoring
I:
- Memantau respirasi
pasien dan saturasi
o2
-Memberikan terapi
o2
E: Pola nafas efektif
R: Intervensi
keperawatan
dihentikan.
2 Jumat, c. Defisit Mandiri Jam : 14.00
18 Maret perawatan 1. Mengkaji kebersihan S: Klien mengatakan
diri
2020 tubuh pasien lebih nyaman dan
09.00 berhubungan R/ : Bau badan dan segar.
WIB dengan tampak kotor O:
kelemahan
2. Monitor kemampuan - Badan tidak
dan
keletihan. klien untukperawatan berbau.
diri mandiri - Wajah tampak tidak
R/ : Klien tidak kusam.
mampu mandiri -Mampu
3. Mandikan pasien mempertahankan
ditempat tidur atau kebersihan diri
bed bathing A: Masalah teratasi
R/ :Klien nyaman P: Intervensi
dihentikan
I:
-Memantau
kebersihan pasien
E: Personal hygiene
terpenuhi.
R: Intervensi
keperawatan
dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai